D3 Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/25
Browse
4 results
Search Results
Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SERUM ANTI ACNE FRAKSI DAUN SINGKONG (Manihot esculenta, Crantz) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) IRMADaun Singkong (Manihot esculenta, Crantz.) diketahui memiliki kandungan senyawa kimia yaitu flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki peran sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan daun singkong (Manihot esculenta, Crantz) dalam bentuk sediaan serum polar dan non polar dengan konsentrasi masing-masing 3% yang stabil secara mutu fisik dan kimia serta melihat sediaan fraksi yang optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan metode remaserasi lalu dilanjutkan dengan fraksi serta dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptik (bentuk, warna, bau), uji homogenitas, uji pH, uji viskositas serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan menggunakan metode sumuran. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri diperoleh sediaan fraksi yang paling efektif dalam menghambat bakteri Propionibacterium acnes adalah non polar dengan zona hambat 7,3 mm dengan kategori sedang. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji anova pada bakteri propionibacterium acnes p˂0,05 artinya terdapat perbedaan yang bermakna. Formulasi sediaan serum yang paling efektif dalam menghambat Propionibacterium acnes adalah non polar dengankonsentrasi 0,3%.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MASKER GEL PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) RIKA SULASTRI SANIDaun kersen telah di identifikasi mengandung senyawa flavonoid, saponin dan tanin yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan masker gel peel-off ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) dan mengetahui kemampuan sediaan masker gel peel-off ekstrak etanol daun kersen dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksperimental di laboratorium, dengan metode formulasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L) dalam sediaan masker gel peel-off dengan konsentrasi 5% untuk F1, 7,5% untuk F2 dan 10% untuk F3, kemudian dilakukan uji stabilitas fisik sediaan sebelum dan sesudah cycling test, selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode sumuran. Hasil pengujian kestabilan sediaan masker gel peel-off telah memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan dengan menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah cycling test, sedangkan hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 5% memiliki zona hambat sebesar 15,28 mm, F2 dengan konsentrasi 7,5% memiliki zona hambat sebesar 17,76 mm, F3 dengan konsentrasi 10% sebesar 22,15 mm, kontrol positif (K+) memiliki zona hambat sebesar 24,8 mm dan kontrol negatif (K-) tidak memberikan daya hambat. Maka dapat disimpulkan hasil dari ketiga formula tersebut sudah efektif sebagai antibakteri pada bakteri Propinobacterium acnes dan yang paling mendekati dengan kontrol positif adalah F3 dengan konsentrasi 10% yang memiliki zona hambat sebesar 22,15 mm yang termasuk dalam kategori sangat kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS KRIM ANTIJERAWAT LIOFILISAT BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) INDRIANI SAMSIBuah belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri. Salah satunya bakteri jerawat. Untuk memudahkan penggunaan liofilisat buah belimbing wuluh pada pengobatan jerawat, maka dari itu di formulasikan dalam bentuk sediaan farmasi yaitu dalam bentuk krim. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui liofilisat buah belimbing wuluh Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dapat dibuat sebagai sediaan krim antijerawat dan dapat memberikan efek antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Formulasi krim liofilisat buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan konsentrasi 5%, 7,5%, dan 10% dilakukan pengujian organoleptik, pH, uji homogenitas, dan uji daya sebar, daya lekat dan viskositas. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil pengujian evaluasi sediaan krim memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan SNI ialah uji organoleptik, uji tipe krim, uji pH, daya sebar, dan daya lekat. Hasil uji aktivitas antibakteri krim liofilisat buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang diperoleh dapat menghambat Propionibacterium acnes pada konsentrasi 5% yaitu 16,2 mm masuk dalam kategori zona hambatan kuat, konsentrasi 7,5% yaitu 16,3 mm masuk dalam kategori zona hambatan kuat, konsentrasi 10% yaitu 18,4 mm masuk dalam kategori zona hambatan kuatItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) YORISMAKaries gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin dan meluas kearah pulpa. Mikroorganisme yang banyak tumbuh dalam rongga mulut yaitu Streptococcus mutans. Biji pepanya memiliki senyawa kimia metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu senyawa tanin, flavonoid, alkaloid serta terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui aktivitas antibakteri sediaan mouthwash ekstrak etanol biji pepaya terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan mengetahui apakah ektrak biji pepaya dapat diformulasikan dalam bentuk mouthwash yang stabil secara fisika dan kimia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode kertas cakram dengan melihat warna bening pada sekitas kertas sebagai zona hambat, dengan masing-masing konsentrasi ektrak pada sediaan 5%, 10% dan 15% serta kontrol positif yang digunakan yaitu Listerin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada F0 tidak mempunyai daya hambat, F1 daya hambat sebesar 16,1 mm, F2 daya hambat sebesar 18,9 mm, F3 daya hambat sebesar 21,5 mm, serta pada kontrol positif daya hambatnya sebesar 15,5 mm