Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/26
Browse
3 results
Search Results
Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAIR TONIC KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN (Nothopanax scutellarium Merr.) DAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) TERHADAP KELINCI (Oryctolagus cuniculus)(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) MARLINDA PATTYDaun mangkokan (Nothopanax scutellariumMerr.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang dikenal dapat merangsang pertumbuhan rambut. Dalam penelitian ini daun mangkokan dan lidah buaya dikombinasikan sebagai sediaan hair tonic. Hair tonic atau penyubur rambut adalah salah satu kosmetik yang baik digunakan dalam perawatan rambut, menyuburkan rambut, memperbaiki sel rambut yang telah rusak serta menjaga kulit kepala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas formulasi kombinasi ektrak etanol daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) sebagai hair tonic dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa formulasi dan kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) memiliki efek terhadap pertumbuhan rambut kelinci. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan 3 ekor kelinci putih (Oryctolagus cuniculus) yang dibagi dalam 3 kelompok perlakuan dimana tiap hewan uji diberi tanda segi empat 2x2 cm pada bagian punggung dan jarak tiap daerah 1 cm, dengan pembagian kelompok kontrol negatif, kontrol positif, konsentrasi 2,5%:7,5%, konsentrasi 5%:5%, dan konsentrasi 7,5%:2,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol daun mangkokan (Nothopanax scutellarium Merr.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) dapat memberikan efek pertumbuhan rambut pada kelinci dengan cepat. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai uji ANOVA (One-way Analysis of Variance) SPSS 22 dengan hasil yang efektif diperoleh pada konsentrasi 2,5%:7,5%Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SIRUP EKSTRAK DAUN MIANA (Coleus atropurpureus B) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB BATUK BERDAHAK (Streptococcus sp.)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) IIR ANGRAINIBatuk adalah cara tubuh membersihkan benda asing atau iritan dari saluran pernapasan. Mikroorganisme (Streptococcus sp.) merupakan salah satu benda asing atau iritan yang dapat menyebabkan batuk dengan menginfeksi saluran pernapasan. Batuk yang menghasilkan sputum biasa disebut batuk berdahak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan kestabilan sediaan sirup ekstrak daun miana (Coleus atropurpureus B) dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 15% terhadap bakteri penyebab batuk berdahak (Streptococcus sp.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan metode difusi agar menggunakan teknik paper disk pada pengujian aktivitas antibakteri. Hasil penelitian sediaan sirup ekstrak daun miana (Coleus atropurpureus B) dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% stabil secara fisika-kimia serta aktivitas antibakteri untuk konsentrasi 5%, 10% dan 15% berturut-turut zona hambat yaitu 9,7 mm (sedang), 10,35 mm (kuat) dan 12,25 mm (kuat). Disimpulkan bahwa untuk konsentrasi 15% dengan diameter zona hambat 12,25 mm (kuat) yang paling efektif.Item FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK KULIT APEL MANALAGI (Malus Sylvestris Mill.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Streptococcus mutans(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) RISKA FAJRINA SHARISalah satu tanaman yang dapat dijadikan obat adalah kulit apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) pada bagian kulitnya. Telah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak kulit apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) dapat di jadikan sediaan mouthwash yang stabil secara fisika kimia dan mengetahui aktivitas dari sediaan mouthwash ekstrak kulit apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Metode penelitian di lakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak kulit apel manalagi (Malus sylvestris Mill.) di maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Di buat sediaan mouthwash dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, kontrol negatif (-), kontrol positif (+) kemudian di lakukan uji organoleptik, pH, viskositas dan cycling test yang dilakukan selama 6 siklus. Penelitian ini menggunakan bakteri Streptococcus mutans. Hasil penelitian pada aktivitas antibakteri dengan menggunakan konsentrasi 5%, memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 10,8 mm kategori kuat, konsentrasi 10% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 12,7 mm dengan kategori kuat dan pada konsentrasi 15% memiliki zona hambat diameter rata-rata 14,4 mm kategori kuat, serta pada aktivitas mouthwash mustika ratu daun sirh sebagai kontrol positif zona hambat diameter rata-rata 23,8 mm kategori sangat kuat. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit apel manalagi (Malus sylvestrys Mill.) konsentrasi 5%, 10%, dan 15% dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan mouthwash. Sediaan mouthwash memenuhi persyaratan fisika dan kimia dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.