Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/52
Browse
12 results
Search Results
Item DETEKSI Streptococcus mutans PADA SWAB RONGGA MULUT PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) RINA BELOStreptococcus mutans merupakan spesies bakteri flora normal didalam rongga mulut pasien diabetes dan mempunyai kemampuan dalam proses pembentukan plak gigi yang dapat berpengaruh pada kesehatan individu, salah satunya penurunan pH saliva sehingga dapat meningkatkan kolonisasi bakteri Streptococcus mutans berkembang lebih signifikan dapat mengakibatkan rongga mulut menjadi asam. Oleh karena itu tujuan dari penelitian adalah untuk mendeteksi Streptococcus mutans pada swab rongga mulut pasien diabetes mellitus tipe II. Metode penelitian ini menggunakan metode Polymerase chain reaction (PCR). Dengan menggunakan jenis penelitian deksriptif. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 2 sampel yang terdeteksi adanya Streptococcus mutans pada target 517 bp. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 15 sampel yang terdeteksi diperoleh 2 sampel positif.Item IDENTIFIKASI BAKTERI Staphylococcus sp PADA IKAN TUNA (Thunnini) MENGGUNAKAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) APRISA ABDUL HARISStaphylococcus sp merupakan bakteri yang dapat ditemukan di udara, air, susu, lingkungan serta saluran pencernaan ikan. Kasus keracunan histamin umumnya terjadi setelah memakan ikan-ikan kelompok skombroid dari family Scombroidae seperti tuna, bonito dan mackerel. Jenis ikan ini mengandung histidin bebas dalam jumlah besar pada jaringan dagingnya, yang pada kondisi tertentu dapat diubah menjadi histamin oleh enzim L-histidin dekarboksilase yang dihasilkan oleh bakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi bakteri Staphylococcus sp pada ikan tuna dengan menggunakan kultur menggunkan media dan dilanjutkan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction). Desain pada penelitian ini yaitu eksperimental. Sampel ikan tuna yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 10 ekor ikan tuna yang masih segar dan dibeli secara acak di masing-masing pedagang ikan tuna yang berada di Pasar antang, borong dan panaikang Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total sampel yang telah diamati terdapat 2 sampel dengan kode 3C dan 3D yang positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa telah didapatkan bakteri Staphylococcus aureus pada sampel ikan tuna yang telah diteliti. Bakteri ini terdeteksi pada ukuran produk pita DNA 523 bp. Adanya kandungan bakteri Staphylococcus aureus pada 2 sampel ikan tuna hal ini disebabkan oleh pengolahan ikan yang tidak higienis sehingga ikan menjadi terkontaminasi bakteri.Item DETEKSI DINI Toxoplasma gondii PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-02) NURFADHILA KPenyebab dari keguguran dan kecacatan pada bayi yang baru lahir diakibatkan karena adanya infeksi TORCH. Toxoplasmosis merupakan salah satu bagian dari infeksi TORCH yang dapat mengakibatkan abortus spontan, atau anak yang lahir dengan keadaan cacat seperti hidrosefalus, iridosiklisis serta retradasi mental. Infeksi toxoplasmosis pada ibu hamil dapat terjadi melalui kongenital yaitu masuknya parasit toxoplasma gondii melalui plasenta dalam stadium takizoit yang dipindahkan dari ibu yang menularkan kepada bayi yang dikandungnya sehingga bayi lahir cacat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeteksi secara dini keberadaan toxoplasma gondii pada ibu hamil menggunakan sampel plasma darah dengan polymerase chain reaction (PCR). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian observasional laboratorik menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subjek penelitian ini yaitu ibu hamil trimester pertama yang kontak erat dengan kucing dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang . Hasil penelitian yang didapatkan bahwa 6 dari 17 sampel yang positif ditandai dengan terbentuknya pita DNA dengan hasil produk PCR 250bp yang menunjukkan bahwa terdeteksi DNA toxoplasma gondii pada ibu hamil.Item DETEKSI GEN GIARDIA LAMBLIA X552871 PADA SAMPEL TINJA SANTRI METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) RIZKI ANDIYANISalah satu mikroorganisme yang dapat menginfeksi sistem pencernaan akibat adannya kontaminasi Giardia lamblia yang dapat mneyebabkan terjadinnya penyakit Giardiasis ditandai dengan mual, muntah, penurunan berat badan, demam, hingga diare akut maupun kronik. Diare berkepanjangan yang terjadi di masyarakat yang tinggal didaerah dengan sanitasi buruk akibat kontaminasi dengan vektor penyebab penyakit, hingga penumpukan sampah atau limbah yang menjadi tempat perkembangbiakan penyakit salah satunya di lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan sekitarnya seperti pesantren Markaz Imam Malik Tamangapa yang berjarak 20 meter dari TPA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya jenis Gen Giardia lamblia X552871 pada tinja santri Pesantren Markaz Imam Malik dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan sampel penelitian menggunakan sampel tinja sebanyak 15 orang santri. Berdasarkan pemeriksaan PCR menunjukan hasil positif ditemukan gen Giardia lamblia X552871 yang ditandai terbentuk pita pada target 427bp yang berarti bahwa terdapat Giardia lamblia pada satu sampel tersebut. Hasil positif tersebut dapat dikarenakan oleh sanitasi dan personal hygiene yang buruk serta makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari 15 sampel terdapat 1 positif Gen Giardia lamblia X552871 pada pita target 427bp pada kode sampel no.5.Item DETEKSI Staphylococcus aureus PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIK MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) NUR MUKHLISIN MAKMUR HAFIEDZDiabetes melitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah. Salah satu komplikasi dari DM adalah adanya ulkus diabetik. Seiring berjalannya waktu penderita diabetes melitus mengalami komplikasi, salah satunya yaitu ulkus diabetikum, Ulkus diabetikum adalah kondisi ketika kaki mengalami luka disertai dengan keluarnya cairan nanah yang berbau tidak sedap. Pada ulkus didominasi mikroorganisme yg menginfeksi salah satunya adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya bakteri Staphylococcus aureus pada Penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetik menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian ini adalah cross sectional study dengan menggunakan 15 sampel swab ulkus. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dari 15 sampel pus penderita Diabetes Melitus dengan ulkus diabetikum di Klinik Griya Afiat yang digunakan, terdapat sampel positif 9 (60%) ditandai dengan terbentuknya pita pada ukuran 279 bp, dan 6 (40%) sampel lainnya negatif. Hal ini menunjukkan sampel swab yang digunakan terdapat Staphylococcus aureusItem UJI KONFIRMASI PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK Trichuris trichiura PADA SAMPEL FESES PENDERITA DIARE BERDASARKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) REZKY MIFTA AULYADiare adalah suatu penyakit dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari. Diare dapat disebabkan karena adanya infeksi parasit (Soil Transmitted Helminth) salah satunya Trichuris trichiura yang masuk kedalam tubuh melalui tanah yang terkontaminasi. Untuk melakukan pemeriksaan feses maka diperlukan metode yang sesuai seperti metode sedimentasi dan dilanjutkan ke metode PCR. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan uji konfirmasi pemeriksaan Trichuris trichiura pada sampel feses penderita diare secara mikroskopik dengan metode PCR. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Puskesmas Kassi-Kassi daerah Tamalate Kota Makassar yang berjumlah 11 orang yang terdiri dari 7 laki-laki dan 4 perempuan yang sesuai dengan kriteria penelitian. Pemeriksaan feses metode mikroskopis dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Megarezky dan pemeriksaan feses metode PCR dilakukan di Laboratorium Hasanuddin University Medical Research Center. Berdasarkan hasil pemeriksaan metode mikroskopik, dari 11 sampel feses terdapat 2 sampel terdeteksi telur Trichuris trichiura dan pada metode PCR terdapat 1 sampel yang terdeteksi DNA Trichuris trichiura. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu metode mikroskopik mengeluarkan hasil pemeriksaan yang valid dalam mendeteksi keberadaan telur cacing Trichuris trichiura karena dapat mendeteksi jenis dan bentuk telur cacing. Oleh karena itu, metode ini termasuk metode gold standar, sehingga baik digunakan untuk pemeriksaan deteksi telur cacing. Adapun metode PCR hanya mendeteksi ada tidaknya DNA telur cacing Trichuris trichiura pada target 518 base pair.Item DETEKSI KOINFEKSI Pneumocystis jirovecii (PCP) PADA PASIEN Human Immunodeficiency Virus (HIV) MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) YOHANA CHRISTI SOFIYANTI TAYAYAHuman Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menginfeksi atau menyerang sel darah putih yang disebut sel CD4 di dalam tubuh pasien (limfosit) sehingga menyebabkan pasien mengalami penurunan kekebalan tubuh dan membuat pasien mudah atau rentan terhadap penyakit yang sulit di sembuhkan yang biasa disebut infeksi oportunistik. Pasien HIV mengalami penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh karena virus tersebut menyerang sel-sel T CD4+, sehingga dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh membuat pasien rentan terhadap infeksi patogen lain yang dikenal dengan istilah koinfeksi. Salah satunya koinfeksi yang sering terjadi yaitu Pneumocystis jirovecii. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya koinfeksi Pneumocystis jirovecii pada pasien Human Immunodeficiency Virus (HIV) di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan cross sectional study dengan menggunakan sampel serum pasien HIV sebanyak14 sampel. Penelitian dilakukan di Laboratoriun HUMRC Makassar dengan menggunakan metode PCR. Hasil penelitian menunjukkan, dari 14 sampel yang digunakan, tidak ditemukan jamur Pneumocystis jirovecii. Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya pita pada ukuran 168 bp. Oleh karena itu, sampel pasien HIV yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami koinfeksi Pneumocystis jiroveciiItem IDENTIFIKASI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) PADA PASIEN ODGJ (ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA) DI RSKD DADI DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) CITRAMethicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan patogen nosokomial yang sering ditemukan pada fasilitas kesehatan, termasuk rumah sakit jiwa. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) memiliki risiko tinggi terinfeksi MRSA karena berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keberadaan MRSA pada pasien ODGJ menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian ini merupakan penelitian desktriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study. Menggunakan 15 sampel darah dari Pasien ODGJ dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 15 sampel yang digunakan terdapat 13 terdeteksi gen mecA sedangkan sampel yang tidak terdeteksi terdapat 2 sampel yang tidak terdeteksi gen mecA ODGJ yang di rawat di RSKD DADI kota Makassar. Hal ini ditandai dengan tidak terbentuknya pita pada ukuran 147 bp. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ditemukan MRSA pada 13 (87%) sampel pada pasien rawat inap di RSKD DADI Kota Makassar dengan metode PCR.Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DALAM MENGIDENTIFIKASI Trichomonas vaginalis PADA URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI KAFE PELATARAN PANTAI BIRA BULUKUMBA(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NANI Y. PELUTrikomoniasis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa berflagella yaitu Trichomonas vaginalis yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini sering terjadi pada pekerja seks komersial (PSK), karena sering berganti-ganti pasangan pada saat berhubungan seksual. Penyakit ini dapat di deteksi dengan melakukan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari beberapa metode yaitu metode mikroskopis, metode kultur, metode rapid tes dan metode PCR. Pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode mikroskopis dan metode PCR. Metode mikroskopis merupakan metode yang relatif murah sedangkan metode PCR merupakan metode yang sangat sensitif dan spesifik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil uji perbandingan pemeriksaan mikroskopik Trichomonas vaginalis pada urin PSK dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasi laboratorium, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel urin PSK yang berada di Kafe Pelataran Pantai Bira Bulukumba yang berjumlah 15 orang. Hasil pemeriksaan metode mikroskopis, dari 15 sampel urin terdapat 2 (13,33%) sampel yang positif Trichomonas vaginalis, dan pada metode PCR dari 15 sampel yang digunakan, terdapat 3 sampel (20%) yang terdeteksi DNA Trichomonas vaginalis. Hasil pemeriksaan menggunakan metode mikroskopis kurang valid dalam mendeteksi Trichomonas vaginalis, jika dibandingkan dengan metode PCR yang jauh lebih sensitif dan spesifik.Item DETEKSI Trichomonas vaginalis PADA URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI PELATARAN OBJEK WISATA KAFE PANTAI BIRA BULUKUMBA MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) CINDI CLAUDIA PANGGAPenyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks yang disebabkan oleh mikro organisme seperti parasit, bakteri dan jamur. Orang yang rentan terkena penyakit IMS ialah kelompok Pekerja seksual. Kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan kelompok yang sangat rentan terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Trichomoniasis yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaaan parasit Trichomonas vaginalis pada urin PSK yang berada di pelataran objek wisata kafe Pantai Bira Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan desain penelitian Cross-sectional. Pada penelitian ini menggunakan 10 sampel urin PSK dan dilakukan pemeriksaan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil dari gambar visualisasi elektroforesis terdapat 2 sampel positif dengan persentase 20% dikarenakan, terbentuk pita DNA dengan target band 368 bp. Hal ini juga ditandai dengan adanya gejala Trichomoniasis yang dialami oleh responden seperti gatal dan panas diarea vagina serta hal ini juga didukung oleh perilaku seksual responden yang jarang menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel urin PSK yang diperiksa, terdapat 2 responden yang terinfeksi parasit Trichomonas vaginalis.