S1 Pharmacy

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/24

Browse

Search Results

Now showing 1 - 5 of 5
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS KRIM MINYAK LEMAK AYAM (Gallusdomesticus) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Propionibacterium acne.
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-09) ANI HERLIVENI
    Salah satu penyakit kulit yang banyak dijumpai pada remaja serta dewasa muda adalah Acne vulgaris atau yang biasa dikenal dengan sebutan jerawat. Jerawat adalah salah satu peradangan yang disertai dengan penyumbatan saluran kelenjar minyak kulit serta rambut (saluran pilosebasea). Adapun salah satu penyebab jerawat yaitu infeksi bakteri yang disebabkan oleh bakteri Propionibacterium acnes. Kandungan yang terdapat dalam minyak lemak ayam yaitu mengandung asam lemak jenuh (SFA/ Saturated Fatty Acid) dan asam lemak tak jenuh (PUFA/Poly Unsatured Fatty Acid). Di samping itu, pentingnya PUFA n-3 dapat memperbaiki jaringan yang rusak serta sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dari sediaan krim minyak lemak ayam (Gallus domesticus) yang apakah aktivitas terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jenis penelitian yaitu eksperimental laboratorium dengan melakukan uji stabilitas pada sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada formula F0 tidak memiliki daya hambat, FI daya hambat sebesar 4,8 mm, FII sebesar 7,2 mm, FIII 9,1, sedangkan kontrol positif vitacid memiliki daya hambat sebesar 16,7. Dari data hasil evaluasi aktivitas bakteri kemudian dianalisis menggunakan One way ANOVA , dimana data yang diperoleh yaitu nilai p > 0,05, yang artinya tidak terdapat perbedaan yang bermakna (signifikan) pada tiap data. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang memberikan efektiv
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN FACIAL WASH GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BIDARA (Ziziphus mauritiana Lam.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-08) IRNALIA KARDILA
    Jerawat adalah suatu penyakit peradangan kronik yang disertai dengan penyumbatan pada lapisan kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Ekstrak Daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) mengandung beberapa senyawa aktif diantaranya flavonoid, saponin, alkaloid dan tanin yang berkhasiaat sebagai antibakteri. Penelitiaan ini bertujuaan untuk menguji kestabilan fisik ekstrak Daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) yang diformulasikan dalam sediaan facial wash gel dan mengetahui daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini adalah penelitiaan eksperimental laboratorium dimana meliputi formulasi sediaan, uji sediaan secara fisik dan kimia serta uji antibakteri. Hasil penelitiaan diperoleh ekstrak daun Daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) dapat diformulasikan dalam sediaan facial wash gel yang memenuhi syarat uji stabilitas fisik sebelum dan sesudah cycling tes yang berupa uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, uji daya sebar, uji daya busa dan pengujiaan aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode sumuran pada konsentrasi sediaan facial wash gel ekstrak Daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) 4%, 5%, dan 6% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona hambat terbesar yaitu pada sediaan Facial wash gel ekstrak daun Daun bidara (Ziziphus mauritiana Lam.) konsentrasi 6% dengan diameter rata-rata 9,3 mm yang termaksud kategori sedang.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN FACIAL WASH GEL LIOFILIZAT BUAH SALAK (Salacca Zalacca) TERHADAP Propionibacterium acnes
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-08) WIDYA IRDHAYANTI. M
    Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas formula facial wash gel liofilisat buah salak (Salacca zalacca) terhadap bakteri Propionibacterium acnes pada konsentrasi 3%, 5%, dan 7%. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan memformulasikan sediaan facial wash gel yang dibagi kedalam 4 formula yaitu formula 1, 2, dan 3 adalah sediaaan facial wash gel liofilisat buah salak (Salacca zalacca) dengan konsentrasi 3%, 5%, dan 7% sedangkan formula 4 sebangai kontrol negatif tanpa zat aktif. Pengujian yang dilakukan yaitu uji kestabilan fisik dan kimia yang meliputi uji organoleptic, uji homogenitas, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya busa, uji ph ditentukan pada sebelum dan sesudah cycling test selama 6 siklus, kemudian dilakukan uji aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes menggunkan metode sumuran dengan melihat zona hambat bening yang dihasilkan pada medium dalam cawan petri. Hasil penelitian pada uji organoleptic, uji homogenitas, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya busa, dan uji ph pada saat sebelum dan sesudah cycling test memperlihatkan bahwa sediaan facial wash liofilisat buah salak dengan konsentrasi 3%, 5%, dan 7% memiliki kualitas sediaan yang baik dan stabil baik secara fisik maupun kimia. Kemudian hasil pengujian antibakteri menunjukkan bahwa sediaan facial wash gel liofilisat buah salak (Salacca zalacca) memiliki daya hambat terhadap Proipinibacterium acnes sebesar F1 19,2 mm (kuat), F2 20,8 (sangat kuat), F3 21,5 (sangat kuat). Hal ini menunjukkan bahwa bertambahnya konsentrasi liofilisat yang ditambahkan menyebabkan bertambahnya zona hambat terhadap bakteri. Disimpulkan bahwa liofilisat buah salak (Salacca zalacca) dapat diformulasikan menjadi sediaan facial wash gel dan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes yang kuat.
  • Item
    FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MASKER GEL PEEL OFF EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne
    (PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) HASNI MARNAWATI
    Daun pare (Momordica charantia) memiliki senyawa flavonoid yang salah satu manfaatnya dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi dan uji aktivitas sediaan masker gel peel-off eksrak etanol daun pare (Momordica charantia) terhadap bakteri Propionibacterium acne. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen meliputi evaluasi sediaan fisik dan kimia masker gel peel off serta pengujian antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan metode difusi tehnik sumuran, pada kontrol positif (sediaan yang dijual dipasaran), kontrol negatif, FI 5%, FII 7%, FIII 10% dan FIV 7% (tanpa pengawet). Hasil penelitian pada formulasi masker gel peel-off memenuhi syarat secara fisika dan kimia. Serta uji aktivitas antibakteri K (-) tidak memiliki zona hambat, K (+) memiliki zona hambat 8,58 mm (sedang), FI 5% memiliki zona hambat 9,65 mm (sedang), FII 7% memiliki zona hambat 10,78 mm (kuat), FIII 10% memiliki zona hambat 11,73 mm (kuat) dan FIV 7% (tanpa pengawet) memilki zona hambat 10,78 mm (kuat). Disimpulkan bahwa sediaan masker gel peel-off ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia) dengan konsentrasi 10% yakni 11,73 mm memilki zona hambat paling tinggi terhadap bakteri Propionibacterium acne.
  • Item
    PENGARUH VARIASI KOMBINASI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK MASKER PEEL OFF DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MASKER PEEL OFF EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) EKA KARTINI
    Gelling agent merupakan zat hidrokoloid yang dapat meningkatkan viskositas dan menstabilkan sediaan gel, dan gelling agent. Terdapat 3 jenis gelling agent : alami, semi sintetik dan sintetik. Apabila penggunaan gelling agent terlalu besar dapat menyebabkan gel sulit diaplikasikan pada kulit, akan tetapi jika penggunaan gelling agent terlalu kecil dapat menyebabkan gel mudah bocor. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi gelling agent terhadap mutu sediaan masker peel-off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan mengetahui uji aktivitas antibakteri masker peel-off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap bakteri propionibacterium acne. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dimaserasi menggunakan etanol 96% lalu dibuat menjadi sediaan peel off dengan variasi jenis gelling agent . Hasil penelitian variasi gelling agent dapat diformulasikan menjadi sediaan masker peel off yang stabil secara fisika dan kimia. Dan terdapat uji daya hambat antibakteri sediaan peel off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.). Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap formula sediaan peel off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) (p<0,05). Dengan konsentrasi optimum gelling agent sebesar 2% F1 dengan kategori sangat kuat terhadap Propionibacterium acnes.