S1 Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/24
Browse
Item AKTIVITAS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI TANAMAN ENDEMIK MALUKU EKSTRAK RIMPANG GALOBA (Hornstedtia alliacea) TERHADAP Proteus mirabilis DAN Bacillus sp PADA LUKA DIABETES(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) ANDI NURFADIJAH CAHYUNI PRISMA FAJRIDIYANTIRimpang galoba adalah salah satu flora endemik yang ada di provinsi Maluku yang tersebar di pulau seram tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas serta konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan uji daya hambat ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Hasil penelitian yang didapatkan pada uji daya hambat ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis pada konsentrasi 5% didapatkan hasil ±1,55 mm, 10% didapatkan hasil ±1,90 mm, 15% didapatkan hasil ±1,83 mm dan untuk kontrol positif didapatkan hasil ±1,3. Sedangkan pada bakteri Bacillus sp konsentrasi 5% didapatkan hasil ±0,58 mm, 10% didapatkan hasil ±0,63 mm, 15% didapatkan hasil ±0,55 mm dan untuk kontrol positif didapatkan hasil ±1,10. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) memiliki aktivitas daya hambat antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis adalah 15% sebanyak 14,6±1,83 dan Bacillus sp adalah 15% sebanyak 12,2±0,55 dengan daya hambat kuat.Item ANALISIS KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA SESEORANG YANG MELAKUKAN GYM SECARA RUTIN DAN TIDAK RUTIN(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HAJAR ASWADGym adalah olahraga yang menggunakan alat beban. Gym yang dilakukan secara rutin dapat membantu proses pembakaran sumber energi, sehingga bergantung pula terhadap kerja optimal. Olahraga terbukti dapat memelihara elastisitas dan kesehatan kulit sehingga lemak di dalam tubuh banyak berkurang dan memberikan dampak menurunnya persen lemak tubuh serta kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan analisis kadar kolesterol total pada seseorang yang melakukan gym secara rutin dan tidak rutin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Celebes Futsal dan Gym daerah Antang kota Makassar yang berjumlah 22 orang yang berjenis kelamin laki-laki 11 responden gym rutin dan 11 responden gym tidak rutin. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil yang melakukan gym secara rutin sebanyak 5 responden (46%) yang memiliki kadar kolesterol normal dan kadar kolesterol yang tidak normal terdapat 6 responden (54%) sedangkan hasil yang melakukan gym tidak rutin terdapat 6 responden (54%) dengan kadar kolesterol normal dan 5 responden (46%) kadar kolestrol tidak normal. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian berdasarkan uji SPSS <0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai P= 0,026 antara kadar Kolesterol Total pada peserta gym secara rutin dan tidak rutiItem ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSIA ANANDA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NUR FITRI AULIAHPenggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan sumber utama resistensi antibiotik. Tujuan penelitian, untuk menganalisis rasionalitas penggunaan obat antibiotik sefalosporin pada pasien rawat inap di RSIA Ananda Makassar berdasarkan kriteria penggunaan obat yaitu tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, serta tepat dosis. Metode penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu pengambilan data dilakukan dalam satu waktu. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang didasarkan atas kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengelompokkan data karakteristik pasien serta menganalisis rasionalitas penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap di RSIA Ananda Makassar periode Januari – Mei 2024 berdasarkan indikator tepat indikasi (100%), tepat pasien (100%), tepat obat (100%), dan tepat dosis (100%). Berdasarkan hasil penelitian, kesesuaian penggunaan antibiotik di RSIA Ananda Makassar mencapai 100% selama periode Januari-Mei 2024, sehingga penggunaannya dikategorikan rasional.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN FOOT CREAM DARI EKSTRAK RANTING PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) MARISA CRISANTYATanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.) merupakan tanaman herbal berbentuk batang yang digunakan masyarakat untuk obat tradisonal di setiap negara. Ranting patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) mengandung senyawa seperti euphorbine, taraksaterol, lakterol, euphol, sapogenin, tanin, alkaloid, dan asam elagat. Asam elagat adalah senyawa fenol alam yang ditemukan dalam bentuk elagitanin pada tanaman, senyawa asam elagat berpotensi sebagai anti kanker dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak ranting patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) dapat diformulasikan dalam sediaan Foot cream yang stabil secara fisika dan kimia. Metode penelitian eksperimental. Sediaan Foot Cream dibuat dalam masing-masing formula 0,1%, 0,5% dan 1%, kontrol positif menggunakan krim kana. Hasil evaluasi sediaan Foot Cream pada pengujian Organoleptik, Homogenitas, pH, Daya lekat, Daya sebar dan Viskositas tidak terjadi perubahan secara fisika dan kimia.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HANDWASH DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ISMA HIKA IKHSANTulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) diketahui mengandung senyawa kitosan yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dalam bentuk sediaan handwash dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan 0,3% yang stabil secara fisik dan kimia serta melihat konsentrasi optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium melalui tiga tahap ekstraksi yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi serta dilakukan uji mutu fisik dan uji sabilitas sebelum dan setelah cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode sumuran. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ANOVA pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 0,000 dan pada bakteri Escherichia coli yaitu 0,000. Kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan handwash dan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah konsentrasi 0,3%Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN LOTIO DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) DWI AGUSTI WULANDARIBiji alpukat (Perssea americana Mill) juga diketahui mengandung senyawa flavanoid dan tanin yang bermanfaat sebagai antioksidan yaitu sebesar 93,045 %. Tujuan penelitian ini adalah untuk megetahui kestabilan formulasi sediaan lotio dengan ekstrak biji alpukat (Perssea americana Mill). Ekstrak biji alpukat dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Setelah itu diformulasikan menjadi tiga konsentrasi yaitu F1 2%, F2 4%, F3 7% dengan dilakukan pengujian stabilitas pada sediaan lotio ekstrak biji alpukat (Perssea americana Mill) meliputi pH, organoleptik, homogenitas, viskositas, daya sebar, sun protective factor dan cycling test. Secara organolptik sediaan lotio eksrak etanol biji alpukat menujukkan tidak adanya perubahan warna, bau dan bentuk setelah dan sesudah penyimpanan dipercepat yakni sediaan lotio tetap memiliki bau yang khas, warna coklat dan bentuk yang agak kental. Hasil pengamatan pH yang diperoleh stabil sesuai dengan syarat SNI yaitu 4,5-8,0. Hasil pengamatan homogenitas yang diperoleh meunjukkan bahwa sediaan lotio tetap homogon sebelum dan sesudah penyimpanan. Hasil pengujian viskositas menunjukkan bahwa sedian lotio memenuhi syarat nilai viskositas yaitu dimana menurut SNI 20005000 cPs (Centipoise). Hasil pengamatan daya sebar yang diperoleh bahwa sediaan lotio masuk kedalam standar daya sebar sediaan semisolid baik sebelum maupun sesudah penyimpanan dimana syarat nilai daya sebar lotio yaitu 5-7 cm. Dan pada pengujian nilai SPF (Sun Protetive Factor) konsentrasi 7% memiliki efek yang paling tinggi yaitu 16,74 dimana nilai ini termasuk dalam kategori tingkat tabir surya yang memberikan proteksi ultra. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sediaan lotio ekstrak biji alpukat stabil secara fisika dan kimia.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACE MIST EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Caffea Canephora) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) RAHMA ASTI UTAMITanaman biji kopi merupakan tanaman yang dipercaya memiliki efek antibakteri, sebagai antioksidan, dan sekaligus dapat mencerahkan wajah. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat didalam biji kopi diantaranya alkaloid, tanin dan saponin. Metabolit sekunder tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acne. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental skala laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol biji kopi (Coffea Canephora) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan face mist yang stabil secara fisika dan kimia dari hasil pengukuran uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi, uji pH, uji viskostias, uji waktu kering, uji bobot jenis, cycling test. Serta uji aktivitas antibakteri terhadap Propinibacterium acnes. Hasil pengujian aktivitas antibakteri berdasarkan konsentrasi hasil rata-rata yang didapatkan pada konsentrasi 3% sebesar 8,5 mm (sedang), konsentrasi 6,25% sebesar 8,7 mm (sedang), konsentrasi 12,5% sebesar 8 mm (sedang), kontrol negatif tidak terdapat zona hambat dan kontrol positif sebesar 18,2 mm (kuat). Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kopi sediaan face mist mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan stabil secara fisika dan kimiItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis L.) TERHADAP Staphylococcus aureus(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) MITA CHAIRAMAPenggunaan obat herbal sebagai bahan terapi adalah alternatif lain yang dapat dilakukan untuk menangani resistensi tersebut dan efektif dalam mengobati infeksi pada kulit. Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) mengandung senyawa tannin, flavonoid, alkaloid, dan kuinon yang berfungsi sebagai zat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) dapat diformulasikan dalam bentuk gel dan untuk mengetahui aktivitas formula sediaan gel ekstrak daun pacar kuku (Lawsonia inermis L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yaitu secara eksperimental dimana akan dibuat sediaan gel dari ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Kemudian dilakukan uji stabilitas meliputi uji viskositas, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan pH menggunakan metode Cycling test dan uji aktivitas antibakteri sediaan gel ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) terhadap Staphylococcus aureus dengan metode difusi sumuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan gel ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) dapat diformulasikan dalam bentuk gel memiliki stabilitas fisik yang memenuhi persyaratan. Serta pada sediaan gel ekstrak Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis L.) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% memiliki aktivitas antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HANDWASH EKSTRAK DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus & Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) RAHMANIARTanaman pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) merupakan tanaman liar yang tumbuh ditepi-tepi jalan. Penelitian ini yang bertujuan untuk memformulasikan sediaan handwash dari ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) menjadi sediaan handwash yang memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta berapa konsentrasi optimum yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli . Dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptic (bentuk, warna, bau), uji pH, uji tinggi busa, uji homogenitas dan uji viskositas serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Staphylococcus aureus didapat zona hambat 3% adalah 8,2 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 3,5% adalah 9,3 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 4% adalah 10,8 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat. Sedangkan pada hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Escherichia coli didapat zona hambat 3% adalah 4,5 mm masuk dalam kategori zona hambat medium, 3,5% adalah 6,2 mm masuk dalam kategori zona hambat medium, 4% adalah 8,4 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat. Sediaan handwash dengan konsentrasi 3%, 3,5% dan 4% memenuhi persyaratan uji organoleptic (bentuk, bau, dan warna), uji pH, uji tinggi busa, uji homogenitas dan uji viskositas serta stabil secara fisika dan kimia dan sediaan handwash pada konsentrasi 3%, 3,5% dan 4% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta zona hambat yang terbaik adalah konsentrasi 4%.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L) TERHADAP Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) ASFIRADaun mengkudu merupakan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan fisik sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri obat kumur dari konsentrasi yang digunakan terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dilakukan dengan metode difusi agar. Uji evaluasi sediaan obat kumur meliputi uji organoleptis, uji pH dan uji viskositas. Aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans pada F1 konsentrasi 2% menghasilkan zona hambat sebesar 17 mm, F2 konsentrasi 2,5%sebesar 18 mm dan F3 konsentrasi 3% sebesar 19 mm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki kestabilan yang baik dan memenuhi persyaratan untuk diformulasikan serta sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan kategori kuat pada konsentrasi 3% dengan diameter zona hambat 19 mm.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LIP BALM KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DAN SARI BUAH KERSEN (Muntingia calabura L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) SARTIKALip balm adalah sediaan yang di aplikasikan pada bibir untuk melindungi bibir dari faktor lingkungan merugikan seperti bibir kering dan pecah-pecah. Kulit buah naga dan sari buah kersen belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, hal ini disayangkan karena kulit buah naga dan sari buah kersen mengandung vitamin C, vitamin E serta memiliki senyawa antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kombinasi ekstrak kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dan sari buah karsen (Muntingia calabura L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan lip balm yang baik serta untuk mengetahui konsentrasi berapa aktivitas antioksidan yang efektif pada sediaan lip balm dengan metode DPPH. Metode ekstraksi yang digunakan pada kulit buah naga yaitu maserasi dan pada sari buah kersen digunakan freeze dry. Pembuatan sediaan formula dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 2%:4%,4%:4%, dan 4%:2% menguji aktivitas antioksidan. Sediaan lip balm yang jadi diuji mutu fisik sediaan dengan uji organoleptik, uji pH, uji suhu lebur, uji daya sebar, uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga dan sari buah kersen dapat dibuat dalam sediaan lip balm yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai IC50 dari lip balm ekstrak etanol kulit buah naga kombinasi sari buah kersen yang paling efektif pada FII 25,77 ppm yang bersifat antioksidan sangat kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM SARI BUAH KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) DENGAN METODE DPPH(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) RADIKLA JECINDA MUKKUNBuah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, mengandung senyawa vitamin C, tanin, saponin, dan flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sari buah kersen dapat diformulasikan sebagai sediaan serum yang stabil dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat memberikan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Metode penelitian ini dengan membuat sediaan serum wajah dari sari buah kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi yaitu 2%, 4%, 8%, dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil formula serum wajah menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 2% memiliki nilai antioksidan 2.847745 ppm, F2 dengan konsentrasi 4% memiliki nilai antioksidan 2.659823 ppm, dan F3 dengan konsentrasi 8% memiliki nilai antioksidan 2.5498818 ppm, ketiga sediaan tersebut memiliki kategori antioksidan sangat kuat. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) memiliki kestabilan fisik dan kimia dan berpotensi sangat kuat sebagai antioksidan.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MOUTHWASH KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) MUFHTIAH DIAN AULIYA TAHRIMDaun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang memiliki senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, saponin dan minyak atsiri yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) dapat diformulasikan menjadi mouthwash yang stabil secara fisik-kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, ekstrak daun salam dan daun sirih dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dibuat menjadi sediaan mouthwash dari ekstrak daun salam dan daun sirih sebagai antibakteri dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 5%:1%, 1%:5% dan 3%:3% menguji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan metode difusi. Hasil formulasi sediaan mouthwash menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pada K- tidak memiliki zona hambat, F1 memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 7,7 mm dengan kategori sedang, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 9,6 mm dengan kategori sedang, pada F3 memiliki zona hambat sebesar 10,3 mm dengan kategori kuat dan pada K+ memiliki zona hambat sebesar 13,9 mm dengan kategori kuat. Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap konsentrasi sediaan mouthwash ekstrak daun salam dan daun sirih (p<0,05). Kesimpulan bahwa sediaan mouthwash kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) pada K- tidak memiliki aktivitas antibakteri sedangkan F1, F2, F3 dan K+ memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS TABIR SURYA SEDIAAN LOTION KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KELENGKENG (Dimocarpus longan L.) DAN KULIT BUAH PIR (Pyrus bretschneideri)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-05) HASTUTIPaparan sinar UV dari matahari menjadi sumber radikal bebas penyebab penuaan kulit. Dalam kondisi yang berlebih sinar UV dapat menimbulkan beberapa masalah bagi kulit yaitu kulit kemerahan, pigmentasi, keriput, sisik, kering, dan pecahpecah, bahkan dalam waktu yang lama dapat memicu kanker. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut yaitu menggunakan tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kulit buah kelengkeng dan kulit buah pir dapat diformulasikan sebagai sediaan lotion yang stabil serta untuk mengetahui nilai SPF, %Te dan %Tp sediaan dengan metode spektrofotometri UvVis. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan formula dalam tiga konsentrasi serta evaluasi secara fisika dan kimia terhadap FI, FII, dan FIII. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah kelengkeng (Dimocarpus longan L.) dan kulit buah pir (Pyrus bretschneideri) dapat dibuat dalam sediaan lotion serta memenuhi syarat uji mutu fisik tetapi tidak stabil pada penyimpanan suhu panas dan suhu dingin untuk FI, FII & FIII. Nilai SPF dari FI yaitu 14,05 (proteksi maksimal), FII 22,59 (proteksi ultra) dan FIII 23,84 (proteksi ultra). Nilai %Te dan %Tp FI yaitu 3,71 dan 14,95 (tidak termasuk dalam kategori persentase transmisi eritema dan pigmentasi), FII yaitu 0,87 dan 3,69 (Sunblock) dan FIII yaitu 0,64 dan 3,79 (sunblock).Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ACNE GEL DARI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangonstana Linn) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) ANDI AMATULLAH ANNISAJerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan banyak hal salah satunya oleh bakteri Propionibacterium acnes. Banyak produk gel anti-acne berbahan kimia yang beredar di pasaran, namun penggunaannya dapat menyebabkan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan gel anti-acne dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) yang memenuhi standart dan untuk mengetahui sediaan gel anti acne dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) memiliki aktifitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian meliputi ekstraksi kulit manggis dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, formulasi gel berbasis Na-CMC, serta evaluasi meliputi uji organoleptic, pH, viskositas, daya sebar, dan homogenitas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar untuk menentukan zona hambat terhadap Propionibacterium acnes. Uji iritasi dan uji hedonik melibatkan 10 panelis untuk menilai tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel dengan konsentrasi ekstrak kulit manggis 10% memenuhi standar stabilitas fisik dengan pH 4,5–8,0, viskositas 2000–4000 mPaS, dan daya sebar 5–7 cm. Aktivitas antibakteri optimal ditemukan pada konsentrasi 10% dengan zona hambat sebesar 12 mm termasuk kategori kuat. Selain itu, uji iritasi menunjukkan tidak adanya reaksi alergi, dan uji hedonik menunjukkan formula F2 dan F3 sebagai yang paling disukai. Formulasi ini berpotensi menjadi alternatif produk anti-acne berbahan alami yang efektif, aman, dan diterima konsumen.Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS LILIN AROMATERAPI KOMBINASI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) SEBAGAI ANTI NYAMUK(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) SHOFIAH LESTARILilin aromaterapi pada penelitian ini dibuat dari minyak atsiri yang dikemas menjadi produk lilin dan dapat berperan ganda sebagai aromaterapi dan anti nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius) sebagai anti nyamuk yang efektif untuk nyamuk Aedes aegypti. Sampel yang digunakan adalah minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sediaan lilin aromaterapi pada pengujian organoleptik memiliki bau dan warna yang khas. Hasil pengujian menunjukkan titik leleh sediaan FI 47ºC, FII 53ºC, FIII 49 ºC. Uji waktu bakar FI menunjukkan 239 menit, FII 278 menit, FIII 246 menit. Pengujian anti nyamuk menunjukkan bahwa FI yang paling efektif sebagai anti nyamuk. Analisis data uji hedonik dengan chi square tests terdapat perbedaan pada FI, FII, FIV memiliki tingkat kesukaan yang bermakna sebelum dan sesudah dibakar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sediaan lilin aromaterapi kombinasi minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dapat diformulasikan sebagai sediaan anti nyamuk yang stabil secara fisika dan kimia.Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN SPRAY ANTINYAMUK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. Rendl.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) RIFKA ANNISA RAMLYKemangi merupakan tanaman yang dapat membantu mengendalikan nyamuk. Dalam bidang farmakologi, daun kemangi mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, serta alkaloid dapat dimanfaatkan. Selain itu, tanaman Serai wangi, atau sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendl.), adalah tanaman lain yang dapat digunakan sebagai pestisida (anti nyamuk) selain daun kemangi. Tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendl.) yang mengandung sitronelal, geraniol dan silika yang menyebabkan pengeringan (pelepasan cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga menyebabkan kematian karena pengeringan, sitronelol dan geraniol diaktifkan. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan penggunaan bahan alami sebagai alternatif untuk penolak nyamuk agar meminimalkan efek samping dan mengetahui efektivitas daya tolak spray terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan menggunakan 20 ekor nyamuk yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu formula I (ekstrak daun kemangi 3% dan minyak serai wangi 7%) formula II (ekstrak daun kemangi 5% dan minyak serai wangi 5%), formula III (ekstrak daun kemangi 7% dan minyak serai wangi 3%), kontrol (-) dan kontrol (+) soffel spray. Dari hasil perhitungan daya tolak nyamuk didapatkan daya tolak nyamuk pada formula I yaitu 90 %, pada formula II daya tolak yaitu 87,5%, sedangkan formula III mempunyai daya tolak 77,5%. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa formula I memiliki daya tolak tertinggi I yaitu 90%.Item FORMULASI DAN UJI SEDIAAN PERMEN JELLY DARI LIMBAH KULIT BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) SEBAGI ANTIOKSIDA DENGAN METODE DPPH(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-03-12) FIRA YUNIARKulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang sangat jarang dimaanfaatkan oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui apakah limbah kulit bawang merah dapat di formulasikn menjadi sediaan permen jelly dan untuk mengetahui apaka limbah kulit bawang merah memiliki aktivitas antioksidan dengan mengunakan metode eksperimental laboratorium. Redamen kulit bawang merah yang di peroleh adalah sebesar 21,048%. Dibuat sediaan permen jelly dengan konsetrasi ekstrak formula 2%, 5%, 10% . dilakukan pengujian Uji kadar air, Uji daya sebar, Uji derajat keseamaan ( PH ), Uji organoleptic. Berdasarkan hasil pengukuram aktivitas antioksidan maka didapatkan hasil IC50 pada formula I, formula II, formula III secara berturut-turut yaitu 38,7733 ug/mL, 76,7315 ug/mL, dan 22,4550 ug/mL. Formula I dikategorikan sangat kuat, formula II dkategorikan kuat, formula III dikategorikan sangat kuat antioksidan tetapi yang paling bagus terdapat padan formula I dengan nilai IC50 sebesar 38,7733 ug/mL.Item FORMULASI DAN UJI STABILITAS SEDIAAN SAMPO ANTIKETOMBE EKSTRAK ETANOL KULIT NANAS (Ananas comusus (L.)Merr)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) BAU LENIKetombe merupakan suatu keadaan anomaly padakulit kepala yang dikarakterisasi dengan terjadinya pengelupasan lapisan tanduk dari kulit kepala. Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) merupakan suatu tanaman yang mengandung enzim bromelain yang berfungsi sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus(L.) Merr) dapat diformulasikan sebagai sampo antiketombe dan stabil secara fisik dan kimia. Ekstrak kulit nanas dibuat dengan memformulasikan sediaan sampo antiketombe dengan variasi konsentrasi tanpa ekstrak, 5 %, 15% dan 25% .Metode yang dilakukan dengan pengujian ini adalah metode eksperimental. Hasil yang diperoleh yaitu sampo dengan konsentrasi tanpa ekstrak, 5 %, 15%, 25% menunjukkan pH 5,3-6,8 dimana memenuhi syarat sediaan sampo yaitu antara 0,5-0,6 dan sampo tetap efektif setelah penyimpanan selama 12 hari. Secara organoleptik sediaan sampo antiketombe ekstrak etanol kulit nanas menunjukkan tidak adanya perubahan warna, bau dan bentuk sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat yakni sediaan sampo tetap memiliki bau yang khas,warna hijau gelap dan bentuk yang agak kental. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diformulasikan sebagai sampo antiketombe dan stabil secara fisik dan kimia.Item FORMULASI SABUN PEMBERSIH KEWANITAAN (FEMININE HYGIENE) DARI EKSTRAK DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) A.NUR AYU LESTARIEkstrak daun Mangga Arum Manis (Mangifera indica L.) memiliki senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, dan mangiferin yang manfaatnya berfungsi sebagai anti jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun Mangga Arum Manis dapat diformulasikan sebagai sabun pembersih kewanitaan yang stabil dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapakah sabun pembersih kewanitaan dari ekstrak daun Mangga Arum Manis efektif sebagai antijamur terhadap Candida albicans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium. Ekstrak daun Mangga Arum Manis dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu hasil ekstraksi diambil 1%, 3%, 5% untuk dibuat menjadi sediaan sabun pembersih kewanitaan sebagai antifungi dengan variasi konsentrasi yaitu F1(1%), F2(3%), F3(5%). Dan menguji aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dengan metode sumuran. Hasil formulasi sabun pembersih kewanitaan menunjukkan stabil pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa dan uji iritasi. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan bahwa pada F1 memiliki zona hambat sebesar 10,5 mm dengan kategori sedang, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 12,6 mm, dan F3 memiliki zona hambat sebesar 13,9 mm, yang keduanya dengan kategori kuat. Hasil Analisa statistik One-Way ANOVA, menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) daya hambat antara F1, F2, F3. Dan F3 (5%) adalah konsentrasi optimum dengan kategori kuat.