Faculty of Health Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3
Browse
Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL DENGAN MENGGUNAKAN REAGEN YANG DISIMPAN PADA SUHU RUANGAN DAN LEMARI ES(2024-12-23) NURFADILLAH NASRIDiagnosa demam tifoid dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan widal. Pemeriksaan widal merupakan pemeriksaan aglutinasi yang menggunakan suspensi bakteri Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi sebagai antigen untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap kedua bakteri Salmonella tersebut dalamserum penderita. Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan menggunakan serum yaitu penundaan pemeriksaan dalam waktu yang lama pada suhu yang tidak sesuai sehingga membuat serum rusak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu untuk melihat perbedaan hasil pemeriksaan widal menggunakan reagen yang disimpan di suhu ruangan dan suhu lemari es. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji wilcoxon Ag O dan Ag H adalah 0,025 atau < 0,05 yang artinya ada perbedaan nilai tes widal Ag O dan Ag H pada suhu ruang 280C dengan suhu lemari es 40C, sedangkan hasil uji Wilcoxon pada Ag BH dan Ag AH adalah 1,00 atau > 0,05 sehingga H0 diterima yang artinya tidak ada perbedaan nilai tes widal Ag BH dan Ag AH pada suhu ruang 28OC dengan suhu lemari es 4oC . Oleh karena itu Penggunaan pemeriksaan widal sebaiknya menggunakan reagen yang disimpan pada suhu lemari es, agar efektivitas dan stabilitas reagen bisa terjaga dan optimal.Item DETEKSI MOLEKULER Toxoplasma gondii PADA PENDERITA HIV AIDS DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) MAYZURA HUSNI ODEHIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindrom kekebalan tubuh oleh infeksi HIV. Manifestasi penyakit pada penderita imunodefisiensi bervariasi mulai dari tingkat ringan, sedang sampai berat tergantung derajat imunodefisiensi. Toxoplasmosis pada penderita AIDS juga sering menyebabkan Toxsoplasma ensefalitis (TE) dan kematian. Tujuan penelitian adalah, untuk mendeteksi Toxoplasma gondii pada sampel darah pasien HIV-AIDS di Puskesmas Jumpandang baru kota Makassar. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan metode PCR. Berdasarkan hasil penelitian, dari 10 sampel yang diperiksa tidak terdapat sampel yang positif dengan target 250bp. Hasil negatif dapat dipengaruhi karena tidak adanya hubungan dengan hewan peliharaan dan penggunaan terapi (ARV).Item ANALISIS KADAR LED (Laju Endapan Darah) CARA MANUAL DAN AUTOMATIC PADA PENDERITA Tuberculosis PARU(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) SANY SIWALETTETuberculosis merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Parameter LED dapat menunjukkan proses inflamasi yang terjadi pada pasien Tuberkulosis. Dan pada infeksi Tuberkulosis paru terjadi proses inflamasi, terdapat peningkatan kadar fibrinogen dan globulin plasma yang berkaitan dengan reaksi fase akut sehingga menyebabkan nilai LED meningkat. Prinsip pemeriksaan metode automatic yaitu darah yang dikumpul dalam kuvet khusus kemudian dibiarkan untuk megendap dalam alat. International Council for Standardization in Haematology (ICSH) mere-komendasikan untuk menggunakkan metode Westergreen Tes LED manual metode Westergreen Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui Analisis kadar laju endap darah cara manual dan automatic pada penderita Tuberkulosis, untuk melihat adanya inflamasi dengan mengunakan metode Autometic dan Westergreen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 20 sampel pasien positif Tuberkulosis yang sesuai dengan kriterian inklusi peneliti. Waktu penelitian pada bulan September 2022. Hasil penelitian ini diperoleh hasil dari 20 sampel pasien tuberkulosis, sebanyak 10 sampel dengan kadar LED normal (50%) dan sebanyak 10 sampel mengalami kenaikan kadar LED (50%), pada hasil penelitian ini juga tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan Laju Endap Darah yang signifikan dengan cara Automatic dan Manual. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada pemeriksaan LED Automatic dan Manual.Item DETEKSI Entamoeba histolytica PADA PASIEN DIARE MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) SILPAPenyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih sering terjadi di Negara berkembang seperti di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri dan parasit salah satunya parasit Entamoeba histolytica parasit ini sering ditemukan dalam usus besar manusia, primata tertentu dan beberapa hewan lainnya. Terdapat faktor lain yang mempengaruhi perilaku masyarakat seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, tidak memotong kuku, selalu menggigit kuku dan mengisap jari dan kurangnya pengetahuan orang tua akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam mendidik anaknya terkait kebersihan diri. Penularan parasit Entamoeba histolytica umumnya terjadi pada munusia yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya parasit Entamoeba histolytica pada pasien diare menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 10 sampel yang digunakan tidak terdeteksi Entamoeba histolytica. Hal ini di tandai dengan tidak terdapat pita DNA pada saat visualisasi GelDoc dengan 500 bp. Dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa hasil yang di dapatkan dari 10 sampel feses yang diberikan kode s1-s10 di dapatkan hasil negatif yang di tandai dengan tidak ada pembentukan pita DNA parasite Entamoeba histolytica pada saat di visualisasikan di GelDocItem PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SAMPEL TERHADAP KADAR HEMATOKRIT DI RUMAH SAKIT UMUM (RSUD) LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) SRI ANGGITAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar hematokrit yang segera diperiksa dan ditunda selama 90 menit. Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Observasi, yaitu untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan sampel terhadap kadar hematokrit. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel dengan memilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota populasi untuk menjadi sampel sangat besar. Sampel sebanyak 30 orang mewakili populasi. Pengumpulan data menggunakan metode primer. Metode primer adalah data yang diperoleh dari observasi (hasil pengamatan dan pengukuran langsung dilapangan). Atau data yang diambil secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penundaan terhadap hasil hematokrit sebelum dan sesudah penundaan 90 menitItem ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH PEKERJA BENGKEL MOTOR DI SUDIANG MAKASSAR(2024-12-23) FADILAH Y.GTimbal (Pb) merupakan logam berat yang bersifat toxik bagi tubuh. Timbal dapat terakumulasi dalam darah melalui pernafasan. Salah satu penyebab timbal masuk dalam tubuh yaitu kurang memperhatikan kebersihan dan penggunaan APD pada saat bekerja. Pekerja bengkel merupakan orang yang memperbaiki kendaraan bermotor yang lebih rentan terpapar timbal dikarenakan setiap kendaraan yang diperbaiki terdapat unsur logam timbal (Pb) seperti oli dan asap kenalpot.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja bengkel yang melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh Kemenkes Tahun 2002 atau tidak. Sampel yang diambil dari 9 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil dari sembilan sampel diperoleh hasil , yaitu pada kode sampel A didapatkan kadar timbal -0,014957 mg/dl, kode sampel C 0,021367 mg/dl, kode sampel D -0,004273 mg/dl, kode sampel E 0,01923 mg/dl, kode sampel F - 0,01282 mg/dl kode sampel G 0.0042735 mg/dl, kode sampel H -0.00641 mg/dl kode sampel I -0.014957 mg/dl, dan kode sampel J didapatkan kadar timbal -0.002136 mg/dl. Hasil dari kesembilan sampel yang di analisis, kadar timbal (Pb) dalam darah pekerja bengkel di Sudiang Raya Kota Makassar tidak ada yang melebihi nilai ambang batas yang telah ditetapkan oleh KEMENKES RI tahun 2002 yaitu 0,01-0,25 mg/dl.Item IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RESISTENSI BAKTERI Klebsiella Sp DARI ULKUS DIABETIK TERHADAP ANTIBIOTIK GOLONGAN SEFALOSPORIN(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) ZAHRA RAMADHANI SAMADDiabetes (DM) adalah penyakit kronis seumur hidup, dapat ditandai dengan peningkatan kadar gula darah atau hiperglekimia. Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol ini akan menyebabkan berbagai komplikasi yaitu infeksi pernafasan, plelonefritis, infeksi jaringan lunak, ulkus kaki dan infeksi kulit mukosa. Masuknya bakteri merupakan awal terjadinya ulkus diabetikum dan dengan glukosa darah yang meningkat menjadi tempat perkembangan bakteri, bakteri yang didapatkan pada luka DM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Klebsiella sp pada ulkus diabetikum dan untuk mengetahui pola resistensi Klebsiella sp pada ulkus diabetiku terhadap resisten antibiotik golongan sefalosporin. Pada penelitian ini menggunakan observasi laboratorium dengan menggunakan metode kultur. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah ditemukan adanya bakteri Klebsiella sp pasa kode sampel A3 dan bakteri Klebsiella sp yang ditemukan peka terhadap antibiotik sefalosporin golongan III yaitu cefixim.Item DETEKSI GEN Pfmsp-1 PADA PENDERITA MALARIA POSITIF Plasmodium falciparum DI RSUD FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) ASRIAN LA ODEPlasmodium falsiparum menyebabkan malaria serebral, salah satu bentuk malaria yang mematikan. Plasmodium falciparum memasuki tubuh manusia dan menyerang eritrosit. Secara alamiah orang yang terinfeksi plasmodium falsiparum akan membentuk antibody untuk melawan MSP-1(Merozoite Surface Protein-1). MSP-1 merozoit akan dilepas ke dalam pembuluh darah menginvasi sel darah merah. Pada fase ini, MSP-1 bertindak sebagai antigen yang dapat menimbulkan reaksi imun menyebabkan terjadinya demam pada tubuh yang terinfeksi malaria Gen Plasmodium falciparum yang beragam dan juga diekspresikan sebagai protein-protein permukaan merozoit, MSP-1 merupakan protein yang berperan penting dalam proses invasi eritrosit dengan membentuk ikatan awal dari merozoit ke eritrosit berupa serabut fibril. MSP-1 terbukti berikatan langsung dengan reseptor band 3 pada permukaan eritrosit. PCR adalah suatu teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro yang melibatkan beberapa tahap yang berulang serta terjadi duplikasi jumlah target DNA untai ganda pada setiap siklusnya. Dengan hasil pembacaan gen target pada elektroforesis sebesar 500 bp. Untuk mendeteksi Gen Pfmsp-1 pada penderita malaria yang positif Plasmodium Falsiparum di RSUD Fakfak, Provinsi Papua Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan hasil negative.Item DETEKSI Treponema pallidum PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KECAMATAN UJUNG TANAH KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(2024-12-23) APRIANI ALLOSIUS SARAMBUSifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan utama sifilis yaitu hubungan seksual. Sifilis juga dapat menular melalui jarum suntik, donor darah dan juga dari ibu ke janinnya, dimana hal ini yang banyak terjadi tanpa diketahui ibu hamil. Banyaknya metode yang dapat digunakan dalam pemeriksan sifilis, tetapi metode PCR yang memiliki spesifitas dan sensitivitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya bakteri Treponema pallidum pada ibu hamil di Puskesmas Pattingalloang Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional study menggunakan metode PCR. Berdasarkan hasil penelitian dari 15 sampel darah ibu hamil yang dideteksi dengan gen target PolA, ditemukan 12 sampel yang positif terdeteksi Treponema pallidum yang menunjukkan pita/band 376 bp dan 3 sampel negatif. Maka dapat disimpulkan bahwa dari 15 sampel darah ibu hamil terdapat 80% yang terdeteksi Treponema pallidumItem GAMBARAN Rheumatoid Arthritis(RA) PADA LANSIA DI JL. MUH PALEO II KELURAHAN ANTANG(2024-12-23) SULTIA S WAIDOBARheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun progresif serta inflamasi kronik yang menyerang sistem muskuloskeletal tetapi bisa menyertakan organ dan sistem tubuh secara menyeluruh, dan terjadi kerusakan jaringan sinovial bersama gangguan mobilitas disertai dengan kematian dini. RA gangguan peradangan kronis autoimun atau respon autoimun, dimana imun seseorang bisa terganggu dan turun yang menyebabkan nyeri sendi, terutama pada tangan, kaki dan lutut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran RA pada lansia yang berada di Jl. Muh Paleo II Kelurahan Antang. Metodepenelitian yang digunakan bersifat observasional dengan kriteria inklusi lansia yang berumur 56- 65 tahun, memiliki gejala nyeri pada sendi. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu metode Latex Slide Test. Hasil yang didapatkan dari 15 sampel didapatkan pemeriksaan RF yang negatif, dengan kelompok umur 56-65 tahun yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Kesimpulan ndari total 15 sampel penelitian yang diperoleh didapatkan hasil pemeriksaan RF negatif dari seluruh responden.Item DETEKSI GEN SHIGA TOXIN TYPE 1 DARI PATOGROUP ENTEROHEMORRHAGIC Escherichia coli PADA FESES PASIEN DIARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) AYUNIDiare adalah peningkatan pengeluaran tinja dengan cairan yang lebih lunak atau lebih cair, bahkan dalam bentuk air saja dan terjadi setidaknya tiga kali dalam 24 jam. Pada umumnya salah satu penyebab diare adalah Escherichia coli yang dapat mengeluarkan racun sehingga menimbulkan penyakit, salah satu racun Shiga Toxin Type 1 dari patogroup Enterohemorrhagic Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare berdarah pada manusia yang dapat berjuang pada sindrom hemolitik uremik. Tujuan ini mendeteksi Gen Shiga Toxin Type 1 Dari PatogroupEnterohemorrhagic Escherichia coli Pada Feses Pasien Diare Dengan Menggunakan Metode PCR. Jenis penelitian Observasional laboratorik. Hasil penelitian ini menggunakan 10 sampel Feses Pasien Diare, dari total sampel yang diperiksa tidak terdeteksi adanya band DNA pada target 348bp. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tidak terdeteksi adanya Gen Shiga Toxin Type 1 (stx1) pada sampel usia 3 bulan-5 tahun.Item GAMBARAN ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA LIPTINT YANG DIPERJUAL BELIKAN DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR(2024-12-23) DARMAWATIRhodamin B merupakan zat pewarna sintetis yang penggunaannya dilarang baik dalam makanan maupun kosmetik dan dinyatakan sebagai salah satu bahan berbahaya Rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan hati dan memicu kanker. Terkadang Rhodamin B digunakan untuk memberikan warna cerah liptint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran zat pewarna Rhodamin B pada liptint yang diperjual belikan di pasar tradisional kota Makassar. Pembacaan kadar Rhodamin B menggunakan metode kuantitatif yaitu Spektrofotometer UVVis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang diperiksa didapatkan semua sampel positif (+) Rhodamin B. Kesimpuan liptint yang diperjual belikan di pasar tradisional kota Makassar yang tidak memiliki nomor registrasi BPOM dengan harga yang relatif murah dan warna yang mencolok, tidak aman untuk digunakan.Item ANALISIS KADAR ETANOL DALAM URIN PEMINUM BALLO (TUAK) DI DUSUN MANGOTTONG KAB.SINJAI(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) HAIKAL FIKRIBallo (tuak) adalah salah satu minuman yang tercantum dalam kalangan alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi dari bahan minuman ataupun buah yang memiliki gula. Kerutinan komsumsi ballo (tuak) bisa menimbulkan ketagihan, mabuk serta tidak sanggup mengatur diri. Lebih dari 90% alkohol yang dikonsumsi dimetabolisme di hati, dengan sebagian besar sisanya diekskresikanmelalui paru-paru dan urin. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin peminum ballo (tuak). Jenis penelitian yaitu deskriptif analitik. Adapun jumlah subjek penelitian 10 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode GC-FID untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata sampel senilai 18. 942 % dan di dapatkan konsentrasi tertinggi dengan nilai 18. 986 %, nilai konsentrasi tertinggikedua berada di nilai 18. 964 % serta nilai konsentrasi terendah berada pada nilai 18. 876 %. Pada penelitian ini dapat dinyatakan tinggi, di karenakan hanya 5-15 % etanol yang di eksresikan secara langsung melalui ginjal dan urinItem GAMBARAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) PADA PENDERITA OBESITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO(2024-12-23) SURAYAObesitas atau berat badan berlebih merupakan faktor predisposisi terhadap berbagai penyakit, salah satunya karena penumpukan jaringan lemak menimbulkan resistensi insulin dan menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kadar glukosa. Gangguan metabolisme resistensi insulin pada penderita obesitas akan mempengaruhi metabolisme tubuh, di antaranya terjadi perubahan proses produksi serta pembuangan lipoprotein plasma. Rendahnya pengaruh insulin pada jaringan adiposa, sehingga proses lipogenesis berkurang dan lipolisis semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya glucotoxicity (keracunan glukosa) dan lipotoxicity yang menyebabkan meningkatnya kadar LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar low density lipoprotein dan glukosa darah puasa pada penderita obesitas sebagai faktor risiko kejadian diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional dengan desain penelitian deskriptif cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita obesitas yang berjumlah 30 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian terdiri dari penderita obesitas (lingkar pinggang Pria >90, Wanita = >80 cm), Indeks Massa Tubuh (IMT) >25 kg/m2, tidak memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, tidak merokok, puasa 8 – 12 jam, usia 18 - 45 tahun. Hasil penelitian dari 30 subjek ditemukan kadar LDL normal sebanyak 7 subjek (23%), kadar LDL meningkat sebanyak 23 subjek (77%) dan kadar GDP normal sebanyak 30 subjek (100%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pada penderita obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar LDL dan tidak ditemukan adanya peningkatan kadar GDP.Item PENGARUH KADAR UREUM TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN HbA1c PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2(2024-12-23) NADIA ALFIRADiabetes melitus tipe 2 adalah penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi atau resistensi insulin oleh pankreas. Kondisi hiperglikemia dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada ginjal sehingga terjadi gangguan pada fungsi ginjal yang di tandai dengan tingginya kadar ureum. Salah satu diagnosis untuk mengetahui fungsi ginjal yaitu dengan pemeriksaan ureum. Salah satu kontrol glikemik pada penderita diabetes melitus tipe 2 yaitu pemeriksaan HbA1c dengan nilai terkontrol 4,2 – 6,0% dan nilai yang tidak terkontrol yaitu >6,0%. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kadar ureum terhadap hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe 2. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif analitik dengan jumlah sampel sebanyak 30, kriteria penelitian ini meliputi penderita diabetes melitus tipe 2 yang berusia 35-60 tahun, lama menderita diabetes melitus tipe 2 ≥1 tahun, tidak menderita penyakit hipertensi, penyakit ginjal, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan tidak dalam melakukan diet protein. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10-23 september 2022 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat Bio Systems BA400 dengan menggunakan metode automatic analyzer. Hasil penelitian ditemukan adanya peningkatan kadar ureum sebanyak 6 (20%) subjek dengan kadar HbA1c >6.0% dan kadar ureum yang normal sebanyak 14 subjek (80%). Hasil uji regresi linear menunjukan kadar ureum tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil pemeriksaan HbA1c dengan nilai p=0.071 > 0.05.Item SKRINING TEKANAN INTRAOKULAR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR TAHUN 2022(2024-12-23) TENSIA HENDERINA SABLOHOUBUNTekanan intraokular (TIO) merupakan tekanan dalam bola mata yang nilainya ditentukan oleh kecepatan pembentukan cairan humor aqueous dan resistensi keluarnya dari mata. Pengukuran TIO merupakan pemeriksaan rutin yang penting pada mata dan merupakan salah satu tanda untuk mengetahui kondisi mata seseorang dalam menilai dinamika humor aquos, alternatif alat pemeriksaan TIO adalah tonometer Schiotz. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran TIO berdasarkan usia dan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Megarezky Makassar tahun 2022. Penelitian dilakukkan pada bulan Agustus tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pemeriksaan TIO dilakukkan didapatkan jumlah responden sebanyak 75 mahasiswa yang terdiri dari dari usia 18-19 tahun 13 rata-rata TIO 8,32, usia 20-21 tahun 21 rata-rata TIO 8,96, usia 22-23 tahun 20 rata-rata TIO 9,25, usia 24-25 tahun 5 rata-rata TIO 9,67. 25 pria rata-rata TIO 9,03 dan 34 wanita dengan rata-rata TIO 9,12. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TIO berdasarkan usia meningkat seiring dengan pertambahan usia sementara TIO untuk jenis kelamin, TIO pada wanita lebih tinggi TIO pada pria.Item GAMBARAN KADAR KREATININ SERUM BERDASARKAN GLUKOSA DARAH SEWAKTU (GDS) PADA PENDE(2024-12-23) IRDAWATI MDiabetes melitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit metabolik yang disebabkan karena adanya gangguan sekresi insulin dan resistensi insulin. Hiperglikemia dapat menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, sehingga dapat melukai dan merusak ginjal. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kadar kreatinin serum berdasarkan glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Metode pemeriksaan yang digunakan yaitu automatic analyzer menggunakan alat BioSystem BA400. Subjek penelitian berjumlah 30 orang penderita diabetes melitus tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu lama menderita diabetes melitus 1-5 tahun, tidak mempunyai riwayat penyakit ginjal, hipertensi dan tidak mengkonsusmsi alkhol. Hasil penelitian didapatkan kadar glukosa darah sewaktu yang tinggi sebanyak 13 (43%) subjek dan kadar kreatinin yang tinggi sebanyak 4 (13%) subjek dan kadar glukosa darah sewaktu normal sebanyak 17 (57%) subjek, kadar kreatinin yang normal sebanyak 26 (87%), dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kadar kreatinin yang tinggi didapatkan pada penderita yang memiliki kadar glukosa darah sewaktu tinggi dan lama menderita diabetes melitus tipe 2 rata-rata >5 tahun.Item PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN Plasmodium Falciparum +2 MENGGUNAKAN LARUTAN GIEMSA 10% BERDASARKAN LAMA PERENDAMAN(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) APRILIA MANGAPEMalaria adalah penyakit yang disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dimana gejala awal penyakit malaria ini terdiri dari demam, menggigil juga penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan Plasmodium falciparum +2 menggunakan larutan giemsa 10% berdasarkan lama perendaman. Metode dalam penelitian ini adalah metode observasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan 21 sampel yang positif Plasmodium falciparum +2 karena ditemukan 1-10 parasit dalam 100 lapangan pandang jenis Plasmodium falciparum dari 200 sampel yang diperiksa. Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh sediaan darah malaria Plasmodium falciparum +2 dengan menggunakan pewarnaan giemsa 10% waktu perendaman 15 menit lebih baik dibanding karena zat pewarna giemsa yang digunakan dapat meresap sampai dasar sedian darah, sedangkan 5 menit dikatakan kurang baik karena zat warna giemsa yang digunakan tidak dapat meresap sampai dasar sedian darah.Item ANALISIS KADAR CYSTATIN C PADA PETANI YANG MENGGUNAKAN PESTISIDA(2024-12-23) ILFIN ANLHA SAMULUNGPestisida merupakan bahan zat kimia yang digunakan untuk membasmi hama seperti herbisida, fungisida, pestisida, penolak kutu, rodentisida, rodentisida, dan lain-lain. Dampak pestisida bagi ginjal yaitu zat beracun dari pestisida masuk ke dalam darah kemudian di keluarkan melalui ginjal dan akan terjadi dalam jangka panjang di ginjal kronis yang menyebabkan kerusakan di tubulus proksimal dan meningkatkan serum Cystatin C. Cystatin C difiltrasi secara bebas oleh glomerulus, diserap dan tidak disekresikan oleh tubulus ginjal, tetapi hampir seluruhnya (99%) terdegradasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan Pestisida metode yang digunakan yaitu metode ELISA adapun Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif, Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 13 sampel didapatkan hasil penelitian dengan nilai signifikan yang di peroleh >0,05 yaitu 0,091 yang berarti data tersebut normal setelah mngetahui datanya tergolong normal maka uji dilanjukan T tidak berpasangan setelah di lakukan uji ini di dapatkan nilai signifikan 0, 000 atau P <0,05 Maka dapat di simpulkan bahwa H0 di tolak dan H1 di terima.Hal ini menunjukan adanya kadar Cystatin C pada petani yang menggunakan pestisida.Item GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN FASE AWAL DAN FASE LANJUTAN DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR(2024-12-23) WIWIK ERIKA SETYAWATIPenyakit tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Tuberkulosis menyebarmelalui udara ketika seseorang dengan infeksi Tb batuk, bersin, atau menyebarkanbutiran ludah mereka melalui udara. Pengobatan penyakit tuberkulosis paru dapatdilakukan selama enam bulan dan diberikan melalui dua fase yakni fase awal danfase lanjutan. Pemberian obat diantaranya rifampisin, isoniazid, pirazinamid,steptomisin dan etambutol. Obat anti tuberkulosis (rifampicin) memberikan efek samping yaitu trombositopenia. Trombositopenia adalah keadaan jumlah trombositberada dibawah nilai normal. Trombosit berperan untuk menghentikan pendarahansaat terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui gambaran jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis paru. Jenispenelitian adalah deskriptif observasional. Pegumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini yaitu data yang sudah ada dalam rekam medis dengan menghitungjumlah pasien yang berobat dan pasien yang mengonsumsi obat anti tuberkulosis.Hasil penelitian jumlah trombosit pada penderita Tuberkulosis Paru selama pengobatan fase awal dan fase lanjutan di puskesmas Kaluku Bodoa Makassar,diperoleh dari total sampel sebanyak 27 pasien, sebanyak 6 pasien mengalami trombositopenia masing-masing 3 pasien pada fase awal dan lanjutan.Kesimpulan penelitian ini yaitu jumlah trombosit pada penderita Tuberkulosis Paru selama pengobatan fase awal dan fase lanjutan di puskesmas Kaluku Bodoa Makassar, diperoleh hasil bahwa dari total sampel 27 penderita terdapat 15 Sampel pada fase awal dan 17 sampel pada fase lanjutan dimana pada pada fase awal dan fase lanjutan terdapat 3 sampel yang mengalami trombositopenia (<150.000/µl) dengan nilai rata-rata penderita terkena trombositopenia 133,38/µl darah.