D3 Optometry

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/105

Browse

Search Results

Now showing 1 - 2 of 2
  • Item
    KARAKTERISTIK PENDERITA PENDERITA MIOPIA DISERTAI DENGAN TEKANAN INTRAOKULER TINGGI DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT (BKMM) MAKASSAR PADA TAHUN 2017-2019
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-04) MARIA ELVISEYANA HANI
    Miopia merupakan anomali mata yang paling sering terjadi dan telah diakui sebagai faktor risiko terjadinya glaukoma yang dipengaruhi adanya tekanan bola mata. Pada umumnya, peningkatan TIO pada miopia dikaitkan dengan glaukoma sudut terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik penderita miopia yang disertai dengan tekanan intraokuler tinggi di Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) Makassar pada tahun 2017-2019. Penelitian ini bersifat deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria pasein yang melakukan pemeriksaan tonometri non kontak berdasarkan data rekam medik sebanyak 160 pasien miopia di BKMM pada tahun 2017-2019. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan penelitian didapatkan TIO meningkat (>20 mmHg) sebanyak 15 (9.4%) pasein. Sebagai besar pada jenis kelamin perempuan memiliki TIO lebih tinggi sebanyak 11 (9.5%), usia dewasa muda terbanyak dalam rentangan 21-30 tahun berjumlah 5 (9.1%) pasien, dan berdasarkan kategori derajat miopia ditemukan TIO tinggi pada kasus miopia berat dan sedang sebanyak 11 (17.5%) pasien. Hasil uji chi-Square menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara mopia dengan tekanan Intraokular (p=0.011) dimana semakin tinggi derajat miopia menunjukan peningkatan TIO pada kasus miopia. Dengan demikian, pentingnya pemeriksaan Tekanan Intraokular pada pendeita miopia terkait dengan berkembangnya glakukoma.
  • Item
    GAMBARAN ASTIGMATISME PENDERITA AMETROP SPHERIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MEGAREKY MAKASSAR
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-04) RABASIA
    Kelainan refraksi yang biasa juga disebut ametropia adalah kelainan pembiasan sinar pada mata sehingga sinar yang masuk ke mata tidak difokuskan pada retina atau bintik kuning, tetapi justru dapat difokuskan di depan atau di belakang bintik kuning bahkan mungkin pula tidak terletak pada satu titik ysang fokus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanaya Astigmat pada penderita Ametrop Spheris yaitu Penderoita Miopia dan Hipermetropia pada Mahasiswa Universitas Megarezky Makassar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Universitas Megarezky Makassar dan yang menjadi sampel penelitian terdiri dari 22 orang responden yang diperoleh melalui pengambilan sampel dengan teknik Accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu responden yang seacara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti hasil penelitian yang didapatakan 53% yang menderita miopia terdeteksi mengalami astigmatisme, yaitu miopia astigmat compositus dan miopia astigmats simpleks. Sedangkan, dari 40 mata responden tidak ada satupun rseponden yang menderita hipermetropia. Hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data yakni pada saat pemeriksaan refraksi calon responden tidak memperoleh satupun yang menderita hipermetropia