Faculty of Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/1
Browse
3 results
Search Results
Item UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PARTISI CAIR-CAIR EKSTRAK ETANOL AKAR KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-14) EKA NURWAHYUNIEka Nurwahyuni (NIM: D1B120269). Uji Aktivitas Antibakteri Partisi Cair-Cair Ekstrak Etanol Akar Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis (Dibimbing oleh Mirfaidah Nadjamuddin dan Widya Ariati) Akar kelakai (Stenochlaena palustris(Brum f) Bedd) adalah jenis tumbuhan yang tumbuh subur ditanah gambut dan juga ditemukan tumbuh baik ditanah berpasir. Akar kalakai memiliki senyawa alkaloid, saponin dan tanin yang memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi partisi ekstrak etanol akar kelakai (Stenochlaena palustri (Burm.f) Bedd.) yang paling baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan untuk mengetahui persentase hasil rendeman partisi pelarut etanol pada ekstrak akar kelakai. Metode penelitian ini dilakukan secara ekperimental laboratorium,akar kelakai dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dibuat dengan variasi konsentrasi partisi ekstrak etanol akar kelakai 3%, 5%, dan 7% dengan metode difusi cakram. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 3%, 5% dan 7% masing-masing memiliki aktivitas antibakteri yaitu yaitu masing – masing zona hambat partisi cair-cair ekstrak etanol akar kelakai 3% 13,4 mm, 5% 14,3 mm dan 7% 15,4 mm yang berarti memiliki daya hambat kuat. Persen rendemen partisi pelarut etanol sebesar 36 %.Item UJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK PARTISI EKSTRAK ETANOL DAUN PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-05) ASMIAHSalah satu infeksi yang paling umum tersebar di dunia yaitu infeksi cacing. Infeksi cacing merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit cacing. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan 2 miliar orang di dunia telah terinfeksi cacing dan Data Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan prevalensi infeksi cacing di Indonesia sebesar 24,1%. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek anthelmintik partisi ekstrak etanol, daun pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Daun pinang dibuat dalam bentuk ektrak etanol, larut n-heksan dan ≠ larut n-heksan kental dengan menggunakan konsentrasi yang sama yaitu 20%. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) yang masih hidup dan bergerak, yang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat (Combantrin®) 125 mg), kontrol negatif (larutan NaCl 0,9 %) dan kelompok ektrak etanol daun pinang , larut n heksan dan ≠ larut n-heksan masing- masing 20%. Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacing, direndam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok pelakuan selama 2 hari ± 40 jam. Jumlah cacing yang lisis dan paralisis dicatat setiap menit dan selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol daun pinang (Areca catechu L.) mempunyai efek anthelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) secara in vitro.Item UJI EFEKTIVITAS ANTELMINTIK PARTISI EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) ELLY IRMA SUNARYOPenyakit kecacingan merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh masuknya parasit berupa telur cacing kedalam tubuh manusia melalui saluran pencernaan manusia karena adanya pencemaran melalui tanah. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antelmintik partisi ekstrak etanol, Biji pinang (Areca catechu L.) terhadap cacing gelang Ascaris Lumbricoides secara in vitro. Uji efektivitas dilakukan dengan metode eksperimental untuk mengukur waktu paralisis dan kematian cacing. Biji pinang dibuat dalam bentuk hasil partisi ekstrak etanol dengan 3 konsentrasi. Hewan uji yang digunakan yaitu cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang masih hidup dan bergerak, yang diambil dari usus halus babi. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (pirantel pamoat 125 mg), kontrol negatif (larutan NaCl 0,9 %) dan kelompok ekstrak etanol biji pinang 10%,20%, 30% , Tiap kelompok terdiri dari 3 ekor cacing, direndam dalam cawan petri masing-masing sebanyak 25 ml bahan uji. Kemudian diamati dan dicatat jumlah cacing yang paralisis dan lisis tiap kelompok perlakuan selama 3 hari ± 72 jam dengan interval waktu 6 jam. selanjutnya data dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis dan dilanjutkan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan partisi ekstrak etanol biji pinang (Areca catechu L.) berpotensi sebagai antelmintik terhadap cacing gelang (Ascaris lumbricoides) secara in vitro.