Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/17
Browse
3 results
Search Results
Item EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ASI TERHADAP PERCEPATAN PELEPASAN TALI PUSAT DI PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR TAHUN 2019(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-09) NOVITASARIPerawatan tali pusat menggunakan ASI adalah perawatan tali pusat dengan cara mengoleskan ASI pada tali pusat bayi dan dilakukan minimal dua kali sehari. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi baru lahir di Puskesmas Bara-Baraya Makassar dan teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah True eksperimen dengan pendekatan Post tes Only Control Grub Desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 bayi di bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 15 bayi dan kelompok eksperimen sebanyak 15 bayi. Dari grup kontrol yang menggunakan perawatan tali pusat tanpa menggunakan ASI terdapat 4 (26,7%) orang yang percepatan pelepasan tali pusatnya normal dan 11 (73,3%) bayi yang percepatan pelepasan tali pusatnya tidak normal.Sedangkan pada grub eksperimen sebanyak 15 bayi yang melakukan perawatan tali pusat menggunakan ASI sebanyak 14 (93,3%) bayi yang percepatan pelepasan tali pusatnya normal dan hanya 1 (6,7%) bayi yang percepatan pelepasan tali pusatnya tidak normal. Hasil uji statistik Chi-Square menunjukkan nilai ρ = 0,000 < α = 0,05, maka Ha diterima Ho di tolak, berarti perawatan tali pusat menggunakan ASI lebih efektif terhadap percepatan pelepasan tali pusat di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun 2019.Item PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP HIPOTERMI PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS BARA-BARAYA MAKASSAR TAHUN 2019(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-28) NOVIANAHingga saat ini angka kematian neonatus di Indonesia masih cukup tinggi. Menurut World Health Organization (WHO), data statistik menyatakan bahwa Neonatal Mortality Rate Indonesia pada tahun 2016 adalah 17 per 1000 kelahiran. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2016, prevalensi kematian neonatus pada bayi usia 0-6 hari di Indonesia yang disebabkan oleh hipotermia adalah sebesar 7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap Pencegahan Hipotermi pada Bayi Baru Lahir . Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Bara-Baraya Makassarpada bulan Februari – September 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dan bayi baru lahir di Puskesmas Bara-Baraya Makassar dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi experiment yang akan menguji intervensi dalam melakukan tindakan IMD pada bayi baru lahir dengan rancangan One Group Pretest-postes Desain. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari 30 bayi yang menjadi sampel, bayi yang mengalami hipotermi sebelum IMD yaitu berjumlah 9 bayi (30%) dan yang tidak mengalami hipotermi berjumlah 21 bayi (70%). Sedangkan bayi yang mengalami hipotermi setelah dilakukan IMD yaitu berjumlah 1 bayi (3,3%) dan yang tidak mengalami hipotermi berjumlah 29 bayi (96,7%). Hasil uji statistik Mc Nemar menunjukkan nilai ρ = 0,008 dan taraf signitifan (α) 0,05. Nilai ρ = 0,008 < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh inisiasi menyusu dini terhadap pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun 2019. Saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan semua bidan melaksanakan IMD disetiap pertolongan persalinan yang normal dengan benar tekhniknta maka akan didapatkan keselamatan nyawa ibu dan bayiItem HUBUNGAN PEMBERIAN ASI AWAL DENGAN KEJADIAN IKHTERUS PADA BAYI BAYI BARU LAHIR 0 – 7 HARI DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR TAHUN 2019(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-28) ARISTA GRAVELIA KELELUFNALatar Belakang : Banyak bayi baru lahir, terutama bayi kecil (bayi dengan berat lahir <2500 gram atau usia gestasi < 37 minggu) mengalami ikhterus pada minggu pertama kehidupannya. Data epidemiologi menunjukan bahwa 50% bayi baru lahir mengalami ikhterus yang dapat dideteksi secara klinis dalam mingu pertama kehidupannya. Ikhterus fisiologis merupakan kasus yang ditanggulangi, yang perlu diperhatikan yaitu ikhterus patologi karena membutuhkan penanganan serius, karena memiliki potensi berkembang menjadi kern ikhterus (kerusakan otak). Bayi yang mendapatkan ASI dapat mengurangi kejadian ikterus karena akan mengurangi bilirubin pada bayi, kolostrum yang diberikan pada bayi sangat penting karena dapat membantu untuk membersihkan mekonium dengan segera asalkan bayi tersebut disusui sesering mungkin dan tidak diberi pengganti ASI. Tujuan : adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI awal dengan kejadian ikhterus pada bayi baru lahir 0 – 7 hari di puskesmas batua Makassar 2019. Metode Penelitian : Jenis penelitian menggunakan uji Chi-Square dengan metode Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 48 orang, dan sampel sebanyak 30 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Hasil : Analisa data menggunakan uji Chi - Square. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai p value = 0,01. Sehingga didapatkan bahwa p < 0,05 yang artinya Ha diterima atau terdapat hubungan antara pemberian ASI dengan kejadian ikterus pada bayi baru lahir 0-7 hari. Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa, tenaga kesehatan, institusi pendidikan serta dapat membantu peneliti selanjutnya.