Faculty of Nursing and Midwifery

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/4

Browse

Search Results

Now showing 1 - 5 of 5
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.H POST OP CRANIOCTOMY OCCIPITAL HARI KE-3 DENGAN INTERVENSI KOMBINASI TERAPI MUROTTAL AL-QURAN DAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI DI RUANGAN BAJI AMPE RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) HILMA HANIFA NURDIN
    Latar Belakang : Cedera kepala merupakan cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan di bawahnya serta pembuluh darah di kepala. Dampak dari cedera kepala adalah akan mengalami bradikardi (denyut nadi menurun) bahkan tekanan darah dalam otak terus meningkat dan semua tanda vital terganggu kemudian akan mengakibatkan kematian. Tujuan Umum : Memberikan gambaran tentang pengaruh Asuhan Keperawatan Pada Ny. H Post Op Cranioctomy Occipital Hari ke-3 Dengan Intervensi Kombinasi Terapi Murottal Al-Quran Dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Untuk Menurunkan Skala Nyeri. Metode : Kombinasi pemberian dua tindakan dalam satu kali pemberian yaitu terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam pada kasus Post Op Cranioctomy Occipital pada Ny. H diruangan Baji Ampe RSUD Labuang Baji Makassar dengan lama implementasi selama 3 hari dengan waktu pelaksanaan terapi murottal Al-Qur’an dan teknik relaksasi napas dalam dilakukan satu kali sehari selama 3 hari. Hasil Asuhan Keperawatan : Setelah dilakukan proses asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan hasil bahwa masalah nyeri akut sudah teratasi ditandai dengan intensitas nyeri menurun dari skala nyeri 5 (sedang), menjadi skala nyeri 2 (ringan). Kesimpulan : Intervensi kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam sangat efektif untuk mengatasi nyeri pada pasien post op cranioctomy (cedera kepala) Dapat dilihat dari tiga hari dilakukannya pemberian intervensi terapi non farmakologis kombinasi terapi murottal Al-Qur’an dan relaksasi nafas dalam didapatkan hasil terjadi penurunan tingkat nyeri dari skala nyeri 5 (sedang) menjadi skala nyeri 2 (ringan).
  • Item
    EFEKTIVITAS PEMBERIAN REBUSAN AIR DAUN KEJI BELING TERHADAP NYERI INFEKSI SALURAN KEMIH (CYSTITIS ) PADA WANITA USIA SUBUR DIKLINIK PRATAMA UNHAS BARAYA TAHUN 2024
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) ANDI DFATIMAHSARI
    Andi Fatimasari, 2024. Efektivitas Pemberian Rebusan air Daun Keji Beling Terhadap Nyeri Infeksi Saluran Kemih (Cystitis) Pada wanita Usia Subur Di Klinik Pratama Unhas Baraya Tahun 2024. Dibimbing oleh: Sutrani Syarif dan Wahid. (V BAB + 74 Halaman + 3 Tabel + 8 Lampiran) Cystitis (Infeksi Saluran Kemih) adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme. Saluran kemih manusia merupakan organ-organ yang bekerja untuk mengumpul dan menyimpan urin serta organ yang mengeluarkan urin dari tubuh, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas Pemberian rebusan air Daun Keji Beling Terhadap Nyeri Cystitis (Infeksi Saluran Kemih) bagi Wanita Usia Subur Di Klinik Pratama Unhas Baraya 2024” Desain Penelitian ini menggunakan jenis rancangan penelitian Pre Experimental dengan desain pretest-posttest one group. Sampel terdiri dari 30 wanita usia subur (WUS) yang diberikan rebusan daun keji beling. Nyeri diukur menggunakan Skala Nyeri NRS. Hasil Penelitian ini Angka kejadian Nyeri pada WUS di klinik pratama unhas baraya yang diberikan rebuasan daun keji beling yaitu yang mengalami nyeri 30 responden yang mengalami ISK nyeri ringan sebanyak 21 responden (70,0%), Nyeri sedang sebanyak 6 Responden (20%) Nyeri berat sebanyak 3 responden (10,0%)
  • Item
    PENGARUH TEKNIK EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN NYERI PADA IBU POST PARTUM DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2019 PENGARUH TEKNIK EFFLEURAGE MASSAGE TERHADAP PERUBAHAN NYERI PADA IBU POST PARTUM DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2019
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-11) RISKA MELATI
    Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah kelahiran placenta dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6 minggu atau ±40 hari, Intensitas kontraksi uterus akan meningkat segera setelah bayi lahir sebagai respon terhadap penurunan volume intrauterine yang sangat besar. Kontraksi uterus ini terjadi secara fisiologis dan menyebabkan nyeri yang dapat mengganggu kenyamanan ibu di masa setelah melahirkan/post partum. Teknik yang dianjurkan untuk menangani nyeri kontraksi uterus pada masa post partum yaitu dengan menggunakan teknik effleurage massage yang merupakan terapi non-farmakologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teknik effleurage massage terhadap perubahan nyeri pada ibu post partum di RSKDIA Siti Fatimah Makkasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Eksperimen (Quasi Eksperimental) dengan pendekatan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi perilaku. Hasil uji wilcoxon diperoleh Pvalue = 0.000 yang berarti bahwa ada pengaruh teknik effleurage massage terhadap perubahan nyeri pada ibu post partum. Berdasarkan penelitian dan analisis data dari sebelum dan sesudah melakukan tindakan teknik effleurage massage pada ibu post partum dengan menggunakan metode uji-wilcoxon, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh teknik effleurage massage terhadap perubahan nyeri pada ibu post partum di RSUD Siti Fatimah Makassar Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian bagi Ruang Bersalin/VK RSKDIA Siti Fatimah Makassar adalah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai program penatalaksanaan nyeri kontraksi uterus pada saat post partum yaitu teknik effleurage massage.
  • Item
    ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI POST OP KISTA OVARIUM DENGAN INTERVENSI TERAPI MUROTTAL KOMBINASI RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG SERUNI 3A RSUP DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) NURMITA
    Latar Belakang: Di Indonesia kasus kista ovarium juga merupakan masalah relatif tinggi, jika menganalisis data dari tahun 2015 - 2018 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi atau terjadi trend yang meningkat, sedangkan pada tahun 2020 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi sebesar 14.896 kasus dengan kematian hingga 9.581 orang meninggal (World Health Organization, 2020). Tindakan operasi laparatomy merupakan salah satu tindakan untuk penatalaksanaan kista ovarium yang cukup besar, efek samping yang akan muncul dari tindakan laparatomy adalah nyeri. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri akibat post op laparotomi adalah terapi murottal dan relaksasi napas dalam. Tujuan Umum: Untuk mengalisis asuhan keperawatan pada pasien nyeri post op kista ovarium dengan intervensi terapi murottal kombinasi relaksasi napas dalam Metode: Jenis penelitian yaitu studi kasus dengan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pendokumentasian. pelaksanaan intervensi 1 kali sehari dalam 3 hari pemberian. Hasil Asuhan Keperawatan: Setelah pemberian intervensi terapi murottal dengan kombinasi relaksasi napas dalam selama 3 hari didapatkan hasil evaluasi bahwa terjadi penurunan skala nyeri 6 (sedang) ke skala 2 (ringan) dan pasien tampak sudah tidak meringis dan lebih rileks. Rekomendasi: Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian untuk selanjutnya seperti penelitian yang dapat menindaklanjuti dari intervensi yang telah diberikan. Kata Kunci: Nyeri, Relaksasi napas dalam, Terapi murottal
  • Item
    ASUHAN KEPERAWATAN NY. M DENGAN CA MAMAE DEXTRA DENGAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG ONKOLOGI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2021
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) FITRIYANTI DAENG SIJAYA S.Kep
    Latar belakang : Pasien kanker payudara yang mengalami nyeri, biasanya di rumah sakit hanya diberikan terapi secara farmakologis tanpa ada intervensi khusus dalam perawatannya, dengan begitu bisa dikatakan bahwa intervensi mandiri perawat dalam mengatasi nyeri belum adekuat. Perawat masih mengutamakan tindakan kolaboratif dengan pemberian analgesik. Tujuan Umum : Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan penerapan teknik relaksasi napas dalam pada nyeri kronis Ca Mamae. Metode : Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada penderita ca mamae adalah teknik relaksasi. Beberapa intervensi termasuk teknik relaksasi yaitu pencitraan, relaksasi progresif, biofeedback, self-hypnosis, meditasi (seperti tai chi dan yoga) dan latihan pernapasan. Tujuan dari tekniknya serupa: untuk menghasilkan respons alami dari relaksasi dan peningkatan perasaan sejahtera serta motivasi untuk sembuh. intervensi non-farmakologis secara signifikan juga sudah terbukti dalam penanganan nyeri pada pasien kanker. Hasil : Teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan Ny.M secara berulang dengan benar dan dengan pendekatan secara relegius, merangsang rasa nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami. Ny. M mampu meningkatkan toleransinya terhadap nyeri dan mampu beradaptasi dengan nyeri dari skala 4 NRS menjadi 3 NRS, dan juga, dan memiliki pertahanan diri yang baik pula. Teknik relaksasi untuk pasien kanker payudara dengan dengan nyeri adalah memiliki efek signifikan secara statistik, dan berdasarkan bukti yang baik untuk praktik. Rekomendasi Peneliti merekomendasi untuk menggunakan teknik ini sebagai intervensi keperawatan mandiri pada pasien dengan masalah keperawatan nyeri