Undergraduate Theses

Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/26

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 11
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIFITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN PANGI (Pangium edule Reinw) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus novergicus)
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) AGRIPA TOBAN PARE BUA’
    Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber bersuhu tinggi seperti api, listrik, dan bahan kimia. Daun pangi (Pangium edule Reinw) mengandung senyawa bioaktif seperti tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid, senyawa ini berperan terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun Pangi (Pangium edule Reinw) dapat dijadikan sediaan gel yang stabil dan mengetahui aktivitas dari sediaan gel ekstrak etanol daun Pangi (Pangium edule Reinw) terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus novergicus). Metode penelitian dilakukan secara eksperimental, dilaboratorium, ekstrak daun Pangi (Pangium edule Reinw) di maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat sediaan gel dengan konsentrasi yaitu 5%, 7,5%, 10%, kontrol negatif (basis gel), dan kontrol positif (bioplacentol) kemudian dilakukan uji organoleptik, pH, daya sebar, viskositas dan cycling test yang dilakukan selama 6 siklus. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus novergicus) yang diberikan luka bakar dengan panjang 2 cm dan lebar 2 cm dan dibagi menjadi 5 kelompok kemudian diterapi menggunakan gel pagi dan sore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol daun pangi (Pangium edule Reinw) memenuhi persyaratan. Sediaan gel ekstrak etanol daun pangi (Pangium edule Reinw) dengan konsentrasi 10% memiliki kemampuan penyembuhan luka bakar lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 7,5%.
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS PUTIH (Alpinia galanga L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) EKA RAHIM
    EKA RAHIM (NIM B1A119035). Formulasi Sediaan Gel Ekstrak Rimpang Lengkuas Putih (Alpinia galanga L.) dan Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium acnes (Dibimbing oleh Prayitno Setiawan dan Muliaty Ibrahim). Rimpang lengkuas putih mengandung flavanoid yang didalamnya terdapat senyawa fenol yang memiliki kemampuan dalam mendenaturasi protein membran sel bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan selnya. Tujuan dari penelitian ini memformulasi sediaan gel anti jerawat ekstrak etanol rimpang lengkuas putih (Alpinia galanga L.) dan menguji aktivitas sediaan gel ekstrak rimpang lengkuas putih pertumbuhan terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimental dengan formula sediaan gel ekstrak rimpang lengkuas putih dengan konsentrasi 1%,3%,5% dan pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumuran pada media MHA yang diinkubasi selama 1x24 jam. Berdasarkan hasil evaluasi sediaan gel sebelum dan sesudah Cycling test memenuhi persyaratan organoleptik, homogenitas, pH, viskositas dan daya sebar dimana setiap formula stabil dalam sediaan gel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang lengkuas putih dapat diformulasikan serta stabil secara fisik dan kimia dalam bentuk sediaan gel anti acne dan memiliki aktivitas antibakteri. Pada formula I dengan konsentrasi 1% zona hambat yang terbentuk sebesar 9,42 mm, pada formula II dengan konsentrasi 3% zona hambat yang terbentuk sebesar 9,76 mm dan pada formula III dengan konsentrasi 5% zona hambat yang terbentuk sebesar 10,25 mm. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Formulasi Sediaan Gel Rimpang Lengkuas Putih dan Uji Aktivitas Antibakteri Propionibacterium acnes. Memiliki aktivitas optimal terhadap bakteri Propionibacterium acnes pada formula III dengan konsentrasi 5% dengan luas zona hambat 10,25 mm.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL ANTI ACNE EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBLANG Syzygium cumini L. TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) WIDIA YANTI PUSPITASARI
    Widia Yanti Puspitasari (B1A119149). Formulasi Dan Uji Aktivitas Sediaan Gel Antiacne Ekstrak Etanol Daun Jamblang Syzygium cumini (L.) Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes (Dibimbing oleh Besse Yuliana dan Hilmiati Wahid). Daun jamblang (Syzygium cumini L.) memiliki senyawa flavonoid yang bekerja dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler yang mengganggu keutuhan sel bakteri, tanin bekerja dengan cara menghambat enzim reverse pada sel bakteri sehingga struktur sel bakteri tidak terbentuk, dan saponin bekerja dengan cara menurunkan tegangan permukaan sehingga mengakibatkan naiknya permeabilitas sitoplasma sel yang dapat mengakibatkan kematian pada sel dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan gel antiacne yang stabil secara fisika dan memiliki aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes. Metode penelitian dilakukan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas sebelum dan setelah cycling test serta metode sumuran untuk uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji viskositas memenuhi syarat secara fisika dan kimia. Dapat disimpulkan bahwa gel ekstrak etanol daun jamblang (Syzygium cumini L.) stabil secara fisika dan kimia serta pada uji aktivitas antibakteri untuk konsentrasi yang memiliki luas zona hambat yang tinggi yaitu konsentrasi 7%.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN KESAMBI (Schleichera Oleosa) TERHADAP LUKA INSISI PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus Norvegicus)
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-15) ICE MARIA MUSTIKA
    Kesambi (Schleichera oleosa) merupakan tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat karena memiliki kandungan senyawa yakni alkaloid, flavonoid, tanin, fenolik dan saponin yang digunakan sebagai bahan obat-obatan. Telah dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui ekstrak daun kesambi (Schleichera oleosa) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang stabil secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui sediaan gel ekstrak daun kesambi (Schleichera oleosa) mempunyai efektivitas dalam penyembuhan luka insisi pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Metode penelitian secara eksperimental laboratorium, ekstrak daun kesambi (Schleichera oleosa) dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat gel dengan konsentrasi yaitu K (-), F1 (3%), F2 (5%), F3 (6%) dan K (+), kemudian dilanjutkan dengan uji mutu sediaan gel yakni uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas dan uji Cycling test. Metode yang digunakan membuat luka insisi dengan panjang 3 cm dan kedalaman 2 mm. Hasil penelitian nenunjukan adanya penyembuhan luka pada kosentrasi 3% 100 ml, gel ekstrak etanol daun kesambi (Schleichera oleosa) dengan dosis 3%, 5% dan 6% efektif terhadap penyembuhan luka insisi pada tikus putih jantan (Rattus Norvergicus). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak daun kesambi (Schleichera oleosa) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang stabil secara fisika dan kimia serta mempunyai efektivitas dalam penyembuhan tikus (Rattus norvegicus).
  • Item
    FORMULASI DAN PERBANDINGAN UJI EFEK SEDIAAN GEL ANTI NYAMUK EKSTRAK SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L.) DAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP NYAMUK (Aedes aegypti)
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) TEKLAVI DEWI NGATI
    Sereh wangi di ketahui memiliki kandungan senyawa sitronelol dan geraniol dan bawang putih di ketahui memiliki kandungan senyawa allicin dan flavanoid yang dapat dimanfaatkan sebagai antinyamuk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi gel dari ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dan bawang putih (Allium sativum) stabil secara fisika dan kimia dan untuk mengetahui sebagai antinyamuk dan untuk mengetahui gel dari ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dan bawang putih (Allium sativum) efektif sebagai antinyamuk. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Gel antinyamuk ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dan bawang putih (Allium sativum) dibuat dalam masing-masing formula dengan konsentrasi 10%, kelompok kontrol negativ tanpa menggunakan ekstrak dan kontrol positif dengan menggunakan sediaan merek (Autan). Hasil Evaluasi sediaan gel antinyamuk pada pengujian organoleptik, pH, homogenitas tidak terjadi perubahan kestabilan fisika dan kimia. Uji efek gel menggunakan 80 ekor nyamuk (Aedes aegypti) yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari 20 ekor nyamuk, pengujian dilakukan tiga kali pengulangan dengan selang waktu 5 menit. Hasil penelitian menunjukan gel antinyamuk ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) dan bawang putih (Allium sativum) memiliki aktifitas sebagai antinyamuk berdasarkan uji SPSS ANOVA memiliki hasil perbedaan yang signifikan sehingga sereh wangi (Cymbopogon nardus L.) memiliki daya tolak nyamuk yang lebih baik dibandingkan bawang putih (Allium sativum) menunjukan p>0,05 ada perbedaan
  • Item
    FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL BUAH SEMPUR (Dillenia Serrata T) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GRADE II PADAKELINCI (Orytolagus Cunniculus)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) RUSLAN SAFRI
    RUSLAN SAFRI (NIM B1A119370)” Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Gel Ekstrak Etanol Buah Sempur (Dillenia serrata T) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Grade II Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)”. Yang dibimbing oleh Nielma Auliah dan Surya Syarifuddin. Buah sempur adalah buah endemik sulawesi yang mengandung senyawa flavonoid, saponin, terpenoid yang berfungsi dalam penyembuhan luka bakar. Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan kulit yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Tujuan penelitian ini untuk memformulasi ekstrak etanol buah sempur (Dillenia serrata T) menjadi sediaan gel luka bakar dan mengetahui efektivitas sediaan gel ekstrak etanol buah sempur (Dillenia serrata T) dalam penyembuhan luka bakar grade II pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan melakukan serangkaian penelitian mulai dari formulasi hingga uji efektivitas gel ekstrak etanol buah sempur (Dillenia serrata T) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus). Hasil skrining fitokimia dari ekstrak etanol buah sempur menunjukkan positif atau mengandung senyawa flavonoid, saponin, terpenoid yang dapat membantu proses penyembuhan luka bakar dan ekstrak etanol buah sempur dapat diformulasikan sebagai sediaan gel luka bakar yang stabil secara fisika melalui pengujian evaluasi sediaan (Cycling test) pada konsentrasi 2%, 4%, dan 6% dan memiliki efektifitas penyembuhan luka bakar. Penyembuhan luka bakar yang paling efektif yaitu konsentrasi pada konsentrasi 6%
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus L) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus epidermidis
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) RICHO SAHETAPY
    Daun waru telah terbukti memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antiemetik, dan antibakteri yang berkhasiat sebagai pereda demam, pengobatan mag, dan pengobatan amandel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri serta melakukan formulasi dan evaluasi sediaan gel antiseptik (hand sanitizer) dari ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus L) terhadap parameter yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil penelitian skrining fitokimia positif mengandung Flavanoid, Tanin, Saponin dan Fenol. Stabilitas fisik sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun waru (Hibiscus tiliaceus L) efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus Epidermidis dan Escherichia Coli yang paling efektif dalam menghambat yaitu FIII pada konsentrasi 15 % dengan nilai zona hambat yang dihasilkan adalah 17,3 mm untuk bakteri Staphylococcus Epidermidis dan 18,8 mm untuk bakteri Escherichia Coli.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL BIJI BLIGO (Benincasa hispida) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2- Picrylhydrazyl)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) HAMIDA RAHARENG
    Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis yang bersuhu tinggi dan memiliki radiasi sinar ultraviolet pada level tertinggi. Paparan sinar UV dalam waktu lama dapat memicu terbentuknya radikal bebas, Antioksidan merupakan zat yang mampu melindungi sel untuk melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Biji blligo yang mengandung senyawa golongan alkaloid, flavanoid, dan terpenoid dimana senyawa ini memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak etanol biji bligo (Benincasa hispida) dalam sediaan gel yang stabil secara fisika dan kimia serta mengetahui kosentrasi sediaan gel etanol biji bligo (Benincasa hispida) yang efektif sebagai antioksidan. Penelitian ini menggunakan eksperimental laboratotium yaitu menguji aktivitas antioksidan sediaan gel ekstrak etanol biji bligo (Behincase hispida) dengan metode DPPH (1,1- Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ekstrak etanol biji bligo (Benincasa hipsida) Ekstrak etanol biji bligo (Benincasa hipsida) dapat diformulasiikan sebagai sediaan gel tetapi tidak stabil secara fisik. Pada sediaan gel ekstrak biji bligo (Benincasa hipsida) sangat efektif dengan nilai IC50 yaitu pada formula 1 5,0727 ppm, formula 2 yaitu 2,1111 ppm, formula 3 yaitu 1,4917 ppm. Dan nilai paling tinggi kadar antioksidannya yaitu formula F3 dengan konsentrasi 15%.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK DAUN LABU SIAM (Sechium edule (Jacq.) Swartz) TERHADAP Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) WIRA ANUGRAH
    Daun labu siam telah diidentifikasi mengandung flavonoid, tanin, dan saponin yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formulasi ekstrak etanol daun labu siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) yang baik dan stabil secara fisik dan kimia, untuk mengetahui aktivitas antibakteri formula sediaan gel ekstrak etanol daun labu siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) terhadap Staphylococcus aureus, dan untuk mengetahui sediaan gel ekstrak etanol daun labu siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) yang memiliki aktivitas antibakteri paling baik. Metode penelitian ini merupakan eksperimental dengan membuat sediaan gel ekstrak daun labu siam dengan variasi formula F1, F2, F3, F4, dan K-. Formulasi sediaan gel ekstrak daun labu siam dengan variasi konsentrasi 10%, 15%, 20%, 20% tanpa penambahan pengawet, kontrol negatif tanpa penambahan ekstrak daun labu siam, dan kontrol positif. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode sumuran. Hasil evaluasi sediaan gel menunjukkan sebelum dan sesudah cycling test baik organoleptik, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, maupun viskositas memenuhi syarat ketetapan. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan F1 dengan konsentrasi 10% memiliki zona hambat yaitu 13,2 mm, F2 dengan konsentrasi 15% memiliki zona hambat yaitu 15,4 mm, F3 dengan konsentrasi 20% memiliki zona hambat yaitu 18,6 mm, F4 dengan konsentrasi 20% tanpa penambahan pengawet memiliki zona hambat yaitu 14,8 mm, dan kontrol negatif tidak memiliki zona hambat. Maka dapat disimpulkan pada F4 memiliki aktivitas antibakteri paling baik terhadap Staphylococcus aureus dengan luas zona hambat 18,6 mm yang termasuk kategori kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius Roxb.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) NURUL FAJRIANTI RAIS
    Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllfolius Roxb.) memiliki aktivitas antibakteri. Senyawa yang terkandung terdiri dari alkaloid, flavonoid, tanin dan polifenol. Penelitian ini bertujuan memformulasikan sediaan gel ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllfolius Roxb.) menjadi sediaan gel memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta beberapa konsentrasi yang optimum yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan sesudah cycling test meliputi uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas serta uji aktivitas antibakteri. Hasil pengujian aktivitas antibakteri pada Propionibacterium acnes didapat zona hambat 0,2% adalah 6,4 mm (sedang), 0,4% adalah 8,0 mm (sedang), 0,6% adalah 9,6 mm (sedang). Hasil pengujian antibakteri Staphylococcus aureus didapat zona hambat 0,2% adalah 8,1 mm (sedang), 0,4% adalah 9,5 mm (sedang), dan 0,6% adalah 9,8 mm (sedang). Sediaan gel konsentrasi 0,2%, 0,4%, dan 0,6% memenuhi persyaratan stabil secara fisika dan kimia. Sediaan gel konsentrasi 0,2%, 0,4% dan 0,6% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dan Staphyloc