NURMITA2025-04-292025-04-29https://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/387Latar Belakang: Di Indonesia kasus kista ovarium juga merupakan masalah relatif tinggi, jika menganalisis data dari tahun 2015 - 2018 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi atau terjadi trend yang meningkat, sedangkan pada tahun 2020 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi sebesar 14.896 kasus dengan kematian hingga 9.581 orang meninggal (World Health Organization, 2020). Tindakan operasi laparatomy merupakan salah satu tindakan untuk penatalaksanaan kista ovarium yang cukup besar, efek samping yang akan muncul dari tindakan laparatomy adalah nyeri. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri akibat post op laparotomi adalah terapi murottal dan relaksasi napas dalam. Tujuan Umum: Untuk mengalisis asuhan keperawatan pada pasien nyeri post op kista ovarium dengan intervensi terapi murottal kombinasi relaksasi napas dalam Metode: Jenis penelitian yaitu studi kasus dengan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pendokumentasian. pelaksanaan intervensi 1 kali sehari dalam 3 hari pemberian. Hasil Asuhan Keperawatan: Setelah pemberian intervensi terapi murottal dengan kombinasi relaksasi napas dalam selama 3 hari didapatkan hasil evaluasi bahwa terjadi penurunan skala nyeri 6 (sedang) ke skala 2 (ringan) dan pasien tampak sudah tidak meringis dan lebih rileks. Rekomendasi: Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian untuk selanjutnya seperti penelitian yang dapat menindaklanjuti dari intervensi yang telah diberikan. Kata Kunci: Nyeri, Relaksasi napas dalam, Terapi murottalNyeriRelaksasi napas dalamTerapi murottal 1ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI POST OP KISTA OVARIUM DENGAN INTERVENSI TERAPI MUROTTAL KOMBINASI RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG SERUNI 3A RSUP DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSARThesis