D3 Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/25
Browse
82 results
Search Results
Item EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR(Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) SAMSINARKepuasan pasien merupakan suatu penilaian dan menjadi tolak ukur mutu pelayanan. Waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk menunggu suatu pelayanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian dan lama waktu tunggu pasien terhadap pelayanan resep rawat jalan di BBKPM Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non eksperimental (Observasional) bersifat analisis deskriptif (kualitatif). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive sampling dengan data perolehan 100 lembar resep dan 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu dari 100 lembar resep yaitu didapatkan resep non racikan 92 lembar dan racikan 8 lembar, yang memenuhi standar 90 resep non racikan dan 6 resep racikan, Rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan resep non racikan 15 menit dan resep racikan 45 menit, Tingkat kepuasan pada lima dimensi didapatkan hasil dimensi kehandalan 90,20%(sangat puas), dimensi ketanggapan 85,07%(sangat puas), dimensi jaminan 90,80%(sangat puas), dimensi empati 91,07%(sangat puas), dan dimensi bukti fisik 83,27%(sangat puas). Waktu tunggu pelayanan resep sudah memenuhi standar yaitu ≤ 30 menit untuk obat non racikan dan ≤ 60 menit untuk obat racikan. Kesimpulan dari hasil penelitian tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di BBKPM Makassar termasuk dalam kategori sangat puas dan tidak ada hubungan antara kepuasan dengan waktu tunggu pasien rawat jalan di BBKPM Makassar.Item TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI PUSKESMAS SAMATA(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) RAHMA AYU UTAMIPenggunaan Antibiotik Yang Tepat Penting Untuk Diperhatikan Dikarenakan Efek Sampingnya Yang Cukup Membahayakan Dan Penggunaan Yang Tidak Tepat Dapat Menyebabkan Resistensi Antibiotik. Adapun Tujuan Penelitian Ini Untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Puskesmas Samata Tentang Penggunaan Antibiotik. Desain Penelitian Ini Adalah Non Eksperimental Menggunakan Menggunakan Metode Survei Menggunakan Kuesioner Dan Teknik Penggunaan Sampel Yaitu Responden Yang Memenuhi Kriteria Inklusi. Hasil Penelitian Pengetahuan Masyarakat Tentang Penggunaan Obat Antibiotik Di Puskesmas Samata Menunjukan Bahwa Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Obat Antibiotik Dengan Menggunakan Metode Kuisioner Dikategorikan Baik yaitu 74% Dan Kategori Kurang 26%.Item HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN DAN KUALITAS HIDUP PASIEN HIPERTENSI DI RSUD H. A. SULTHAN DAENG RADJA BULUKUMBA(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) FIRDAUSTelah dilakukan penelitian tentang Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di RSUD H.A Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Kepatuhan dan Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di RSUD H.A Sulthan Daeng Radja Bulukumba. Penelitian dilakukan dengan cara observasional dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara cross sectional yaitu kuesioner Pasien Hipertensi. Cara pengumpulan data penelitian ini berupa data sekunder yaitu dengan menggunakan pertanyaan pada pasien kemudian dianalisa secara kualitatif yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur yang paling banyak mengalami penyakit hipertensi yaitu umur ≥60 dengan persentase sebesar (41,8%), jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki yang berjumlahkan 29 orang dengan persentase sebesar (52,7%), pada tingkat pendidikan terbanyak adalah SD yang berjumlah 22 orang dengan persentase sebesar (39,6%), dan pada status pekerjaan terbanyak yaitu petani yang berjumlah 38 orang dengan persentase sebesar (69,1%), dengan demikian penyakit hipertensi yang paling banyak dialami oleh pasien laki-laki, kategori umur, tingkat pendidikan, serta pekerjaan sangat berpengaruh dengan dilandasi pengetahuan dimana sejalan dengan literatur (Susilo dan Wulanda, 2011).Item EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT BEBAS ATAU BEBAS TERBATAS DI APOTEK MENTARI PERIODE AGUSTUS 2022(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) RUKIYANAObat bebas adalah obat yang dijual dipasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter sedangkan obat bebas terbatas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun harus mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya. Penggunaanya relatif aman apabila sesuai dengan ketentuan indikasi dan dosis yang tertera pada kemasan. Tujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat bebas atau bebas terbatas di Apotek Mentari. Penelitian ini menggunakan metode survei yang pengambilan data menggunakan kuesioner/angket dengan sampel sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yang datang membeli obat di Apotek Mentari yaitu perempuan 66 orang (66%) dan laki-laki sebanyak 34 orang (34%), dengan kelompok umur terbanyak yaitu 28-38 sebanyak 41 orang (41%), dengan latar belakang pendidikan yaitu SMA 44 orang (44%), jenis pekerjaan IRT sebanyak 48 orang (48%). Dari 100 responden, yang memiliki pengetahuan kategori baik sebanyak 66 orang (66%), sedangkan dalam kategori kurang sebanyak 34 orang (34%). Kesimpuan dari hasil penelitian tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat bebas atau bebas terbatas yang datang membeli obat di Apotek Mentari Samata Gowa bahwa pengetahuan responden yang baik terdapat 66 orang (66%) dan pengetahuan kurang yaitu 34 orang (34%).Item EVALUASI TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK DI KECAMATAN TELLULIMPOE KABUPATEN SINJAI(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) SITI RAHMAWATIPengetahuan yang kurang dalam penggunaan antibiotik berpotensi mengarah kepada kesalahan dalam penggunaan antibiotik sehingga dapat meningkatkan resistensi antibiotik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat antibiotik di Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey yang bersifat deskriptif dengan desain cross sectional yang didukung oleh data primer berupa data yang diperoleh langsung melalui pengisian angket atau kuesioner yang dijawab oleh responden. Sampel diambil dengan menggunakan Teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang didasarkan atas kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian tingkat pengetahuan antibiotik ini masyarakat yang berpengetahuan baik sebanyak 8 (8%), jumlah responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 11 (11%) dan jumlah responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 81 (81%). Dapat disimpulkan bahwa persentase tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Tellulimpoe mempunyai tingkat pengetahuan dengan kategori kurang 81 (81%).Item ANALISIS KELENGKAPAN RESEP PASIEN BPJS RAWAT JALAN SECARA ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI SALAH SATU RUMAH SAKIT DI KOTA MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) MUHAMMAD IMRAN. SPengkajian resep merupakan aspek yang sangat penting dalam proses peresepan obat karena dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Permasalahan pengobatan yang mungkin dapat terjadi akibat kesalahan peresepan di antaranya ialah obat tidak tepat, dosis obat kurang atau berlebih, alergi obat, inkompatibilitas obat, adanya interaksi obat, duplikasi pengobatan, cara pakai yang tidak tepat dan sebagainya. Alasan pentingnya dilakukan pengkajian resep sebelum obat diserahkan kepada pasien adalah karena banyaknya kasus permasalahan terkait obat yang sering muncul, yaitu interaksi obat yang berdampak pada kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelengkapan resep pasien BPJS rawat jalan dalam aspek administrasi dan farmasetik di salah satu Rumah Sakit di Kota Makassar. Metode penelitian secara non eksperimental secara observasional dengan rancangan penelitian deskriptif yaitu bersifat retrospektif menggunakan resep jiwa pasien BPJS rawat jalan periode bulan November-Desember 2023, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling, dan dalam metode menghitung ukuran sampel menggunakan teknik slovin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: kelengkapan resep di salah satu Rumah Sakit di Kota Makassar belum lengkap secara Administrasi dan Farmasetik.Item PENILAIAN SISTEM PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DI GUDANG INSTALASI FARMASI RSUD HAJI MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-14) NURUL FITRI SYAHRIRNURUL FITRI SYAHRIR (NIM D1B221016) Penilaian sistem penerimaan dan penyimpanan sediaan farmasi di gudang instalasi farmasi RSUD Haji Makassar (Dibimbing oleh Suhrah Febrina Karim dan Nurhikma A). Penerimaan sediaan farmasi merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, mutu dan jumlah sediaan farmasi dengan faktur dan surat pesanan. Kondisi penyimpanan yang baik dan benar dapat meminimalisir kerusakan pada sediaan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian sistem penerimaan dan penyimpanan sediaan farmasi di instalasi gudang farmasi rumah sakit Haji Makassar berdasarkan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan lembar checklist dan wawancara dengan petugas gudang farmasi. Hasil penelitian yang dilakukan mendapatkan persentase pada sistem penerimaan yaitu 100%, Persyaratan penyimpanan sebesar 85% pada metode penyimpanan sebesar 94% dan pada sarana dan prasarana penyimpanan sebesar 93%. Hal ini menunjukkan bahwa RSUD Haji Makassar telah memenuhi petunjuk teknis standar pelayanan kefarmasian di rumah sakitItem GAMBARAN NILAI PROTROMBIN TIME (PT) DAN ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (APTT) TERHADAP PASIEN COVID-19 DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) LUSIANI PONGSIBIDANGCOVID-19 (Corona virus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru yaitu Sars-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2). Protrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) merupakan salah satu dari pemeriksaan hemostasis yang digunakan untuk mengetahui kecepatan pembekuan darah melalui jalur ekstrinsik, jalur intrinsik dan jalur bersama. COVID-19 (Corona virus disease 2019) mempengaruhi sistem hematopoiesis dan hemostasis, hal tersebut menunjukkan bahwa fungsi koagulasi pada pasien dengan Sars-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) secara signifikan terganggu bila dibandingkan dengan orang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai protrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (APTT) pada pasien COVID-19 menggunakan metode semi automatik dengan alat Sysmex type CA-600 series di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik. Sampel yang digunakan yaitu sampel pasien COVID-19 sebanyak 20 responden. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa pada pasien COVID-19 nilai protrombin time (PT) berkisar antara 10.3 detik sampai 15.0 detik dan pada activated partial thromboplastin time (APTT) didapatkan nilai 25.1 detik sampai 35.0 detik. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penelitian ini disimpulkan bahwa nilai protrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (APTT) pada pasien COVID-19 sebagian besar normal yaitu sebanyak 15 responden.Item GAMBARAN KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR INPRES ANTANG II TAHUN 2019(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) HASTIKA TUANIHASTIKA TUANI. 2019. GAMBARAN KELAINAN REFRAKSI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR INPRES ANTANG II TAHUN 2019 ( DIBIMBING OLEH: SORAYA ARIFIN DAN H. SYAMSUNI CARSEL) 10% dari 66 juta anak usia sekolah di dunia menderita kelainan refraksi, oleh karena itu kelainan refraksi menjadi permasalahan global yang perlu diperhatikan. Tujuan penelitian adalah mengetahui angka kejadian kelainan refraksi, gambaran kelainan refraksi berdasarkan usia dan jenis kelamin di Sekolah Dasar Inpres Antang II tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan melakukan pemeriksaan langsung di Sekolah Dasar Inpres Antang II yang akan disajikan dalam bentuk tabulasi, grafik dan dinarasikan serta dilakukan perhitungan secara persentase. Besar sampel adalah 83 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan Snellen Chart pada siswa. Hasil dari penelitian ini adalah didapatkan sebanyak 36 siswa menderita kelainan refraksi yang terbagi menjadi 27 siswa menderita miopia ringan, 7 siswa menderita astigmatisma miopia kompositus ringan, dan 2 siswa menderita astigmatisma miopia simpleks ringan. Angka kejadian kelainan refraksi pada anak laki-laki lebih tinggi (31%) dibanding anak perempuan (12%) dengan usia 9, 10, 11 dan 12 tahunItem ANALISIS TINGKAT PELAYANAN KEFARMASIAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI APOTEK(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) LILI HASLIA NINGSILili Haslia Ningsi, 2019 “Analisis Tingkat Pelayanan Kefarmasian Terhadap Kepuasan Pasien di Apotek” dibimbing oleh Safaruddin Amin dan Dini Ayu Ariastiwi B. Telah dilakukan penelitian analisis tingkat pelayanan kefarmasian terhadap kepuasan pasien di Apotek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek X dan Apotek Y. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif yang dilakukan dengan menggunakan metode Observasi. Metode pengambilan data ini dilakukan dengan memberikan kuesioner terhadap pasien yang berkunjung di Apotek. Penelitian ini dilakukan di Apotek di kota Makassar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi kehandalan di Apotek X sebesar 92,25 % dan di Apotek Y sebesar 91 % yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi ketanggapan di Apotek X sebesar 92,11% dan di Apotek Y sebesar 92% yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi empati di Apotek X sebesar 95,84 % dan di Apotek Y sebesar 94,4% yang artinya pasien merasa sangat puas. Dimensi berwujud di Apotek X sebesar 95,8 % dan di Apotek Y sebesar 81,5 % yang artinya pasien merasa sangat puas. Sedangkan hasil dari uji Mann Whitney U Test didapatkan p value 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar Apotek X dan apotek Y.