UJI RESISTENSI OBAT ANTI TUBERKULOSIS ATAU OAT LINI KEDUA PADA ISOLAT KLINIK TBC (Tuberculosis)
No Thumbnail Available
Date
2025-08-14
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Perpustakaan Megarezky
Abstract
Tuberkulosis merupakan penyakit yang dapat menular secara langsung yang
disebabkan oleh bakteri (Mycobacterium tuberculosis). Penyakit infeksi
tuberkulosis ini dapat diatasi dengan penggunaan antibiotik seperti, Rifampisin
(RIF), Isoniazid (INH), etambutol (EMB), streptomisin dan pirazinamid (PZA).
Namun, beberapa penderita tuberkulosis telah menunjukkan terjadinya resistensi
terhadap obat lini pertama ini. Sejak tahun 1980-an, kasus tuberkulosis di seluruh
dunia terjadi peningkatan karena kemunculan Multidrug Resistant Tuberculosis
(MDR-TB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya resistensi
terhadap obat anti tuberkulosis atau OAT lini kedua dari koloni Mycobacterium
tuberculosis dengan menggunakan metode Mycobacterium Growth Indicator tube
(MGIT) 960. Penelitian ini dilakukan laboratorium Hasanuddin University Medical
Research Center (HUM-RC). Hasil uji resistensi pada obat anti tuberkulosis atau
OAT lini kedua dari 20 sampel (100%) terdapat 3 sampel (15%) resistensi terhadap
antibiotik amikasin, kanamisin dan ofloksasin. Artinya penggunaan antibiotik lini
kedua masih efektif terhadap kasus Tuberkulosis.
Description
Keywords
Tuberkulosis, OAT lini kedua, Mycobacterium Growth Indicator tube (MGIT) 960, Resistensi.