Lecturers and Researchers Paper
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/53
Browse
Item ANALISIS CYSTATIN C PADA PASIEN DIABETES MEILITUS TIPE II DI RSUD KOTA MAKASSAR(2025-08-11) CELSI ADHEDiabetes Melitus Merupakan penyakit yang diakibatkan karena adanya gangguan metabolic yang ditandai dengan adanya kenaikan glukosa dalam darah akibat penurunan sekresi insulin di sel beta pankreas atau resistensi insulin. Diabetes mellitus ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi nefropati diabetic salah satu penyebab utama dari gangguan fungsi ginjal. Cystatin C mempunyai fungsi sebagai inhibitor protease sistein yang mempunyai berat molekul rendah (13kDa) yang disintesis semua sel berinti. Pemeriksaan cystatin c mengetahui adanya penurunun fungsi ginjal. Tujuan dari Penelitian ini untuk menganalisa kadar cystatin c pada pasien Diabetes Melitus Tipe II. Jenis penelitian yang dilakukan yang dilakukan ada deskriptif analitik yang bersifat Cross Sectional dengan menggunakan pasien DM Tipe II yang tidak terkontrol dengan kadar HBA1C > 7. 0%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022 dengan menggunakan sampel Diabetes Meilitus Tipe II sebanyak 15 sampel. Dalam penelitian ini menggunakan Metode Elisa (Enzymed Linked Immunosorbent Assay). Dari hasil penelitian yang didapatkan adalah pasien Diabetes Melitus Tipe II dalam pemeriksaan kadar cystatin c didapatkan 3 sampel yang mengalami peningkatan dan 12 sampel yang menunjukan normal.Item ANALISIS KADAR CYSTATIN C PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA(2024-12-23) ILFIN ANLHA SAMULUNGPestisida merupakan bahan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama seperti herbisida, fungisida, pestisida, penolak kutu, rodentisida, rodentisida, dan lain-lain. Dampak pestisida bagi ginjal yaitu zat beracun dari pestisida masuk ke dalam darah kemudian di keluarkan melalui ginjal dan akan terjadi dalam jangka panjang di ginjal kronis yang menyebabkan kerusakan di tubulus proksimal dan meningkatkan serum Cystatin C. Cystatin C difiltrasi secara bebas oleh glomerulus, diserap dan tidak disekresikan oleh tubulus ginjal, tetapi hampir seluruhnya (99%) terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan Pestisida metode yang digunakan yaitu metode ELISA adapun Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 13 sampel didapatkan hasil penelitian dengan nilai signifikan yang di peroleh >0,05 yaitu 0,091 yang berarti data tersebut normal setelah mngetahui datanya tergolong normal maka uji dilanjukan T tidak berpasangan setelah di lakukan uji ini di dapatkan nilai signifikan 0, 000 atau P <0,05 Maka dapat di simpulkan bahwa H0 di tolak dan H1 di terima.Hal ini menunjukan adanya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan pestisida.Item ANALISIS KADAR PROTHROMBIN TIME (PT) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-02) DEWI SUSANDRAProtrombin Time (PT) is a laboratory test result that measures the time required for blood to clot via the extrinsic and common pathway. This study is an analytical observational study with a cross-sectional approach that examines the relationship between blood glucose levels (independent variable) and Prothrombin Time levels (dependent variable). The study population consisted of 30 patients with Type 2 Diabetes Mellitus (T2DM), bouth outpatients and inpatients, at Labuang Baji Regional Hospital, Makassar. Data collection involved blood sampling by medical personnel, followed by laboratory measurement of blood glucose and Prothrombin Time levels. The data obtained were analyzed using Pearson’s correlation test. The results showed that most patients had normal Prothrombin Time levels despitedespite elevated blood glucose levels. However, some patients exhibited significantly increased Prothrombin Time levels, indicating potensial coagulation disorder that may elevate the risk of bleeding. The Pearson correlation test revealed a weak and statistically non-significant relationship between blood glucose levels and Prothrombin Time, suggesting the possibility of other factors influencing Prothrombin Time levels.Item ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH PEKERJA BENGKEL MOTOR DI SUDIANG MAKASSAR(2024-12-23) FADILAH Y.GTimbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toxik bagi tubuh. Timbal dapat terakumulasi dalam darah melalui pernafasan. Salah satu penyebab timbal masuk dalam tubuh yaitu kurang memperhatikan kebersihan dan penggunaan APD pada saat bekerja. Pekerja bengkel merupakan orang yang memperbaiki kendaraan bermotor yang lebih rentan terpapar timbal dikarenakan setiap kendaraan yang diperbaiki terdapat unsur logam timbal (Pb) seperti oli dan asap kenalpot.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja bengkel yang melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh Kemenkes Tahun 2002 atau tidak. Sampel yang diambil dari 9 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dari sembilan sampel diperoleh hasil , yaitu pada kode sampel A didapatkan kadar timbal -0,014957 mg/dl, kode sampel C 0,021367 mg/dl, kode sampel D -0,004273 mg/dl, kode sampel E 0,01923 mg/dl, kode sampel F - 0,01282 mg/dl kode sampel G 0.0042735 mg/dl, kode sampel H -0.00641 mg/dl kode sampel I -0.014957 mg/dl, dan kode sampel J didapatkan kadar timbal -0.002136 mg/dl. Hasil dari kesembilan sampel yang di analisis, kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja bengkel di Sudiang Raya Kota Makassar tidak ada yang melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan oleh KEMENKES RI tahun 2002 yaitu 0,01-0,25 mg/dl.Item “ANALISIS KADAR ZAT BESI (IRON) PADA SAMPEL DARAH PASIEN COVID-19 MENGGUNAKAN METODE Enzyme-Linked Immunosorbent Assay”(2024-12-23) NUR ISMIATICorona virus adalah virus yang menyebabkan penyakit yang terjadi pada hewan atau manusia. Manusia yang terinfeksi virus akan menunjukkan tanda-tanda infeksi saluran pernapasan mulai dari influenza hingga lebih serius, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut yang ketat. Kekurangan zat besi merupakan salah satu faktor utama dalam patogenesis Covid-19, patogen utama Covid-19 adalah menyerang hemoglobin yang menyebabkan disosiasi porfirin dari zat besi dan melepaskan zat besi ke dalam sirkulasi. Dengan demikian, hemoglobin kehilangan kemampuannya untuk mengikat oksigen dan menghambat pengirimannya ke organ utama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar zat besi pada pasien Covid-19 menggunakan metode EnzymeLinked Immunosorbent Assay. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional study yaitu mengukur kadar zat besi dalam plasma pasien Covid19 dengan ELISA. Jumlah sampel plasma dalam penelitian ini sebanyak 13 sampel dan 15 sampel plasma kontrol. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar zat besi pada pasien Covid-19 (16,47 µmol/L) lebih rendah dibandingkan dengan sampel kontrol (36,29 µmol/L). Hal ini menunjukkan bahwa pada pasien Covid-19 menunjukkan defisiensi zat besi terhadap penderita Covid19.Item ANALISIS KUALITATIF BARANG BUKTI KASUS PENYALAHGUNAAN NARKOBA JENIS METHAMPHRTAMINE (SABU-SABU) DI BIDLABFOR POLDA SUL-SEL(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-04) ADJI ZULFIKARMasalah yang diangkat dalam skripsi ini yaitu Analisis Kualitatif Penyalahgunaan Narkoba Jenis Methamphetamine (Sabu-sabu) di Bidlabfor Polda Sul-Sel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui barang bukti yang dianalisis dan cara analisis barang bukti kasus penyalahgunaan narkoba jenis Methamphetamine (Sabu-sabu). Untuk mengkaji permasalahan dalam skripsi ini, jenis penelitian ini adalah deskriptif. Data yang dikumpulkan melalui obeservasi, pengumpulan referensi/jurnal, studi literatur, pemeriksaan hingga pencatatan hasil. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan metode skrining test narkoba yaitu metode Immunoassay dan metode uji pereaksi warna. Dari hasil pembahasan menunjukkan bahwa, barang bukti kasus penyalahgunaan narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu) yang dianalisis yaitu berupa urin, kristal bening, dan alat hisap bong. Analisis barang bukti urin pada kasus penyalahgunaan narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu) dengan metode immunoassay sebanyak 30 sampel ditemukan 27 sampel positif dan 3 sampel negatif methamphetamine (sabu-sabu). Sampel urin negatif terduga penyalahguna narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu) namun memiliki sampel barang bukti kristal bening positif methamphetamine (sabu-sabu) hal ini di duga terduga penyalahguna tersebut bukan seorang pemakai namun melainkan seorang pengedar narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu). Analisis barang bukti kristal bening pada kasus penyalahgunaan narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu) dengan metode uji pereaksi warna Marquis sebanyak 30 sampel ditemukan 28 sampel positif dan 2 sampel negatif methamphetamine (sabu-sabu). Sampel kristal bening negatif dikonfirmasi menggunakan alat FTIR yang membuktikan sampel tersebut mengandung senyawa aluminium amonium sulfat (tawas) dan aluminium sulfat. Analisis barang bukti alat hisap bong pada kasus penyalahgunaan narkoba jenis methamphetamine (sabu-sabu) dengan metode uji pereaksi warna Marquis sebanyak 30 sampel ditemukan semua mengandung methamphetamine (sabu-sabu).Item ANALISIS SEDIMEN URINE PADA PENDUDUK TEMPATPEMBUANGANAKHIR (TPA) ANTANG(2024-12-23) YULIANA ROSDIATI SANTITempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang bisa tercemar akibat buruknyafasilitas pembuangan limbah sehingga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri. Urine adalah cairan yang dikeluarkanolehtubuh melalui ginjal dan disimpan di kandung kemih kemudian dikeluarkanmelalui uretra. Sedimen urine adalah salah satu jenis pemeriksaanyangdigunakan untuk mengetahui jenis-jenis sedimen urine, meliputi eritrosit, leukosit, sel epitel, kristal, sillinder dan bakteri. Tujuan penelitian ini untukmengetahui analisis pemeriksaan sedimen urine yang berdomisili di sekitaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Metode penelitianini yaitu metode mikroskopik. Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian kualitatif berbentuk untuk mendeteksi sampel urine Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang. Berdasarkan hasil penelitian ini denganmenggunakan 50 sampel urine penduduk TPA Antang di pereolehhasil jumlah eritrosit 8 (16%) responden abnormal, jumlah leukosit 5(10%) responden abnormal, jumlah epitel dan 4 (8%) responden abnormal, jumlah kristal oksalat 10 (20%) responden abnormal, jumlah silinder 2(4%) responden abnormal, jumlah bakteri 1 (2%) responden abnormal.Item DETEKSI Ancylostoma duodenale PADA SAMPEL FESES PEKERJA TAMBAK DI KABUPATEN PANGKAJENE KEPULAUAN BERDASARKAN UJI POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) AHMAD FAUZANInfeksi kecacingan masih menjadi salah satunya permasalahan besar bagi masyarakat yang sering melakukan kontak dengan tanah, salah-satunya adalah pekerja tambak. Jenis cacing yang penularannya melalui tanah atau disebut juga Soil Transmitted Helminths (STH), salah satunya adalah Ancylostoma duodenale. Ancylostoma duodenale merupakan cacing tambang yang berada di tanah ataupun di air, sehingga dapat berkembang biak dan bertahan hidup. Tingkat sanitasi pekerja tambak dapat mempengaruhi adanya infeksi kecacingan, karena cacing Ancylostoma duodenale dapat tertular melalui tanah dan masuk ke dalam tubuh manusia melalui fekal oral ataupun kulit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya Ancylostoma duodenale pada feses Pekerja Tambak DiKabupaten Pangkajene Kepulauan Dengan menggunakan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) . Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasi laboratorium. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja tambak di Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkajene Kepulauan yang berjumlah 15 orang. pemeriksaan sampel dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction dilakukan di Hasanuddin University Medical Research Center (HUMRC) pada bulan Juni 2024. Hasil Pemeriksaan menggunakan metode PCR yaitu dari 15 sampel feses pekerja tambak tidak ditemukannya adanya parasit Ancylostoma duodenale dengan target DNA 71 bp sehingga hal tersebut responden dalam penelitian ini dikatakan negatif.Item DETEKSI BAKTERI Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae PADA URIN PSK MENGGUNAKAN MULTIPLEKS POLYMERASE CHAIN REACTION (M-PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) SARI ULANInfeksi Menular Seksual (IMS) menjadi salah satu infeksi yang banyak terjadi yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti parasit, bakteri, jamur dan virus melalui hubungan seksual secara berganti - ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman. Sampel urin dapat digunakan untuk mendeteksi adanya mikroorganisme penyebab IMS dikarenakan mikroorganisme ini salah satunya bakteri dapat dikeluarkan bersama dengan urin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya bakteri penyebab IMS yaitu Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae menggunakan sampel urin Pekerja Seks Komersial. Penelitian ini menggunakan metode observasi laboratorik untuk melihat adanya bakteri penyebab Infeksi Menular Seksual pada urin Pekerja Seks Komersial dengan teknik accidental menggunakan Multipleks Polymerase Chain Reaction (M-PCR). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sampel urin PSK tidak terbentuk band pada saat pembacaan di alat gel doc dengan target 254 bp untuk Neisseria gonorrhoeae dan 200 bp untuk Chlamydia trachomatis. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terbentuknya pita band pada saat pembacaan di gel doc menunjukkan bahwa hasil penelitian untuk deteksi bakteri Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae menunjukkan keseluruhan sampel negatif yang ditandai dengan tidak munculnya band pada 10 sampel urin PSK.Item DETEKSI BAKTERI Escherchia coli PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(2024-12-23) LISAEscherchia coli merupakan bakteri yang masuk dalam golongan enterobacteriaceae. Escherchia coli adalah salah satu jenis bakteri yang dapat ditemukan dalam saluran pencernaan manusia dan hewan, pada umumnya bakteri ini dapat membahayakan kesehatan dan membantu menciptakan saluran pencernaan yang sehat. Gagal ginjal kronik merupakan kondisi dimana satu atau dua ginjal tidak dapat lagi berfungsi dengan baik, sehingga dilakukan terapi hemodialis yang berguna sebagai pengangkut cairan dan produksi sisa dari dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui identifikasi Escherichia coli pada pasien gagal ginjal kronik dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif berbentuk deskriptif untuk mendeteksi bakteri Escherchia coli pada pasien gagal ginjal kronik. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 4 sampel positif (226,6) dengan ditandainya band pita pada target 367 bp yang terlihat pada gel doc. dan didapatkan 11 sampel negatif (73,3%) (dengan tidak adanya pita band DNA pada target 482 bp yang terlihat pada gel doc.Item DETEKSI CHIKUNGUNYA PADA PASIEN DENGAN GEJALA KLINIS DEMAM DI KABUPATEN PANGKEP MENGGUNAKAN METODE PCR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) ANDI NUR ALAWIYAH KADIRDemam yaitu suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan suhu tubuh diatas 37°C, sedangkan keadaan hipertermi (demam tinggi) yaitu kenaikan suhu tubuh yang mencampai 41°C atau lebih. Jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 33 juta dengan 600 ribu kematian tiap tahunnya. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh Alphavirus dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Chikungunya termasuk penyakit yang melemahkan tetapi tidak menyebabkan kematian, namun selain dari pada itu bisa menyebabkan keluhan nyeri sendi berlebihan sehingga penderita tidak dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeteksi ada atau tidaknya Chikungunya pada pasien dengan gejala klinis demam yang datang ke Puskesmas Minasatene dan RSUD Batara Siang di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan yaitu secara deskriptif dengan desain cross sectional study. Dan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 28 sampel, pada pasien demam yang mengalami penurunan trombosit dibawah <150.000 mm3. Sampel diambil secara Consecutive Sampling. Dari 28 sampel yang di teliti, tidak menunjukkan adanya pola pita yang artinya menandakan bahwa hasil pada sampel tersebut negatif Chikungunya.Item DETEKSI GEN fimH PADA Klebsiella pneumoniae DARI URINE PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)(2024-12-23) GITA AMELIA S. NASERInfeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu penyakit umum yang terjadi akibat reaksi inflamasi dari urotelium karena masuknya mikroorganisme lain ke dalam saluran kemih. ISK dapat menyerang segala jenis usia dan terutama terjadi pada wanita, salah satu penyebabnya uretra wanita lebih pendek sehingga bakteri kontaminan lebih mudah memperoleh akses ke kandung kemih. Salah satu faktor penyebab infeksi ini yaitu Klebsiella pneumonia yang merupakan gram negatif yang banyak ditemukan pada Health-care Associated Infection (HAIs) atau biasa disebut infeksi nosokomial. Salah satu faktor virulensi Klebsiella pneumoniae yaitu gen fimH. Gen fimH berperan sebagai virulensi dalam proses adhesi pada permukaan hospes yang merupakan perkembangan infeksi dari Klebsiella pneumoniae yaitu infeksi saluran kemih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen fimH pada Klebiella pneumonia dari pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK). Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional laboratorik dengan pendekatan deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel urin pasien ISK. Metode yang digunakan adalah metode PCR untuk mendeteksi gen fimH Klebsiella Pneumoniae dari pasien ISK. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dari 10 sampel didapatkan hasil negatif adanya gen fimH Klebsiella Pneumoniae.Item DETEKSI JAMUR PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) SEKUENSING(PERPUTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-04) HASTIWITuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru, Mikosis paru, atau penyakit jamur paru, adalah gangguan pada paru-paru dan/atau saluran pernapasan yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya penurunan sistem kekebalan tubuh, faktor lingkungan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi jenis jamur pada penderita TB paru dengan menggunakan metode PCR sekuensing.Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi laboratorik dengan desain penelitian cross sectional study, yang bertujuan untuk mendeteksi jamur pada penderita tuberkulosis paru dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) kemudian dilanjutkan dengan SequencingBerdasarkan hasil sequencing menggunakan BLAST, dari sampel sputum penderita tuberkulosis ditemukan 4 jenis jamur yaitu Candida Albicans., Aspergillus Fumigatus., Myoviridae., dan Fusarium oxysporum dan 1 jenis bakteri yaitu Prevotella veroralis. dari hasil tersebut menunjukkan presentase Candida albicans (18,2%), Aspergilus fumigatus (18,2%), Myoviridae (9,1%), Fusarium oxysporum (9,1%), dan bakteri Prevotella veroralis (45,4%).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 14 sampel yang digunakan menunjukkan 11 sampel (78,57%) yang terdeteksi jamur. Selanjutnya berdasarkan hasil sekuensing menunjukkan dari 11 sampel terdeteksi jenis jamur Candida albicans. (18,2%), Aspergillus fumigatus. (18,2%), Myoviridae. (9,1%), dan Fusarium oxysporum (9,1%). Selain itu juga ditemukan jenis bakteri Prevotella veroralis (45,4%) yang menandakan sampel ini terkontaminasi.Item DETEKSI Treponema pallidum PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(2024-12-23) APRIANI ALLOSIUS SARAMBUSifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan utama sifilis yaitu hubungan seksual. Sifilis juga dapat menular melalui jarum suntik, donor darah dan juga dari ibu ke janinnya, dimana hal ini yang banyak terjadi tanpa diketahui ibu hamil. Banyaknya metode yang dapat digunakan dalam pemeriksan sifilis, tetapi metode PCR yang memiliki spesifitas dan sensitivitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya bakteri Treponema pallidum pada ibu hamil di Puskesmas Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional study menggunakan metode PCR. Berdasarkan hasil penelitian dari 15 sampel darah ibu hamil yang dideteksi dengan gen target PolA, ditemukan 12 sampel yang positif terdeteksi Treponema pallidum yang menunjukkan pita/band 376 bp dan 3 sampel negatif. Maka dapat disimpulkan bahwa dari 15 sampel darah ibu hamil terdapat 80% yang terdeteksi Treponema pallidumItem DETEKSI VIRUS DBD PADA PASIEN DENGAN KELUHAN DEMAM DI PUSKESMAS KABUPATEN PANGKEP MENGGUNAKAN METODE PCR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) AYU SALEH HANUBUNDemam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu >37,2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan, ataupun obat-obatan. Hipertermia adalah peningkatan suhu inti tubuh manusia yang biasanya terjadi karena infeksi, kondisi dimana otak mematok suhu di atas setting normal yaitu di atas 38ºC. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari keluarga flaviviridae yang ditularkan melalui gigitan nyamuk (arthropod borne viruses/arbovirus) yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/sendi disertai leukopenia, ruam, limfodenopati, trombositopenia. Penelitian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya virus Dengue (DBD) pada pasien dengan gejala klinis demam yang datang ke Puskesmas Minasatene dan RSUD Batara Siang di Kabupaten Pangkep. Untuk mengkaji permasalahan dalam skripsi ini, digunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain cross sectional study (potong lintang). Dan data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Sampel yang dig unakan dalam penelitian ini sebanyak 28 sampel, pada pasien yang demam dan mengalami penurunan trombosit <150.000/mm3. Sampel diambil secara Consecutive sampling. Dari 28 sampel yang di teliti, tidak terdeteksi adanya Virus Dengue pada sampel tersebut. Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat virus Dengue pada sampel yang telah diteliti. Kata kunci : Virus Dengue, Demam, PCR. Pustaka : 2016 - 2020Item GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM BERDASARKAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU (GDS) PADA PENDE(2024-12-23) IRDAWATI MDiabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang disebabkan karena adanya gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Hiperglikemia dapat menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, sehingga dapat melukai dan merusak ginjal. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar kreatinin serum berdasarkan glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu automatic analyzer menggunakan alat BioSystem BA400. Subjek penelitian berjumlah 30 orang penderita diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu lama menderita diabetes melitus 1-5 tahun, tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal, hipertensi dan tidak mengkonsusmsi alkhol. Hasil penelitian didapatkan kadar glukosa darah sewaktu yang tinggi sebanyak 13 (43%) subjek dan kadar kreatinin yang tinggi sebanyak 4 (13%) subjek dan kadar glukosa darah sewaktu normal sebanyak 17 (57%) subjek, kadar kreatinin yang normal sebanyak 26 (87%), dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar kreatinin yang tinggi didapatkan pada penderita yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu tinggi dan lama menderita diabetes melitus tipe 2 rata-rata >5 tahun.Item GAMBARAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) PADA PENDERITA OBESITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO(2024-12-23) SURAYAObesitas atau berat badan berlebih merupakan faktor predisposisi terhadap berbagai penyakit, salah satunya karena penumpukan jaringan lemak menimbulkan resistensi insulin dan menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kadar glukosa. Gangguan metabolisme resistensi insulin pada penderita obesitas akan mempengaruhi metabolisme tubuh, di antaranya terjadi perubahan proses produksi serta pembuangan lipoprotein plasma. Rendahnya pengaruh insulin pada jaringan adiposa, sehingga proses lipogenesis berkurang dan lipolisis semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya glucotoxicity (keracunan glukosa) dan lipotoxicity yang menyebabkan meningkatnya kadar LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar low density lipoprotein dan glukosa darah puasa pada penderita obesitas sebagai faktor risiko kejadian diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional dengan desain penelitian deskriptif cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita obesitas yang berjumlah 30 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian terdiri dari penderita obesitas (lingkar pinggang Pria >90, Wanita = >80 cm), Indeks Massa Tubuh (IMT) >25 kg/m2, tidak memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, tidak merokok, puasa 8 – 12 jam, usia 18 - 45 tahun. Hasil penelitian dari 30 subjek ditemukan kadar LDL normal sebanyak 7 subjek (23%), kadar LDL meningkat sebanyak 23 subjek (77%) dan kadar GDP normal sebanyak 30 subjek (100%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pada penderita obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar LDL dan tidak ditemukan adanya peningkatan kadar GDP.Item GAMBARAN LAJU ENDAP DARAH DAN CRP PADA PASIEN RHEUMATOID ARTHRITIS DI RUMAH SAKIT AWAL BROS MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-04) LUSIANA LAKUSAC-Reactive Protein (CRP) adalah salah satu protein fase akut, termasuk golongan protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi akut sebagai respons imunitas non-spesifik. Pengukuran CRP digunakan untuk menilai aktivita penyakit inflamsi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Gambaran Laju Endap Darah pada penderita Rheumatoid Arthritis. Sampel yang digunakan yaitu sampel pasien Rheumatoid Arthritis sebanyak 14 respoden (14,7%) yang menunjukan bahwa respon Rheumatoid Arthritis terdapat protein dalam darah yang menandakan adanya aktivitas inflamsi dalam darah yang menandakan adanya aktifitas inflamasi dalam tubuh.Item GAMBARAN Rheumatoid Arthritis(RA) PADA LANSIA DI JL. MUH PALEO II KELURAHAN ANTANG(2024-12-23) SULTIA S WAIDOBARheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif serta inflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskeletal tetapi bisa menyertakan organ dan sistem tubuh secara menyeluruh, dan terjadi kerusakan jaringan sinovial bersama gangguan mobilitas disertai dengan kematian dini. RA gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan nyeri sendi, terutama pada tangan, kaki dan lutut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran RA pada lansia yang berada di Jl. Muh Paleo II Kelurahan Antang. Metodepenelitian yang digunakan bersifat observasional dengan kriteria inklusi lansia yang berumur 56- 65 tahun, memiliki gejala nyeri pada sendi. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu metode Latex Slide Test. Hasil yang didapatkan dari 15 sampel didapatkan pemeriksaan RF yang negatif, dengan kelompok umur 56-65 tahun yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Kesimpulan ndari total 15 sampel penelitian yang diperoleh didapatkan hasil pemeriksaan RF negatif dari seluruh responden.Item GAMBARAN ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA LIPTINT YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR(2024-12-23) DARMAWATIRhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang penggunaannya dilarang baik dalam makanan maupun kosmetik dan dinyatakan sebagai salah satu bahan berbahaya Rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan hati dan memicu kanker. Terkadang Rhodamin B digunakan untuk memberikan warna cerah liptint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran zat pewarna Rhodamin B pada liptint yang diperjual belikan di pasar tradisional kota Makassar. Pembacaan kadar Rhodamin B menggunakan metode kuantitatif yaitu Spektrofotometer UVVis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang diperiksa didapatkan semua sampel positif (+) Rhodamin B. Kesimpuan liptint yang diperjual belikan di pasar tradisional kota Makassar yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dengan harga yang relatif murah dan warna yang mencolok, tidak aman untuk digunakan.