Faculty of Health Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3
Browse
34 results
Search Results
Item DETEKSI DINI CYTOMEGALOVIRUS PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) MEGA DWI PERTIWIPenyebab dari keguguran dan kecacatan pada bayi yang baru lahir diakibatkan karena adanya infeksi TORCH. Cytomegalovirus merupakan salah satu bagian dari infeksi TORCH yang dapat mengakibatkan keguguran, janin tidak berkembang dengan baik atau anak yang lahir dengan keadaan cacat serta retradasi mental yang diakibatkan dari virus CMV tersebut. Infeksi Cytomegalovirus pada ibu hamil dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, Trasplantasi organ, atau donor darah. Infeksi ini dipindahkan dari ibu yang menularkan kepada bayi yang dikandungnya sehingga bayi lahir cacat. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeteksi secara dini keberadaan Cytomegalovirus pada ibu hamil menggunakan sampel plasma darah dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian observasional laboratorik menggunakan teknik purposive sampling. Adapun subjek penelitian ini yaitu ibu hamil trimester pertama yang memiliki riwayat Cytomegalovirus dan seluruh ibu hamil trimester pertama dengan jumlah sampel sebanyak 17 orang. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa 2 dari 17 sampel yang positif ditandai dengan terbentuknya pita DNA dengan hasil produk PCR 70bp yang menunjukkan bahwa terdeteksi DNA Cytomegalovirus pada ibu hamil.Item DETEKSI Staphylococcus aureus PADA SWAB ULKUS PASIEN DIABETES MELITUS DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) SURSILA KAHARfungsi sel β-pankreas dan resistensi insulin pada sel organ yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan neuropati perifer dengan gangguan mikrovaskuler, salah satunya menjadi ulkus diabetikum. bakteri Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri penyebab terjadinya ulkus pada luka diabetikum. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Staphylococcus aureus pada swab ulkus pasien diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasi laboratorik. Hasil penelitian ini ditemukan 2 (20%) sampel positif dan 8 (80%) sampel negatif dengan target 347 bp. Penelitian ini disimpulkan bahwa ulkus diabetikum pasien diabetes melitus terdeteksi staphylococcus aureus dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR)Item DETEKSI BAKTERI Proteus mirabilis PADA ULKUS DIABETIKUM PASIEN DIABETES MELITUS MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) NUR FAINULDiabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis akibat berkurangnya fungsi sel β-pankreas dan resistensi insulin pada sel organ yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan neuropati perifer dan gangguan mikrovaskular, salah satunya menjadi ulkus diabetikum. Penderita diabetes melitus seringkali menunjukkan keberadaan bakteri Proteus mirabilis pada luka ulkus diabetikum mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bakteri Proteus mirabilis pada ulkus diabetikum pasien diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasi laboratorik yang bertujuan untuk mendeteksi bakteri Proteus mirabilis pada luka ulkus diabetes melitus dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR), Desain penelitian menggunakan pendekatan Cross Sectional Study, dengan 10 sampel ulkus diabetikum pasien diabetes melitus. Hasil penelitian ini, ditemukan 8 sampel yang positif dan 2 sampel yang negatif dengan target 533 bp. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ulkus diabetikum pasien diabetes melitus terdeteksi bakteri Proteus mirabilis (80%) dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).Item DETEKSI Trichomonas vaginalis PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI DAERAH NUSANTARA KOTA MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) SITI ALMA MANGENDREInfeksi Trikomoniasis adalah infeksi menular seksual yang terserang oleh adanya parasit Trichomonas vaginalis. Pekerja seks komersial (PSK) sangatlah rentan infeksi tersebut karena memiliki faktor resiko yang tinggi untuk mengalmi IMS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui parasit pada pekerja seks di Nusantara Kota Makassar. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggambarkan angka kejadian infeksi trikomoniasis. Penelitian ini menggunakan sampel swab vagina pekerja seks komersial (PSK) sebanyak 10 sampel. Sampel swab vagina tersebut dilakukan pemeriksaan (Polymerase Chain Reaction) PCR untuk mendeteksi Trichomonas vaginalis. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 10 sampel terdapat 5 sampel (A,B,G,I,J) yang positif ditandai dengan adanya pita band yang terbentuk di hasil visualisasi elektroforesis dan terdapat 5 sampel yang tidak menunjukan adanya pita band.Item DETEKSI GEN TEMONEIRA (TEM) PADA BAKTERI GOLONGAN ENTEROBACTERIACEAE PENGHASIL EXTENDED SPECTRUM BETA LACTAMASE (ESBL) DARI PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) DWI KINANTIInfeksi Saluran Kemih adalah suatu proses peradangan di dalam saluran kemih. Salah satu penyebab infeksi saluran kemih adalah Enterobacteriaceae dimana paling sering adalah bakteri Escherichia coli. Penggunaan antibiotik adalah pilihan utama dalam pengobatan infeksi saluran kemih. ESBL adalah enzim β-laktamase yang secara umum terletak di dalam plasmid dan mampu menyebabkan resistensi bakteri terhadap penisilin, sefalosporin spektrum luas. Tujuan penelitian untuk mendeteksi Gen Temoneira (TEM) Pada Bakteri Golongan Enterobacteriaceae Penghasil Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL) Dari Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi laboratorik menggunakan 6 isolat sampel infeksi saluran kemih yang resisten terhadap antibiotik beta laktam. Hasil penelitian menunjukkan dari 6 isolat infeksi saluran kemih, setelah dilakukan deteksi Gen TEM dengan metode PCR ditemukan 3 isolat infeksi saluran kemih yang menunjukkan adanya gen TEM (50%) dan 3 isolat yang tidak menunjukkan adanya gen TEM (50%). Gen TEM ditemukan pada 2 bakteri Escherichia coli dan 1 bakteri Klebsiella pneumoniae yang dominan resisten terhadap antibiotik golongan penisilin yaitu ampicillin.Item DETEKSI CHIKUNGUNYA PADA PASIEN DENGAN GEJALA KLINIS DEMAM DI KABUPATEN PANGKEP MENGGUNAKAN METODE PCR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) ANDI NUR ALAWIYAH KADIRDemam yaitu suatu keadaan dimana terjadinya peningkatan suhu tubuh diatas 37°C, sedangkan keadaan hipertermi (demam tinggi) yaitu kenaikan suhu tubuh yang mencampai 41°C atau lebih. Jumlah kasus demam di seluruh dunia mencapai 33 juta dengan 600 ribu kematian tiap tahunnya. Chikungunya adalah sejenis demam virus yang disebabkan oleh Alphavirus dan ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Chikungunya termasuk penyakit yang melemahkan tetapi tidak menyebabkan kematian, namun selain dari pada itu bisa menyebabkan keluhan nyeri sendi berlebihan sehingga penderita tidak dapat menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeteksi ada atau tidaknya Chikungunya pada pasien dengan gejala klinis demam yang datang ke Puskesmas Minasatene dan RSUD Batara Siang di Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan yaitu secara deskriptif dengan desain cross sectional study. Dan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 28 sampel, pada pasien demam yang mengalami penurunan trombosit dibawah <150.000 mm3. Sampel diambil secara Consecutive Sampling. Dari 28 sampel yang di teliti, tidak menunjukkan adanya pola pita yang artinya menandakan bahwa hasil pada sampel tersebut negatif Chikungunya.Item Identifikasi Mycobacterium leprae pada Penderita Kusta dan Kontak Serumah Menggunakan Metode PCR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) FATMAWATYKusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan syaraf serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung. Bakteri ini menular melalui percikan cairan dari saluran pernapasan (droplet). Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi Mycobacterium leprae pada pasien leprae dan kontak serumah menggunakan metode PCR. Jenis penelitian ini yaitu observasi laboratorik dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 10 orang, 5 penderita kusta dan 5 kontak serumah. Penelitian ini menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan melihat fragmen DNA target 129 bp yang terbentuk pada visualisasi elektroforesis. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil positif terdapat Mycobacterium leprae pada penderita kusta, maka dapat disimpulan bahwa dari 10 sampel swab mukosa hidung dari penderita kusta dan kontak serumah menunjukkan terdapat 4 sampel positif Mycobacterium leprae pada penderita kusta dan 1 pada kontak serumahItem DETEKSI Helicobacter pylori PADA FESES MAHASISWA GASTRITIS TINGKAT AKHIR ANGKATAN 2018 DI UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR MENGGUNAKAN METODE POLYMERASE HAIN REACTION (PCR)(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) JULI SAPUTRIGastritis termaksud dalam salah satu masalah pencernaan yang paling banyak dialami pada gangguan kesehatan. Gastritis atau lebih lazim dikenal dengan sakit “maag” merupakan peradangan dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi. Pada umumnya salah satu penyebab gastritis diakibatkan oleh adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Helicobacter pylori pada mahasiswa tingkat akhir angkatan 2018 di Universitas Megarezky dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Metode penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengen menggunakan desain cross sectional study. Hasil penelitian ini dengan menggunakan 12 sampel feses mahasiswa gastritis di dapatkan 2 sampel (6,7%) yang terdeteksi Helicobacter pylori dengan target band 294 bp. Kesimpulan penelitian ini bahwa terdapat Helicobacter pylori pada feses mahasiswa gastritis tingkat akhir angkatan 2018 di UNIMERZ dimana hal ini disebabkan oleh faktor stres, pola makan yang tidak teratur, serta makan makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambungItem GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN RAPID TEST ANTIBODY DAN Polimerase Chain Reaction PADA KASUS PASIEN SUSPEK Coronavirus Disease 19 DI RS SANDI KARSA KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-09) MERLIN BERTHA KOLIBONSOCorona virus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting untuk menentukan status seseorang terkait dengan infeksi COVID-19. Terdapat dua kategori tes laboratorium untuk mendeteksi SARS-CoV-2 yaitu Tes serologi atau Rapid Test untuk mendeteksi adanya IgM, IgA, IgG atau antibody total terutama dari sampel darah dan Pemeriksaan PCR Test merupakan salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya virus SARS-CoV2 dengan sampel swab bagian belakang hidung atau tenggorokan. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan Hasil Pemeriksaan Rapid Test Antibody Dengan Pemeriksaan Molekuler Menggunakan PCR (Polimerase Chain Reaction. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif. Penelitian mengeni Gambaran Hasil Pemeriksaan Antara Rapid Test Dengan Pemeriksaan Molekuler Menggunakan PCR yang dilakukan di RS Sandi Karsa Kota Makassar dari bulan Mei sampai bulan Desember sebanyak 743 pasien. Didapatkan Hasil rekapan data jumlah sampel Rapid Test Reaktif dengan dilakukan pemeriksaan RT-PCR adalah hasil Positif didapatkan presentase 81,8%, dan hasil Negatif didapatkan 18,2%. Kemudian untuk jumlah sampel Rapid Test nonReaktif dengan dilakukan pemeriksaan RT-PCR didapatkan 73,5% dan hasil Negatif didapatkan 26,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kasus yang terkonfirmasi rapid test antibody dengan hasil RT-PCR.Item DETEKSI Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) JOYCE VERONICA TADODAInfeksi nosokomial merupakan salah satu infeksi yang didapatkan selama perawatan di rumah sakit. Salah satu mikroorganisme yang menjadi penyebab infeksi nosokomial adalah bakteri Staphylococcus aureus. Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah strain dari Staphylococcus aureus yang telah mengalami resistensi terhadap antibiotik metisilin dan golongan beta laktam. Mekanisme resistensi MRSA terjadi karena Staphylococcus aureus menghasilkan Penicillin Binding Protein (PBP2a) yang dikode oleh gen mecA yang memiliki afinitas rendah terhadap metisilin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) pada pasien Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dengan menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction menggunakan sampel darah dari pasien yang telah menjalani masa perawatan di ruangan Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Makassar >72 jam sebanyak 14 sampel. Metode penelitian ini merupakan penelitian desktriptif dengan pendekatan cross sectional study. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ditemukan adanya gen mecA pada sampel pasien rawat inap RS Bhayangkara Makassar, dikarenakan tidak terbentuknya pita pada target gen yaitu pada ukuran 162 bp.