Faculty of Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 473
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIFITAS GEL EKSTRAK ETANOL DAUN PANGI (Pangium edule Reinw) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH JANTAN ( Rattus novergicus)
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) AGRIPA TOBAN PARE BUA’
    Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber bersuhu tinggi seperti api, listrik, dan bahan kimia. Daun pangi (Pangium edule Reinw) mengandung senyawa bioaktif seperti tanin, saponin, alkaloid, dan flavonoid, senyawa ini berperan terhadap penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun Pangi (Pangium edule Reinw) dapat dijadikan sediaan gel yang stabil dan mengetahui aktivitas dari sediaan gel ekstrak etanol daun Pangi (Pangium edule Reinw) terhadap penyembuhan luka bakar pada tikus putih jantan (Rattus novergicus). Metode penelitian dilakukan secara eksperimental, dilaboratorium, ekstrak daun Pangi (Pangium edule Reinw) di maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Dibuat sediaan gel dengan konsentrasi yaitu 5%, 7,5%, 10%, kontrol negatif (basis gel), dan kontrol positif (bioplacentol) kemudian dilakukan uji organoleptik, pH, daya sebar, viskositas dan cycling test yang dilakukan selama 6 siklus. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus novergicus) yang diberikan luka bakar dengan panjang 2 cm dan lebar 2 cm dan dibagi menjadi 5 kelompok kemudian diterapi menggunakan gel pagi dan sore. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak etanol daun pangi (Pangium edule Reinw) memenuhi persyaratan. Sediaan gel ekstrak etanol daun pangi (Pangium edule Reinw) dengan konsentrasi 10% memiliki kemampuan penyembuhan luka bakar lebih cepat dibandingkan dengan konsentrasi 5% dan 7,5%.
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN TABLET EKSTRAK ETANOL TALI PUTRI (Cassytha filiformis) SEBAGAI DIURETIK PADA MENCIT (Mus musculus)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) ALOYSIA KARISA MATURBONGS
    Tali putri (Cassytha filiformis) memiliki alkaloid, flavonoid dan karatenoid. Diantara senyawa tersebut, alkaloid dan flavonoid diketahui memiliki efek diuretik. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ekstrak tali putri (Cassytha filiformis) dapat diformulasikan menjadi sediaan tablet yang stabil secara fisik dan kimia yang memiliki efek diuretik pada mencit (Mus musculus) dan untuk mengetahui konsentrasi paling efektif yang memiliki efek sebagai diuretik pada mencit (Mus musculus). Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan membuat sediaan tablet dan diujikan terhadap 30 ekor mencit (Mus musculus) jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit (Mus musculus) dimana kelompok 1 diberikan 10 mg, kelompok 2 diberikan 20 mg, kelompok 3 diberikan 30 mg, kelompok 4 diberikan Na-CMC 1 % sebagai kontrol negatif dan kelompok 5 diberikan tablet furosemide sebagai kontrol positif. Diukur volume urin mencit pada menit ke- 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, dan 120 selama 7 hari dengan menggunakan metode Lipschitzt. Hasil formulasi sediaan tablet ekstrak etanol tali putri (Cassytha filiformis) stabil secara fisik dan kimia dengan uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuahan dan uji waktu hancur. Hasil pengujian diuretik menunjukan rata-rata volume urin pada mencit (Mus musculus) setelah pemberian sediaan tablet ekstrak etanol tali putri (Cassytha filiformis) yaitu K1 2,92 mL, K2 3,67 mL dan K3 5,10 mL. Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan uji One way ANOVA pada rerata volume urin menunjukan nilai signifikansi adalah 0,000 (p<0,05). Sediaan tablet ekstrak etanol tali putri (Cassytha filiformis) efektif sebagai diuretik dengan konsentrasi 30 mg
  • Item
    UJI EFEK ANTIPIRETIK DAN KANDUNGAN KADAR FLAVONOID TOTAL SARI BUAH KUNDUR (Benincasa hispida) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI DENGAN VAKSIN DIFTERI PERTUSIS TETANUS (DPT)
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) JUMAPRIYANTI SYAM
    Uji Efek Antipiretik dan Kandungan Flavonoid Total Sari Buah Kundur (Benincasa hispida) terhadap Mencit (Mus musculus) yang diinduksi dengan Vaksin Difteri Pertusis Tetanus (DPT) (Dibimbing oleh Wahyuni, dan Abdul Wahid. S.) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar flavonoid total dan mengetahui efek antipiretik sari buah kundur (Benincasa hispida) terhadap mencit (Mus musculus) yang diinduksi dengan vaksin difteri pertusis tetanus (DPT). Metode penelitian secara eksperimental dengan penetapan kadar flavonoid total dan uji efek antipiretik yang dibagai menjadi 5 kelompok diantaramya ; kontrol negatif (Aquadest), kontrol positif (Parasetamol), kelompok konsentrasi 5% sari buah kundur, kelompok konsentrasi 10% sari buah kundur, kelompok konsentrasi 15% sari buah kundur. Semua mencit diukur suhu rektalnya dan diinduksi dengan vaksin DPT. Kemudian, suhu rektal mencit diukur 4 jam setelah diinduksi demam. Pengukuran suhu rektal dilakukan setiap interval waktu 30 menit, dan pengukuran dilakukan hingga waktu ke 180 menit setelah diinduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah kundur (Benincasa hispida) mengandung senyawa flavonoid, steroid, dan triterpenoid, serta mengandung kadar flavonoid total sebesar 1,074 mg/g. Sari buah kundur (Benincasa hispida) memiliki efek sebagai antipiretik pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Konsentrasi yang paling efektif sebagai antipiretik yaitu konsentrasi 15% karena terjadi penurunan suhu yang besar mendekati penurunan suhu pada kelompok kontrol positif.
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN SERUM DARI EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) SEBAGAI ANTIJERAWAT TERHADAP Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) ANDI WILDA ANGRAINI
    Ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) mengandung senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) dapat diformulasikan menjadi sediaan serum yang stabil secara fisika dan kimia dan untuk mengetahui aktivitas sediaan serum ekstrak etanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) dilakukan identifikasi senyawa kimia serta diformulasikan dalam sediaan serum dengan variasi konsentrasi 1%, 3%, dan 5%. Evaluasi sediaan meliputi organoleptik, pH, homogenitas, viskositas dan kelembapan menggunakan metode cycling test serta uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan serum ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam) stabil secara fisik dan kimia, uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan zona hambat masing masing F1 (1%) sebesar 12,4 mm, F2 (3%) sebesar 13,5 mm dan F3 (5%) sebesar 14,6 mm. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum sediaan serum daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) yang paling efektif yaitu formula 3 (5%) sebesar 14,6 mm dengan kategori kuat dalam menghambat Propionibacterium acnes.
  • Item
    POTENSI ANTIBAKTERI SERUM EKSTRAK BIJI LABU KUNING (Cucurbita moschata) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) HILMA SAPUTRI
    Ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) mengandung senyawa alkaloid, flavanoid, tanin, steroid dan saponin yang berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) dapat diformulasikan dalam sediaan serum yang stabil secara fisik dan kimia dan untuk mengetahui potensi antibakteri dan konsentrasi optimumnya dalam menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) diformulasi dalam sediaan serum dengan variasi konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, viskositas dan kelembapan menggunakan metode cycling test dan uji aktivitas antibakteri Propionibacterium acnes. Hasil evaluasi sediaan menunjukkan bahwa berdasarkan uji organoleptik, pH, homogenitas, viskositas dan kelembapan sediaan serum ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) stabil secara fisik dan kimia. Hasil uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dengan zona hambat masing masing F1 (1%) sebesar 11,5 mm, F2 (3%) sebesar 13,4 mm dan F3 (5%) sebesar 14,6 mm, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum sediaan serum ekstrak biji labu kuning (Cucurbita moschata) dalam menghambat Propionibacterium acnes yaitu formula 3 (5%) sebesar 14,6 mm dengan kategori kuat.
  • Item
    EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR
    (Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) SAMSINAR
    Kepuasan pasien merupakan suatu penilaian dan menjadi tolak ukur mutu pelayanan. Waktu tunggu merupakan waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk menunggu suatu pelayanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian dan lama waktu tunggu pasien terhadap pelayanan resep rawat jalan di BBKPM Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Non eksperimental (Observasional) bersifat analisis deskriptif (kualitatif). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive sampling dengan data perolehan 100 lembar resep dan 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu tunggu dari 100 lembar resep yaitu didapatkan resep non racikan 92 lembar dan racikan 8 lembar, yang memenuhi standar 90 resep non racikan dan 6 resep racikan, Rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan resep non racikan 15 menit dan resep racikan 45 menit, Tingkat kepuasan pada lima dimensi didapatkan hasil dimensi kehandalan 90,20%(sangat puas), dimensi ketanggapan 85,07%(sangat puas), dimensi jaminan 90,80%(sangat puas), dimensi empati 91,07%(sangat puas), dan dimensi bukti fisik 83,27%(sangat puas). Waktu tunggu pelayanan resep sudah memenuhi standar yaitu ≤ 30 menit untuk obat non racikan dan ≤ 60 menit untuk obat racikan. Kesimpulan dari hasil penelitian tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di BBKPM Makassar termasuk dalam kategori sangat puas dan tidak ada hubungan antara kepuasan dengan waktu tunggu pasien rawat jalan di BBKPM Makassar.
  • Item
    ISOLASI BAKTERI ENDOFIT PADA GETAH BATANG PISANG KEPOK (Musa acuminate x balbisiana) DAN UJI POTENSI ANTIBIOTIK PADA PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) REINALDI
    Telah dilakukan penelitian tentang Isolasi Bakteri Endofit Pada Getah Batang Pisang Kepok (Musa Acuminate X Balbisiana) Dan Uji Potensi Antibiotik Pada Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan uji potensi antibiotik dan mengisolasi sampel getah batang pisang kepok. Jenis penelitian ini adalah experimental labolatorium desain penelitian untuk melihat evektivitas getah batang pisang kepok (Musa Acuminate X Balbisiana) terhadap bakteri Sthapylococus aureus dengan menggunakan metode diks diffusion cakram kertas. Pengujian di lakuakan menggunakan bakteri endofit dari isolat yang di hasilkan dari hasil isolasi terhadap Staphylococcus aureu. Hasil penelitian yang di peroleh dari masing masing perlakuan yaitu 12,10 mm, 11,05 mm, 10,89 mm, 11,35 mm, 17,84 mm. isolasi bakteri endofit getah batang pisang kepok efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Zona hambat yang di hasilkan efektif termasuk dalam kategori zona hambat kuat , dan hasil uji statistik isolat getah batang pisang kepok menyatakan di bawah sig <0,05 sehingga dapat memberikan efek terhadap Staphylococcus aureu
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK DAUN JAMBU BOL ( Syzygium Malaccense L ) TERHADAP Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) M. ARFAN UMASANGAJI
    Daun Jambu Bol (Syzygium Malaccense L) merupakan tanaman yang memiliki kandungan metabolit sekunder seperti fenol, flavonoid,tanin, kuinon, steroid, saponin dan alkaloid yang dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan gel dari Antibakteri Ekstrak Daun jambu bol (Syzygium Malaccense L) menjadi sediaan gel yang memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta berapa konsentrasi optimum yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus Dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptis (bentuk, warna, bau), uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji daya sebar serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Staphylococcus aureus didapat zona hambat 1% adalah 9mm masuk dalam kategori zona hambat sedang, 3% adalah 19,6mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 5% adalah 20,3 mm masuk dalam kategori zona hambat sangat kuat. Sediaan gel dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5% memenuhi persyaratan uji organoleptic (bentuk, bau, dan warna), uji homogenitas, uji ph, uji viskositas dan uji daya sebar serta stabil secara fisika dan kimia dan sediaan gel pada konsentrasi 1%, 3% dan 5% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus serta zona hambat yang baik.
  • Item
    ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK KLOROFORM DARI SENYAWA RIMPANG BANGLE (Zingiber Cassumunar Robx)
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-19) RIZKY NURFADHILAH
    Tanaman bangle atau nama ilmiah (Zingiber cassumunar robx), adalah salah satu tanaman yang sering dijadikan sebagai obat herbal oleh masyarakat. Tanaman ini mudah ditemukan dan dibudidayakan, sehingga merupakan obat tradisional. Rimpang bangle mengandung senyawa golongan flavonoid, kuinon, steroid dan triterpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terkandung oleh sampel Rimpang Bangle (Zingiber Cassumunar Robx). Dan juga ingin mengetahui senyawa apa saja yang bisa ditarik oleh plarut kloroform dan yang tidak dapat ditarik oleh plarut kloroform yang berlokasikan di daerah Pangkep. Metode penelitian secara eksperimental dengan pelarut metanol dengan metode maserasi. Hasil ekstrak metanol di rotaf lalu di partisi dengan pelarut kloroform 1:1 hingga diperoleh hasil ekstrak kental kloroform sebanyak 31,343 gram. dilanjutkan dengan identifikasi uji alkaloid pereaksi wagner (membemtuk endapan putih) mayer, (endapan putih), flavonoid Fecl3, (warna hijau,merah,ungu), dan steroid, liberman Burchad (cincin merah kecoklatan atau ungu). kemudian di fraksinasi dengan metode kkcv dengan perbandingan eluen N-Heksan 100%, N-heksan:Etil asetat 8:2, 6:4, 4:6, 2:8, Etil Asetat 100% dan Metanol 100%. Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa yaitu identifikasi warna dengan metode KLT Dimana hasil yang diperoleh yaitu uji alkaloid menggunakan pereaksi wagner dan mayer menunjukan positif ekstrak Rimpang Bangle (zingiber cassumunar roxb) dengan adanya endapan putih yang nampak pada lampu UV, sedangkan untuk pengujian flavonoid menggunakan pereaksi FeCl3 hasil positif berwarna merah, biru, ungu dan hijau yang nampak pada sinar UV, pengujian selanjutnya adalah steroid dimana pereaksi yang diguakan yaitu Lieberman Burchard dengan hasil positif (+) ditunjukan dengan warna hijau yang terlihat pada sinar UV dengan menggunakan metode KLT.
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN SERBUK EFFERVESCENT DARI LIMBAH TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIINFLAMASI TERHADAP TIKUS JANTAN PUTIH (Rattus Novergicus)
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) MUTIA TASYA AULIA.A
    Inflamasi merupakan suatu respon informasi tubuh terhadap suatu gangguan dari faktor eksternal. Kalsium pada tulang ikan bandeng memiliki aktivitas antiinflamasi yang dapat menyembuhkan pembengkakan pada kaki tikus dengan cara menghambat reseptor IL-6 dan IL-10. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan limbah tulang ikan bandeng (Chanos chanos) menjadi sediaan serbuk effervescent antiinflamasi yang stabil secara fisik dan kimia serta untuk menentukan konsentrasi optimum efek antiinflamasi pada tikus jantan putih (Rattus novergicus) yang diinduksi oleh karagenan. Tulang ikan bandeng (Chanos chanos) mengandung kalsium 4%, fosfor 3% dan protein 32%. Kalsium karbonat memiliki aktivitas antiinflamasi. Hasil Kalsium secara analisis spektro AAS pada sampel limbah tulang ikan bandeng (Chanos chanos) menunjukkan 243121 mg/kg kalsium pada sampel tersebut. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pembentukan edema buatan pada telapak kaki tikus (Rattus novergicus) dengan menggunakan karagenan 1% dan dilakukan uji mutu fisik dan kimia berupa uji organoleptik, uji waktu larut, uji kecepatan alir, uji pH, uji kadar air serta Cycling test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan serbuk effervescent dari limbahtulang ikan bandeng (Chanos chanos) memenuhi persyaratan. Sediaan effervescent dari limbah tulang ikan bandeng (Chanos chanos) pada konsentrasi 1000mg/kgBB memiliki persen rata-rata edema yang lebih baik dengan nilai 25,40% dibandingkan dengan konsentrasi 900mg/kgBB dan 800mg/kgBB. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa formula III Sediaan serbuk effervescent tulang ikan bandeng (Chanos chanos) memiliki konsentrasi optimum sebesar 1000 mg pada tikus jantan putih (rattus novergicus) yang diinduksi karagenan