EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 18 MAKASSAR TAHUN 2019

Abstract

Dysmenorrhea atau nyeri menstruasi merupakan nyeri menusuk yang terasa diperut bagian bawah dan paha, hal ini terjadi akibat ketidakseimbangan hormone progesterone dalam darah sehingga mengakibatkan rasa nyeri timbul. Salah satu metode untuk mengatasi nyeri secara nonfarmakologis adalah dengan cara memberikan relaksasi autogenik. Relaksasi Autogenik merupakan teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat pikiran tentram Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi relaksasi autogenik terhadap penurunan dysmenorrhea pada remaja putri di SMAN 18 Makassar. Dalam penelitian ini menggunakan desain quasy eksperimen dengan One Group Pretest Posttest Design dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 15 remaja putri dysmenorrhea dengan tehnik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Sampling berupa tehnik Purposive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan hasil nilai mean atau rata-rata sebelum diberikan terapi relaksasi autogenik adalah 5,0667 dengan std.deviation 2,01660. Sedangkan hasil nilai mean atau rata-rata sesudah diberikan terapi relaksasi autogenik adalah 2,6000 dengan std.deviation 1,91982. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji t berpasangan (paired sampel t-test) didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05, maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian terapi relaksasi autogenik terhadap penurunan dysmenorrhea pada remaja putri di SMAN 18 Makassar Tahun 2019. Sebagai saran bagi remaja putri yang mengalami dysmenorrhea sebaiknya melakukan salah satu metode untuk mengatasi nyeri secara nonfarmakologis adalah dengan cara melakukan terapi relaksasi autogenik untuk membantu melancarkan sirkulasi darah dan meningkatkan kenyamanan sehingga mampu mengurangi rasa nyeri