Undergraduate Theses

Permanent URI for this collectionhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/26

Browse

Search Results

Now showing 1 - 9 of 9
  • Item
    FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN PATCH EKSTRAK DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) PUTRI REGINA TRIANDINI
    Daun Gamal (Gliricidia sepium) mempunyai kandungan senyawa aktif sekunder saponin, flavonoid, dan tanin yang secara aktif dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Patch transdermal memiliki keuntungan dapat menghantarkan obat secara topikal serta memberikan efek sistemik yang terkendali, patch yang terdapat kandungan senyawa obat dapat diletakkan dikulit untuk melepaskan zat aktif dengan dosis tertentu melalui kulit menuju kealiran darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak daun gamal dapat dijadikan patch transdermal yang stabil secara fisik dan kimia serta berapa konsentrasi terbaik sediaan patch antiacne ekstrak daun gamal sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Dalam penelitian ini, ekstrak daun gamal (Gliricidia sepium) diformulasikan dengan konsentrasi 15%, 25% dan 35%. Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan metode yang digunakan dalam pengujian efektivitas antibakteri yaitu metode difusi agar. Uji evaluasi sediaan patch diantaranya yaitu uji organoleptik, uji pH, uji ketebalan, uji keseragaman bobot, uji kelembapan, uji daya lipat, uji stabilitas, dan uji daya hambat bakteri. Hasilnya menunjukkan bahwa sediaan patch antiacne ekstrak daun gamal (Gliricidia sepium) secara fisik dan kimia stabil dan zona hambat yang diperoleh dari masing-masing formula yaitu formula I (15%) sebesar 8.0 mm, formula II (25%) sebesar 10 mm, formula III (35%) sebesar 16.1 mm dan kontrol positif sebesar13 mm. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Patch antiacne ekstrak daun gamal dari ketiga konsentrasi yang lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes ialah pada konsentrasi 35%.
  • Item
    Formulasi Dan Uji Aktivitas Antibakteri Terhadap Bakteri Streptococcus pyogenes Sediaan Chewable Lozenges Kombinasi Ekstrak Buah Jambu Kristal (Psidium guajava (L) Merr) dan Daun Mint (Mentha piperita) Sebagai Pelega Tenggorokan
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) SYAMSURIANI
    Telah dilakukan penelitian jambu kristal (Psidium guajava (L) Merr) yang memiliki kandungan polifenol, karotenoid dan daun mint (Mentha piperita L.) mengandung mentol serta senyawa flavonoid yang bisa dijadikannya sebagai sediaan chewable lozenges untuk melegakan tenggorokan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi ekstrak buah jambu kristal dan daun mint dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan chewable lozenges sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus pyogenes. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium dengan konsentrasi uji sediaan sampel ekstrak buah jambu kristal 10%, 12%,15% dan daun mint 5%, 7,5%, 10% dan uji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus pyogenes dengan metode cakram. Hasil formula chewable lozenges menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat tidak stabil pada suhu penyimpanan 40℃. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak buah jambu kristal 10%, 12%, dan 15% dan daun mint 5%, 7,5% dan 10% dapat menghambat bakteri Streptococcus pyogenes dengan diameter zona hambat berturut-turut sebesar 16,1 mm, 18,1 mm dan 20,3 mm. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa sediaan chewable lozenges kombinasi ekstrak buah jambu kristal dan daun mint tidak stabil secara fisika dan kimia tetapi berpotensi kuat sebagai antibakteri.
  • Item
    UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SANREGO (Lunasia amara blanco) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) RINDIANI SAPUTRI
    Diare merupakan penyakit saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kayu sanrego (Lunasia amara blanco) mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin, yang diduga memiliki potensi sebagai antibakteri. Metode penelitian menggunakan metode dilusi dan sumuran (well diffusion method). Hasil konsentrasi hambat minimum (KHM) S.aureus adalah 3,125% dan untuk E.coli 6,25%. Pada konsentrasi bunuh minimum (KBM) dapat membunuh kedua bakteri dikonsentrasi 50% dan 100%. Hasil uji daya hambat menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit batang sanrego pada bakteri S.aureus, Konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat berturut-turut sebesar 11,93 mm, 13,78 mm, 15,28 mm, dan 17,48 mm semua tergolong kuat. Sementara itu, pada bakteri E.coli konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% menghasilkan zona hambat sebesar 10.35 mm, 11,66 mm, 13,43 mm dan 15,43 mm semua juga tergolong kuat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit batang sanrego (Lunasia amara blanco) terbukti memiliki daya bunuh terhadap bakteri, serta dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HAND CREAM ANTISEPTIK EKSTRAK ETANOL DAUN MIANA (Coleus scutellarioides (L.) Benth) TERHADAP Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-13) SITI SHAHELLA TALIA ARISSA
    Daun Miana (Coleus Scutellarioides (L.) Benth) merupakan salah satu tanaman yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dalam bidang kesehatan karena mengandung senyawa flavonoid yang diketahui memiliki sifat antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan fisik dan aktivitas antibakteri dari sediaan hand cream dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Ekstrak Etanol Daun Miana diperoleh dari metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sediaan hand cream dibuat dengan variasi Ekstrak Etanol Daun Miana dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%. Uji evaluasi sediaan hand cream Ekstrak Daun Miana meliputi pengujian organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar dan viskositas. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi (sumuran). Hasil pengujian evaluasi sediaan hand cream memenuhi persyaratan sesuai standar yang ditetapkan SNI ialah uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar dan viskositas. Hasil uji aktivitas antibakteri sediaan hand cream Ekstrak Daun Miana yang diperoleh dapat menghambat Staphylococcus aureus konsentrasi 2% yaitu 12,4 mm, konsentrasi 4% yaitu 13,3 mm, konsentrasi 6% yaitu 13,7 mm, masuk dalam kategori zona hambatan kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITASANTIBAKTERI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOLDAUN KELOR (Moringga oleifera lamk) TERHADAP Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) NURLINDASARI
    Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif dan yang dapat menimbulkan infeksi dan kelainan pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan salep yang mengandung ekstrak etanol daun kelor berdasarkan variasi konsentrasi dan aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus. Penelitian inibersifat eksperimental laboratorium dengan tahapan pembuatan sediaan salep dari ekstrak etanol daun kelor dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus. Analisis data menggunakan One-Way ANOVA. Hasil penelitian sediaan salep ekstrak etanol daun kelor stabil secara fisik dan kimia melalui pengujian organoleptik, homogenitas, daya sebar, viskositas, pH dengan menyertakan cycling test. Uji aktivitas antibakteri menunjukan bahwa sediaan salep daun kelor memiliki aktivitas antibakteri terhadap staphylococcus aureus dengan diameter zona hambat masing-masing konsentrasi ekstrak 15% (16,1mm), konsentrasi ekstrak 20%(17,3mm), konsentrasi ekstrak 25% (18,1mm) dalam menghambat bakteri staphylococcus aureus. Sediaan salep ekstrak etanol dengan masing-masing konsentrasi memiliki daya hambat dengan kategori kuat terhadap bakteri staphylococcus aureus.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN SALEP EKSTRAK KULIT BUAH PISANG AMBON (Musa acuminata cavandish subgroup) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB PENYAKIT BISUL
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) RISQI AMALIA
    Formulasi kulit buah pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) uji aktivitas sediaan salep ekstrak etanol kulit buah pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus (dibimbing oleh ibu Wahyuni dan ibu Vivit Rosmayanti). Salah satu tanaman yang dapat dijadikan obat adalah pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) pada bagian kulitnya. Telah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol kulit pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) dapat di jadikan sediaan salep yang stabil secara fisika kimia dan menegtahui aktivitas dari sediaan salep ekstrak etanol kulit pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus penyebab bisul. Metode penelitian di lakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak daun kulit pisang ambon (Musa acuminta cavandish subgroup) di maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Di buat sediaan salep dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, kontrol negatif (-), kontrol positif (+) kemudian di lakukan uji organoleptik, homogenitass, pH, daya sebar, viskositas dan cycling test yang dilakukan selama 6 siklus. Penelitian ini menggunakan bakteri staphylococcus aureus. Hasil penelitian pada aktivitas antibakteri dengan menggunakan konsentrasi 5%, memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 4,7 mm kategori lemah, konsentrasi 10% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 5,6 mm dengan kategori sedang dan pada konsentrasi 15% memiliki zona hambat diameter rata-rata 7 mm kategori sedang, serta pada aktivitas salep ichtyol sebagai kontrol posistif zona hambat diameter rata-rata 9, 5 mm kategori sedang.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MASKER BUBUK ORGANIK EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya L.) TERRHADAP Propionibacterium Acnes
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) SRI MULIANI
    Jerawat merupakan penyakit kulit yang menyerang banyak orang dan disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit yang berujung pada peradangan kantong nanah. perubahan hormonal yang mengaktifkan kelenjar minyak kulit bisa menjadi penyebabnya. Salah satu tanaman yang berkhasiat sebagai antibakteri adalah daun pepaya (Carica papaya L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan propionibacterium acne penyebab jerawat. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan 5 perlakuan yakni dari konsentrasi 0,25%, 0,5%, 1%, kontrol positif greentea clay dan kontrol negatif basis. Hasil yang didapatkan ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Pada konsentrasi 0,25 % dengan diameter zona hambat yaitu 9,55mm kategori daya hambat sedang, konsentrasi 0,5 dengan diameter zona hambat yaitu 16,25 mm kategori daya hambat kuat, dan konsentrasi 1% dengan diameter zona hambat yaitu 19,55 mm dengan kategori daya hambat kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTI JERAWAT SEDIAAN SERUMWAJAH EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA ARAB (Ziziphus spina-christi L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes DAN Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) ANDI RITA SRIWAHYUNI
    Formulasi dan uji aktivitas anti jerawat sediaan serum wajah eksrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus (dibimbing oleh ibu Apt. Andi Juella Yustisi, S.Farm., M.Si dan Irwansyah, S.Kep., Msn). Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional pada manusia yaitu daun bidara arab untuk mengobati infeksi kulit. Telah dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) dapat dijadikan sediaan serum yang stabil secara fisika kimia dan menegtahui aktivitas dari sediaan serum ekstrak etanol daun bidara arab(Ziziphus spina-christi L.) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus penyebab jerawat. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.) dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Dibuat sediaan salep dengan konsentrasi 2,5%; 3,5%; 5%, kontrol negatif (-), kontrol positif (+) kemudian dilakukan uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, viskositas, dan cycling test yang dilakukan selama 6 siklus. Penelitian ini menggunakan bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Hasil penelitian pada aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes dengan menggunakan konsentrasi 2,5% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 10,68 mm kategori kuat, konsentrasi 3,5% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 10,86 mm dengan kategori kuat, dan pada konsentrasi 5% memiliki zona hambat diameter rata-rata 11,46 mm kategori kuat. Penelitian pada aktivitas antibakteri dengan menggunakan staphylococcus aureus konsentrasi 2,5% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 11,5 mm kategori kuat, konsentrasi 3,5% memiliki zona hambat berdiameter rata-rata 11,7 mm dengan kategori kuat, dan pada konsentrasi 5% memiliki zona hambat diameter rata-rata 11,9 mm kategori kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ACNE GEL DARI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangonstana Linn) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) ANDI AMATULLAH ANNISA
    Jerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan banyak hal salah satunya oleh bakteri Propionibacterium acnes. Banyak produk gel anti-acne berbahan kimia yang beredar di pasaran, namun penggunaannya dapat menyebabkan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan gel anti-acne dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) yang memenuhi standart dan untuk mengetahui sediaan gel anti acne dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) memiliki aktifitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian meliputi ekstraksi kulit manggis dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, formulasi gel berbasis Na-CMC, serta evaluasi meliputi uji organoleptic, pH, viskositas, daya sebar, dan homogenitas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar untuk menentukan zona hambat terhadap Propionibacterium acnes. Uji iritasi dan uji hedonik melibatkan 10 panelis untuk menilai tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel dengan konsentrasi ekstrak kulit manggis 10% memenuhi standar stabilitas fisik dengan pH 4,5–8,0, viskositas 2000–4000 mPaS, dan daya sebar 5–7 cm. Aktivitas antibakteri optimal ditemukan pada konsentrasi 10% dengan zona hambat sebesar 12 mm termasuk kategori kuat. Selain itu, uji iritasi menunjukkan tidak adanya reaksi alergi, dan uji hedonik menunjukkan formula F2 dan F3 sebagai yang paling disukai. Formulasi ini berpotensi menjadi alternatif produk anti-acne berbahan alami yang efektif, aman, dan diterima konsumen.