Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/52
Browse
4 results
Search Results
Item IDENTIFIKASI PROTEIN SPESIFIK ANTIGEN O PADA PASIEN PENDERITA DEMAM TIFOID MENGGUNAKAN METODE PCR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) RILA ANGRIANI MISBAPenyakit demam tifoid merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menginfeksi banyak orang dan dapat menimbulkan wabah. Penyakit tifoid diketahui juga menyerang semua usia mulai anak-anak sampai orang orang dewasa. Penularan penyakit demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan, mulut atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella typhi. Bakteri Salmonella thyphi yang menjadi penyebab tifoid dimana Salmonella diketahui memiliki beberapa virulensi yaitu antigen O. Antigen O adalah antigen terluar tubuh dan salah satu bagian penting untuk menentukan virulensi kuman. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil identifikasi protein spesifik antigen O pada pasien penderita demam tifoid menggunakan metode PCR. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu penelitian observational laboratorik dengan menggunakan 22 sampel penderita demam tifoid. Hasil tes widal menunjukkan dari 22 sampel 14 sampel memiliki titter 1/160 dan 8 sampel memiliki titer 1/320. Hasil pemeriksaan PCR juga menunjukkan dari 22 sampel terdapat 6 sampel positif yang terdapat Salmonella thyphi. Selanjutnya untuk deteksi Antigen O menunjukkan dari 22 sampel yang digunakan sampel negatif Antigen O. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dari 22 sampel penderita demam tifoid yang digunakan terdapat 6 sampel yang positif Salmonella thyphi. Dan dari sampel yang positif Salmonella thyphi tidak ada sampel yang terdeteksi Antigen O.Item UJI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI Salmonella typhi PADA PENDERITA DEMAM TIFOID(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-15) JEINTAN PARAMMAPenyakit demam tifoid dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyerang manusia terutama pada saluran pencernaan. Salah satu tanaman yang dijadikan obat tradisional yaitu buah mengkudu yang diyakini dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.. Adapun metode yang digunakan yaitu difusi, kegunaan dari metode ini yaitu untuk menentukan sensitivitas mikroba uji terhadap agen antimikroba. Adapun jenis penelitian yang dilakukan yaitu berupa eksperimen laboratorium, eksperimen yang digunakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pemberian suatu treatment atau perlakukan terhadap subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu kering konsentrasi 80% masa inkubasi 48 jam dan konsentrasi 90% & 100% dengan masa inkubasi selama 24 & 48 jam efektif terhadap Salmonella typhi. sedangkan pada buah mengkudu basa menunjukkan bahwa konsentrasi 100% lebih efektif dalam menghambat bakteri Salmonella typhi. sedangkan pada buah mengkudu basa konsentrasi 80% dan 90% tidak efektif terhadap Salmonella typhi. Pada ekstrak buah mengkudu Kering Konsetrasi 80% 24 jam tidak efektif terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri Salmonella typhi, adapun diameter daerah hambatan konsentrasi 90% dan 100% lebih besar dibandingkan konsentrasi 80%.Item ANALISIS KADAR IMUNOGLOBULIN GAMA (IgG) PADA PENDERITA DEMAM TIFOID MENGGUNAKAN METODE ENZYME LINKED IMMUNOSORBENT ASSAY (ELISA)(2025-08-15) DEWI INDRYANI AK.SDemam Tifoid adalah penyakit infeksi yang bersifat sistemik yang di timbulkan oleh bakteri Salmonella enterica subspesies enterica serovar typhi dengan tanda- tanda demam yang umumnya berlangsung lebih dari 7 hari. Bakteri Salmonella thypi merupakan bakteri gram negatif batang, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan berflagella (bergerak dengan rambut getar). tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar Imunlobulin Gama (IgG) pada penderita demam tifoid menggunakan metode Elisa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional laboratorik dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan sampel pasien Demam Tifoid sebanyak 15 orang dan sampel pasien sehat sebanyak 5 orang yang selanjutnya diukur kadar imunoglobulin G (IgG) menggunakan metode Enzyme linked Immunosorbent Assay (ELISA). Berdasrkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kadar IgG antara kelompok demam tifoid dan kontrol sehat (sig = 0.043) atau <0,05, maka artinya ada hubungan yang signifikan antara kadar IgG dengan pasien yang terkena demam tifoid dengan pasien sehat. Dengan demikian, kadar Imunoglobulin G (IgG) yang diukur menggunakan metode Elisa dapat secara signifikan membantu dalam mendiagnosis penyakit demam tifoidItem DETEKSI GEN qnrS PENYANDI RESISTEN ANTIBIOTIK KUINOLON PADA PASIEN DEMAM TYPHOID DI RUMAH SAKIT Tk. IV Dr. SUMANTRI(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-08) MUH AIRA AKBAR KASIMGen qnrS merupakan protein yang dikodekan plasmid dan ditentukan secara kromosom yang melindungi DNA girase dan topoisomerase IV dari penghambatan oleh kuinolon. Resistensi kuinolon yang dimediasi plasmid dimediasi oleh gen (qnr) mengkode protein yang termasuk pengulangan pentapeptida dan melindungi DNA girase dan topoisomerase IV terhadap senyawa kuinolon. Tiga kelompok utama dari qnr adalah qnrA, qnrB,dan qnrS. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya gen qnrS penyandi resisten antibiotik kuinolon pada pasien demam tifoid di Rumah Sakit Tk. IV. Dr. Sumantri. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi laboratorium dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dengan menggunakan 32 sampel pada penderita demam tifoid dengan menggunakan metode PCR dan diperiksa di Laboratorium Hasanuddin University Medical Research Center (HUM-RC). Hasil penelitian ini dari 32 sampel yang didapatkan hanya terdapat 1 sampel yang resisten terhadap antibiotik kuinolon. Gen penyandi qnrS telah ditemukan dalam bakteri S.typhi tersebut.