ASMIAH2025-08-052025-08-05https://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/659Salah satu infeksi yang paling umum tersebar di dunia yaitu infeksi cacing. Infeksi cacing merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 2 miliar orang di dunia telah terinfeksi cacing dan Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan prevalensi infeksi cacing di Indonesia sebesar 24,1%. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek anthelmintik partisi ekstrak etanol, daun pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Daun pinang dibuat dalam bentuk ektrak etanol, larut n-heksan dan ≠ larut n-heksan kental dengan menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 20%. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) yang masih hidup dan bergerak, yang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat (Combantrin®) 125 mg), kontrol negatif (larutan NaCl 0,9 %) dan kelompok ektrak etanol daun pinang , larut n heksan dan ≠ larut n-heksan masing- masing 20%. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacing, direndam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok pelakuan selama 2 hari ± 40 jam. Jumlah cacing yang lisis dan paralisis dicatat setiap menit dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol daun pinang (Areca catechu L.) mempunyai efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) secara in vitro.Salah satu infeksi yang paling umum tersebar di dunia yaitu infeksi cacing. Infeksi cacing merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 2 miliar orang di dunia telah terinfeksi cacing dan Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan prevalensi infeksi cacing di Indonesia sebesar 241%. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek anthelmintik partisi ekstrak etanoldaun pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Daun pinang dibuat dalam bentuk ektrak etanollarut n-heksan dan ≠ larut n-heksan kental dengan menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 20%. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) yang masih hidup dan bergerakyang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat (Combantrin®) 125 mg)kontrol negatif (larutan NaCl 09 %) dan kelompok ektrak etanol daun pinanglarut n heksan dan ≠ larut n-heksan masing- masing 20%. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacingdirendam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok pelakuan selama 2 hari ± 40 jam. Jumlah cacing yang lisis dan paralisis dicatat setiap menit dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol daun pinang (Areca catechu L.) mempunyai efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) secara in vitroAnthelmintikPartisiEkstrak etanolDaun pinang (Areca catechu L.)Ascaris Lumbricoides.UJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK PARTISI EKSTRAK ETANOL DAUN PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITROThesis