Faculty of Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1

Browse

Search Results

Now showing 1 - 4 of 4
  • Item
    FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) KHAERIL ANWAR
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas dan efektivitas ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Metode penelitian secara eksperimental berupa pembuatan formulasi salep menggunakan ekstrak ubi jalar ungu dengan menggunakan hewan uji sebanyak 5 ekor dengan 5 kelompok perlakuan, yaitu salep ekstrak ubi jalar ungu 5%, 10%, 15%, kontrol negatif dan kontrol positif. Tiap tikus dilukai sepanjang 2 cm dengan kedalaman mencapai bagian dermis. Luka diolesi 2 kali sehari dengan salep yang diuji. Pengamatan luka dilakukan setiap hari (hari ke-1 sampai ke-13). Data yang diperoleh diuji secara statistik ANOVA (Analysis of Variant). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sediaan salep ubi jalar ungu memenuhi persyaratan mutu fisik sebelum dan sesudah cycling test berupa uji organoleptik, homogenitas, pH, dan Viskositas serta mengalami penyembuhan luka. Hasil uji statistik disimpulkan tidak adanya perbedaan yang bermakna (p>0,05). Sehingga salep ubi jalar ungu memenuhi syarat dan konsentrasi 5%, 10%, dan 15% memberikan efektivitas penyembuhan luka pada tikus putih.
  • Item
    UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL HERBA PEGAGAN (Centella asiatica L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-05) DIANA
    Pegagan (Centella asiatica L.) adalah tanaman rumput yang mempunyai manfaat cukup baik sebagai tanaman obat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica L) dalam menurunkan kadar asam urat mencit jantan yang dibuat hiperurisemia dengan kalium oksonat 250mg/kgBB. Mencit yang digunakan adalah mencit dengan kadar asam urat di atas 3,3 mg/dl. Penelitian ini menggunakan 15 ekor mencit jantan yang dibagi atas 5 kelompok masing-masing diberi ekstrak etanol herba pegagan 100 mg, 200mg, 300mg b/v sebagai kontrol perlakuan, diberi Na.CMC 1% b/v sebagai kelompok kontrol negatif dan diberi allopurinol sebagai kontrol positif. Pengukuran kadar asam urat dilakukan sebanyak empat tahap yaitu pengukuran kadar asam urat awal, pengukuran pasca induksi, pengukuran kadar asam urat setelah 60 menit, dan setelah 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol herba pegagan dengan konsentrasi 100mg, 200mg, 300mg dapat menurunkan kadar asam urat pada mencit jantan. Pada pemberian ekstrak etanol herba pegagan 300mg menunjukkan penurunan kadar asam urat yang lebih baik pada mencit jantan yaitu dengan persentase penurunan sebanyak 35,55 %, tidak berbeda jauh dengan allopurinol dalam menurunkan kadar asam urat darah mencit yaitu dengan persentase penurunan sebanyak 42,85 %
  • Item
    UJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK PARTISI EKSTRAK ETANOL DAUN PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-05) ASMIAH
    Salah satu infeksi yang paling umum tersebar di dunia yaitu infeksi cacing. Infeksi cacing merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 2 miliar orang di dunia telah terinfeksi cacing dan Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan prevalensi infeksi cacing di Indonesia sebesar 24,1%. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek anthelmintik partisi ekstrak etanol, daun pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Daun pinang dibuat dalam bentuk ektrak etanol, larut n-heksan dan ≠ larut n-heksan kental dengan menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 20%. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) yang masih hidup dan bergerak, yang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat (Combantrin®) 125 mg), kontrol negatif (larutan NaCl 0,9 %) dan kelompok ektrak etanol daun pinang , larut n heksan dan ≠ larut n-heksan masing- masing 20%. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacing, direndam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok pelakuan selama 2 hari ± 40 jam. Jumlah cacing yang lisis dan paralisis dicatat setiap menit dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol daun pinang (Areca catechu L.) mempunyai efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) secara in vitro.
  • Item
    UJI EFEKTIVITAS ANTELMINTIK PARTISI EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) ELLY IRMA SUNARYO
    Penyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa telur cacing kedalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan manusia karena adanya pencemaran melalui tanah. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antelmintik partisi ekstrak etanol, Biji pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Biji pinang dibuat dalam bentuk hasil partisi ekstrak etanol dengan 3 konsentrasi. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang masih hidup dan bergerak, yang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat 125 mg), kontrol negatif (larutan NaCl 0,9 %) dan kelompok ekstrak etanol biji pinang 10%,20%, 30% , Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacing, direndam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok perlakuan selama 3 hari ± 72 jam dengan interval waktu 6 jam. selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol biji pinang (Areca catechu L.) berpotensi sebagai antelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides) secara in vitro.