Lecturers and Researchers Paper

Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/53

Browse

Search Results

Now showing 1 - 2 of 2
  • Item
    UJI EFEKTIVITAS EKTRAK DAUN RAMBUSA (Passiflora foetida L.) SEBAGAI ANTI DIABETIK PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) RISKA UMAR
    Riska Umar, 2022 “Uji Efektivitas Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora foetida L.) Sebagai Anti Diabetik pada Tikus Putih Galur wistar (Rattus norvegicus)”. Dibimbing oleh Nirmawati Angria, dan Resi Agestia Waji. Diabetes melitus adalah penyakit dengan ciri hiperglikemia (kenaikan kadar glukosa darah). Salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat anti diabetik yaitu daun rambusa ( Passiflora foetida L.) karena memiliki senyawa kimia seperti flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, dan tannin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun rambusa (Passiflora foetida L.) dalam menurunkan glukosa darah dan dosis yang efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih Galur wistar (Rattus norvegicus). Metode ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan diuji pada 20 ekor tikus putih yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif diberikan glibenklamid, kontrol negatif diberikan Na-CMC 1% dan 3 kelompok perlakuan ekstrak dengan dosis 200 mg/KgBB, 400mg/KgBB, dan 600 mg/KgBB. Pengukuran kadar glukosa darah menggunakan glukometer Autochek dan darah diambil pada ujung ekor tikus putih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun rambusa dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih Galur wistar (Rattus norvegicus), dan dosis yang paling efektif yaitu dosis 200 mg/KgBB pada pemberian hari ke-3, hari ke-6, dan hari ke-9 menunjukkan hasil penurunan kadar glukosa darah dalam keadaan normal
  • Item
    ANALISIS CYSTATIN C PADA PASIEN DIABETES MEILITUS TIPE II DI RSUD KOTA MAKASSAR
    (2025-08-11) CELSI ADHE
    Diabetes Melitus Merupakan penyakit yang diakibatkan karena adanya gangguan metabolic yang ditandai dengan adanya kenaikan glukosa dalam darah akibat penurunan sekresi insulin di sel beta pankreas atau resistensi insulin. Diabetes mellitus ini dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi nefropati diabetic salah satu penyebab utama dari gangguan fungsi ginjal. Cystatin C mempunyai fungsi sebagai inhibitor protease sistein yang mempunyai berat molekul rendah (13kDa) yang disintesis semua sel berinti. Pemeriksaan cystatin c mengetahui adanya penurunun fungsi ginjal. Tujuan dari Penelitian ini untuk menganalisa kadar cystatin c pada pasien Diabetes Melitus Tipe II. Jenis penelitian yang dilakukan yang dilakukan ada deskriptif analitik yang bersifat Cross Sectional dengan menggunakan pasien DM Tipe II yang tidak terkontrol dengan kadar HBA1C > 7. 0%. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2022 dengan menggunakan sampel Diabetes Meilitus Tipe II sebanyak 15 sampel. Dalam penelitian ini menggunakan Metode Elisa (Enzymed Linked Immunosorbent Assay). Dari hasil penelitian yang didapatkan adalah pasien Diabetes Melitus Tipe II dalam pemeriksaan kadar cystatin c didapatkan 3 sampel yang mengalami peningkatan dan 12 sampel yang menunjukan normal.