Lecturers and Researchers Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/53
Browse
16 results
Search Results
Item ANALISIS KADAR CYSTATIN C PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA(2024-12-23) ILFIN ANLHA SAMULUNGPestisida merupakan bahan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama seperti herbisida, fungisida, pestisida, penolak kutu, rodentisida, rodentisida, dan lain-lain. Dampak pestisida bagi ginjal yaitu zat beracun dari pestisida masuk ke dalam darah kemudian di keluarkan melalui ginjal dan akan terjadi dalam jangka panjang di ginjal kronis yang menyebabkan kerusakan di tubulus proksimal dan meningkatkan serum Cystatin C. Cystatin C difiltrasi secara bebas oleh glomerulus, diserap dan tidak disekresikan oleh tubulus ginjal, tetapi hampir seluruhnya (99%) terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan Pestisida metode yang digunakan yaitu metode ELISA adapun Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 13 sampel didapatkan hasil penelitian dengan nilai signifikan yang di peroleh >0,05 yaitu 0,091 yang berarti data tersebut normal setelah mngetahui datanya tergolong normal maka uji dilanjukan T tidak berpasangan setelah di lakukan uji ini di dapatkan nilai signifikan 0, 000 atau P <0,05 Maka dapat di simpulkan bahwa H0 di tolak dan H1 di terima.Hal ini menunjukan adanya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan pestisida.Item DETEKSI BAKTERI Escherchia coli PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(2024-12-23) LISAEscherchia coli merupakan bakteri yang masuk dalam golongan enterobacteriaceae. Escherchia coli adalah salah satu jenis bakteri yang dapat ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, pada umumnya bakteri ini dapat membahayakan kesehatan dan membantu menciptakan saluran pencernaan yang sehat. Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana satu atau dua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, sehingga dilakukan terapi hemodialis yang berguna sebagai pengangkut cairan dan produksi sisa dari dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui identifikasi Escherichia coli pada pasien gagal ginjal kronik dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif berbentuk deskriptif untuk mendeteksi bakteri Escherchia coli pada pasien gagal ginjal kronik. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 4 sampel positif (226,6) dengan ditandainya band pita pada target 367 bp yang terlihat pada gel doc. dan didapatkan 11 sampel negatif (73,3%) (dengan tidak adanya pita band DNA pada target 482 bp yang terlihat pada gel doc.Item DETEKSI GEN fimH PADA Klebsiella pneumoniae DARI URINE PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)(2024-12-23) GITA AMELIA S. NASERInfeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu penyakit umum yang terjadi akibat reaksi inflamasi dari urotelium karena masuknya mikroorganisme lain ke dalam saluran kemih. ISK dapat menyerang segala jenis usia dan terutama terjadi pada wanita, salah satu penyebabnya uretra wanita lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah memperoleh akses ke kandung kemih. Salah satu faktor penyebab infeksi ini yaitu Klebsiella pneumonia yang merupakan gram negatif yang banyak ditemukan pada Health-care Associated Infection (HAIs) atau biasa disebut infeksi nosokomial. Salah satu faktor virulensi Klebsiella pneumoniae yaitu gen fimH. Gen fimH berperan sebagai virulensi dalam proses adhesi pada permukaan hospes yang merupakan perkembangan infeksi dari Klebsiella pneumoniae yaitu infeksi saluran kemih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen fimH pada Klebiella pneumonia dari pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK). Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional laboratorik dengan pendekatan deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel urin pasien ISK. Metode yang digunakan adalah metode PCR untuk mendeteksi gen fimH Klebsiella Pneumoniae dari pasien ISK. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dari 10 sampel didapatkan hasil negatif adanya gen fimH Klebsiella Pneumoniae.Item “ANALISIS KADAR ZAT BESI (IRON) PADA SAMPEL DARAH PASIEN COVID-19 MENGGUNAKAN METODE Enzyme-Linked Immunosorbent Assay”(2024-12-23) NUR ISMIATICorona virus adalah virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan atau manusia. Manusia yang terinfeksi virus akan menunjukkan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan mulai dari influenza hingga lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut yang ketat. Kekurangan zat besi merupakan salah satu faktor utama dalam patogenesis Covid-19, patogen utama Covid-19 adalah menyerang hemoglobin yang menyebabkan disosiasi porfirin dari zat besi dan melepaskan zat besi ke dalam sirkulasi. Dengan demikian, hemoglobin kehilangan kemampuannya untuk mengikat oksigen dan menghambat pengirimannya ke organ utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar zat besi pada pasien Covid-19 menggunakan metode EnzymeLinked Immunosorbent Assay. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional study yaitu mengukur kadar zat besi dalam plasma pasien Covid19 dengan ELISA. Jumlah sampel plasma dalam penelitian ini sebanyak 13 sampel dan 15 sampel plasma kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar zat besi pada pasien Covid-19 (16,47 µmol/L) lebih rendah dibandingkan dengan sampel kontrol (36,29 µmol/L). Hal ini menunjukkan bahwa pada pasien Covid-19 menunjukkan defisiensi zat besi terhadap penderita Covid19.Item ANALISIS SEDIMEN URINE PADA PENDUDUK TEMPATPEMBUANGANAKHIR (TPA) ANTANG(2024-12-23) YULIANA ROSDIATI SANTITempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang bisa tercemar akibat buruknyafasilitas pembuangan limbah sehingga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. Urine adalah cairan yang dikeluarkanolehtubuh melalui ginjal dan disimpan di kandung kemih kemudian dikeluarkanmelalui uretra. Sedimen urine adalah salah satu jenis pemeriksaanyangdigunakan untuk mengetahui jenis-jenis sedimen urine, meliputi eritrosit, leukosit, sel epitel, kristal, sillinder dan bakteri. Tujuan penelitian ini untukmengetahui analisis pemeriksaan sedimen urine yang berdomisili di sekitaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Metode penelitianini yaitu metode mikroskopik. Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian kualitatif berbentuk untuk mendeteksi sampel urine Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Berdasarkan hasil penelitian ini denganmenggunakan 50 sampel urine penduduk TPA Antang di pereolehhasil jumlah eritrosit 8 (16%) responden abnormal, jumlah leukosit 5(10%) responden abnormal, jumlah epitel dan 4 (8%) responden abnormal, jumlah kristal oksalat 10 (20%) responden abnormal, jumlah silinder 2(4%) responden abnormal, jumlah bakteri 1 (2%) responden abnormal.Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN KETAJAMAN PENGLIHATAN ANTARA APLIKASI PERANGKAT LUNAK PORTABLE EYE EXAMINATION KIT (PEEK) ACUITYDENGANSNELLEN CHARTDITAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL IV ANTANG MAKASSAR TAHUN 2022(2024-12-23) Irman HidayatPemeriksaan ketajaman penglihatan pada anak sangat penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan pada mata yang dapat mengganggu proses belajar mengajar. Snellen Chart adalah media yang paling sering digunakan untuk pengukuran ketajaman penglihatan, namun kekurangan Snellen Chart yaitu perbedaan ukuran huruf dari baris ke baris berikutnya dan jumlah huruf yang tidak sama pada setiap baris. Aplikasi perangkat lunak Portable Eye Examination Kit Acuity (PEEK Acuity) telah diluncurkan dan dapat di akses pada system android sebagai pemeriksaan ketajaman penglihatan yang lebih mudah digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil pemeriksaan ketajaman penglihatan antara PEEK Acuity dengan Snellen Chart. Penelitian ini mengunakan jenis Deksriptif Analitik dan pengumpulan data secara Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal IV Antang Makassar dan dilakukan dalam kurun waktu bulan Agustus sampai September 2022 dengan total sampel sebanyak 39 anak. Hasil dari Uji T data berpasangan terhadap ketajaman penglihatan menggunakan PEEK Acuity dibandingkan dengan Snellen Chart diperoleh nilai signifikansi dari nilai Regression OD 0,420 ( p > 0,05) dan OS 0.442 ( p > 0,05) tidak terdapat perbedaan antara kedua pemeriksan. Durasi penggunaan PEEK Acuity lebih singkat dibandingkan dengan Snellen Chart. PEEK Acuity dapat digunakan sebagai alternatife pengukuran ketajaman penglihatan yang dapat menggantikan Snellen ChartItem SKRINING TEKANAN INTRAOKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR TAHUN 2022(2024-12-23) TENSIA HENDERINA SABLOHOUBUNTekanan intraokular (TIO) merupakan tekanan dalam bola mata yang nilainya ditentukan oleh kecepatan pembentukan cairan humor aqueous dan resistensi keluarnya dari mata. Pengukuran TIO merupakan pemeriksaan rutin yang penting pada mata dan merupakan salah satu tanda untuk mengetahui kondisi mata seseorang dalam menilai dinamika humor aquos, alternatif alat pemeriksaan TIO adalah tonometer Schiotz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran TIO berdasarkan usia dan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Megarezky Makassar tahun 2022. Penelitian dilakukkan pada bulan Agustus tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pemeriksaan TIO dilakukkan didapatkan jumlah responden sebanyak 75 mahasiswa yang terdiri dari dari usia 18-19 tahun 13 rata-rata TIO 8,32, usia 20-21 tahun 21 rata-rata TIO 8,96, usia 22-23 tahun 20 rata-rata TIO 9,25, usia 24-25 tahun 5 rata-rata TIO 9,67. 25 pria rata-rata TIO 9,03 dan 34 wanita dengan rata-rata TIO 9,12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TIO berdasarkan usia meningkat seiring dengan pertambahan usia sementara TIO untuk jenis kelamin, TIO pada wanita lebih tinggi TIO pada pria.Item GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM BERDASARKAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU (GDS) PADA PENDE(2024-12-23) IRDAWATI MDiabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang disebabkan karena adanya gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Hiperglikemia dapat menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, sehingga dapat melukai dan merusak ginjal. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar kreatinin serum berdasarkan glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu automatic analyzer menggunakan alat BioSystem BA400. Subjek penelitian berjumlah 30 orang penderita diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu lama menderita diabetes melitus 1-5 tahun, tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal, hipertensi dan tidak mengkonsusmsi alkhol. Hasil penelitian didapatkan kadar glukosa darah sewaktu yang tinggi sebanyak 13 (43%) subjek dan kadar kreatinin yang tinggi sebanyak 4 (13%) subjek dan kadar glukosa darah sewaktu normal sebanyak 17 (57%) subjek, kadar kreatinin yang normal sebanyak 26 (87%), dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar kreatinin yang tinggi didapatkan pada penderita yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu tinggi dan lama menderita diabetes melitus tipe 2 rata-rata >5 tahun.Item PENGARUH KADAR UREUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN HbA1c PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2(2024-12-23) NADIA ALFIRADiabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi atau resistensi insulin oleh pankreas. Kondisi hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada ginjal sehingga terjadi gangguan pada fungsi ginjal yang di tandai dengan tingginya kadar ureum. Salah satu diagnosis untuk mengetahui fungsi ginjal yaitu dengan pemeriksaan ureum. Salah satu kontrol glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2 yaitu pemeriksaan HbA1c dengan nilai terkontrol 4,2 – 6,0% dan nilai yang tidak terkontrol yaitu >6,0%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kadar ureum terhadap hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan jumlah sampel sebanyak 30, kriteria penelitian ini meliputi penderita diabetes melitus tipe 2 yang berusia 35-60 tahun, lama menderita diabetes melitus tipe 2 ≥1 tahun, tidak menderita penyakit hipertensi, penyakit ginjal, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan tidak dalam melakukan diet protein. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-23 september 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat Bio Systems BA400 dengan menggunakan metode automatic analyzer. Hasil penelitian ditemukan adanya peningkatan kadar ureum sebanyak 6 (20%) subjek dengan kadar HbA1c >6.0% dan kadar ureum yang normal sebanyak 14 subjek (80%). Hasil uji regresi linear menunjukan kadar ureum tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pemeriksaan HbA1c dengan nilai p=0.071 > 0.05.Item GAMBARAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) PADA PENDERITA OBESITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO(2024-12-23) SURAYAObesitas atau berat badan berlebih merupakan faktor predisposisi terhadap berbagai penyakit, salah satunya karena penumpukan jaringan lemak menimbulkan resistensi insulin dan menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kadar glukosa. Gangguan metabolisme resistensi insulin pada penderita obesitas akan mempengaruhi metabolisme tubuh, di antaranya terjadi perubahan proses produksi serta pembuangan lipoprotein plasma. Rendahnya pengaruh insulin pada jaringan adiposa, sehingga proses lipogenesis berkurang dan lipolisis semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya glucotoxicity (keracunan glukosa) dan lipotoxicity yang menyebabkan meningkatnya kadar LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar low density lipoprotein dan glukosa darah puasa pada penderita obesitas sebagai faktor risiko kejadian diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional dengan desain penelitian deskriptif cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita obesitas yang berjumlah 30 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian terdiri dari penderita obesitas (lingkar pinggang Pria >90, Wanita = >80 cm), Indeks Massa Tubuh (IMT) >25 kg/m2, tidak memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, tidak merokok, puasa 8 – 12 jam, usia 18 - 45 tahun. Hasil penelitian dari 30 subjek ditemukan kadar LDL normal sebanyak 7 subjek (23%), kadar LDL meningkat sebanyak 23 subjek (77%) dan kadar GDP normal sebanyak 30 subjek (100%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pada penderita obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar LDL dan tidak ditemukan adanya peningkatan kadar GDP.