D3 Health Laboratory Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/58
Browse
4 results
Search Results
Item GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-08) NUR MAZITATekanan darah adalah tekanan dari darah yang dipompa oleh jantung terhadap dinding arteri. Penyakit hipertensi berkaitan dengan naiknya kadar asam urat tinggi. Semakin tinggi tekanan darah, risiko kadar asam urat meningkatkan juga akan menjadi lebih besar. Kondisi tersebut kemudian memicu pengaktifan sistem renin-angiotensin yang kemudian memicu disfungsi disfungsi endothel dan vasokontriksi pembuluh perifer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam urat pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian pada penelitian ini sebanyak 30 subjek yang memenuhi kriteria. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kadar asam urat banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 5 subjek (20%) dengan nilai median 5,25 mg/dL, kelompok usia 33-44 sebanyak 11 subjek (36,7%) dengan nilai median 7,5 mg/dL, serta kadar asam urat yang meningkat dari 30 subjek sebanyak 19 subjek (63,7%) dengan nilai median 7,5 mg/dL. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kadar asam urat pada penderita hipertensi banyak terjadi pada jenis kelamin laki-laki, kelompok usia 33-44. Sedangkan kadar normal ditemukan 11 subjek dari total 30 subjek penelitian.Item GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NURHIKMA MAHDINURLatar belakang: Hipertensi adalah penyakit dengan tanda terjadinya peningkatan tekanan darah arteri dimana tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer karena sering tidak menunjukkan gejala apapun selama 10-20 tahun. Hipertensi dapat menjadi penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti gagal jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengerut sehingga aliran zat-zat makanan menuju ginjal terganggu dan dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal. Apabila hal ini terjadi secara terusmenerus maka sel-sel ginjal tidak akan berfungsi lagi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada penderita hipertensi di Puskesmas Antang Kota Makassar. Metode penelitian: Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Accidental sampling. Jumlah subjek penelitian yaitu 16 sampel darah vena Penderita Hipertensi sesuai dengan kriteria peneliti yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Antang Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 oktober 2020. Pemeriksaan kreatinin menggunakan alat Thermo Scientific Indiko. Hasil penelitian: Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil rata-rata kadar kreatinin penderita hipertensi yaitu 0,83 mg/dl. Sebanyak 1 (6,25%) orang memiliki kadar kreatinin meningkat, sebanyak 1 (6,25%) orang memiliki kadar kreatinin menurun dan sebanyak 14 (87,5%) memiliki kadar kreatinin normal. Kesimpulan: Dari 16 penderita hipertensi sebanyak 1 responden (6,25%) memiliki kadar kreatinin meningkat, 1 responden (6,25%) memiliki kadar kreatinin menurun dan 14 responden (87,5%) memiliki kadar kreatinin normal. Saran: Diharapkan bagi penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak dan menggunakan jenis pemeriksaan lain selain kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal. Serta penderita hipertensi untuk menjaga pola makan, aktivitas fisik dan menghindari hal yang dapat membuat tekanan darah selalu tinggi agar terhindar dari risiko komplikasi hipertensi ke kerusakan organ lain.Item GAMBARAN KADAR PROTEIN URINE PADA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NUR FARA LUSTILatar belakang: Hipertensi merupakan penyebab kematian ke 3 dengan proporsi kematian mencapai 6,7% dari populasi semua umur di Indonesia. Hipertensi menyebabkan ginjal bekerja lebih berat mengakibatkan rusaknya sel ginjal yang ditandai dengan adanya proteinuria. Proteinuria adalah urine yang mengandung protein melebihi nilai normalnya yaitu 150 mg/hari. Tujuan penelitian ini diketahui gambaran kadar protein urine pada penderita hipertensi di Puskesmas Antang Kota Makassar. Metode penelitian: Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Jumlah subjek penelitian yaitu 15 sampel urine penderita hipertensi sesuai dengan kriteria penelitian di Puskesmas Antang Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober tahun 2020. Pemeriksaan protein urine menggunakan alat Uriscan Optima Plus. Hasil penelitian: Diperoleh hasil kadar protein urine penderita hipertensi terdapat 2 subyek (13,3%) proteinuria trace (±), terdapat 1 subyek (6,7%) proteinuria positif 1+, terdapat 2 subyek (13,3%) proteinuria positif 2+, dan terdapat 10 subyek (66,6%) proteinuria negatif. Kesimpulan: Didapatkan gambaran hasil proteinuria pada 15 subyek penelitian penderita hipertensi hasil positif protein urine sebanyak 5 subyek (33,4%), sedangkan hasil negatif sebanyak 10 subyek (66,6%). Diharapkan agar para penderita hipertensi melakukan pemeriksaan protein urine untuk mengetahui apakah fungsi ginjal mulai atau sudah terganggu.Item GAMBARAN KADAR UREUM PADA PENDERITA HIPERTENSI DI LABORATORIUM KLINIK PARAHITA DIAGNOSTIC CENTER MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) RISKA AYU PRATIWI SONDENGHipertensi merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak menular dan tidak diketahui oleh penderita sebelum mereka memeriksakan tekanan darah, serta penderita hipertensi tidak mengalami suatu tanda dan gejala sebelum terjadi komplikasi hingga berakhir dengan kematian. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer dengan risiko morbiditas dan mortalitas yang meningkat sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik yang melebihi 140/90 mmHg. Hipertensi menyebabkan vasokonstriksi (pengecilan lumen pembuluh darah) sehingga terjadi penurunan aliran darah ke ginjal yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus. Ureum adalah hasil katabolisme (pemecahan) protein dan Asam amino. Ureum juga merupakan salah satu parameter pemeriksaan tes fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Kadar Ureum pada Penderita Hipertensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden 39 orang, menggunakan metode urease kinetic (GLDH). Alat yang digunakan cobas c 311 Di Laboratorium Klinik Parahita Diagnostic Center Makassar. Hasil kadar ureum pada penderita hipertensi semua subjek normal