KHARISMAYANTI BA’ADILA2025-05-032025-05-03https://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/509Tingginya kasus tuberkulosis menjadi lebih kompleks disebabkan karena resistensi terhadap obat anti tuberkulosis. Terdapat dua jenis obat anti tuberkulosis (OAT) yaitu jenis isoniazid dan rifampisin. Resisten terhadap rifampisin merupakan indikator kemungkinan multiresistensi karena hampir 90% strain resisten rifampisin juga resisten terhadap isoniazid. Resistensi rifamfisin disebabkan karena adanya mutasi gen rpoB yang menyandi RNA polymerase subunit B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya mutasi gen rpoB kodon 526 pada Mycobacterium tuberculosis yang berhubungan dengan resistensi rifampisin. Metode penelitian ini yaitu observasional laboratorik dengan desain cross sectonal study. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel isolat pasien tuberkulosis yang resisten terhadap rifampisin sebanyak 15 sampel. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Multiplex PCR untuk mendeteksi mutasi yang terjadi pada lokasi tertentu. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil 3 dari 15 sampel isolat terdeteksi terjadi mutasi gen rpoB kodon 526. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 3 sampel terdeteksi mutasi pada kodon 526.Mycobacterium tuberculosisresistensirifampisingen rpoB 526DETEKSI MUTASI GEN rpoB KODON 526 PADA Mycobacterium tuberculosis YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESISTEN RIFAMPISINThesis