Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/52
Browse
3 results
Search Results
Item DETEKSI Trichomonas vaginalis PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI DAERAH NUSANTARA KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) SITI ALMA MANGENDREInfeksi Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang terserang oleh adanya parasit Trichomonas vaginalis. Pekerja seks komersial (PSK) sangatlah rentan infeksi tersebut karena memiliki faktor resiko yang tinggi untuk mengalmi IMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parasit pada pekerja seks di Nusantara Kota Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggambarkan angka kejadian infeksi trikomoniasis. Penelitian ini menggunakan sampel swab vagina pekerja seks komersial (PSK) sebanyak 10 sampel. Sampel swab vagina tersebut dilakukan pemeriksaan (Polymerase Chain Reaction) PCR untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 10 sampel terdapat 5 sampel (A,B,G,I,J) yang positif ditandai dengan adanya pita band yang terbentuk di hasil visualisasi elektroforesis dan terdapat 5 sampel yang tidak menunjukan adanya pita band.Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS DAN POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) DALAM MENGIDENTIFIKASI Trichomonas vaginalis PADA URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI KAFE PELATARAN PANTAI BIRA BULUKUMBA(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NANI Y. PELUTrikomoniasis merupakan salah satu infeksi menular seksual yang tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Trikomoniasis disebabkan oleh protozoa berflagella yaitu Trichomonas vaginalis yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit ini sering terjadi pada pekerja seks komersial (PSK), karena sering berganti-ganti pasangan pada saat berhubungan seksual. Penyakit ini dapat di deteksi dengan melakukan pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari beberapa metode yaitu metode mikroskopis, metode kultur, metode rapid tes dan metode PCR. Pada penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode mikroskopis dan metode PCR. Metode mikroskopis merupakan metode yang relatif murah sedangkan metode PCR merupakan metode yang sangat sensitif dan spesifik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil uji perbandingan pemeriksaan mikroskopik Trichomonas vaginalis pada urin PSK dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasi laboratorium, sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sampel urin PSK yang berada di Kafe Pelataran Pantai Bira Bulukumba yang berjumlah 15 orang. Hasil pemeriksaan metode mikroskopis, dari 15 sampel urin terdapat 2 (13,33%) sampel yang positif Trichomonas vaginalis, dan pada metode PCR dari 15 sampel yang digunakan, terdapat 3 sampel (20%) yang terdeteksi DNA Trichomonas vaginalis. Hasil pemeriksaan menggunakan metode mikroskopis kurang valid dalam mendeteksi Trichomonas vaginalis, jika dibandingkan dengan metode PCR yang jauh lebih sensitif dan spesifik.Item DETEKSI Trichomonas vaginalis PADA URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI PELATARAN OBJEK WISATA KAFE PANTAI BIRA BULUKUMBA MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) CINDI CLAUDIA PANGGAPenyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks yang disebabkan oleh mikro organisme seperti parasit, bakteri dan jamur. Orang yang rentan terkena penyakit IMS ialah kelompok Pekerja seksual. Kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan kelompok yang sangat rentan terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Trichomoniasis yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaaan parasit Trichomonas vaginalis pada urin PSK yang berada di pelataran objek wisata kafe Pantai Bira Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan desain penelitian Cross-sectional. Pada penelitian ini menggunakan 10 sampel urin PSK dan dilakukan pemeriksaan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil dari gambar visualisasi elektroforesis terdapat 2 sampel positif dengan persentase 20% dikarenakan, terbentuk pita DNA dengan target band 368 bp. Hal ini juga ditandai dengan adanya gejala Trichomoniasis yang dialami oleh responden seperti gatal dan panas diarea vagina serta hal ini juga didukung oleh perilaku seksual responden yang jarang menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel urin PSK yang diperiksa, terdapat 2 responden yang terinfeksi parasit Trichomonas vaginalis.