D3 Health Laboratory Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/58
Browse
4 results
Search Results
Item UJI KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA GORENGAN YANG DIJUAL DI PINGGIR JALAN ABDULLAH DAENG SIRUA KOTA MAKASSAR(Perpustakaan unimerz, 2025-08-19) PERDASIONMakanan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena makanan adalah sumber energi bagi manusia dan kebutuhan pokok yang diperlukan setiap saat sehingga memerlukan pengolahan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh manusia dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Timbal (Pb) merupakan penyebab masalah kesehatan serius, yang dapat menyebabkan gangguan pada tubuh manusia jika terpapar dengan kandungan yang hidup di negara berkembang oleh salah satu polutan pencemaran lingkungan. Terjadinya paparan timbal (Pb) terutama melalui makanan, air, dan udara. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan timbal dalam jajanan gorengan yang dijual di pinggir jalan Abdullah Daeng Sirua kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 8 sampel yang terdiri dari 2 tempe goreng, 2 tahu goreng, 2 pisang goreng dan 2 bakwan goreng. Penelitian ini menggunakan metode Inductively Couple Plasma-Mass Spectrometry (ICP-MS). Hasil penelitan menunjukkan dari 8 sampel jajanan gorengan yang diperoleh dari pedagang di jalan Abdullah Daeng Sirua Kota Makassar diketahui bahwa semua sampel gorengan mengandung Timbal (Pb) namun kadarnya masih dibawah batas maksimal. Kesimpulan hasil penelitian uji kandungan timbal (Pb) pada gorengan yang dijual di pinggir jalan Abdullah Daeng Sirua Kota Makassar dapat disimpulkan bahwa semua sampel mengandung timbal (Pb) namun kadarnya masih dibawah standar yang telah ditentukan oleh BPOM yaitu < 0, 25ppm.Item ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA DARAH SOPIR ANGKOT DI JALAN ANTANG RAYA KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) SITRIA S. TORANOSITRIA S. TORANO (16 3145 453 035) “Analisis kadar Timbal (Pb) pada Darah Sopir Angkot Di Jalan Antang Raya Kota Makassar” (Di bimbing oleh: Resi Agestia Waji dan Yanti Sunaidi). Timbal (Pb) adalah logam yang bersifat toksik terhadap manusia. Hal ini berdasarkan dari beberapa hasil penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa yang memiliki resiko tinggi terpapar Pb adalah pekerja yang aktifitasnya lebih banyak di jalan salah satunya yaitu sopir angkot. Timbal dapat diketahui kadarnya dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). SSA adalah suatu alat untuk menentukan beberapa logam dalam jumlah kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah kadar timbal (Pb) pada darah sopir angkot . Sampel yang diambil adalah 32 orang sopir angkot dari 330 orang sopir angkot dengan menggunakan teknik Porposive sampling. Analisa konsentrasi timbal menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan panjang gelombang 283,2 nm. Berdasarkan hasil penelitian secara laboratorik menunjukan bahwa konsentrasi timbal bervariasi sesuai dengan lama masa kerja sopir angkot. Hasilnya yaitu pada sopir angkot yang bekerja selama 5 tahun kadar Pb :1,42 mg/kg, bekerja selama 7 tahun kadar Pb :6,12 mg/kg, bekerja selama 4 tahun kadar Pb :0,40 mg/kg, sopir angkot yang bekerja selama 3 tahun kadar Pb :0 mg/kg, bekerja selama 3 tahun kadar Pb : 1,58 mg/kg. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua sampel tidak mengandung Timbal yang berlebih atau masih dalam batasan normal sesuai ketetapan WHO yaitu 40 mg/kg.Item ANALISIS CEMARAN KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) TAMANGAPA KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) AGUSTIRANTI MALEOTimbal (Pb) merupakan salah satu penyebab dari polusi udara paling berbahaya untuk kesehatan manusia yang akan berlangsung seumur hidup karena timbal berakumulasi dalam tubuh. Timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, kulit dan ingesti akan terakumulasi 95% dalam darah dan absorpsi terbesarnya yaitu melalaui pernapasan. Pemulung adalah salah satu dari beberapa kelompok masyarakat disebut sebagai kelompok resiko tinggi karena sering dan lama kontak terhadap sumber pencemaran logam berat timbal (Pb). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur kadar timbal (Pb) dalam darah pemulung di tempat pembuangan akhir (TPA) Tamangapa Kota Makassar. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan analisis kadar timbal (Pb) menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Sampel diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 10 sampel darah pemulung yang di analisis tidak ada yang melebihi nilai ambang batas 10 μg/dL kadar timbal (Pb) dalam darah. Namun, terdapat 3 sampel yang nilainya mendekati nilai ambang batas dengan nilai 3 μg/dL yaitu bahwa pada pemelung di TPA tidak terkontaminasi oleh timbal (Pb).Item KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DAN KADMIUM (Cd) PADA TULANG IKAN BANDENG (Chanos Chanos)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) WINA RASMIIkan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada tulang ikan bandeng (Chanos chanos). Sampel yang diambil dari 3 lokasi yaitu Sinjai,Bone, dan Makassar masing-masing 1 sampel. Analisis kadar logam berat dilakukan dengan menggunakan metode Spektrofotometer serapan atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb) yang terkandung dalam tulang ikan bandeng di Sampel A (Makassar) adalah 0,49 mg/L, pada sampel B (Bone) adalah 0,14 mg/L, dan pada sampel C (Sinjai) adalah 1,125 mg/L. Sedangkan Hasil penelitian kadar logam berat pada Kadmium (Cd) dari sampel A (Poetere) yaitu 0,01 mg/L, pada sampel B (Bone) yaitu 0,05 mg/L, dan sampel C (Sinjai) yaitu )0,3 mg/L. Hasil dari pemeriksaan timbal (Pb) pada tulang ikan bandeng (Chanos chanos) sampel A (Makassar) dan Sampel C (Sinjai) melebihi ambang batas menurut BPOM 2017 dan sampel B (Bone) tidak melebihi ambang batas. Sedangkan semua hasil pemeriksaan kadmium (Cd) pada tulang ikan bandeng (Chanos chanos) masih dibawah ambang batas menurut BPOM 2017.