Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/26
Browse
4 results
Search Results
Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMSIA PASIEN RAWAT INAP DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR DENGAN METODE ATC/DDD(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) WARDA WAHYUNINGSIWarda Wahyuningsi (NIM D1B123046). Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Preeklamsia Pasien Rawat Inap Di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Dengan Metode ATC/DDD (Dibimbing oleh Muhammad Yusuf dan Irwan) Preeklamsia didefenisikan sebagai antihipertensi yang umumnya terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan evaluasi penggunaan obat antihipertensi yang digunakan pada pasien preeklamsia rawat inap di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar periode Januari 2023 – Mei 2024 Metode penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif (kuantitatif). Pengumpulan data secara retrospektif berupa data sekunder yang bersumber dari rekam medik pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan metode ATC/DDD dan dibandingkan dengan standar pedoman POGI Preeklampsia 2016 dan guideline International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSH) 2021. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa evaluasi penggunaan obat berdasarkan metode Anatomical Therapeutic Chemical/Defined Daily Dose (ATC/DDD) kuantitas penggunaan obat terbanyak secara berturut-turut yaitu monoterapi nifedipine 43,79 DDD/100 hari rawat inap, kombinasi nifedipine dan amlodipine 2,65 DDD/100 rawat inap dan kombinasi nifedipine dan metildopa 2,11 DDD/100 hari rawat inap. Evaluasi ketepatan penggunaan obat antihipertensi berdasarkan POGI Preeklamsia 2016 dan guideline International Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSH) 2021 diperoleh hasil ketepatan pasien sebesar 96%, ketepatan obat sebesar 96%, ketepatan dosis sebesar 96%, dan ketepatan rute pemberian obat sebesar 100%.Item GAMBARAN ANALISIS UTILITAS BIAYA (AUB) TERAPI ANTI HIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMSIA PERIODE JANUARI 2023 - MARET 2024 DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) NILAM APRILIYA IMAYANilam Apriliya Imaya (D1B123313), Gambaran Analisis Utilitas Biaya (Aub) Terapi Anti Hipertensi Pada Pasien Preeklamsia Periode Januari 2023 - Maret 2024 Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar (Dibimbing oleh Nurhikmah Awaluddin dan Rugayyah Alyidrus). Preeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia Kejadian Preeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Tujuan dari penelitian ini Untuk Mengetahui Gambaran Analisis Utilitas Biaya (AUB) Terapi Antihipertensi Pada Pasien Preeklamsia Periode Januari 2023 - Maret 2024 Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.Metode yang digunakan adalah Pengumpulan data dilakukan dengan melihat data Rekam Medik Kuantitatif/Kualitatif disertai dengan pengisian kuisioner pada pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Utilitas biaya pada pengunaan obat anti hipertensi nifedipine lebih baik dibandingkan amlodipine di Rumah Sakit Labuang Baji Kota Makassar. Dimana Nilai QALY digunakan untuk membandingkan efektivitas relative antar intervensi dengan QALY lebih tinggi dianggap lebih efektif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup dibandingkan intervensi dengan QALY lebih rendahItem EVALUASI INTERAKSI OBAT MAGNESIUM SULFAT (MgSO4) PADA PASIEN PREEKLAMSIA DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR PERIODE JANUARI – JUNI TAHUN 2021(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) YUSRIANITelah dilakukan penelitian dengan judul Evaluasi Interaksi Obat Magnesium Sulfat (MgSO4) pada Pasien Preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Periode Januari-Juni Tahun 2021. Preeklampsia merupakan peningkatan tekanan darah yang muncul setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu ditandai dengan penambahan berat badan yang cepat karena tubuh mengalami edema atau pembengkakan. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui evaluasi interaksi obat Magnesium Sulfat (MgSO4) pada pasien preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar periode januari - juni tahun 2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental (observasional) dengan pengumpulan data secara retrospektif. Teknik sampling dilakukan secara purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan mengevaluasi interaksi obat. Populasi terdiri dari 81 pasien, Penentuan sampel menggunakan rumus slovin sebanyak 31 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 31 pasien yang menggunakan magnesium sulfat (MgSO4) pada pasien preeklamsia di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Periode Januari – Juni Tahun 2021, adalah interaksi obat dengan tingkat keparahan moderat sebanyak 30 kasus (99,9%) dan mekanisme interaksi farmakodinamik yaitu sebanyak 30 kasus (99,9%).Item GAMBARAN ANALISIS UTILITAS BIAYA (AUB) TERAPI ANTI HIPERTENSI PADA PASIEN PREEKLAMSIA PERIODE JANUARI 2023 - MARET 2024 DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) NILAM APRILIYA IMAYAPreeklampsia merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia. Di Indonesia Kejadian Preeklampsia adalah penyebab kematian ibu tertinggi kedua setelah perdarahan dengan persentase 25%. Tujuan dari penelitian ini Untuk Mengetahui Gambaran Analisis Utilitas Biaya (AUB) Terapi Antihipertensi Pada Pasien Preeklamsia Periode Januari 2023 - Maret 2024 Di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.Metode yang digunakan adalah Pengumpulan data dilakukan dengan melihat data Rekam Medik Kuantitatif/Kualitatif disertai dengan pengisian kuisioner pada pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Utilitas biaya pada pengunaan obat anti hipertensi nifedipine lebih baik dibandingkan amlodipine di Rumah Sakit Labuang Baji Kota Makassar. Dimana Nilai QALY digunakan untuk membandingkan efektivitas relative antar intervensi dengan QALY lebih tinggi dianggap lebih efektif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hidup dibandingkan intervensi dengan QALY lebih rendah.