Undergraduate Theses
Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/26
Browse
9 results
Search Results
Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PARFUM SEPATU DARI EKSTRAK BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabica L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) FITRIANIBiji kopi arabika (Coffea arabica L.) memiliki kandungan kimia berupa senyawa asam klorogenat yang bermanfaat sebagai antioksidan, antivirus, hepatoprotektor, antipasmodik dan antibakteri serta untuk aromatisasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan parfum sepatu yang stabil secara fisika maupun kimia dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan serta konsentrasi optimum yang efektif menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis. Biji kopi arabika di ekstraksi dengan menggunakan metode maserasi. Parfum sepatu dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak biji kopi yaitu 10%, 13% dan 15%. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji bobot jenis dan uji kesukaan serta uji aktivitas antibakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi arabika dapat dibuat sediaan parfum sepatu yang stabil secara fisika kimia serta memiliki aktivitas antibakteri dengan konsentrasi optimum ekstrak biji kopi 15% efektif menghambat bakteri Staphylococcus epidermidis dengan zona hambat 8,2 mm dengan kategori zona hambat sedangItem PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) SEBAGAI BAHAN AKTIF PEMBUATAN DEODORAN SPRAY ANTIBAKTERI TERHADAP Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) NURUL FAUZIAH LATIFPemanfaatan Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Deodoran Spray Antibakteri Terhadap Staphylococcus epidermidis (Dibimbing oleh Jangga dan Widya Ariati). Bau badan dapat ditimbulkan karena kurang menjaga kebersihan badan dan adanya aktivitas bakteri. Salah satu alternatif bahan alami tanaman obat tradisional yang biasa digunakan sebagai pengobatan untuk menghambat dan membunuh bakteri adalah Ciplukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi, aktivitas antibakteri dan efektivitas sediaan deodoran spray ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium yang dilakukan terhadap pembuatan sediaan deodoran spray dengan ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) dengan konsentrasi yaitu 25%, 30%, dan 35%. Parameter yang diamati pada penelitian ini antara lain, uji stabilitas, uji organoleptis, uji homogenitas, uji kejernihan, uji pH, uji antibakteri dan uji iritasi sediaan deodoran spray. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan SPSS (One Way Anova). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun ciplukan (Physalis angulata L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan deodoran spray dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dengan konsentrasi 25%,30%, dan 35% dengan masing-masing zona hambat 12 mm, 12,2 mm, dan 12,8 mm yang termasuk dalam kategori kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN DEODORAN SPRAY EKSTRAK DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) MUVIDA SYAWIEMuvida Syawie (D1B122030). Formulasi dan uji aktivitas sediaan spray deodorant spray ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis (Di bawah bimbingan Dr. apt. H. Saparuddin Latu, S.Si., M.Kes. dan apt. Fitriani Fajri Ahmad, S.Farm., M.Si.). Tanaman Gedi (Abelmoschus manihot L.) mengandung zat antibakteri yaitu flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan deodoran spray, kemudian untuk mengetahui apakah deodoran spray ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan konsentrasi berapa sediaan deodoran spray ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Daun gedi di ekstraksi menggunakan metode maserasi magnetic stirrer. Dengan evaluasi sediaan dilakukan secara fisika dan kimia sediaan dan pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dengan konsentrasi F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (6%), kontrol negatif berupa sediaan deodoran spray tanpa ekstrak daun gedi dan kontrol positif berupa deodoran (SR12). Hasil evaluasi penelitian pada konsentrasi F1 (2%), F2 (4%) dan F3 (6%) memenuhi persyaratan fisik dan kimia. Uji aktivitas antibakteri pada F1 konsentrasi 2% menunjukkan zona hambat sebesar 17,8 mm (kuat), F2 konsentrasi 4% zona hambat sebesar 18,35 mm (kuat) dan F3 konsentrasi 6% zona hambat sebesar 19,53 mm (kuat). Disimpulkan bahwa konsentrasi sediaan deodoran spray ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) pada F1 dengan konsentrasi ekstrak daun gedi 2% sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan diameter zona hambat sebesar 17,8 mm dengan kategori kuatItem UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARTISI CAIR-CAIR EKSTRAK ETANOL AKAR KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-14) EKA NURWAHYUNIEka Nurwahyuni (NIM: D1B120269). Uji Aktivitas Antibakteri Partisi Cair-Cair Ekstrak Etanol Akar Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis (Dibimbing oleh Mirfaidah Nadjamuddin dan Widya Ariati) Akar kelakai (Stenochlaena palustris(Brum f) Bedd) adalah jenis tumbuhan yang tumbuh subur ditanah gambut dan juga ditemukan tumbuh baik ditanah berpasir. Akar kalakai memiliki senyawa alkaloid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi partisi ekstrak etanol akar kelakai (Stenochlaena palustri (Burm.f) Bedd.) yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui persentase hasil rendeman partisi pelarut etanol pada ekstrak akar kelakai. Metode penelitian ini dilakukan secara ekperimental laboratorium,akar kelakai dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dibuat dengan variasi konsentrasi partisi ekstrak etanol akar kelakai 3%, 5%, dan 7% dengan metode difusi cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 3%, 5% dan 7% masing-masing memiliki aktivitas antibakteri yaitu yaitu masing – masing zona hambat partisi cair-cair ekstrak etanol akar kelakai 3% 13,4 mm, 5% 14,3 mm dan 7% 15,4 mm yang berarti memiliki daya hambat kuat. Persen rendemen partisi pelarut etanol sebesar 36 %.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SERUM EKSTRAK KULIT LEMON (Citrus limon L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidi(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-14) BAYYINA AL AZIZALemon merupakan salah satu bahan alami yang dimanfaatkan buah dan kulitnya. Kulit jeruk lemon memiliki kandungan senyawa fenolik yang terdiri atas flavonoid dan asam fenolik. Senyawa fenolik ini memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai anti mikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit lemon (Citrus Limon L) dapat diformulasikan menjadi sediaan serum dan stabil secara fisik dan kimia, untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan konsentrasi yang efektif pada sediaan serum ekstrak kulit lemon (Citrus Limon L) terhadap Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne dan untuk mengetahui perbandingan aktivitas antibakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne pada sediaan serum ekstrak kulit lemon. Metode dalam penelitian ini menggunakan quasi eksperimental, dimana ekstrak kulit lemon (Citrus Limon L) dibuat dalam bentuk sediaan serum dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi, uji pH, uji bobot jenis, uji viskositas, uji dayasebar, uji daya lekat, dan stabilitas (cycling test) serta uji zona hambat terhadapbakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acne. Hasil penelitian menunjukkan serum ekstrak kulit lemon (Citrus Limon L) konsentrasi 1%, 3%, dan 5% memiliki stabilitas fisika dan kimia sehingga memenuhi persyaratan sediaan serum. Uji efektivitas antibakteri sediaan serum ekstrak kulit lemon (Citrus Limon L) terhadap Staphylococcus epidermidis lebih kuat dibanding dengan Propionibacterium acne pada F1, F2 dan F3 namun keduanya memiliki zona hambat kategori kuat >10mm.Item UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARTISI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) NURUL AMALIYAHDaun Kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang diketahui mengandung senyawa kimia berupa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan minyak atsiri dimana senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri partisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode difusi agar yang menggunakan kertas cakram (paper disk) untuk mengetahui aktivitas antibakteri partisi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum sanctum L.) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dengan melihat zona bening yang terbentuk di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis pada ekstrak etanol 96% memiliki zona hambat sebesar 19,03 mm (kuat), partisi n-heksan 28,4 mm (sangat kuat) dan partisi air 17,09 (kuat). Disimpulkan bahwa ekstrak etanol, partisi n-heksan, dan partisi air daun kemangi (Ocimum sanctum L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis.Item UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-BUTANOL DAN N-HEKSAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis DAN Pseudomonas aeruginosa SECARA KLT BIOAUTOGRAFI(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-09) FATMAWATIDaun jarak pagar (Jatropha curcas L) merupakan tanaman yang mengandung senyawa aktif diantaranya yaitu tanin, saponin dan flavonoid yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui apakah fraksi n butanol dan n-heksan daun jarak pagar (Jatropha curcas L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa secara KLT bioautografi. Metode penelitian ini merupakan metode eksperimen laboratorium dengan menggunakan metode KLT bioautografi untuk mengetahui aktivitas antibakteri hasil fraksi n-butanol dan n-heksan daun jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa dengan melihat zona hambat yang terbentuk. Hasil penelitian terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis pada n-butanol dengan zona hambat 14,9 mm (Kuat) dan n-heksan zona hambat 13,3 mm (Kuat) Sedangkan bakteri Pseudomonas aeruginosa pada N-Butanol zona hambat 16,9 mm (Kuat) dan n-heksan zona hambat 19,9 mm (Kuat). Disimpulkan bahwa untuk Fraksi n-butanol dan n-heksan daun jarak pagar (Jatropha curcas L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa secara KLT bioautografi.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SABUN CAIR EKSTRAK TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-09) A MILDA AMALIAHPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria) dapat diformulasikan sebagai sabun cair dan stabil secara fisika kimia serta konsentrasi efektif sediaan sabun cair yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian secara eksperimental laboratorium menggunakan proses ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% , formulasi sabun cair ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria) dibuat dengan konsentrasi 0%, 20%, 25% dan 30% untuk selanjutnya dilakukan pengujian evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, viskositas, stabilitas busa, pH dan cycling test selanjutnya dilakukan pengujian antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dengan menggunakan metode difusi agar. Hasil yang didapatkan pada pengujian mutu sabun cair memenuhi persyaratan sesuai standar yang telah ditetapkan dan hasil pengujian diameter zona hambat yang diperoleh dengan nilai p 0,001 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini bahwa sediaan sabun cair ekstrak temu putih (Curcuma zedoaria) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan sabun cair serta stabil secara fisika dan kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis terbesar pada konsentrasi 30%.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PAPER SOAP EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus spina-christi L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) NURFAUZIAHDaun Bidara arab (Ziziphus spina-christi L) mengandung senyawa kimia berupa alkaloid, saponin, flavonoid dan tanin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Tujuan peneltian ini untuk mengetahui ekstrak daun bidara arab (Ziziphus spina christi L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan paper soap dan untuk mengetahui sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina christi L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan evaluasi uji mutu fisik serta pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi teknik paper disk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan paper soap ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L) memiliki aktivitas antibakteri dengan adanya zona hambat pada konsentrasi 5%, 10% dan 15% diameter zona hambat yang terbentuk berturut turut yaitu 5,67 mm, 6,08 mm dan 6,9 mm.