Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 3 of 3
  • Item
    KORELASI KADAR INTERLEUKIN-6 (IL-6) DAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-15) INRIANI PUTRI
    Penyakit Jantung Koroner adalah penyakit yang terdapat pada pembuluh darah arteri koroner jantung, penyakit ini umumnya disebabkan karena adanya penumpukan plak lemak (dislipidemia) yang menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan pada pembuluh darah arteri. Salah satu faktor penyebab terjadinya PJK dapat disebabkan karena tingginya kadar Low Density Lipoprotein (LDL), karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri maka akan merangsang respon imun non spesifik sehingga makrofag akan teraktivasi untuk mengeluarkan sitokin proinflamasi, salah satu sitokin proinflamasi yang berperan penting dalam sistem kardiovaskular adalah Interleukin-6 (IL-6). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Interleukin-6 (IL-6) dengan kadar Low Density Lipoprotein (LDL) pada pasien penyakit jantung koroner. Jenis penelitian ini berdasarkan pada observasional laboratorium dengan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan 20 sampel pasien PJK dan akan diukur kadar interleukin-6 (IL-6) menggunakan metode ELISA untuk kadar Low Density Lipoprotein (LDL) diambil dari data sekunder. Hasil uji statistik menunjukkan masing-masing p value kadar LDL dan IL-6 (P = 0,00) dan uji korelasi Pearson Interleukin-6 (IL-6) dengan Low Density Lipoprotein (LDLdidapatkan P value - 0.167 (P>0.05). Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar IL-6 dan kadar LDL pada pasien Penyakit Jantung Koroner, pada hasil pemeriksaan interleukin-6 pada 20 pasien rata-rata mengalami peningkatan atau diatas normal sedangkan pada kadar LDL dari 20 pasien hanya beberapa pasien yang mengalami peningkatan kadar LDL hal ini juga yang menyebabkan korelasi pearson negatif karena hasil yang didapatkan tidak searah.
  • Item
    GAMBARAN LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA PEREMPUAN DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) NORMAL DI PERUMAHAN MEGA NUSA MADANI, SUDIANG RAYA, KECAMATAN BIRINGKANAYA, KOTA MAKASSAR
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) MARIETA PAPUANA SERIN
    LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengangkut kolesterol. LDL dalam kadar yang tinggi akan membentuk plak kolesterol di dinding pembuluh darah. IMT normal adalah indeks penanda untuk memantau status gizi orang dewasa, sebesar 18,5-25,0 kg/ . Variabel IMT memiliki kolerasi yang kuat dengan kadar kolesterol LDL karena indeks massa tubuh dihitung berdasarkan berat badan atau lemak tubuh dan tinggi badan,sehinga perlu dilakukan pemeriksaan LDL pada perempuan dengan IMT normal untuk deteksi awal terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar kolesterol LDL pada perempuan dengan IMT normal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Total Sampel dalam penelitian ini sebanyak 31 yang diperoleh menggunakan metode Purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 31 subjek yang memiliki LDL normal sebanyak 16(52 %) subjek dengan nilai minimum LDL 36 mg/dl, maksimum 97 mg/dl dan median 80 mg/dl. Subjek yang memiliki LDL batas tinggi sebanyak 10 (32%) dengan nilai minimum 125 mg/dl, maksimum 125 mg/dl dan median 114 mg/dl. Subjek yang memiliki LDL sangat tinggi sebanyak 5(16%) subjek dengan nilai minimum LDL 132 mg/dl, maksimum 169 mg/dl dan median 147 mg/dl. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu perempuan dengan IMT normal lebih banyak memiliki kadar LDL yang normal.
  • Item
    GAMBARAN KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DAN GLUKOSA DARAH PUASA (GDP) PADA PENDERITA OBESITAS SEBAGAI FAKTOR RISIKO
    (2024-12-23) SURAYA
    Obesitas atau berat badan berlebih merupakan faktor predisposisi terhadap berbagai penyakit, salah satunya karena penumpukan jaringan lemak menimbulkan resistensi insulin dan menyebabkan peningkatan kadar LDL dan kadar glukosa. Gangguan metabolisme resistensi insulin pada penderita obesitas akan mempengaruhi metabolisme tubuh, di antaranya terjadi perubahan proses produksi serta pembuangan lipoprotein plasma. Rendahnya pengaruh insulin pada jaringan adiposa, sehingga proses lipogenesis berkurang dan lipolisis semakin tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya glucotoxicity (keracunan glukosa) dan lipotoxicity yang menyebabkan meningkatnya kadar LDL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar low density lipoprotein dan glukosa darah puasa pada penderita obesitas sebagai faktor risiko kejadian diabetes melitus. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat observasional dengan desain penelitian deskriptif cross-sectional. Subjek penelitian adalah penderita obesitas yang berjumlah 30 subjek yang memenuhi kriteria penelitian. Kriteria inklusi dalam penelitian terdiri dari penderita obesitas (lingkar pinggang Pria >90, Wanita = >80 cm), Indeks Massa Tubuh (IMT) >25 kg/m2, tidak memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, jantung koroner, hipertensi, tidak merokok, puasa 8 – 12 jam, usia 18 - 45 tahun. Hasil penelitian dari 30 subjek ditemukan kadar LDL normal sebanyak 7 subjek (23%), kadar LDL meningkat sebanyak 23 subjek (77%) dan kadar GDP normal sebanyak 30 subjek (100%). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan pada penderita obesitas lebih banyak mengalami peningkatan kadar LDL dan tidak ditemukan adanya peningkatan kadar GDP.