Lecturers and Researchers Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/60
Browse
2 results
Search Results
Item GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NURHIKMA MAHDINURLatar belakang: Hipertensi adalah penyakit dengan tanda terjadinya peningkatan tekanan darah arteri dimana tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg. Hipertensi disebut juga sebagai the silent killer karena sering tidak menunjukkan gejala apapun selama 10-20 tahun. Hipertensi dapat menjadi penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan, seperti gagal jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tekanan darah yang tinggi akan menyebabkan pembuluh darah pada ginjal mengerut sehingga aliran zat-zat makanan menuju ginjal terganggu dan dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel ginjal. Apabila hal ini terjadi secara terusmenerus maka sel-sel ginjal tidak akan berfungsi lagi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar kreatinin serum pada penderita hipertensi di Puskesmas Antang Kota Makassar. Metode penelitian: Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional dengan tehnik pengambilan sampel yaitu Accidental sampling. Jumlah subjek penelitian yaitu 16 sampel darah vena Penderita Hipertensi sesuai dengan kriteria peneliti yang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Antang Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 oktober 2020. Pemeriksaan kreatinin menggunakan alat Thermo Scientific Indiko. Hasil penelitian: Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil rata-rata kadar kreatinin penderita hipertensi yaitu 0,83 mg/dl. Sebanyak 1 (6,25%) orang memiliki kadar kreatinin meningkat, sebanyak 1 (6,25%) orang memiliki kadar kreatinin menurun dan sebanyak 14 (87,5%) memiliki kadar kreatinin normal. Kesimpulan: Dari 16 penderita hipertensi sebanyak 1 responden (6,25%) memiliki kadar kreatinin meningkat, 1 responden (6,25%) memiliki kadar kreatinin menurun dan 14 responden (87,5%) memiliki kadar kreatinin normal. Saran: Diharapkan bagi penelitian selanjutnya menggunakan sampel yang lebih banyak dan menggunakan jenis pemeriksaan lain selain kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal. Serta penderita hipertensi untuk menjaga pola makan, aktivitas fisik dan menghindari hal yang dapat membuat tekanan darah selalu tinggi agar terhindar dari risiko komplikasi hipertensi ke kerusakan organ lain.Item GAMBARAN KADAR PROTEIN URINE PADA HIPERTENSI DI PUSKESMAS ANTANG KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NUR FARA LUSTILatar belakang: Hipertensi merupakan penyebab kematian ke 3 dengan proporsi kematian mencapai 6,7% dari populasi semua umur di Indonesia. Hipertensi menyebabkan ginjal bekerja lebih berat mengakibatkan rusaknya sel ginjal yang ditandai dengan adanya proteinuria. Proteinuria adalah urine yang mengandung protein melebihi nilai normalnya yaitu 150 mg/hari. Tujuan penelitian ini diketahui gambaran kadar protein urine pada penderita hipertensi di Puskesmas Antang Kota Makassar. Metode penelitian: Penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Jumlah subjek penelitian yaitu 15 sampel urine penderita hipertensi sesuai dengan kriteria penelitian di Puskesmas Antang Kota Makassar. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober tahun 2020. Pemeriksaan protein urine menggunakan alat Uriscan Optima Plus. Hasil penelitian: Diperoleh hasil kadar protein urine penderita hipertensi terdapat 2 subyek (13,3%) proteinuria trace (±), terdapat 1 subyek (6,7%) proteinuria positif 1+, terdapat 2 subyek (13,3%) proteinuria positif 2+, dan terdapat 10 subyek (66,6%) proteinuria negatif. Kesimpulan: Didapatkan gambaran hasil proteinuria pada 15 subyek penelitian penderita hipertensi hasil positif protein urine sebanyak 5 subyek (33,4%), sedangkan hasil negatif sebanyak 10 subyek (66,6%). Diharapkan agar para penderita hipertensi melakukan pemeriksaan protein urine untuk mengetahui apakah fungsi ginjal mulai atau sudah terganggu.