Faculty of Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1
Browse
Item EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN TUBERKULOSIS DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR PERIODE JANUARI-JUNI 2021(2024-12-23) SITTI BAHRIATuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh basil mycobacterium tuberculosis. biasanya mengenai paru-paru (pulmonary tb) tetapi juga dapat mempengaruhi situs lain (extrapulmonary tb). Penyakit ini menyebar di udara ketika penderita pilmonary tb mengeluarkan bakteri misalnya dengan batuk Kepatuhan pemakaian obat tuberkulosis sangat penting, karena jika pengobatan tidak dilakukan secara teratur dan tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan maka akan timbul kekebalan kuman tuberkulosis terhadap obat anti tuberkulosis (OAT). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan penggunaan obat anti tuberkulosis pada pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar periode januari-juni 2021. Metode Penelitian ini yaitu penelitian dengan metode deskriptif yakni pengambilan data secara rektrospektif yang didasarkan pada rekam medik. Pengambilan Sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan data yang diperoleh yaitu 65 sampel. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa kepatuhan penggunaan obat anti tuberkulosis berdasarkan tepat pasien yaitu terdapat 65 pasien (100%), tepat indikasi yaitu terdapat 65 pasien (100%),tepat obat terdapat 65 pasien (100%), dan tepat dosis yaitu 65 pasien (100%).Item ANALISIS KADAR METHANIL YELLOW PADA MIE BASAH YANG BEREDAR DI PASAR KOTA MAKASSAR DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS(2024-12-23) SIFERA SONIA RANGGATAUMie basah adalah salah produk makanan yang paling mudah ditemukan di pasaran. Methanil yellow merupakan pewarna textile yang sering di tambahkan pada mie basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah produk Mie basah yang beredar dipasar tradisional dan modern kota makassar mengandung Methanil yellow dan berapa kadar methanil yellow yang terkandung pada Mie basah menggunakan metode experimental laboratorium dengan KLT dan Spektrofotometri UV-Vis. Berdasarkan hasil uji KLT diperoleh 2 sampel positif mengandung Methanil yellow dengan nilai Rf dari sampel PT 3 0,74 cm dan sampel PT 5 0,74 cm diliat dari nilai RF baku yaitu 0,72 cm dan di peroleh hasil kadar Methanil yellow dari Mie basah untuk sampel PT 3 0,0260% dan sampel PT 5 0,0364%. Berdasarkan hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari 10 produk mie basah yang beredar di pasar tradisional dan modern kota makassar, terdapat dua diantaranya positif mengandung pewarna sintetis Methanil yellow yaitu pada sampel PT 3 dan pada sampel PT 5.Item UJI TOKSISITAS HASIL PARTISI KULIT BATANG JAMBU METE (Anacardium occidentale Linn) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BSLT)(2024-12-23) REZA IKA WAHYUDITanaman Jambu mete (Anacardium occidentale L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat sebagai obat. Uji toksisitas merupakan salah satu uji yang bertujuan untuk mendeteksi adanya efek toksik suatu zat pada sistem biologi untuk memperoleh data dosis dan respon khusus dari sediaan uji. Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) merupakan uji pendahuluan yang mengarah pada uji aktivitas toksik senyawa metabolit sekunder menggunakan larva udang Artemia salina L. Uji toksisitas dengan menggunakan metode Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) bertujuan untuk mengetahui kadar kandungan senyawa yang berpotensi sebagai racun pada pertumbuhan sel dan salah satu metode pengujian toksisitas yang menggunakan larva udang artemia salina L sebagai hewan uji. Pengujian dilakukan dengan menggunakan DMSO sebagai kontrol positif dan 10 variasi konsentrasi yaitu 10 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 125 ppm, 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm, 1000 ppm, dan 2000 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas dengan metode Brine shrimp lethality test (BSLT) dari hasil partisi kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale l). Berdasarkan hasil analisis probit diperoleh nilai LC50 fraksi etanol sebesar 1,883 (1,016-2,588) ppm dan nilai LC50 fraksi n-hexan sebesar 7,268 (6,548-7,721) ppm. Dari hasil analisis probit diatas menunjukan bahwa fraksi etanol kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L) memiliki nilai LC50 yang lebih rendah daripada fraksi n-hexan. Hal ini menujukan bahwa fraksi etanol kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L) diklasifikasikan sangat toksik karena memiliki nilai LC50 dalam rentang 0-100 ppm dan fraksi n-Hexan kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L) memiliki nilai LC50 yang lebih tinggi daripada fraksi etanol. Hal ini menujukan bahwa fraksi n-Hexan kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale L) diklasifikasikan toksik rendah karena memiliki nilai LC50 dalam rentang 500-1000 ppmItem MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN TERAPI INSULIN PADA PENYAKIT DM TIPE 2 UNTUK PASIEN RAWAT JALAN(2024-12-28) NELLA SARITelah dilakukan penelitian tentang Monotoring dan Evaluasi Pengggunaan Terapi Insulin Pada Penyakit DM Tipe 2 Untuk Pasien Rawat Jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan terapi insulin yang meliputi dosis, jenis, dan rute pemberiannya pada pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah H.A.Sulthan Daeng Radja Bulukumba periode 2020. Penelitian dilakukan dengan cara observasional dengan rancangan analisis deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif yaitu dari Rekam Medik pasien yang menderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Cara pengumpulan data penelitian ini berupa data sekunder yaitu dengan menggunakan catatan medik pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 pada periode januari 2020-Desember 2020 kemudian dianalisa secara kualitatif yang meliputi dosis, jenis, dan rute pemberian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis insulin terbanyak yang digunakan adalah jenis insulin kerja panjang (43,33%), yakni levemir (43,33%), dosis dan rute pemberian terbanyak <20 ui (43,33%), dengan rute pemberian terbanyak melalui subkutan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini telah menggunakan pola penggunaan insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di instalasi rawat jalan RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba periode januari 2020- desember 2020 sesuai dengan literatur ADA tahun 2015 dan PERKENI, dan sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Annisa Fikry, et al. (2019).Item PENGARUH WAKTU TUNGGU PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN(2024-12-28) fitriyaniWaktu tunggu merupakan waktu yang dibuhtuhkan oleh pasien untuk menunggu suatu pelayanan, lama waktu tunggu dapat menimbulkan keluhan pasien. Kepuasan pasien merupakan suatu penilaian dan menjadi tolak ukur mutu pelayanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian dan lama waktu tunggu pelayanan resep di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian noneksperimental dengan metode deskrptif yang pengambilan data secara prospektif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan data diperoleh 93 responden. Hasil penelitian waktu tunggu dari 93 resep yaitu didapatkan resep non racikan 67 lembar dan racikan 26 lembar. Tingkat kepuasan pada lima dimensi kenyataan, keandalan, ketanggapan, kepastian atau jaminan dan empati dalam kepuasan pasien yang tidak puas presentase 0% dan sangat puas memiliki presentase 100%. Waktu tunggu pelayanan resep sudah memenuhi standar yaitu ≤ 30 menit untuk obat non racikan dan ≤ 60 menit untuk obat racikan. Hasil tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian termasuk dalam kategori sangat puas. Dan tidak ada hubungan antara waktu tunggu dan kepuasan pasien di instalasi farmasi RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01) RISMAYANTI IRIANYTanaman pare merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat tradisional. Daun pare mengandung beberapa metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan triterpenoid yang mana bermanfaat sebagai antibakteri dan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi gel antijerawat dari ekstrak daun pare (Momordica charantia L) dengan konsentrasi 5%, 7% dan 9% kemudian menguji aktivitasnya terhadap bakteri Propionibacterium acnes menggunakan metode sumuran. Analisis statistik yang dilakukan menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan diameter zona hambat tiap formula terhadap kontrol positif, yaitu p < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka ekstrak daun pare (Momordica charantia L) dapat diformulasikan sebagai gel antijerawat dan memiliki aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes dimana konsentrasi optimumnya yaitu pada konsentrasi 9% dengan diameter rata-rata 16,7mm yang mana termasuk dalam zona hambat kategori kuatItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MASKER PELL OFF EKSTRAK DAUN ECENG GONDOK (Eichhorn crassipes L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE DPPH (1,1dipheny-2- lpicrylhydrazyl).(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) AGUSTINA PETROSYANA KOMOYAPPenelitian ini dengan judul formulasi dan uji aktivitas antioksidan masker pell off ekstrak daun eceng gondok (eichhorn crassipes l.) dengan menggunakan metode DPPH (1,1dipheny-2- lpicrylhydrazyl). Masker wajah peel off merupakan salah satu jenis sediaan masker wajah yang dapat meningkatkan kenyamanan penggunaan dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan pada kulit. Masker tersebut berbentuk pasta, dengan tekstur yang kenta. Eceng gondok (Eichhorn Crassipes L.) merupakan tumbuhan yang tumbuh liar adapun tujuan dari penelitihan ini yaitu Untuk mengetahui ekstrak daun eceng gondok dapat diformulasi sebagai masker pell off yang memiliki kandungan antivitas antioksidan yang tinggi (Eichhornia Crassipes L). formulasi masker pell off pada ekstrak daun eceng gondok (Eichornia crassipes L) dengan presentase aktivitas antioksidan pada ekstrak daun eceng gondok dengan metode DPPH dapat dilihat kategori sangat kuat,kuat,sedang,lemah dan tidak aktif. ini dilihat dari nilai IC50. Pada kosentrasi FI 2% 3,3228 dan FII 4% 2,0359 memiliki nilai antioksidan sangat kuat dan pada FII 6% 21,7246 dan Vitamin C 17,9171 masuk dalam kategori kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN GEL ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) KRISNA SURYADaun gedi (Abelmoschus manihot L.) merupakan bahan alam yang bermanfaat sebagai antibakteri, seperti pengobatan pada jerawat dan penyakit lain. Kandungan senyawa yang berperan sebagai antibakteri yaitu flavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat diformulasikan sebagai sediaan gel antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylacoccus aureus. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, yakni ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dibuat dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi yaitu Kontrol negatif ,FI (2,5%), FII (5%), FIII (7,5%). Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi sediaan dengan uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, uji viskositas , dan uji Cyling test. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Hasil dari penelitian ini menunjukan ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan gel antijerawat yang stabil secara fisika dan kimia. Pada pengujian antibakteri, pada formula I (2,5%) zona hambat yang terbentuk yaitu 10,7 mm, pada formula II (5%) zona hambat yang terbentuk yaitu 15,6 mm dan pada formula III (7,5) merupakan konsentrasi yang memiliki aktivitas antibakteri paling optimal terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan luas zona hambat 18,8 mm. Kesimpulan: Sediaan gel antijerawat ekstrak etanol daun gedi (Abelmoschus manihot L.) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 2,5% yaitu 10,7 mm (sedang), konsentrasi 5% yaitu 15,6 mm (kuat), pada konsentrasi 7,5% yaitu 18,8 mm (kuat).Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) HUSNA BAHARRUDDINEkstrak etanol daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri. Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat membunuh bakteri patogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan efektivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) jika diformulasikan menjadi sediaan facial wash dan pada konsentrasi berapa yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Kemudian dibuat menjadi sediaan facial wash dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu FI (2%), konsentrasi FII (4%), dan konsentrasi FIII (6%), Hasil pengujian stabilitas sediaan meliputi uji organoleptik, viskositas, pH, daya sebar, tinggi busa dan homogenitas, stabil dan memenuhi syarat untuk sediaan facial wash. kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. menunjukkan bahwa konsentrasi FI (2%) memiliki zona hambat sebesar 8,83 mm (kategori sedang), FII (4%) sebesar 9,63 mm (kategori sedang), dan FIII (6%) memiliki zona hambat sebesar 11,3 mm (kategori kuat). Sediaan facial wash ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dari ketiga formula yang memiliki aktivitas antibakteri paling kuat terdapat pada FIII (6%) memiliki zona hambat 11,3 dengan kategori kuatItem TINGKAT KEPUASAN PASIEN TUBERKULOSIS TERHADAP PELAYANAN INFORMASI OBAT DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) IRMA BASIRKepuasan pasien merupakan faktor yang penting bagi penyediaan pelayanankesehatan.Penyediaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kepuasan pasienbekerja dan bersaing secara kompetitif. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Tingkat Kepuasan Pasien Tuberkulosis Terhadap Pelayanan Informasi Obat di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar. Jenis penelitian ini yaitu menggunakan desain yang bersifat observasional dengan analisis kuesioner yang bersifat analisis kualitatif dengan lima dimensi yaitu dimensi kehandalan, ketanggapan, empati, berwujud, dan jaminan. Pengambilan sampel dilakukan dengan jumlah 40 pasien tuberkulosis dirawat jalan. Tingkat kepuasan pada lima dimensi didapatkan hasil dimensi kehandalan 82,90%, dimensi ketanggapan 83,38%, dimensi empati 82,75%, dimensi berwujud 83,25% dan dimensi jaminan 86,83%. Hasil tingkat kepuasan pasien Tuberkulosis Terhadap Pelayanan Informasi Obat di Instalasi Rawat Jalan Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar termasuk dalam kategori sangat puas.Item FORMULASI SEDIAAN LIP CREAM EKSTRAK KULIT AKAR MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH (1,1-diphenyl 1-2-picrylhydrayl)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) YUNI YUNIANTIKulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa turunan antrakuinon yaitu morindon dan morindin yang dapat dimanfaatkan sebagai zat pewarna dan memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat diformulasikan dalam sediaan lip cream sebagai antioksidan dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan lip cream Ekstrak Kulit akar mengkudu (Morinda citrifola L.)dapat memeberikan aktivitas antioksidan. Ekstrak kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dibuat dalam sediaan lip cream dengan berbagai varian konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15% dan dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil evaluasi sediaan sebelum dan setelah cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, dan uji kelembaban menunjukkan bahwan sediaan memiliki stabilitas yang baik. Hasil IC50 yang diperoleh pada kontrol negatif -58,37, formula I yaitu 27,84, Formula II 30,77, formula III 30,77, dan pada kontrol positif sediaan Y.O.U yaitu 34,94. Berdasarkan nilai IC50 dari setiap sediaan menunjukkan kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit akar mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat diformulasikan dalam sediaan lip cream sebagai antioksidan.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM MINYAK ATSIRI DAUN KETAPANG (Terminalia catappa Linn) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis dan Propionibakterium acne(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) HANOK SALEKYPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsiri daun ketapang (Terminalia catapang L) dapat diformulasikan menjadi sediaan serum dan memiliki efetivitas antibakteri terhadap jerawat, Metode penelitian secara eksperimental laboratorium dengan rancangan modifikasi pengujian Tests of Normalit, dan dilanjutkan dengan Kruskal Wallis Test untuk pengujian bakteri sedangkan Paired Samples Test untuk pengujian evaluasi sediaan. daun ketapang (Terminalia catapang L,) dif ormulasi dalam bentuk sediaan kosmetik serum wajah Hasil penelitian menunjukan bahwa ke tiga formula degan konsentrasi 2% 4% 6% sediaan serum minyak atsiri . Yang stabil, setelah dilakukan pengujian secara fisik. Dan sertah dari ke tiga sedian memiliki efektifitas untuk menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus epidermidis dan propionibacterium acnes penyebab jerawat diperoleh hasil daya hambat pada Fl (16,1 kuat ), Fll (22,1 kuat ), dan pada Flll (23,1 sagat kuat). Dan hasil daya hambat pada bakteri staphylococcus epidermidis Fl (15,3 kuat ), Fll (17,0 kuat) dan pada Flll (22,8)Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes PENYEBAB JERAWAT(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) NURINDAH ZULFIANA ARHAMAcne vulgaris atau jerawat adalah penyakit pada kulit yang diakibatkan karena adanya peradangan kronis dengan patogenesis kompleks, yang melibatkan hiperkeratinisasi folikuler, kelenjar sebasea, reaksi imun tubuh, kolonisasi bakteri berlebihan dan peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstran etanol daun belimbing wuluh dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang stabil secara fisik dan kimia serta untuk mengetahui daya hambat sediaan gel ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan metode sumuran. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental, dengan rancangan formula dibagi kedalam tiga konsentrasi, F1 penambahan 2% ekstrak daun belimbing wuluh, F2 penambahan 2,5% ekstrak daun belimbing wuluh, dan F3 penambahan 3% ekstrak daun belimbing wuluh. Digunakan metode maserasi, maserasi dilakukan dengan cara merendam sampel dalam cairan penyari. Evaluasi sediaan gel diantaranya yaitu uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas, dan uji cycling test. Pengujian aktivitas antibakteri pada Propionibacterium acnes dengan konsentrasi 2%, 2,5%, dan 3% . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat diformulasikan menjadi sediaan gel yang stabil secara fisik dan kimia. Dengan nilai daya hambat yaitu F1 10,8 mm (zona hambat kuat), F2 12,1 mm (zona hambat kuat), dan F3 13,6 mm (zona hambat kuat)Item IDENTIFIKASI SENYAWA MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (Syzygium aromaticum) SECARA GC-MS DAN UJI ANTIBAKTERI TERHADAP Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) TONY RICHARD BATUWAELMinyak atsiri merupakan senyawa yang berwujud cairan, yang diperoleh dari bagian tanaman, kulit, akar, daun, batang, biji, buah maupun dari bunga dengan cara penyulingan. Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk salah satu tanaman obat tradisional menghasilkan minyak atsiri dimana komponen utamanya adalah eugenol sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi senyawa minyak atsiri daun cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan menggunakan GC-MS serta melihat aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Identifikasi GC-MS bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia. Hasil GC-MS diambil senyawa yang mempunyai area paling tinggi atau yang dominan. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode eksperimen difusi menggunakan paper disk, konsentrasi 15%, 20%, 25%, kontrol positif, dan kontrol negatif. Hasil penelitian identifikasi menggunakan GC-MS menunjukkan bahwa kandungan terbesar adalah eugenol 90,68% dan caryophyllene 6,25% dan konsentrasi 25% memiliki zona hambat terbesar yaitu 27,53 mm. Uji Anova menunjukkan p = 0,000 yang berarti tidak terdapat perbedaan signifikan diameter zona hambat antar dua kelompok. Maka dapat disimpulkan minyak atsiri daun cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki kandungan eugenol dan caryophyllene serta mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coliItem FORMULASI DAN UJIAKTIVITAS SEDIAAN SABUN BATANG KOMBINASI EKSTRAK ETANOLDAUN KEMANGI (Ocimum basilicumL)DAN KULIT LEMON(Citrus limonL) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ANCELINA A. SANGGENAPADaun Kemangi (Ocimum basilicum L) dan Kulit Lemon (Citrus limon L) merupakan tanaman berkhasiat karena memiliki senyawa yang bersifat antibakteri. Kandungannya yaitu triterpenoid yang bekerja merusak membran sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol kombinasi daun kemangi (Ocimum basilicum L)dan kulit lemon (Citrus limon L) dapat diformulasikan dalam sediaan sabun batang dan mengetahui kombinasi ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilicum L) dan kulit lemon (Citrus limon L) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureusdan Escherichia coli. Penelitian ini memformulasikansediaan sabun batang dengan konsentrasi 1%, 2% dan 3%. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan evaluasi sediaan secara fisika dan kimia serta pengujian antibakteri dengan metode sumuran. Hasil penelitian ini dapat diformulasi dalam sediaan sabun batang yang memiliki aktivitas antibakteri kategori sangat kuat pada formula I dengan zona hambat 23,98 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan pada formula II dengan zona hambat 23,93 mm terhadap bakteri Escherichia coliItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL BIJI PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) YORISMAKaries gigi merupakan penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan dimulai dari permukaan gigi mulai dari email, dentin dan meluas kearah pulpa. Mikroorganisme yang banyak tumbuh dalam rongga mulut yaitu Streptococcus mutans. Biji pepanya memiliki senyawa kimia metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri yaitu senyawa tanin, flavonoid, alkaloid serta terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui aktivitas antibakteri sediaan mouthwash ekstrak etanol biji pepaya terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans dan mengetahui apakah ektrak biji pepaya dapat diformulasikan dalam bentuk mouthwash yang stabil secara fisika dan kimia. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan metode kertas cakram dengan melihat warna bening pada sekitas kertas sebagai zona hambat, dengan masing-masing konsentrasi ektrak pada sediaan 5%, 10% dan 15% serta kontrol positif yang digunakan yaitu Listerin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada F0 tidak mempunyai daya hambat, F1 daya hambat sebesar 16,1 mm, F2 daya hambat sebesar 18,9 mm, F3 daya hambat sebesar 21,5 mm, serta pada kontrol positif daya hambatnya sebesar 15,5 mmItem FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA BAKTERI Pseudomonas aeruginosa(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) MARIA ROSA MISTIKA MARUDaun Bandotan (Ageratum conyzoides L) mengandung senyawa bahan aktif yaitu saponin, tanin, flavonoid, polifenol dan mengandung minyak atsiri yang diduga memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan infeksi luka pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menemukan formulasi sediaan salep yang stabil secara fisik dan kimia serta mengetahui aktivitas antibakteri sediaan terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, dimulai dengan proses maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dan dilanjutkan dengan permbuatan formulasi sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%, 25, 35%, salep tanpa ekstrak sebagai kontrol (-). Sediaan yang telah dibuat dievaluasi stabilitas fisik dan kimianya dengan metode cycling test selama 6 siklus dan diperoleh hasil stabil serta memenuhi syarat untuk semua pengujian. Adapun pengujian aktivitas antibakteri sediaan yang dilakukan menunjukkan bahwa formula dapat dibuat dalam sediaan salep dan memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 15% dengan zona hambat 13,6mm, konsentrasi 25% dengan zona hambat 14,0mm, konsentrasi 35% dengan zona hambat 14,6mItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MOUTHWASH KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) MUFHTIAH DIAN AULIYA TAHRIMDaun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang memiliki senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, saponin dan minyak atsiri yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) dapat diformulasikan menjadi mouthwash yang stabil secara fisik-kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, ekstrak daun salam dan daun sirih dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dibuat menjadi sediaan mouthwash dari ekstrak daun salam dan daun sirih sebagai antibakteri dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 5%:1%, 1%:5% dan 3%:3% menguji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan metode difusi. Hasil formulasi sediaan mouthwash menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pada K- tidak memiliki zona hambat, F1 memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 7,7 mm dengan kategori sedang, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 9,6 mm dengan kategori sedang, pada F3 memiliki zona hambat sebesar 10,3 mm dengan kategori kuat dan pada K+ memiliki zona hambat sebesar 13,9 mm dengan kategori kuat. Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap konsentrasi sediaan mouthwash ekstrak daun salam dan daun sirih (p<0,05). Kesimpulan bahwa sediaan mouthwash kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) pada K- tidak memiliki aktivitas antibakteri sedangkan F1, F2, F3 dan K+ memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HANDWASH DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ISMA HIKA IKHSANTulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) diketahui mengandung senyawa kitosan yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dalam bentuk sediaan handwash dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan 0,3% yang stabil secara fisik dan kimia serta melihat konsentrasi optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium melalui tiga tahap ekstraksi yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi serta dilakukan uji mutu fisik dan uji sabilitas sebelum dan setelah cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode sumuran. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ANOVA pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 0,000 dan pada bakteri Escherichia coli yaitu 0,000. Kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan handwash dan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah konsentrasi 0,3%Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LIP BALM KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DAN SARI BUAH KERSEN (Muntingia calabura L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) SARTIKALip balm adalah sediaan yang di aplikasikan pada bibir untuk melindungi bibir dari faktor lingkungan merugikan seperti bibir kering dan pecah-pecah. Kulit buah naga dan sari buah kersen belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, hal ini disayangkan karena kulit buah naga dan sari buah kersen mengandung vitamin C, vitamin E serta memiliki senyawa antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kombinasi ekstrak kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dan sari buah karsen (Muntingia calabura L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan lip balm yang baik serta untuk mengetahui konsentrasi berapa aktivitas antioksidan yang efektif pada sediaan lip balm dengan metode DPPH. Metode ekstraksi yang digunakan pada kulit buah naga yaitu maserasi dan pada sari buah kersen digunakan freeze dry. Pembuatan sediaan formula dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 2%:4%,4%:4%, dan 4%:2% menguji aktivitas antioksidan. Sediaan lip balm yang jadi diuji mutu fisik sediaan dengan uji organoleptik, uji pH, uji suhu lebur, uji daya sebar, uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga dan sari buah kersen dapat dibuat dalam sediaan lip balm yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai IC50 dari lip balm ekstrak etanol kulit buah naga kombinasi sari buah kersen yang paling efektif pada FII 25,77 ppm yang bersifat antioksidan sangat kuat.