D3 Midwifery

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/13

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 34
  • Item
    PERBANDINGAN PEMBERIAN SUSU KEDELAI DAN SARI KACANG HIJAU TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JONGAYA TAHUN 2025
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) NURUL ILHAM
    Pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi baru lahir dapat mengurangi angka kematian bayi yang cukup tinggi. Rendahnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh masalah yang sering ditimbulkan dari ibu menyusui yaitu produksi ASI yang tidak maksimal. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu dengan mengkonsumsi susu kedelai dan sari kacang hijau. Susu kedelai merupakan minuman olahan dari sari pati kacang kedelai memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat. Sari kacang hijau mengandung vitamin B1 (thiamin) yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energy bertanggung jawab untuk produksi Air Susu Ibu. Tujuan : Untuk diketahuinya pengaruh susu kedelai dan sari kacang hijau terhadap peningkatan produksi ASI pada ibu post partum di wilayah kerja puskesmas jongaya. Metode : Menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan 2 orang sampel ibu post partum. Hasil: Terdapat peningkatan produksi ASI pada ibu post partum dengan pemberian intervensi susu kedelai pada pre test 30 ml menjadi 120 ml dan sari kacang hijau pada pre test 25 ml menjadi 80 ml. Kesimpulan : Intervensi Susu kedelai lebih efektif terhada peningkatan produksi ASI pada ibu post partum dibandingkan dengan intervensi sari kacang hijau
  • Item
    FITRIANIASUHANKEBIDANANBERKELANJUTANPADANY“H” MULAIDARI MASAKEHAMILANSAMPAIDENGANMASAKB DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) FITRIANI
    Asuhan kebidanan berkelanjutan (contiunity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB ini bertujuan sebagai upaya membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Adapun tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan Metode yang digunakan penulis adalah kebidanan berkelanjutan (contiunity of care) di Puskesmas Kassi Kassi. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “H” ± 8 bulan dari masa kehamilan 35– 39 minggu, bersalin, nifas, neonatus sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny “H” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis. Proses persalinan berlangsung normal di Puskesmas Kassi-Kassi di Puskesmas Kassi-Kassi
  • Item
    PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN LENGKAP LEPASAN RAHANG BAWAH DENGAN BAHAN THERMOSENS PADA LINGIR YANG TERD APAT UNDERCUT
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) I KADEK WIDI ARIAWAN
    Gigi tiruan lengkap adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan semua gigi asli yang hilang beserta dengan bagian gusinya. Pembuatan gigi tiruan lengkap bertujuan untuk menggantikan seluruh gigi yang hilang serta jaringannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode Deskriptif. Tujuan pembuatan penelitian ini agar mengetahui prosedure pembuatan Single Complete Denture.. Prosedur pembuatannya dimulai dari penerimaan model kerja, duplikasi, pembuatan base plate, pembuatan bite rim, penentuan oklusi, penanaman model pada Artikulator, penyusunan gigi artifisial yang posterior nya disusun mulai dari M2 kiri dan M2 kanan, M1 kiri dan M1 kanan, P2 kiri dan P2 kanan, P1 kiri dan P1 kanan, flasking kuvet bawah, pemasangan sprue, flasking antagonis, boiling out, pemasukan bahan kedalam catrige, proses heating dan inject, deflasking, cutting sprue, finishing, dan polishing. Berdasarkan penelitian tersebut penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pembuatan gigi tiruan lengkap lepasan rahang bawah dengan bahan thermosens pada linggir yang terdapat undercut batas-batas protesa adalah frenulum labial dan bukal, 2/3 Retremolar pad, ke lingual pada sulkus, dan frenulum lingual. Jika terdapat nya undercut batas-batas protesa sampai dititik puncak pada undercut tersebut memperhatikan gerong pada jaringan mukosa agar pada saat pemasangan pada pasien. Pasien terasa nyaman dan tidak sakit saat pemasangan.
  • Item
    ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. V MULAI DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA KB DI PUSKESMAS BARA-BARAYA
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) WILYAH RUSADY
    Asuhan kebidanan berkelanjutan yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonates hingga memutuskan menggunakan KB ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Tugas Akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas dan KB dengan menggunkan menejemen kebidanan. Tujuan dari studi kasus ini agar penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan (7 langkah varney) dan SOAP pada Ny. “V” di Puskesmas Bara-baraya Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan deskripsi, subjek 1 orang ibu hamil trimester III. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa Ny.V datang memeriksakan kehamilannya dengan umur kehamilan 37 minggu dan mengeluh sakit pada pinggangnya dan sakit pada perut bagian bawah. Penatalaksanaan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah pasien adalah KIE, persiapan persalinan, tanda –tanda persalinan, asuhan terus berlanjut sampai pada persalinan yang berdasarkan 60 langkah APN dan hasilnya bayi lahir spontan dengan BB 3300 gr dan PBL 50 cm, BBL normal. Asuhan berkelanjutan sampai nifas, Ny.V dan bayinya sehat dan pelayanan KB baru dilakukan konseling karena masa nifas belum sampai 40 hari. Asuhan kebidanan pada Ny.V telah dilaksanakan berkat kerjasama dan dukungan dari keluarga. Oleh karena itu diharapkan agar keluarga dalam hal ini suami harus tetap waspada dan siap siaga dalam merawat ibu dan bayinya agar tetap sehat
  • Item
    ASUHANKEBIDANANBERKELANJUTANPADANY”F”MULAIDARIMASA KEHAMILANSAMPAIDENGANMASAKBDIPUSKESMASKASSI-KASSI MAKASSA
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) KURNIA IRAWATI
    AsuhankebidananberkelanjutanyaituupayauntukMemberikan Asuhan Secara Berkesinambungan mulai dari masa Kehamilan, Persali nan,Nifas, BayibaruLahir,danKeluargaBerencana.Ini bertuj uanUpayauntukMemberikanAsuhanyangBerkelanjutan dan memantauKondisiIbudanBayisehinggaMencegahterjadinyakomplikasi yangtidaksegeraditangani.Tujuandaristudikasusiniagarpenulis mampumelaksanakanasuhankebidanansertakomprehensifpadaibu hamil, bersali n,nifas, BBL,neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatanmanajemenkebidanan(7langkahvarney)danSOAPpadaNy “F”dipuskesmaskassi-kassikotamakassar.Metodepenelitianyang digunakandeskripsi ,subjek1orangibuhamiltrimesterIII.Hasilstudi kasusmenunjukkanNy“F“datangmemeriksakehamilannyadenganumur kehamilan34minggu3haridantidakadakeluhan.Penatalaksanaanyang sudahdilakukanuntukmengatasimasalahpasienadalahKIE,persiapan persali nan,tanda-tandapersal inan,asuhanterusberlanjutsampaipada persali nanyangberdasarkan60langkahAPN danhasilnyabayilahir spontan dengan BB 2600 grdanPBL50cm BBLnormal.Asuhan berkelanj utansampainifas,Ny“F”danbayinyasehatdandanpelayanan KBbarudilakukankonselingkarenamasanifasbelum sampai40hari. AsuhankebidananpadaNy“F“telahdilaksanakanberkatkerjasamadan dukungandarikeluarga.Olehkarenaitudiharapkanagarkel uargadalam halinisuamiharustetapwaspadadansiapsiagadalammerawatibudan bayinyaagartetapsehat
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. Dg. N DENGAN DIAGNOSA HIPERTENSI MENGGUNAKAN INTERVENSI KONSUMSI PISANG AMBON DI RW 07/RT 05 KELURAHAN BANGKALA, KECAMATAN MANGGALA, KOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) NUR ADELIA ARIF, S.KEP
    Latar Belakang : Hipertensi merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) penyebabnya adalah kurangnya asupan kalium serta tingginya asupan natrium. Pengobatan hipertensi dilakukan secara farmakologis dan nonfarmakologis. Salah satu terapi nonfarmakologis yang bisa menurunkan tekanan darah ialah mengonsumsi buah pisang ambon karena kandungan kaliumnya yang tinggi. Tujuan : Menganalisis asuhan keperawatan keluarga pada Ny. Dg. N dengan diagnosa hipertensi menggunakan intervensi konsumsi pisang ambon di RW 07/RT 05, Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode : Studi kasus dengan melakukan pemberian konsumsi pisang ambon (±140g/buah) 3 kali sehari setiap pagi, siang dan sore hari pukul 09:00, 13:00 dan 17:00 WITA selama 14 hari. Penelitian dilakukan tanggal 13-26 November 2023. Hasil : Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan keluarga selama 14 hari dengan intervensi pemberian konsumsi pisang ambon 3x sehari dengan hasil uji T-Test didapatkan tekanan darah sistolik menurun rata-rata 4.143 mmHg dan diastolik menurun rata-rata 3.0 mmHg serta pengetahuan keluarga tentang cara perawatan anggota keluarga dengan hipertensi bertambah. Kesimpulan : Konsumsi pisang ambon dapat menurunkan tekanan darah dan pengetahuan keluarga tentang cara perawatan anggota keluarga yang sakit sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan keluarga. Saran : Dokter dan perawat pada fasilitas kesehatan dapat menyarankan terapi non-farmakologis berupa konsumsi buah pisang ambon terhadap penderita hipertensi agar tidak hanya mengandalkan terapi farmakologis.
  • Item
    ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY “N” MULAI DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA KB DI PUSKESMAS BONTORAMBA JENEPONTO
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-15) FINA RAHMAWATI
    Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Adapun tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan Metode yang digunakan penulis adalah asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) di Puskesmas Bonto Ramba. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “N” ± 8 bulan dari masa kehamilan 35 -39 minggu, bersalin, nifas, neonates sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny “N” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis. Proses persalinan berlangsung normal di puskesmas bontoramba dengan kala I 1 jam 30 menit, kala II 25 menit, kala III 5 menit dan kala IV 6 jam. Setelah penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan HE tentang aktivitas dan istirahat yang cukup keluhan tersebut mulai hilang. Kunjungan keluarga berencana dilakukan sebanyak 2 kali pada kunjungan pertama melakukan konseling pada ibu mengenai kelebihan dan kekurangan terhadap penggunaan kontrasepsi KB Implant.
  • Item
    ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY “N” MULAI DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA KB DI PUSKESMAS BONTORAMBA JENEPONTO
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) NURAFNI AULIA
    Asuhan kebidanan berkelanjutan yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus, hingga memutuskan menggunakan KB, ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Adapun tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutkan dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, dan KB.dengan menggunakan manajemen kebidanan. Tujuan dari studi kasus ini agar penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, neonatus, KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan (7 langkah varney) dan SOAP pada Ny “N” di puskesmas bontoramba jeneponto. Metode penelitian yang digunakan deskripsi subjek 1 orang ibu hamil trimester III. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa Ny “N” datang memeriksakan kehamilannya dengan umur kehamilan 35 minggu 4 hari dan mengeluh sering BAK dan sakit pada perut bagian bawah. Penatalaksanaan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah pasien adalah KIE, persiapan persalinan, tanda-tanda persalinan, asuhan terus berlanjut sampai pada persalinan yang berdasarkan 60 langkah APN dan hasilnya bayi lahir spontan dengan BBL 3.500 gram dam PBL 50 cm, BBL normal. Asuhan berkelanjutan sampai nifas Ny”N” dan bayinya sehat dan pelayanan KB di lakukan konseling dan ibu memilih KB MAL. Asuhan kebidanan pada Ny ”N” telah di laksanakan berkat kerja sama dan dukungan dari keluarga. Oleh karena itu diharapkan agar keluarga dalam hal ini suami harus tetap waspada dan siap siaga merawat ibu dan bayinya agar tetap seh
  • Item
    ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY “D” MULAI DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA KB DI PUSKESMAS BINAMU KOTA JENEPONTO
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) NUR ITALIANA
    Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) adalah serangkaian pemberian asuhan pada ibu hamil secara menyeluruh mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan KB. Tujuan dari asuhan kebidanan ini adalah untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan janin selama masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, serta KB dan melakukan pendokumentasi SOAP pada ibu dengan menggunakan manajemen kebidanan. Metode yang digunakan penulis adalah asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) di Puskesmas Binamu Kota. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “D” ± 9 bulan dari masa kehamilan 34 minggu 5 hari, bersalin, nifas, neonates sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny “D” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis. Proses persalinan berlangsung normal di puskesmas binamu kota dengan kala I 2 jam 35 menit, kala II 55 menit, kala III 5 menit dan kala IV 6 jam. Setelah penulis memberikan kebidanan pada ibu tentang mengurangi aktivitas yang berlebih, istirahat yang cukup dan, pola makan yang baik, setelahnya keluhan yang dirasakan oleh ibu mulai menghilang. Kunjungan keluarga berencana diberikan sebanyak 2 kali pada kunjungan pertama melakukan konseling pada ibu mengenai kelebihan dan kekurangan semua alat kontrasepsi, dan pada kunjungan kedua untuk mengetahui jenis KB apa yang dipilih oleh ibu, dan ibu menggunakan alat kontrasepsi KB MAL( Metode Amenorhea Laktasi).
  • Item
    ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN MULAI DARI MASA KEHAMILAN SAMPAI DENGAN MASA KB DI PUSKESMAS BONTORAMBA JENEPON
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) RIA WATI RAHANYAMTEL
    Asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) yaitu pemberian asuhan kebidanan sejak kehamilan, bersalin, nifas, neonatus hingga memutuskan menggunakan KB ini bertujuan sebagai upaya untuk membantu memantau dan mendeteksi adanya kemungkinan timbulnya komplikasi yang menyertai ibu dan bayi dari masa kehamilan sampai ibu menggunakan KB. Adapun tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) dan melakukan dokumentasi SOAP pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, bayi baru lahir dan KB dengan menggunakan manajemen kebidanan Metode yang digunakan penulis adalah asuhan kebidanan berkelanjutan (continuity of care) di Puskesmas Bontoramba Jeneponto. Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny “M” ± 9 bulan dari masa kehamilan 35 -38 minggu, bersalin, nifas, neonates sampai KB dengan frekuensi kunjungan hamil 3 kali, persalinan 1 kali, nifas 3 kali, neonatus 3 kali, serta KB sebanyak 2 kali. Pada Ny “M” proses kehamilan berjalan dengan fisiologis. Proses persalinan berlangsung normal di puskesmas Bontoramba Jeneponto dengan kala I 1 jam 30 detik, kala II 25 menit, kala III 5 menit dan kala IV 6 jam. Setelah penulis memberikan asuhan kebidanan dengan memberikan HE tentang aktivitas dan istirahat yang cukup keluhan tersebut mulai hilang. Kunjungan keluarga berencana dilakukan sebanyak 2 kali pada kunjungan pertama melakukan konseling pada ibu mengenai kelebihan dan kekurangan terhadap penggunaan kontrasepsi KB MAL( Metode Amenorhea Laktasi).