Faculty of Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 12
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR (Mouthwash) EKSTRAK DAUN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-16) SALAWATI
    Daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kandungan senyawa aktif seperti saponin, flavonoid, alkaloid dan tannin. Senyawa-senyawa tersebut memiliki mekanisme kerja dengan merusak membrane sel bakteri. Tujuan Penelitian untuk mengetahui stabilitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) yang difomulasikan menjadi sediaan Mouthwash secara fisika dan kimia. Untuk mengetahui aktivitas daya hambat sediaan Mouthwash ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Untuk mengetahui konsentrasi optimum ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) pada mouthwash yang menghambat Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental dengan metode ekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%, dibuat formulasi sediaan mouthwash dengan konsentrasi F1 (2,5%) FII (5%) FIII (7,5%). Sediaan mouthwash diuji stabilitas yang meliputi uji organoleptik, uji pH, uji bobot jenis, uji viskositas sebelum dan sesudah cycling test serta uji aktivitas antibakteri dengan metode paperdisk. Hasil penelitian : Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dapat diformulasikan dalam sediaan mouthwash yang stabil secara fisik dan kimia. Sediaan mouthwash ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat bakteri Streptococcus mutans dengan konsentrasi 2,5% (6,9), 5% (8,23 mm) dan 7,5% (9,26) yang memiliki zona hambat dengan kategori sedang. Sedangkan bakteri Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 2,5% (7,9 mm), 5% (8,7 mm), dan 7,5% (9,3 mm) yang memiliki zona hambat dengan kategori sedang.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MOUTHWASH DARI EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus L.) DAN EKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Streptococcus mutans
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-15) REZKY AULIA
    Mouthwash merupakan salah satu sediaan larutan yang digunakan sebagai pembersih mulut. Mouthwash selain dipercaya dapat membersihkan rongga mulut, mouthwash juga dapat menghambat pertumbuhan ataupun membunuh bakteri, kandungan dari ekstrak daun nangka dan kulit buah kakao yaitu flavonoid, saponin dan tanin sebagai mouthwash. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi ekstrak daun nangka (Artocarpus heterophyllus l.) dan ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao l.) memiliki stabilitas secara mutu fisik dan kimia serta melihat aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan secara ekperimental dengan membuat formulasi dan melakukan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram. Hasil penelitian ekstrak daun nangka dan kulit buah kakao dapat dibuat dalam sediaan mouthwash dengan konsentrasi 2%:4%, 3%:3% dan 4%:2% yang stabil secara mutu fisik dan kimia dari hasil pengukuran organoleptik, pH, viskositas, kejernihan, bobot jenis dan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus konsentrasi yang paling baik di konsentrasi 4%:2% dengan zona hambat 16,7 mm dan Streptococcus mutans pada konsentrasi 4%:2% dengan zona hambat 13,8 mm.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH FRAKSI ETANOL DAUN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB KARIES GIGI (Streptococcus mutans)
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-12) MHD. ASLAN J. NABA
    Karies gigi merupakan suatu kondisi gangguan pada jaringan keras gigi yang diakibatkan oleh kegiatan metabolisme bakteri dalam plak dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Banyak efek yang ditimbulkan dari penggunaan obat sintetis oleh karena itu penggunaan obat kumur berbahan alami seperti daun eceng gondok dengan kandungan antibakteri menjadi alternatif. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas formula mouthwash fraksi etanol ekstrak daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) terhadap bakteri Streptococcus mutans pada konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan memformulasi sediaan mouthwash yang dibagi ke dalam 4 formula yaitu formula 1 adalah formula sediaan mouthwash tanpa zat aktif, formula 2, 3 dan 4 adalah formula sediaan mouthwash fraksi etanol daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kestabilan fisik dan kimia yang meliputi organoleptik, viskositas dan pH ditentukan pada sebelum dan sesudah cycling test selama 6 siklus, kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan Teknik difusi agar menggunakan paper disk dengan melihat zona bening yang dihasilkan pada medium dalam cawan petri. Hasil penelitian pada uji organoleptik, viskositas dan pH pada saat sebelum dan sesudah cycling test memperlihatkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0,05). Kemudian uji aktivitas antibakteri pada formula 1 terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) terhadap semua formula. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol daun eceng gondok (Eichhornia crassipes) dapat diformula menjadi sediaan mouthwash dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI DAYA HAMBAT SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL RIMPANG LENGKUAS MERAH (Alipinia purpuruta K Schoum) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-11) IMELDA SISKA OKTAVIANA M,
    Imelda Siska Oktaviana M. 2021. Formulation and Inhibitory Test Of Red Galangal Rhizome Extract (Alipinia purpurata K Schoum) Againt Streptococcus mutans. Supervised by Mirfaidah Nadjamuddin and Tendri Ayu Adri. This study aimed to formulate red galangal rhizome extract (Alipinia purpurata K Schoum) as a mouthwash to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria and to see the area of the inhibition zone in inhibiting Streptococcus mutans bacteria. This type of research was an experimental study conducted by formulating and testing the inhibitory power of mouthwash preparations with ethanol extract of red galangal rhizome (Alipinia purpurata K Schoum) against Streptococcus mutans bacteria. Data colletion techniques used the statistical analysis method ANOVA (analysis of variance) type one way ANOVA. The results showed that the formulation of the red galangal rhizome extract (Alipinia purpurata K Schoum) as a mouthwash could inhibit bacterial growth with an average area of inhibition zone for mouthwash preparations with red galangal rhizome extract at a concentration of 1%, 5%, and 10% obtained mouthwash preparation. Which is effective in inhibiting Streptococcus mutans is a concentration of 10% with an average inhibiting zone of 9.06 mm in the medium category.
  • Item
    POTENSI ANTIBAKTERI FORMULASI SEDIAAN MOUTHWASH DARI EKSTRAK KULIT BUAH SALAK (Salacca zalacca) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans
    (PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-07) INDAH MUTIARA NANDHA
    Ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, tanin yang salah satu manfaatnya dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) dapat diformulasikan menjadi sediaan mouthwash yang stabil secara fisik dan untuk mengetahui sediaan ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dibuat menjadi sediaan moutwash dari ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) sebagai antibakteri dengan variasi konsentrasi yaitu 5%, 10%, dan 15%, dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan metode difusi. Hasil formulasi sediaan mouthwash menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, pH, bobot jenis, viskositas, kejernihan. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pada F1 memiliki zona hambat sebesar 9,6 mm dengan kategori sedang, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 11,5 mm dengan kategori kuat, dan F3 memiliki zona hambat sebesar 12,7 mm dengan kategori kuat. Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap konsentrasi sediaan mouthwash ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) (p<0,05). Dengan konsentrasi optimum ekstrak kulit buah salak sebesar 15% dengan kategori kuat terhadap Streptococcus mutans.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MOUTHWASH EKSTRAK ETANOL DAUN TURI (Sesbania grandiflora L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN JAMUR Candida albicans
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) ASTURA
    Daun turi (Sesbania grandiflora L.) memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur dalam sediaan mouthwash untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Telah dilakukan penelitian ini dengan tujuan memformulasikan sebagai sediaan Mouthwash yang stabil secara fisika dan kimia serta untuk mengetahui aktivitas sediaan berdasarkan aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Candida albicans. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, lalu diformulasikan menjadi sediaan mouthwash dengan berbagai konsentrasi yaitu FI (2%), FII (4%), dan FIII (8%). Parameter yang diamati pada penelitian ini antara lain uji pH, uji viskositas, cycling test, dan uji aktivitas sediaan. Hasil penelitian menunjukan sediaan mouthwash yang telah dibuat memenuhi persyaratan parameter uji, serta hasil uji bakteri 0,125>0,05 dan uji jamur 0,346>0,05 yang menunjukan bahwa sebelum dan sesudah cycling test tidak menunjukan adanya perbedaaan data serta diameter rata-rata zona hambat bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans. Kesimpulan bahwa ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan mouthwash yang stabil secara fisika dan kimia, serta sediaan mouthwash dari ekstrak etanol daun turi (Sesbania grandiflora L.) memiliki aktivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan jamur Candida albicans.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH FRAKSI METANOL DAUN PUCUK MERAH (Syzygium myrtifolium Walp) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans
    (Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) TIANSY SENOLINGGI
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sediaan mouthwash fraksi metanol daun pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp) stabil secara fisik dan kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode yang digunakan adalah metode fraksinasi. Fraksi daun pucuk merah (Syzygium myrtifolium Walp) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang mempunyai aktivitas antibakteri. Evaluasi sediaan mouthwash meliputi uji organoleptik yang menghasilkan bau segar, bentuk cair, rasa dingin, warna kecoklatan serta. Uji pH memenuhi kriteria pH mouthwash jadi dapat dikatakan aman. Uji homogenitas menunjukkan susunan yang homogen. Uji bobot jenis memenuhi kriteria kemudian hasil pengujian antibakteri diantara ketiga formula, konsentrasi terbaik yaitu formula ketiga (1,5%) dengan zona hambat 16,33 mm termasuk dalam kategori kuat sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga formula memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MOUTHWASH KOMBINASI INFUSA DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L) DAN DAUN KEMANGI (Osmium basilica L) TERHADAP Streptococcus mutans
    (PERPUSTAKAAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) NURUL FITRIANI
    Daun jambu biji (Psidium guajava L.) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki senyawa alkaloid, flavonoid, tanin yang manfaatnya dapat berfungsi sebagai antibakteri dan memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi daun jambu biji dan daun kemangi dapat diformulasikan menjadi sediaan mouthwsh yang stabil secara fisik dan untuk mengetahui kombinasi daun jambu biji dan daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptoccous mutans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, daun jambu biji dan daun kemangi diinfusa menggunakan pelarut air suling, dibuat menjadi sediaan mouthwash sebagai antibakteri dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 20%:10%, 25%:10% dan 30%:10% dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan metode difusi. Hasil formulasi sediaan mouthwash menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, pH, viskositas, dan bobot jenis. Pada Analisis One Way Anova diperoleh nilai signifikansi 0,001 (p<0,005). Analisis Post Hoc Test LSD menunjukkan bahwa kelompok perlakuan dengan konsentrasi 20%:10%, 25%:10% dan 30%:10% memiliki nilai p>0,05 sehingga disimpulkan bahwa kombinasi daun jambu biji (Psidium guajava L.) dan daun kemangi (Ocimum basilicum L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan mouthwash dan dapat memberikan efek antibakteri, dengan konsentrasi optimum kombinasi ekstrak jambu biji dan daun kemangi sebesar 30%:10% dengan kategori sedang terhadap Streptococcus mutans
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS MOUTHWASH FRAKSI ETANOL DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) TERHADAP JAMUR Candida albicans PENYEBAB SARIAWAN
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-04) HUSNUL KHATIMAH
    Sariawan merupakan suatu penyakit yang umum diderita oleh seseorang suatu peradangan jaringan lunak pada bagian mulut yang ditandai ulkus yang tanpa disertai gejala penyakit lain. Salah satu penyebab terjadinya sariawan diantaranya yaitu stress, luka pada bagian mulut, kekurangan vitamin C, dan juga akibat infeksi pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan di dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fraksi etanol daun ketepeng cina (Cassia alata L) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan mouthwash yang stabil secara fisik maupun kimia, adapun hasil yang diperoleh yaitu signifikan herhadap sediaan mouthwash yang stabil uji mutu dan kimia. Serta untuk mengetahui aktivitas sediaan terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans penyebab sariawan. Metode penelitian secara eksperimental laboratorium dengan pengujian aktivitas antijamur dengan metode difusi teknik cakram serta evaluasi kimia dan fisika terhadap konsentrasi fraksi 0,5%, fraksi 1% dan fraksi 2%, kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil penelitian sediaan mouthwash fraksi etanol 0,5% menunjukkan hasil 11,3 mm dengan kategori kuat, fraksi etanol 1% yaitu 11,6 mm termasuk kategori kuat, dan fraksi etanol 2% menunjukkan hasil 11,7% mm termasuk kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak fraksi etanol daun ketepeng (Cassia alata L.) memiliki zona hambat yang kuat dengan konsentrasi 0,5 % , 1%, dan 2 %.