Lecturers and Researchers Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/27
Browse
Item ANALISIS POTENSI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI INTERAKSI OBAT PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT PELAMONIA MAKASSAR PERIODE OKTOBER – DESEMBER 2019(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-05) CLAUDIA ARUM APRILLYInteraksi obat merupakan satu dari delapan kategori masalah terkait (Drug Related Problem) yang diidentifikasi sebagai kejadian atau keadaan terapi obat yang dapat mempunyai outcome klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan analisis Drug Related Problems (DRPs) kategori interaksi obat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif dengan pengambilan data diambil secara retrospektif yang didasarkan pada data rekam medik pasien hipertensi di Rumah Sakit Pelamonia Makassar periode Oktober – Desember 2019. Hasil penelitian yang didapatkan dari 102 kasus pasien hipertensi yang di rawat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar Periode Oktober - Desember 2019, interaksi minor sebesar 32 (64,0%), interaksi moderat 14 (28,0%) dan interaksi mayor sebesar 4 (8,0%). Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah Interaksi obat yang paling banyak terjadi yaitu interaksi minor sebesar 32 (64,0%) yaitu interaksi obat dengan efek ringan dan tidak memberikan efek terapi secara signifikan.Item EVALUASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR PERIODE JANUARI 2019 – APRIL 2020(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) MARIA YUNITA NDEKUMaria Yunita Ndeku,163145201106 Tahun 2020. Evaluasi interaksi obat pada pasien hipertensi di instalasi rawat inap rumah sakit umum daerah labuang baji kota makassar. Dibimbing oleh Muhammad Yusuf dan Andi Meinar Dwi Rantisari. Hipertensi adalah suatu keadaan meningkatnya tekanan darah yang terus menerus atau meningkat melebihi batas normal. Berdasarkan data WHO saat ini diperkirakan satu miliar penduduk dunia menderita hipertensi dengan jumlah prevalensi 26,4%. Menurut data riset kesehatan dasar tahun 2018 bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1% lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebanyak 25,8%. prevalensi hipertensi pada tahun 2018 untuk umur 18 tahun di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu 7,36 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase terjadinya interaksi obat, dan mengetahui tingkat keparahan interaksi obat pada pengobatan pasien hipertensi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Kota Makassar periode januari 2019 - april 2020. Penelitian ini termasuk jenis penelitian noneksperimental yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Hasil penelitian menunjukan dari 42 pasien yang menerima terapi obat antihipertensi terdapat 29 pasien (71,4%) yang mengalami interaksi obat dan 13 pasien (31,0%) tidak mengalami interaksi obat. Berdasarkan tingkat keparahan interaksi obat, interaksi yang paling tinggi yaitu tingkat moderate sebanyak 21 kasus (65,6%), interaksi major sebanyak 9 kasus (28,1%), dan interaksi minor sebanyak 2 kasus (6,3%), dan berdasarkan mekanisme interaksi obat, interaksi farmakodinamik sebesar 23 kasus (71,9%), dan interaksi farmakokinetik sebesar 9 kasus (28,1%Item EVALUASI PENGGUNAAN OBAT GOLONGAN PROTON PUMP INHIBITOR (PPI) INTRAVENA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) LABUANG BAJI MAKASSAR JULI TAHUN 2020(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) AYU HOSPITA SARIObat proton pump inhibitor (PPI) merupakan salah satu obat yang secara luas sering diberikan. Pemberian obat ini terkait dengan adanya dispepsia, gastritis, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), esofagitis, serta pemberian asam salisilat (Acetylsalisilate Acid, ASA) dan Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs (NSAID). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) Intravena di RSUD Labuang Baji Makassar Juli tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data retrospektif, dengan mengambil data rekam medis pasien dan resep di instalasi farmasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji Makassar Juli tahun 2020. Sampel yang diperoleh dan memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 52 orang. Dimana, data tersebut terdiri dari 24 orang laki-laki dan 28 orag perempuan dengan rentan usia terbanyak yaitu diatas 50 yaitu sebanyak 30 orang dengan presentase 57,7%. Evaluasi penggunaan obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) berdasarkan jenis penggunaan obatnya diperoleh data terbanyak yaitu penggunaan omeprazole yaitu sebanyak 41 dengan presentase 78%, dengan lama perawatan 3-7 hari dengan presentase 84% serta diagnosa terbanyak yang diberikan obat golongan Proton Pump Inhibitor (PPI) oleh dokter adalah bedah digestif yaitu 9 orang dari total 52 pasien dengan presentase 17,3%. Dan berdasarkan evaluasi penggunaan berdasarkan tepat indikasi yaitu 82,6%, tepat obat 98%, tepat pasien 92,3% dan tepat dosis 100%.Item FORMULASI DAN UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN PASTA GIGI KOMBINASI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) DAN EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE) TERHADAP STREPTOCOCCUS MUTANS.(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) RISKAPada umumnya, dimasyarakat daun jarak dan daun sirih digunakan sebagai obat untuk menghilangkan plak. Pasta gigi merupakan salah satu bentuk sediaan yang cocok untuk kesehatan mulut dengan bahan aktif daun jarak dan dun sirih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu apakah formulasi sediaan pasta gigi kombinasi ekstrak daun jarak dan ekstrak daun sirih dapat menghambat pertumbuhan streptococcus mutans. Ekstrak daun jarak dan daun sirih diperoleh dengan meserasi menggunakan etanol 96%, kemudian dilakukan pembuatan sediaan pasta gigi dengan variasi kombinasi yaitu FI (1%:5%), FII (3%:3%), FIII (5%:1%). Pada pasta gigi yang dihasilkan diuji kestabilan fisika kimia (organoleptik, homogenitas, uji pH, uji daya sebar, daya busa), dan aktivitas antibakteri. Hasil pengujian analisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian karakteristik fisika kimia menunjukkan hasil bahwa semua formulasi pasta gigi tidak memenuhi karakteristik fisika kimia pasta gigi karena salah satu bahan yang digunakan sukar larut dalam air sehingga mempengaruhi karakteristik dari sediaan pasta gigi. Sediaan pasta gigi kombinasi ekstrak daun jarak dan ekstrak daun sirih (3%:3%) (FII) memiliki aktivitas antibakteri yang kuat terhadap streptococcus mutans sehingga daun jarak dan daun sirih dapat dikatakan menghambat bakteri streptococcus mutans.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR EKSTRAK ETANOL DAN FRAKSI POLAR DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) WIDYA YUNA BAHRADaun waru merupakan salah satu tanaman obat berkhasiat. Berdasarkan penelitian ilmiah, daun waru memiliki antibakteri karena mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sabun mandi cair dan mengetahui kemampuan sediaan sabun cair dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian yaitu eksperimental laboratorium. Formulasi sabun mandi cair ekstrak etanol daun waru dan fraksinya dengan konsentrasi masing-masing 25% dilakukan pengujian organoleptis, pH, tinggi busa, homogenitas dan viskositas. Pengujian yang dilakukan terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi. Hasil pengujian mutu sabun cair memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan SNI. Hasil pengamatan yang diperoleh dengan rata-rata zona hambat untuk konsentrasi daun waru 25% adalah 12,41 mm, dan konsentrasi fraksi polar daun waru adalah 15,86 mm, kontrol positif sabun mandi dettol adalah 14,95 mm, sedangkan kontrol negatif tidak terbentuk zona hambat. Kesimpulan penelitian ini bahwa ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus) memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus, yaitu dengan konsentrasi ekstrak etanol dan fraksi polarnya masing-masing 25% masuk dalam kategori kuat. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut tentang potensi ekstrak daun waru dan fraksinyItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN MASKER ORGANIK EKSTRAK BERAS MERAH (Oryza nivara) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZYL (DPPH)(PERPUSTAKKAN MEGAREZKY, 2025-08-06) SARTIKA ABDULLAHBeras merah memiliki kandungan antioksidan sehingga mempunyai manfaat baik bagi kulit. Radikal bebas merupakan molekul yang kehilangan elektron sehingga molekul tersebut menjadi tidak berpasangan dan berusaha mengambil elektron dari molekul lain. Radikal bebas akan stabil ketika bertemu dengan senyawa antioksidan yang dapat memberi elektron, dapat meniadakan, menetralkan, atau menghilangkan efek radikal bebas. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat bersifat inhibitor, yaitu menghambat atau mencegah interaksi antara radikal bebas dengan target molekulnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah beras merah dapat dibuat sebagai sediaan masker serbuk dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa kadar antioksidan tertinggi pada beras merah. Metode penelitian secara eksperimental dengan menggunakan alat spektrofotometri untuk pengujian antioksidan dengan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Pembuatan formula sediaan masker organik dilakukan dengan metode granulasi basah dengan pengikat pati jagung. Evaluasi sediaan masker serbuk meliputi organoleptik, kadar air, homogenitas, pH dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua konsentrasi memiliki aktivitas antioksidan dalam kategori kuat, yaitu konsentrasi 6% nilai IC50 59.527606. Konsentrasi 8% nilai IC50 61.984278. Konsentrasi 10% nilai IC50 50.562402.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL KOMBINASI EKSTRAK DAUN SURUHAN (Peperomia Pellucida) DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) TERHADAP Propionibacterium acne(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) WIWIK YURNIANDAJerawat merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum terjadi pada semua usia, terutama pada remaja yang baru mengalami masa pubertas.salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah daun suruhan (Peperomia pellucida) dan daun jambu biji (Psidium guajava). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida) dan daun jambu biji (Psidium guajava) terhadap pertumbuhan propionibacterium acne penyebab jerawat. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan 5 perlakuan yakni dari konsentrasi 10%, 15%, 20%, kontrol positif klindamisin dan kontrol negative basis. Hasil yang didapatkan ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida) dan daun jambu biji (Psidium guajava) mampu menghambat pertumbuhan bakteri propionibacterium acne dalam berbagai konsentrasi. Ekstrak daun suruhan (Peperomia pellucida) dan daun jambu biji (Psidium guajava) pada konsentrasi 20% menunjukkan respon hambatan lebih besar dibandingkan konsentrasi lainnya. Uji SPSS on way Anova menunjukkan P ˂ 0,05 yang berarti terdapat perbedaan daya hambat pada berbagai konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan propionibacterium acne penyebab jerawatItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SALEP ANTIJERAWAT FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK DAUN CEMBA (Acasia rugata (Lam) fawc.Rendle) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) RASMISalah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai adalah Acne vulgaris atau yang biasa dikenal dengan sebutan jerawat. Jerawat merupakan peradangan yang disertai dengan penyumbatan saluran kelenjar minyak yang diproduksi secara berlebihan. Adapun penyebab jerawat yaitu infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi etil asetat ekstrak daun cemba (Acasia rugata (Lam) fawc.Rendle) dapat diformulasikan menjadi sediaan salep antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia dan memiliki aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dimana sediaan salep antijerawat dibuat dalam masing-masing formula dengan konsentrasi 3%, 5%, 7%, kontrol negatif tanpa menggunakan fraksi etil asetat ekstrak daun cemba (Acasia rugata (Lam) fawc.Rendle) dan kontrol positif menggunakan salep herbal ”antanan”. Hasil evaluasi sediaan salep antijerawat pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan daya sebar memenuhi syarat secara fisika dan kimia. Uji aktivitas menggunakan metode sumuran dengan melihat zona bening disekitar sumuran. Hasil penelitian menunjukkan sediaan salep antijerawat fraksi etil asetat ekstrak daun cemba (Acasia rugata (Lam) fawc.Rendle) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan daya hambat pada konsentrasi 3% 14,8 mm (kuat), 5% 17,4 mm (kuat), 7% 19,2 mm (kuat) dan terhadap Staphylococcus epidermidis dengan daya hambat pada konsentrasi 3% 13,0 mm (kuat), 5% 16,5 mm (kuat), 7% 17,1 mm (kuat)Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SPRAY ANTINYAMUK KOMBINASI MINYAK SEREH (Cymbopogon nardus) DAN MINYAK NILAM (Pogostemon cablin)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-05) INDA SARIDemam berdarah adalah salah satu masalah kesehatan disebabkan oleh virus dengue yang permasalahannya belum terpecahkan. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah demam berdarah salah satunya dengan penggunaan insektisida berbahan kimiawi, namun penggunaan bahan kimia dapat menimbulkan efek samping mulai dari efek ringan sampai paling berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan bahan alami sebagai alternatif untuk penolak nyamuk agar meminimalkan efek samping dan mengetahui tingkat efektivitas daya tolak spray terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan menggunakan nyamuk 20 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu Formula I (Minyak rereh 10% dan Minyak nilam 2%), Formula II (Minyak sereh 10% dan Minyak nilam 4%), Formula III (Minyak sereh 10% dan Minyak nilam 6%), Kontrol (–) (propilen glikol dan etanol 96%) dan Kontrol (+) (soffel spray) masing-masing diberi perlakuan yang sama. Spray disemprotkan pada lengan kemudian dimasukkan dalam kandang uji dihitung jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan selama 5 menit. Dari hasil perhitungan persentase daya tolak nyamukpada formula I yaitu 69%, formula II yaitu 76% dan formula III yaitu 92%. Daya tolak nyamuk tertinggi pada formula III yaitu 92%. Data yang didapatkan di analisis menggunakan One way anova dengan menggunakan uji LSD (least significant difference), terdapat perbedaan yang signifikan tehadap kelompok perlakuan dengan tingkat efektivitas daya tolak terhadap nyamuk Aedes aegypti.Item FORMULASI SEDIAAN SABUN PEMBERSIH KEWANITAAN EKSTRAK DAUN PUCUK MERAH (Syzygium myrtifolium Walp.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) ISMI FITRAWATIEkstrak daun pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp.) memiliki senyawa fenol, flavonoid, saponin, steroid, triterpenoid, tanin dan alkaloid yang berfungsi sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun pucuk merah stabil jika diformulasikan sebagai sabun pembersih kewanitaan dan untuk mengetahui aktivitas antifungi terhadap jamur Candida albicans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium. Ekstrak daun pucuk merah dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu hasil ekstraksi diambil 1%, 3%, 5% untuk dibuat menjadi sediaan sabun pembersih kewanitaan sebagai antifungi dengan variasi konsentrasi yaitu F1(1%), F2(3%), F3(5%) dan menguji aktivitas antifungi terhadap Candida albicans dengan metode sumuran. Hasil formulasi sabun pembersih kewanitaan menunjukkan stabil dan tidak terjadi perbedaan signifikan (p>0,05) sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, tinggi busa dan uji iritasi. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan bahwa pada F1 memiliki zona hambat sebesar 11,3 mm, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 13,6 mm, dan F3 memiliki zona hambat sebesar 15,3 mm yang ketiganya dengan kategori kuat. Hasil Analisa statistik One-Way ANOVA, menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) daya hambat antara F1, F2, F3. Dan F3 (5%) adalah konsentrasi optimum dengan kategori kuatItem HITUNG JUMLAH DAN DETEKSI BAKTERI Staphylococcus aureus PADA ULKUS LUKA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUD HAJI KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) JENIATI LA'BIBakteri Staphylococcus aureus yang merupakan Flora normal pada kulit, namun bakteri Staphylococcus aureus dapat menjadi pathogen jika hidup pada kulit yang memiliki luka yang lembab. Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe II umumnya memiliki luka, hal ini dapat semakin parah jika terdapat bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Jumlah ALT dan untuk mendeteksi bakteri Staphylococcus aureus pada ulkus luka penderita Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Haji Kota Makassar. Jenis Penelitian ini adalah pepelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 6 sampel Ulkus diambil di RSUD Haji Kota Makassar. Sampel diperiksa dengan menggunakan metode hitung koloni dan dideteksi dengan Pewarnaan gram serta Uji Biokimia. Berdasarkan hasil penelitian dari ke 6 sampel Ulkus tidak ada yang melebihi nilai ambang batas CFU yaitu 106 CFU/ml dan dari ke 6 sampel didapatkan 4 sampel terdeteksi bakteri Staphylococcus aureus dan 2 lainnya tidak terdeteksi. Pada ulkus Luka penderita Diabetes Melitus Tipe II tidak melebihi ambang batas nilai CFU namun terdapat bakteri Staphylococcus aureusItem JI EFEKTIVITAS ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN TALAS (Colocasia esculenta) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI OLEUM RICINI(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) SALFIAHDiarrhea is a disease characterized by increased frequency of bowel movements (usually more than 3 times a day). Liquid or slurry-like stools and decreased stool consistency compared to normal patients. The purpose of this study was to determine the antidiarrheal effect of taro leaf extract (Colocasia esculenta) on male mice (Mus musculus) induced by oleum ricini. The study (completely randomized design) was divided into 5 treatment groups, namely group I Na,CMC 1% as a negative control, group II taro leaf extract 200 mg, group III taro leaf extract 300 mg, group IV taro leaf extract 400 mg, and suspension. Diapet as positive control. The parameters taken ij this study include in time of occurrence of diarrhea, frequency of diarrhea, and consistency of feces in male mice (Mus musculus). Observation were made at intervals of 1 hour for 5 hours. Furthermore, the results are processed using the SPSS application which aims to see the difference in the anti-diarrhea effect between the treatment groups. The results showed that the ethanol extract of taro leaves (Colocasia esculenta) had an anti diarrhea effect againt male mice (Mus musculus) induced by oleum ricini. This is an experimental study using CRDItem PERBEDAAN KONSENTRASI GELATIN SEBAGAI PENGIKAT PADA FORMULASI SEDIAAN TABLET ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) FRANKLIN D. R. KIMKURINFranklin D. R. Kimkurin (2021). “Perbedaan Konsentrasi Gelatin sebagai Pengikat pada Formulasi Sediaan Tablet Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)”. Dibimbing oleh Sri Wahyuningsih dan Hilmiati Wahid. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan konsentrasi gelatin sebagai pengikat pada sediaan tablet antidiabetes ekstrak etanol daun ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dengan konsentrasi gelatin yang digunakan adalah 4%, 6%, 8%. Pengujian tablet yang dilakukan adalah evaluasi granul (waktu alir, sudut diam, kelembaban, kompresibilitas), evaluasi tablet (keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kerapuhan, kekerasan, waktu hancur). Hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh data untuk uji evaluasi granul memenuhi persyaratan yang ditentukan terkait waktu alir, sudut diam, kelembaban, dan kompresibilitas. Data uji evaluasi tablet memenuhi persyaratan yang ditentukan terkait uji keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kerapuhan dan kekerasan. Pengujian waktu hancur diperoleh formula 1 36 menit, formula II 44 menit dan formula III 90 menit hasil ini tidak sesuai dengan standar persyaratan yang ditentukan yaitu <15 menit untuk tablet tidak bersalut.Item UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni) TERHADAP MENCIT JANTAN (mus musculus) YANG DI INDUKSI ASAM ASETAT 1%(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-05) HARTINA LANTAHONGNyeri adalah perasaan sensorik dan emosional yang tidak nyaman, berkaitan dengan adanya kerusakan jaringan. Biji mahoni (Swietenia mahagoni), mengandung senyawa flavanoid yang mampu memberikan efek analgetik dengan menghambat biosintesis prostaglandin sehingga mengurangi rasa nyeri, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas analalgetik ekstrak etanol biji mahoni (Swierenia mahagoni) pada mencit jantan (Mus musculus) yang di induksi asam asetat 1%. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan desain penelitian Posttest Only Control Group Design. Hewan uji dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing perlakuan terdiri dari lima ekor mencit jantan (Mus musculus) dengan pemberian kontrol yang berbeda-beda, Mencit 1 (Na CMC 0,5% kontrol negatif), mencit 2 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 100mg), mencit 3 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 200mg), mencit 4 (Ekstrak etanol biji mahoni dosis 400mg) dan mencit 5 (Ibuprofen 400mg kontrol positif). Hasil penelitian yang diperoleh ekstrak biji mahoni memiliki khasiat sebagai analgetik pada dosis 100mg 37,79%, dosis 200mg 57,40% dan ekstrak etanol biji mahoni dosis 400mg 70,80%. Hasil terbaik diperoleh pada konsentrasi 400mg yaitu 70,80%, semakin tinggi dosis ekstrak biji mahoni (Swietenia mahagoni) semakin besar pula daya analgetiknya.Item UJI AKTIVITAS MIKROORGANISME EKSTRAK KLOROFORM BUAH PARE ALAS (Momordica balsamina) TERHADAP PERTUMBUHAN Bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan jamur Candida albicans(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) NURFAUZIAHTujuan penelitian untuk menguji aktivitas ekstrak kloroform buah pare alas (Momordica balsamina) pada pertumbuha bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan jamur Candida albicans. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode difusi cakram pada bidang mikrobiologi untuk menguji potensi antibakteri dan antijamur ekstrak kloroform buah pare alas pada pertumbuhan Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan jamur Candida albicans. Hasil yang di dapat pada uji aktivitas ekstrak kloroform buah pare Alas (Momordica balsamina) pada konsentrasi 5%, 10%, 15% memiliki aktivitas antibakteri dan antijamur pada bakteri Staphylococcus aureus didapatkan hasil tertinggi pada konsentrasi 5% yaitu 7,7 mm dimana memiliki zona hambat sedang, Escherichia coli didapatkan hasil tertinggi pada konsentrasi 5% yaitu 25,6 mm dimana memiliki zona hambat sangat kuat, dan jamur Candida albicans yang memiliki zona hambat tertinggi dari pada bakteri Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. Dimana konsentrasi tertinggi jamur candida albicans pada konsentrasi 5% yaitu 31,76 mm dimana memiliki zona hambat sangat kuat. Pada jamur Candida albicans dan bakteri Staphylococcus aureus semakin tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin rendah zona hambat yang didapat. Sedangkan pada bakteri Escherichia coli mengalami penurunan dan kekenaikan pada zona hambat yang didapat. Dapat kesimpulkan bahwa ekstrak buah pare alas (Momordica balsamina) dapat digunakan sebagai antibakteri dan antijamuItem UJI EFEKTIVITAS FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK BATANG BAJAKAH TAMPALA (Spatholobus littoralis Hassk.) SEBAGAI OBAT LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) CHARLINA NATALIA PASAPANLuka sayat adalah luka yang terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam, misalnya terjadi akibat pembedahan. Ciri-cirinya yaitu luka terbuka, nyeri, panjang luka lebih besar dari pada dalamnya luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah salep ekstrak batang bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk.) lebih efektif dalam penyembuhan luka sayat. Batang bajakah tampala diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Penelitian dilakukan dengan pemberian salep ekstrak etanol batang bajakah tampala pada luka sayat tikus putih jantan dengan variasi konsentrasi ekstrak 5%, 10%, dan 15%. Basis salep sebagai kontrol negatif dan povidone iodine sebagai kontrol positif. Pengukuran luka sayat menggunakan jangka sorong, data hasil pengukuran dianalisis secara statistik menggunakan anova. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak batang bajakah tampala yang memberikan efektivitas yang paling efektif sebagai penyembuhan luka sayat adalah formula F6 yaitu formula salep vaselin album dengan konsentrasi 15% yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif.