Faculty of Health Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3
Browse
Item PERBEDAAN KADAR INTERLEUKIN 6 (IL-6) SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) AGUS INDRA JAYAAgus Indra Jaya (B1D120142) “Perbedaan Kadar Interleukin 6 (IL-6) Sebelum dan Sesudah Hemodialisa pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara”. Dibimbing oleh Desyani Ariza dan A Maya Kesrianti Gagal ginjal kronik (GGK) adalah penurunan fungsi ginjal progresif yang ireversibel ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit. Pada keadaan penyakit ginjal yang kronik, pasien umumnya akan menjalani hemodialisa. Selama prosedur hemodialisa, respon inflamasi akan meningkat diikuti dengan peningkatan sitokin interleukin-6 (IL-6). IL-6 merupakan sitokin proinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kadar interleukin 6 (IL-6) sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik dengan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yaitu sampel serum pasien gagal ginjal kronik sebanyak 20 pasien yang diambil sebelum dan sesudah hemodialisa dan disesuaikan dengan kriteria inklusi dan ekslusi dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay). Hasil dari penelitian ini diperoleh median kadar IL-6 pasien sebelum hemodialisa sebesar 0,20 pg/ml dengan kadar terendah-tertinggi sebesar 0,07-0,99 pg/ml, sedangkan setelah hemodialisa diperoleh median sebesar 0,30 pg/ml dengan kadar terendah- tertinggi sebesar 0,09-1,44 pg/ml. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna secara signifikan pada kadar interleukin 6 (IL-6) sebelum dan sesudah hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik.