Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/52
Browse
4 results
Search Results
Item DETEKSI Staphylococcus aureus PADA SWAB ULKUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) SURSILA KAHARfungsi sel β-pankreas dan resistensi insulin pada sel organ yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan neuropati perifer dengan gangguan mikrovaskuler, salah satunya menjadi ulkus diabetikum. bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab terjadinya ulkus pada luka diabetikum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Staphylococcus aureus pada swab ulkus pasien diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasi laboratorik. Hasil penelitian ini ditemukan 2 (20%) sampel positif dan 8 (80%) sampel negatif dengan target 347 bp. Penelitian ini disimpulkan bahwa ulkus diabetikum pasien diabetes melitus terdeteksi staphylococcus aureus dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR)Item DETEKSI BAKTERI Proteus mirabilis PADA ULKUS DIABETIKUM PASIEN DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) NUR FAINULDiabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis akibat berkurangnya fungsi sel β-pankreas dan resistensi insulin pada sel organ yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan neuropati perifer dan gangguan mikrovaskular, salah satunya menjadi ulkus diabetikum. Penderita diabetes melitus seringkali menunjukkan keberadaan bakteri Proteus mirabilis pada luka ulkus diabetikum mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri Proteus mirabilis pada ulkus diabetikum pasien diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasi laboratorik yang bertujuan untuk mendeteksi bakteri Proteus mirabilis pada luka ulkus diabetes melitus dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Desain penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional Study, dengan 10 sampel ulkus diabetikum pasien diabetes melitus. Hasil penelitian ini, ditemukan 8 sampel yang positif dan 2 sampel yang negatif dengan target 533 bp. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ulkus diabetikum pasien diabetes melitus terdeteksi bakteri Proteus mirabilis (80%) dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).Item UJI EFEKTIVITAS DAN TOKSISITAS EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia Pendans) SEBAGAI ANTI DIABETIK PADA TIKUS PUTIH (Galur Wistar)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) ARFA RIZIAH A. LAPETONGTanaman sarang semut (Myrmecodia pendans) sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan. Tanaman Epifit yang banyak tumbuh di Papua diyakini mampu mengobati berbagai penyakit kronis, seperti kanker, hipertensi, diabetes, liver, asam urat, dan penyakit jantung. Tanaman sarang semut mengandung 85% gula. Glukosa dalam sarang semut termasuk jenis kompleks, bukan glukosa sederhana. Glukosa kompleks ini berpotensi sebagai obat, termasuk obat diabetes melitus. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen laboratorium, hewan dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang masing- masing kelompok terdiri dari 5 ekor tikus putih (Galur wistar) jantan. Masing-masing kelompok diinduksi glukosa. Kelompok I adalah kontrol negatif yang diinduksi Na CMC suspensi 1%, kelompok II adalah kontrol positif yang diinduksi Glibenklamid , dan kelompok III, IV, V adalah kelompok perlakuan yang diinduksi ekstrak sarang semut dengan dosis 100 mg/KgBB, dosis 200 mg/KgBB, dosis 300 mg/KgBB Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak sarang semut (Myrmecodia pendans) dapat menurunkan kadar gula darah (antidiabites) pada tikus putih jantan (galur wistar) yang diinduksi dengan aloksan, dan konsentrasi ekstrak sarang semut yang paling efektif dalam menurunkan kadar gula darah adalah dosis 300 mg/KgBB . Pemberian ekstrak sarang semut pada tikus putih (Galur wistar) menyebabkan peningkatan kadar AST, ALT, Creatinin dan Ureum.Item DETEKSI Staphylococcus aureus PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIK MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) NUR MUKHLISIN MAKMUR HAFIEDZDiabetes melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah. Salah satu komplikasi dari DM adalah adanya ulkus diabetik. Seiring berjalannya waktu penderita diabetes melitus mengalami komplikasi, salah satunya yaitu ulkus diabetikum, Ulkus diabetikum adalah kondisi ketika kaki mengalami luka disertai dengan keluarnya cairan nanah yang berbau tidak sedap. Pada ulkus didominasi mikroorganisme yg menginfeksi salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya bakteri Staphylococcus aureus pada Penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetik menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian ini adalah cross sectional study dengan menggunakan 15 sampel swab ulkus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel pus penderita Diabetes Melitus dengan ulkus diabetikum di Klinik Griya Afiat yang digunakan, terdapat sampel positif 9 (60%) ditandai dengan terbentuknya pita pada ukuran 279 bp, dan 6 (40%) sampel lainnya negatif. Hal ini menunjukkan sampel swab yang digunakan terdapat Staphylococcus aureus