Faculty of Health Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/3
Browse
2 results
Search Results
Item DETEKSI JAMUR PADA PENDERITA TUBERKULOSIS (TB) PARU DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN REACTION (PCR) SEKUENSING(PERPUTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-04) HASTIWITuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru, Mikosis paru, atau penyakit jamur paru, adalah gangguan pada paru-paru dan/atau saluran pernapasan yang disebabkan oleh beberapa hal diantaranya penurunan sistem kekebalan tubuh, faktor lingkungan dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi jenis jamur pada penderita TB paru dengan menggunakan metode PCR sekuensing.Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasi laboratorik dengan desain penelitian cross sectional study, yang bertujuan untuk mendeteksi jamur pada penderita tuberkulosis paru dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) kemudian dilanjutkan dengan SequencingBerdasarkan hasil sequencing menggunakan BLAST, dari sampel sputum penderita tuberkulosis ditemukan 4 jenis jamur yaitu Candida Albicans., Aspergillus Fumigatus., Myoviridae., dan Fusarium oxysporum dan 1 jenis bakteri yaitu Prevotella veroralis. dari hasil tersebut menunjukkan presentase Candida albicans (18,2%), Aspergilus fumigatus (18,2%), Myoviridae (9,1%), Fusarium oxysporum (9,1%), dan bakteri Prevotella veroralis (45,4%).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dari 14 sampel yang digunakan menunjukkan 11 sampel (78,57%) yang terdeteksi jamur. Selanjutnya berdasarkan hasil sekuensing menunjukkan dari 11 sampel terdeteksi jenis jamur Candida albicans. (18,2%), Aspergillus fumigatus. (18,2%), Myoviridae. (9,1%), dan Fusarium oxysporum (9,1%). Selain itu juga ditemukan jenis bakteri Prevotella veroralis (45,4%) yang menandakan sampel ini terkontaminasi.Item GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU YANG MENDAPATKAN PENGOBATAN FASE AWAL DAN FASE LANJUTAN DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR(2024-12-23) WIWIK ERIKA SETYAWATIPenyakit tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Tuberkulosis menyebarmelalui udara ketika seseorang dengan infeksi Tb batuk, bersin, atau menyebarkanbutiran ludah mereka melalui udara. Pengobatan penyakit tuberkulosis paru dapatdilakukan selama enam bulan dan diberikan melalui dua fase yakni fase awal danfase lanjutan. Pemberian obat diantaranya rifampisin, isoniazid, pirazinamid,steptomisin dan etambutol. Obat anti tuberkulosis (rifampicin) memberikan efek samping yaitu trombositopenia. Trombositopenia adalah keadaan jumlah trombositberada dibawah nilai normal. Trombosit berperan untuk menghentikan pendarahansaat terjadi luka atau kerusakan di pembuluh darah. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui gambaran jumlah trombosit pada penderita tuberkulosis paru. Jenispenelitian adalah deskriptif observasional. Pegumpulan data yang digunakan dalampenelitian ini yaitu data yang sudah ada dalam rekam medis dengan menghitungjumlah pasien yang berobat dan pasien yang mengonsumsi obat anti tuberkulosis.Hasil penelitian jumlah trombosit pada penderita Tuberkulosis Paru selama pengobatan fase awal dan fase lanjutan di puskesmas Kaluku Bodoa Makassar,diperoleh dari total sampel sebanyak 27 pasien, sebanyak 6 pasien mengalami trombositopenia masing-masing 3 pasien pada fase awal dan lanjutan.Kesimpulan penelitian ini yaitu jumlah trombosit pada penderita Tuberkulosis Paru selama pengobatan fase awal dan fase lanjutan di puskesmas Kaluku Bodoa Makassar, diperoleh hasil bahwa dari total sampel 27 penderita terdapat 15 Sampel pada fase awal dan 17 sampel pada fase lanjutan dimana pada pada fase awal dan fase lanjutan terdapat 3 sampel yang mengalami trombositopenia (<150.000/µl) dengan nilai rata-rata penderita terkena trombositopenia 133,38/µl darah.