S1 Hospital Administration

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/103

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 65
  • Item
    PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) INSTALASI RADIOLOGI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT KOTA MAKASSAR (BBKPMM)
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) ALFI KRISTI TANDI
    Di Indonesia penerapan sistem informasi di Rumah Sakit diharapkan dapat mendorong Rumah Sakit untuk melaksanakan kegiatan pelayanan dengan lebih produktif, cepat, akurat, terpadu, aman, dan efisien. SIMRS yang digunakan di sebuah Rumah Sakit harus memberikan kemudahan dalam operasional serta harus dapat mengatasi kendala pelayanan pasien yang ada di Rumah Sakit tersebut. SIMRS dapat mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan di Rumah Sakit seiring dengan kelancaran arus informasi antara penyedia layanan dan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang penerapan SIMRS instalasi radiologi BBKPM Kota Makassar. Objek dalam penelitian ini adalah BBKPM Kota Makassar dengan 3 informan yaitu Staf instalasi radiologi sebagai informan biasa, kepala IT sebagai informan biasa dan kepala instalasi radiologi sebagai informan kunci untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode kualitatif. Penulis menggunakan teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk penelaahan secara sistematis dalam menjelaskan obyek yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan SIMRS instalasi radiologi BBKPM Kota Makassar cukup baik dimana dilihat dari sistem yang memberikan kemudahan bagi pengguna dalam menerapkan SIMRS, memudahkan pekerjaan pegawai sehari-hari, membangun kinerja individu, dan berkualitas. Dukungan pihak manajemen juga sangat baik dalam penerapan dan pemanfaatan SIMRS dan pihak manajemen telah melaksanakan pelatihan tetapi hanya perorangan saja dari setiap instalasinya. SIMRS juga sangat menghemat waktu dan memiliki respon time yang baik akan tetapi dalam hal jaringan masih belum memadai, juga memiliki kelengkapan data yang lengkap memiliki keuntungan bagi pegawai karena sangat membantu dalam pelayanan di setiap instalasi dan dalam mendowload atau mengakses hasil pemeriksaan radiologi BBKPM belum dapat di akses dalam bentuk scen barkot karena sangat berisiko akan tetapi pihak Rumah Sakit hanya dapat memberikan hasil pemeriksaan radiologi yang telah di print kepada pasien ataupun keluarga pasien.
  • Item
    PENERAPAN SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI RSUP DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ELVIRA WANDA RIZKYA
    Elvira Wanda Rizkya. Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Rsup Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Dibimbing oleh Ibu Nursapriani dan Bapak Andi Khaerul Musyawir. Pertumbuhan dan penataan bangunan gedung yang ada ini sering kali tidak diimbangi dengan kesiapan infrastruktur bangunan atau terkesan pembangunan yang dipaksakan sehingga bangunan fisik yang dihasilkan kurang memperhatikan bahaya terhadap kebakaran. Pencegahan kebakaran merupakan salah satu sistem bangunan yang bertujuan untuk menyelamatkan jiwa dan harta benda dari bahaya kebakaran. Kesiapan dan penanganan sebelum terjadinya kebakaran menjadi faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kebakaran. Tujuan penelitian ini untuk melihat apakah penerapan sistem tanggap darurat di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar sudah sesuai dengan standar. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam. Informan penelitian ini adalah penanggung jawab K3RS, Kepala Instalasi Sanitasi, dan Kepala Pemeliharaan Sarana dan Prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar telah menerapkan sistem tanggap darurat kebakaran yang sudah seuai dengan standar hanya saja belum maksimal seperti evaluasi pelatihan dan pendidikan yang tidak dilaksanakan, pada sistem kebakaran aktif masih ada APAR yang sudah expired dan beberapa hydrant yang tidak tertempel tata cara penggunaan, kemudian pada sistem kebakaran pasif masih ada tempat berhimpun yang masih dijadikan lahan parkir dan tidak adanya tangga darurat yang di khususkan untuk pasien yang menggunakan kursi roda. Diharapkan RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar agar bisa memaksimalkan sistem tanggap darurat yang ada
  • Item
    “PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS PADAT B3 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H.ANDI SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA “
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) RISNA
    RISNA (B1B119008), Judul “Pengelolaan Limbah Medis Padat B3 Di Rumah Sakit Umum Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba”,(Di Bimbing Oleh Era Pratiwi dan Mega Marindrawati Rochka). RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja saat ini masih menjadi satu-satunya rumah sakit yang ada di kabupaten bulukumba. Rumah sakit harus melakukan pengelolaan limbah medis utamanya limbah B3 dengan baik agar kesehatan lingkungan dirumah sakit tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengelolaan limbah medis padat B3 di RSUD H.Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Metode penelitian dengan desain study kasus untuk memperoleh jawaban secara luas dan mendalam berdasarkan hasil wawancara dan obsevasi. Jenis data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input dan proses dalam pengelolaan limbah medis padat B3 di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba telah terlaksana. Namun, Pada tahap proses masih terdapat beberapa hal yang belum terlaksana dengan baik sesuai dengan Permen LHK No. 56 Tahun 2015. Rumah sakit tidak memiliki jalur khusus pengangkutan limbah medis padat B3. Untuk mendapatkan output yang optimal sebaiknya rumah sakit menjaga serta melestarikan dan meningkatkan proses pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Umum Daerah H. Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba
  • Item
    MANAJEMEN PENANGANAN KELUHAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
    (Perpustakaan unimerz, 2025-08-19) ANDI NURZAITUN
    Keluhan pada pelayanan kesehatan yang disampaikan oleh pasien serta keluarga dapat menggambarkan penyebab terjadinya masalah atau keluhan dalam proses perawatan pasien. Misalnya: kesalahan medis, pelanggaran standar klinis, komunikasi yang buruk. Sehingga, rumah sakit memerlukan penanganan keluhan untuk mengatasi masalah pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penanganan Keluhan Pasien BPJS Kesehatan di Instalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 5 orang yaitu, 2 orang tim humas dan 3 orang kepala instalasi rawat inap. Kesimpulan dari Penelitian ini menunjukkan bahwa Input : masih ada anggota Tim Humas dan Pengaduan yang belum mengikuti pelatihan dikarenakan pegawai baru, pencatatan rekapan komplain di instalasi rawat inap tidak lengkap, dan kotak saran yang ada di rumah sakit kurang. Terdapat pedoman teknis yyang digunakan dalam menangani keluhan pasien berupa SOP dan alur pelayanan penanganan keluhan. Proses : proses penanganan keluhan dilakukan dengan cara merekap keluhan, menelaah, mengidentifikasi, mengkarifikasi dan memberikan solusi. Penanganan keluhan pasien BPJS dengan pasien umum tidak dibedakan. Output : Setaip keluhan yang ada di Rumah Sakit selalu terselesaikan oleh petugas penanganan keluhan karena petugas selalu berupaya dengan baik untuk menyelesaikan masalah yang dikeluhkan oleh pasien.
  • Item
    GAMBARAN MANAJEMEN PELAYANAN GIZI DI RAWAT INAP RSUD HAJI MAKASSAR 2023
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NURMIATI
    NURMIATI (B1B119026), “Gambaran Manajemen Pelayanan Gizi di Rawat Inap RSUD Haji Makassar 2023”, (Dibimbing oleh Era Pratiwi dan H. Syamsunie Carsel HR). Latar belakang : Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah kota makassar dengan kategori tipe B. Rumah sakit tipe B dengan demikian jumlah keseluruhan tenaga ahli gizi di rumah sakit umum daerah haji makassar belum sesuai dengan standar yang telah di tetapkan pedoman PGRS dimana rumah sakit tipe B seharusnya memiliki tenaga ahli gizi sebanyak 22 orang, tetapi yang sekarang tersedia di RSUD Haji makassar hanya ada 12 orang. Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Manajemen Pelayanan Gizi di Rawat Inap RSUD Haji Makassar 2023. Metode : penelitian ini di lakukan secara kualitatif dengan pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan data sesuai dengan objek yang di teliti. Metode yang di gunakan adalah observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian yaitu Kepala Instalasi Gizi, Staf Gizi (ahli gizi, administrasi, logistik, pengolah dan pramusaji). Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian : menunjukkan terdapat lima tema yang menjadi indikator manajemen kualitas pelayanan gizi sesuai fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan pelayanan gizi, pengawasan pelayanan gizi, dan evaluasi. Perlunya perencanaan tenaga, peralatan dan fasilitas, survei pasar, perencanaan menu dan bahan makanan yang direncanakan dengan baik sehingga pelayanan gizi dapat meningkat. Pengorganisasian masih memerlukan tenaga gizi yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Pelaksanaan pelayanan gizi sudah mengikuti Pedoman Gizi Rumah Sakit dan pendistribusian makanan di lakukan dengan sentralisasi. Fungsi Pengawasan masih harus ditingkatkan. Evaluasi terhadap pelayanan harus di lakukan secara rutin
  • Item
    ANALISIS SISTEM PENANGANAN KOMPLAIN DI RSUD KUDUNGGA KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NABILA ALFIA R
    Nabila Alfia R. Analisis Sistem Penanganan Komplain Di Rsud Kudungga Kutai Timur Kalimantan Timur (Dibimbing oleh Dewi Astuti, S.KM., M.Kes (MARS) dan Budyanita Asrun, S., Si., M.Si). Latar Belakang: Keluhan menjadi persoalan di semua Negara yang dapat dilihat dari meningkatnya keluhan pasien di dunia, pada National Health Service (NHS) di United Kingdom (UK).Melihat beberapa data komplain pasien pada tahun 2022 terdapat 18 orang yang menyampaikan komplain di beberapa instalasi antara lain komplain terhadap petugas yang kurang baik dalam pelayanan,fasilitas yang kurang memadai,toilet yang kotor,tidak ada siaran tv di setiap ruangan,Ac yang tidak berfungsi,makanan untuk pasien kurang enak.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sistem penanganan komplain yang ada di rumah sakit. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara mendalam. Informan penelitian ini adalah Kepala sub bagian Humas dan Hukum, Staf Humas, Koordinator rawat inap dan perawat. Hasil: Menunjukan bahwa penanganan keluhan di rumah sakit kudungga tersebut telah menerapkan handling complain dengan baik dilihat dari penyediaan beberapa akses untuk memudahkan pasien saat menyampaikan keluhan secara langsung dan tidak langsung seperti kotak saran,nomor whatsapp,google form untuk keluhan secara tidak langsung dan pelaporan ke kepala ruangan secara langsung.Namun rumah sakit baru menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan komplain sehingga belum dapat digunakan,SDM yang digunakan juga belum ada dan masih dioptimalkan lagi. Kesimpulan: Manajemen sistem penanganan komplain masih perlu diperbaiki lagi untuk Unit dan SDMnya. Saran: Perlu memperhatikan lagi fasilitas/akses untuk penanganan komplain rumah sakit
  • Item
    ANALISIS PELAKSANAAN PENANGANAN COMPLAIN DALAM MENINGKATKAN PUBLIC SERVICE DI RSUD HAJI MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ANNA MUTMAINNA
    ANNA MUTMAINNA (B1B119020), Judul “Analisis Pelaksanaan Penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service di RSUD Haji Makassar”, (Dibimbing Oleh Dewi Astuti dan Irwan). Penanganan keluhan adalah salah satu contoh komunikasi antara rumah sakit dan pelanggan, baik itu kritik, masukan, sarana atau keluhan yang dirasakan oleh pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Input dan Proses Pelaksanaan Penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service RSUD Haji Makassar. Metode Penelitian ini menggunakan metode pendekatan Kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu mendeskripsikan data berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan penanganan Complain Dalam Meningkatkan Public Service di RSUD Haji makassar sudah cukup baik hal tersebut dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang disediakan oleh rumah sakit untuk pengadu yang ingin melakukan pengaduan. Hal ini juga dapat dilihat dari Input yaitu dengan adanya SOP dalam pelaksanaan penanganan keluhan yang menjadi panduan mengenai penanganan keluhan, Sarana dan Prasarana yang ada yaitu kotak saran, barcode dan sosial media yang dapat memudahkan pengunjung rumah sakit menyampaikan keluahan, dan tidak semua petugas Humas mendapatkan pelatihan Khusus mengenai penanganan keluhan. Proses menerima semua dan merespon segera keluhan yang masuk dengan cepat dan tepat dalam menangani pengadu dan memberikan solusi yang tepat kepada pengadu keluhan serta dalam mengevaluasi keluhan yang masuk dengan berkoordinasi dengan unit penanganan keluhan yang ada di ruangan. Diharapkan kepada RSUD Haji Makassar untuk memperhatikan SDM yang ada, Mengadakan Pelatihan khusus terkait penanganan keluhan agar petugas mendapatkan ilmu tambahan mengenai penanganan keluhan dan terkait anggaran seharusnya ada anggaran tersendiri pada bagian Humas.
  • Item
    ANALISIS MANAJEMEN PENGADAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) MARIA EDITA SERO MORE
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis manajemen pengadaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah 3 orang yaitu, kepala gudang Instalasi Farmasi, pejabat pengadaan obat dan staf gudang Farmasi. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar pada proses pembelian obat selain menggunakan transasksi secara langsung juga telah menggunakan teknologi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) yaitu e-purchasing dan e-catalog, pada proses produksi pembuatan sediaan Farmasi yaitu dengan mengemas ulang sediaan ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk digunakan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan, sedangkan dalam proses sumbangan hibah dan dropping telah melakukan sesuai dengan aturan yang telah berlaku dimana pihak Rumah Sakit dapat menolak dan menerima bantuan yang datang sesuai dengan kebutuhan dengan tetap memperhatikan jumlah dan tanggal kadaluarsa obat tersebut.
  • Item
    DESKRIPSI TENTANG KEJADIAN MEDICATION ERROR PADA FASE TRANSCRIBING ERROR, DISPENSING ERROR, DAN ADMINISTRATION ERROR DI INSTALASI FARMASI RAWAT JALAN RSUD HAJI MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-14) EKA LESTARI
    EKA LESTARI (B1B120003), Judul; “Deskripsi Tentang Kejadian Medication error Pada Fase transcribing error, Dispensing error, Dan Administration error Di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD Haji Makassar”.(DiBimbing Oleh Nursapriani,S.KM.,MARS dan Dewi Astuti, S.KM.,MARS) Medication error merupakan kejadian yang disebabkan pada pelayanan obat yang tidak tepat dan dapat membahayakan pasien sementara obat berada dalam pengawasan tenaga kesehatan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui kejadian Medication error pada fase transcribing error, fase dispensing error, dan administration error di instalasi farmasi rawat jalan RSUD Haji Makassar. Metode penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi melalui observasi (30 responden), wawancara dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pernah terjadi kesalahan medication error pada fase transcribing error, fase dispensing error, dan administration error di instalasi farmasi rawat jalan RSUD Haji Makassar. Hal tersebut terjadi pada fase transcribing, yaitu salah membaca nama obat, kesalahan dosis, kesalahan karena ROM (Reaksi obat merugikan) yang dipengaruhi oleh nama pasien sama. fase dispensing error, kesalahan karena bentuk sediaan, kesalahan dalam menulis etiket, kesalahan dalam memberikan jumlah obat, kesalahan penyiapan obat yang keliru, dan kesalahan salah obat. sedangkan pada fase administration error, yaitu kesalahan pemberian obat (6%), kesalahan tidak memberikan informasi yang jelas terkait penggunaan obat kepada pasien sebanyak (43%), kesalahan obat tertukar dengan nama pasien yang mirip namanya, dan kesalahan gagal menerima obat (6%). Kesimpulan penelitian ini adalah masih terjadi medication error pada fase transcribing error, dan fase administration error sedangkan untuk fase dispensing sudah tidak terjadi medication error. Kata Kunci: fase transcribing error, fase Dispensing error, fase Administration error, Instalasi farmasi, Medication error
  • Item
    GAMBARAN PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK (E-PRESCRIBING )TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT SAYANG RAKYAT MAKASSAR
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) FITRI RAMIANI
    Masalah yang di temukan di RSUD Sayang Rakyat Makassar adanya resep yang tidak terlayani di karenakan adanya kendala jaringan yang tidak stabil, pada saat listrik mati terkadang resep tidak terkirim hal ini dapat membuat pasien menunggu lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai Gambaran Penyelenggaraan sistem elektronik (E-PRESCRIBING) Terhadap Kualitas Pelayanan Instalasi Farmasi Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriftif. informan dalam penelitian ini yaitu Kepala Ruangan Apoteker Rawat Jalan. Hasil penelitian menyatakan bahwa di RSUD Sayang Rakyat Makassar sudah menggunakan resep elektronik penulis resep menelusuri database catatan pasien dengan menggunakan informasi spesifik pasien seperti nama depan dan belakang, tanggal lahir, alamat saat ini , setelah file pasien yang benar di akses pemberi resep meninjau informasi medis terkini dan menguggah atau memperbarui informasi resep baru ke file medis. Resep elektronik ini meningkatkan efektifitas di karenakan tidak perlu lagi membongkar resep manual apabila ingin melihat Riwayat pasien jadi sudah tidak perlu lagi membuka resep manual hal ini membuat pasien tidak menunggu lama. resep elektronik tidak terlepas dari risiko yang akan terjadi dan perlu di perhatikan secara serius jaringan dan listrik merupakan risiko yang perlu di perhatikan karena apabila listrik dan jaringan bermasalah maka pelayanan pun akan sulit di lakukan.