Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/52
Browse
6 results
Search Results
Item UJI AKTIVITAS DAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella Typhi(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) HUSNUL N KHATIMAH HATTAHUSNUL N KHATIMAH HATTA B1D120067. Uji Aktivitas Dan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis Angulate L) Terhadap Pertumbuhan Salmonella Typhi. Dibimbing Oleh Nurhilaliyah dan Ayusti Dirga. Penyakit tyhpoid (tipes) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi gram negatif yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang tercemar. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri biasanya diobati dengan antibiotik. Pengobatan alternatif yang dapat digunakan adalah obat tradisonal dari tanaman yang memiliki kandungan senyawa sekunder. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai alternatif pengobatan tyhpoid yaitu ciplukan. Metode difusi adalah metode yang sering digunakan untuk analisis aktivitas antibakteri. Metode difusi menggunakan cakram dilakukan dengan cara kertas cakram sebagai media untuk menyerap bahan antimikroba dijenuhkan ke dalam bahan uji. Dari hasil uji fitokimia pada ekstrak daun ciplukan terdapat beberapa senyawa sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Meskipun terjadi kontaminasi pada media tetapi terjadi zona hambat masih dapat dinyatakan ekstrak daun ciplukan efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi tetapi tidak dapat validasi hasil. Ekstrak daun ciplukan dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella typhi dengan konsentrasi paling tinggi yaitu 40% dengan nilai zona hambat yaitu 27,7 mm. Hambat minimumdari ekstrak daun ciplukan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri salmonella typhi yaitu konsentrasi 5% dengan nilai zona hambat yaitu 18,6 mm.Item UJI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PENGHAMBAT BAKTERI Salmonella typhi PADA PENDERITA DEMAM TIFOID(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-15) JEINTAN PARAMMAPenyakit demam tifoid dapat disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang dapat menyerang manusia terutama pada saluran pencernaan. Salah satu tanaman yang dijadikan obat tradisional yaitu buah mengkudu yang diyakini dapat menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.. Adapun metode yang digunakan yaitu difusi, kegunaan dari metode ini yaitu untuk menentukan sensitivitas mikroba uji terhadap agen antimikroba. Adapun jenis penelitian yang dilakukan yaitu berupa eksperimen laboratorium, eksperimen yang digunakan merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pemberian suatu treatment atau perlakukan terhadap subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah mengkudu kering konsentrasi 80% masa inkubasi 48 jam dan konsentrasi 90% & 100% dengan masa inkubasi selama 24 & 48 jam efektif terhadap Salmonella typhi. sedangkan pada buah mengkudu basa menunjukkan bahwa konsentrasi 100% lebih efektif dalam menghambat bakteri Salmonella typhi. sedangkan pada buah mengkudu basa konsentrasi 80% dan 90% tidak efektif terhadap Salmonella typhi. Pada ekstrak buah mengkudu Kering Konsetrasi 80% 24 jam tidak efektif terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Disimpulkan bahwa ekstrak buah mengkudu mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri Salmonella typhi, adapun diameter daerah hambatan konsentrasi 90% dan 100% lebih besar dibandingkan konsentrasi 80%.Item DETEKSI DNA PLASMID DARI BAKTERI Salmonela Typhi PADA PASIEN DEMAM TIPOID YANG RESISTEN TERHADAP ANTIBIOTIK DI PARE-PARE(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) HAEDIRSalmonella typhi adalah penyebab demam tifoid. Tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi akibat penanganan yang tidak bersih/higienis. Salmonella typhi dapat masuk ke saluran pencernaan dan masuk ke aliran darah hingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar. Ttujan dari penelitian ini untuk mendeteksi DNA plasmid pada bakteri salmonella typhi yang resisten terhadap antibiotik. Metode PCR. ditemukan adanya DNA plasmid Salmonella typhi pada 1 sampel penderita demam tifoid dari 8 isolat positif salmonella typhi dengan metode PCR.Item STUDI LITERATUR : RESISTENSI ANTIBIOTIK LINI PERTAMA TERHADAP Salmonella typhi PADA PENYAKIT DEMAM TIFOID(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-04) WISDAYANTIDemam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh Salmonella typhi . antimikroba lini pertama untuk tifoid adalah kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin dan trimetroprim-sulfametaksazol atau kotrimaksazol. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui resistensi antibiotik lini pertama terhadap Salmonella typhi pada penyakit demam tifoid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini kajian pustaka dengan melakukan penelusuran dan pengumpulan data di situs-situs resmi. Sumber penelitian yang digunakan yaitu jurnal penelitian, artikel, skripsi dan bebagai sumber lainnya terkait kasus resistensi antibiotik lini pertama terhadap Salmonella typhi pada penyakit demam tifoid. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan didapatkan hasil dari semua jenis antibiotik lini pertama hampir semuanya terdapat sampel yang resisten, Kesimpulan berdasarkan studi literatur yang dilakukan resistensi amoksisilin yang paling tinggi ditemukan 8(100%) sampel yang resisten, pada kotrimoksazol ditemukan 5 (62,5%) sampel yang resisten, sedangkan pada kloramfenikol ditemukan 37,7% sampel yang resistensi.Item UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella typhi DENGAN METODE DILUSI(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) FAUZIAKunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu tanaman rempahrempah yang memiliki warna dan aroma yang khas, kunyit juga berfungsi sebagai antibakteri. Karena mengandung berbagai senyawa antara lain kurkumin dan minyak atsiri. Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifoid, dan dengan cepat menjadi resisten terhadap antibiotik sehingga di perlukan pengobatan alternatif sebagai antibakteri. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak kunyit pada pertumbuhan Salmonella typhi dengan metode dilusi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan beberapa konsentrasi ekstrak kunyit yang diuji terhadap bakteri uji Salmonella typhi. Metode yang digunakan untuk menguji daya hambat eksrak yaitu metode dilusi padat atau dilusi agar, dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Berdasarkan hasil penelitian, pada konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% terdapat pertumbuhan bakteri, sedangkan pada konsentrasi 3,12% tidak adanya pertumbuhan bakteri, sehingga KBM tidak dapat ditentukan. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak diketahui nilai Konsentrasi Bunuh Minimum ekstrak kunyit pada semua konsentrasi yang digunakan dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi.Item UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) TERHADAP PERTUMBUHAN Salmonella typhi DENGAN METODE DILUSI(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) FAUZIAKunyit (Curcuma domestica) merupakan salah satu tanaman rempah rempah yang memiliki warna dan aroma yang khas, kunyit juga berfungsi sebagai antibakteri. Karena mengandung berbagai senyawa antara lain kurkumin dan minyak atsiri. Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifoid, dan dengan cepat menjadi resisten terhadap antibiotik sehingga di perlukan pengobatan alternatif sebagai antibakteri. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak kunyit pada pertumbuhan Salmonella typhi dengan metode dilusi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen dengan beberapa konsentrasi ekstrak kunyit yang diuji terhadap bakteri uji Salmonella typhi. Metode yang digunakan untuk menguji daya hambat eksrak yaitu metode dilusi padat atau dilusi agar, dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Berdasarkan hasil penelitian, pada konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 100% terdapat pertumbuhan bakteri, sedangkan pada konsentrasi 3,12% tidak adanya pertumbuhan bakteri, sehingga KBM tidak dapat ditentukan. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tidak diketahui nilai Konsentrasi Bunuh Minimum ekstrak kunyit pada semua konsentrasi yang digunakan dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi.