Faculty of Health Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3

Browse

Search Results

Now showing 1 - 3 of 3
  • Item
    GAMBARAN MORFOLOGI ERITROSIT PADA APUSAN DARAH TEPI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBERIAN WARNAI NATURAL EKSTRAK ANTOSIANIN DARI UBI UNGU (Ipomoea batatas)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-20) EKA SWASTI MUAZ
    Eka Swasti Muaz,2021. Karakterisasi Eritrosit perifer dengan Pemberian Warnai Natural dengan ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu (Ipomoea batatas).Arlita Decayana dan istrinya Jul Fitrianingsih Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik morfologi Eritrosit yang mengandung pigmen Natural, khususnya ekstrak antosianin dari ubi jalar ungu, dalam sampel darah tepi. Studi percontohan deskriptif ini menyelidiki dan membandingkan keberadaan Eritrosit dalam sampel darah yang diencerkan dengan pigmen Natural dari ekstrak antosianin ubi jalar ungu. Sampel ubi jalar ungu digunakan sebagai kelompok kontrol. Data dikumpulkan dari 15 individu. Oleh karena itu, data penelitian disaBilan secara deskriptif, dengan keberadaan Eritrosit yang dijelaskan secara subjektif berdasarkan pengamatan mikroskopis. Menurut penelitian yang dilakukan pada tanggal 20 September di laboratorium mikrobiologi Universitas Megah Rezki Makassar, uji laboratorium dilakukan terhadap 15 Eritrosit yang dikumpulkan dari permukaan darah tepi di laboratorium mikrobiologi Universitas Megah Rezk
  • Item
    ANALISIS HUBUNGAN KADAR LOGAM KADMIUM (Cd) DAN JUMLAH ERITROSIT PADA NELAYAN DI PELABUHAN PAOTERE KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) JEINENSYA BARANA
    Logam kadmium (Cd) merupakan salah satu zat pencemaraan lingkungan yang berbahaya dan terakumulasi di dalam jaringan makhluk hidup. Ketika kadar logam Cd masuk kedalam tubuh manusia terutama dalam darah akan menyebabkan penurunan sel darah merah (anemia) dan mengganggu sistem organ lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam kadmium dan jumlah eritrosit pada nelayan di Pelabuhan Paotere Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah sampel nelayan laki-laki yang berumur 30-78 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Cambaya, Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pemeriksaan dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar, dengan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom dan Hematology Analyzer. Hasil penelitian menunjukkan kadar rata-rata logam kadmium 0,0019 mg/L dan masih berada dibawah nilai ambang batas dan hasil jumlah eritrosit yaitu 4.82 juta/µl menunjukkan hasil masih normal. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi pearson dengan SPSS diperoleh hasil p = 0,176 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar Cd terhadap penurunan jumlah eritrosit pada nelayan di Pelabuhan Paotere Kota Makassar.
  • Item
    HUBUNGAN KADAR KADMIUM (Cd) DALAM DARAH TERHADAP JUMLAH ERITROSIT PADA PEKERJA BENGKEL LAS
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) SYAFIRA PUTRI LALONG
    Aktivitas bengkel las merupakan salah satu kelompok yang beresiko terkena paparan Kadmium (Cd) melalui asap aerosol yang berasal dari kondensasi logam pada proses pengelasan. Kadar Kadmium (Cd) dapat mempengaruhi jumlah eritrosit karena dapat meningkatkan protoporphyrin dalam sel darah merah yang dapat menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah dan memicu terjadinya anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar kadmium (Cd) dengan jumlah eritrosit dalam darah pekerja bengkel las. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pada pemeriksaan kadar Cd digunakan alat ICP-MS dan pada jumlah eritrosit digunakan Hematologi Analyzer. Dari 15 responden didapatkan kadar Cd dibawah ambang batas yaitu 0,05 mg/L dan jumlah eritrosit 11 responden yang memiliki jumlah eritrosit yang normal dan 4 responden memiliki jumlah eritrosit yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tidak terdapat hubungan antara kadar kadmium dengan jumlah eritrosit dalam darah dengan nilai p = 0,262.