Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 7 of 7
  • Item
    ANALISIS KADAR FENOL DALAM URIN MAHASISWA PEROKOK AKTIF DAN PASIF DI PRODI PENJAS UNIVERSITAS MEGAREZKY DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-20) SULPITRI LAWISA
    Rokok merupakan tembakau yang digulung kecil dan dibungkus. Asap rokok yang dihirup oleh perokok aktif dan pasif mempunyai komponen gas dan partikulat. Ada lebih dari 4.000 senyawa yang dikandung oleh rokok. Kanker dapat disebabkan oleh setidaknya 60 zat yang ada pada rokok. Nikotin, tar, gas oksidan, dan karbon monoksida adalah beberapa zat berbahaya yang ditemukan dalam rokok. Fenol merupakan komponen zat kimia hidroksi benzena yang memiliki sifat toksik dan bersumber dari industri proses kimia seperti produksi Cat, tekstil, pengolahan makanan, bioteknologi, gasifikasi batubara, pabrik kertas, pabrik kokas, pembuatan resin polimer, pembuatan herbisida dan fungisida, dan penyulingan minyak adalah beberapa sektor proses kimia yang menghasilkan fenol, Menghirup, menelan, adsorpsi kulit, dan penyerapan kulit adalah beberapa cara-cara yang mungkin terjadi pada orang-orang yang terpapar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar fenol dalam urin pada mahasiswa di prodi penjas universitas megarezky dengan metode spektrofotometri uv-vis. Sampel pada penelitian ini keseluruhan adalah 20 sampel, 10 perokok aktif dan 10 perokok pasif. Dari hasil penelitian yang saya teliti didapatkan hasil pada perokok aktif yang paling tertinggi dengan kode sampel A3 21 mg/L dan yang paling rendah dengan kode sampel A6 5,75 mg/L sedangkan hasil yang didapat pada perokok aktif yang tertinggi dengan kode sampel P4 19,6 mg/L dan yang terendah dengan kode sampel P1 3,25. Adapun kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah kadar fenol di dalam urin pada perokok aktif dan pasif dengan jumlah keseluruhan 20 sampel didapatkan hasil pada perokok aktif yang paling tertinggi dengan kode sampel A3 21 mg/L dan yang paling rendah dengan kode sampel A6 5,75 mg/L sedangkan hasil yang didapat pada perokok aktif yang tertinggi dengan kode sampel P4 19,6 mg/L dan yang terendah dengan kode sampel P1 3,25
  • Item
    PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN SAMPEL URIN PENGGUNA NARKOTIKA JENIS METAMFETAMIN TERHADAP HASIL TES SKRINING DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMMUNOASSAY
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) NURMALA SUBRI
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu penyimpanan sampel urin pengguna narkotika jenis metamfetmin terhadap hasil skiring tes dengan menggunakan metode immunoassay. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian eksperimen dengan menggunakan metode Immunoassay untuk identifikasi waktu penyimpanan sampel urin pada pengguna narkotika jenis metamfetamin. Sampel penelitian sebanyak 30 untuk mewakili populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan sampel urin pengguna narkotika jenis metamfetamin berpengaruh terhadap hasil skrining tes, sebanyak 30 sampel urin pada hari pertama di nyatakan positif ( + ) setelah hari ke tujuh 30 sampel urin di nyatakan negatif ( - ).
  • Item
    ANALISIS KADAR ETANOL DALAM URIN PEMINUM BALLO (TUAK) DI DUSUN MANGOTTONG KAB.SINJAI
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) HAIKAL FIKRI
    Ballo (tuak) adalah salah satu minuman yang tercantum dalam kalangan alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi dari bahan minuman ataupun buah yang memiliki gula. Kerutinan komsumsi ballo (tuak) bisa menimbulkan ketagihan, mabuk serta tidak sanggup mengatur diri. Lebih dari 90% alkohol yang dikonsumsi dimetabolisme di hati, dengan sebagian besar sisanya diekskresikan melalui paru-paru dan urin. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin peminum ballo (tuak). Jenis penelitian yaitu deskriptif analitik. Adapun jumlah subjek penelitian 10 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode GC-FID untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata sampel senilai 18. 942 % dan di dapatkan konsentrasi tertinggi dengan nilai 18. 986 %, nilai konsentrasi tertinggi kedua berada di nilai 18. 964 % serta nilai konsentrasi terendah berada pada nilai 18. 876 %. Pada penelitian ini dapat dinyatakan tinggi, di karenakan hanya 5-15 % etanol yang di eksresikan secara langsung melalui ginjal dan urin.
  • Item
    DETEKSI BAKTERI Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae PADA URIN PSK MENGGUNAKAN MULTIPLEKS POLYMERASE CHAIN REACTION (M-PCR)
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) SARI ULAN
    Infeksi Menular Seksual (IMS) menjadi salah satu infeksi yang banyak terjadi yang disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme seperti parasit, bakteri, jamur dan virus melalui hubungan seksual secara berganti - ganti pasangan tanpa menggunakan pengaman. Sampel urin dapat digunakan untuk mendeteksi adanya mikroorganisme penyebab IMS dikarenakan mikroorganisme ini salah satunya bakteri dapat dikeluarkan bersama dengan urin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya bakteri penyebab IMS yaitu Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae menggunakan sampel urin Pekerja Seks Komersial. Penelitian ini menggunakan metode observasi laboratorik untuk melihat adanya bakteri penyebab Infeksi Menular Seksual pada urin Pekerja Seks Komersial dengan teknik accidental menggunakan Multipleks Polymerase Chain Reaction (M-PCR). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada sampel urin PSK tidak terbentuk band pada saat pembacaan di alat gel doc dengan target 254 bp untuk Neisseria gonorrhoeae dan 200 bp untuk Chlamydia trachomatis. Kesimpulan dari penelitian ini tidak terbentuknya pita band pada saat pembacaan di gel doc menunjukkan bahwa hasil penelitian untuk deteksi bakteri Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae menunjukkan keseluruhan sampel negatif yang ditandai dengan tidak munculnya band pada 10 sampel urin PSK.
  • Item
    ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) PADA URIN PEDAGANG DI SEPANJANG JALAN HERTASNING
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) MOH LUKMAN
    Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah berapakah kadar timbal (Pb) dalam urin pedagang di sepanjang jalan hertasningJenis peneletian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu untuk mengetahui kadar timbal (Pb) dalam sampel urin pedagang di jalan hertasning dengan menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Hasil menunjukan bahwa 10 responden tidak ada urin dengan kadar timbal diatas nilai ambang batas kadar timbal dalam urin. Pedangang yang berjualan di pinggir jalan sepanjang jalan hertasning yang dijadikan responden pada penelitian ini tidak ditemukan hasil kadar timbal pada urin yang melebihi nilai ambang batas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar timbal dalam urin pedagang kaki lima di sepanjang jalan hertasning tidak ada yang melebihi batas kadar timbal dalam urin. Adapun saran untuk penelitian selanjutnya bisa meneliti pengaruh penggunaan APD, pengaruh pola makan terhadap kadar timbal dalam darah, urin dan rambut pedagang kaki lima.
  • Item
    DETEKSI Trichomonas vaginalis PADA URIN PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI PELATARAN OBJEK WISATA KAFE PANTAI BIRA BULUKUMBA MENGGUNAKAN METODE Polymerase Chain Reaction (PCR)
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) CINDI CLAUDIA PANGGA
    Penyakit Menular Seksual merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks yang disebabkan oleh mikro organisme seperti parasit, bakteri dan jamur. Orang yang rentan terkena penyakit IMS ialah kelompok Pekerja seksual. Kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) merupakan kelompok yang sangat rentan terkena Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Trichomoniasis yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keberadaaan parasit Trichomonas vaginalis pada urin PSK yang berada di pelataran objek wisata kafe Pantai Bira Bulukumba. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan desain penelitian Cross-sectional. Pada penelitian ini menggunakan 10 sampel urin PSK dan dilakukan pemeriksaan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil dari gambar visualisasi elektroforesis terdapat 2 sampel positif dengan persentase 20% dikarenakan, terbentuk pita DNA dengan target band 368 bp. Hal ini juga ditandai dengan adanya gejala Trichomoniasis yang dialami oleh responden seperti gatal dan panas diarea vagina serta hal ini juga didukung oleh perilaku seksual responden yang jarang menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 10 sampel urin PSK yang diperiksa, terdapat 2 responden yang terinfeksi parasit Trichomonas vaginalis.
  • Item
    ANALISIS KADAR ETANOL DALAM URIN PEMINUM BALLO (TUAK) DI DUSUN MANGOTTONG KAB.SINJAI
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2024-12-23) HAIKAL FIKRI
    Ballo (tuak) adalah salah satu minuman yang tercantum dalam kalangan alkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi dari bahan minuman ataupun buah yang memiliki gula. Kerutinan komsumsi ballo (tuak) bisa menimbulkan ketagihan, mabuk serta tidak sanggup mengatur diri. Lebih dari 90% alkohol yang dikonsumsi dimetabolisme di hati, dengan sebagian besar sisanya diekskresikanmelalui paru-paru dan urin. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin peminum ballo (tuak). Jenis penelitian yaitu deskriptif analitik. Adapun jumlah subjek penelitian 10 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode GC-FID untuk mengetahui kadar alkohol dalam urin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata sampel senilai 18. 942 % dan di dapatkan konsentrasi tertinggi dengan nilai 18. 986 %, nilai konsentrasi tertinggikedua berada di nilai 18. 964 % serta nilai konsentrasi terendah berada pada nilai 18. 876 %. Pada penelitian ini dapat dinyatakan tinggi, di karenakan hanya 5-15 % etanol yang di eksresikan secara langsung melalui ginjal dan urin