FRAKSI ETANOL DAUN SINTRONG (Crassocephalum crepidioides (Benth) S. Moore) SEBAGAI BAHAN AKTIF PEMBUATAN SABUN CAIR SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus aureus
No Thumbnail Available
Date
2025-08-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan Megarezky
Abstract
Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat
sejak dulu yang disebabkan oleh infeksi jamur dan bakteri. Produk yang dapat
menjaga kesehatan kulit adalah sabun. Saat ini banyak beredar sabun antiseptik
yang mengandung bahan kimia seperti triclosan dan triclosarban Dimana
penggunaannya secara terus menerus dapat menyebabkan resistensi terhadap
bakteri, alergi, dan gangguan pada sistem hormon mamalia. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui apakah fraksi etanol daun Sintrong (Crassocephalum
crepidioides (Benth) S.Moore) dapat diformulasikan dalam bentuk sabun cair stabil
yang memenuhi standar mutu dan untuk mengetahui sediaan sabun cair dari fraksi
etanol daun Sintrong (Crassocephalum crepidioides (Benth) S.Moore) memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Hasil uji organoleptis
menunjukkan hasil warna hijau, tekstur kental dan bau khas melon sebelum dan
sesudah cycling test. Hasil uji viskositas sabun cair setelah cycling test terjadi
perubahan namun tidak signifikan (p>0,05), hasil uji pH sabun cair setelah cycling
test tidak menunjukkan perubahan yang signifikan (p>0,05), hasil uji tinggi busa
setelah cycling test menunjukkan perubahan yang tidak signifikan (p>0,05). Hasil
uji antibakteri sabun cair diperoleh diameter zona hambat rata-rata yakni F1 1 %
sebesar 14,2 mm, F2 3% sebesar 15 mm dan F3 5% sebesar 16,1 mm yang tergolong
dalam kategori kuat.
Description
Keywords
Antibakteri, daun sintrong, sabun cair, Staphylococcus aureus.