S1 Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/24
Browse
Item FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI PADA BAKTERI Pseudomonas aeruginosa(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) MARIA ROSA MISTIKA MARUDaun Bandotan (Ageratum conyzoides L) mengandung senyawa bahan aktif yaitu saponin, tanin, flavonoid, polifenol dan mengandung minyak atsiri yang diduga memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa yang menyebabkan infeksi luka pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan menemukan formulasi sediaan salep yang stabil secara fisik dan kimia serta mengetahui aktivitas antibakteri sediaan terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa. Penelitian dilakukan secara eksperimental laboratorium, dimulai dengan proses maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian dan dilanjutkan dengan permbuatan formulasi sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak 15%, 25, 35%, salep tanpa ekstrak sebagai kontrol (-). Sediaan yang telah dibuat dievaluasi stabilitas fisik dan kimianya dengan metode cycling test selama 6 siklus dan diperoleh hasil stabil serta memenuhi syarat untuk semua pengujian. Adapun pengujian aktivitas antibakteri sediaan yang dilakukan menunjukkan bahwa formula dapat dibuat dalam sediaan salep dan memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 15% dengan zona hambat 13,6mm, konsentrasi 25% dengan zona hambat 14,0mm, konsentrasi 35% dengan zona hambat 14,6mItem FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS SEDIAAN MOUTHWASH KOMBINASI EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) DAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) MUFHTIAH DIAN AULIYA TAHRIMDaun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman yang memiliki senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, tanin, saponin dan minyak atsiri yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) dapat diformulasikan menjadi mouthwash yang stabil secara fisik-kimia serta memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorim, ekstrak daun salam dan daun sirih dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96%, dibuat menjadi sediaan mouthwash dari ekstrak daun salam dan daun sirih sebagai antibakteri dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 5%:1%, 1%:5% dan 3%:3% menguji aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan metode difusi. Hasil formulasi sediaan mouthwash menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa pada K- tidak memiliki zona hambat, F1 memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 7,7 mm dengan kategori sedang, pada F2 memiliki zona hambat sebesar 9,6 mm dengan kategori sedang, pada F3 memiliki zona hambat sebesar 10,3 mm dengan kategori kuat dan pada K+ memiliki zona hambat sebesar 13,9 mm dengan kategori kuat. Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap konsentrasi sediaan mouthwash ekstrak daun salam dan daun sirih (p<0,05). Kesimpulan bahwa sediaan mouthwash kombinasi ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) dan daun sirih (Piper betle L.) pada K- tidak memiliki aktivitas antibakteri sedangkan F1, F2, F3 dan K+ memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HANDWASH DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ISMA HIKA IKHSANTulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) diketahui mengandung senyawa kitosan yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dalam bentuk sediaan handwash dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan 0,3% yang stabil secara fisik dan kimia serta melihat konsentrasi optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium melalui tiga tahap ekstraksi yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi serta dilakukan uji mutu fisik dan uji sabilitas sebelum dan setelah cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode sumuran. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ANOVA pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 0,000 dan pada bakteri Escherichia coli yaitu 0,000. Kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan handwash dan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah konsentrasi 0,3%Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LIP BALM KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DAN SARI BUAH KERSEN (Muntingia calabura L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) SARTIKALip balm adalah sediaan yang di aplikasikan pada bibir untuk melindungi bibir dari faktor lingkungan merugikan seperti bibir kering dan pecah-pecah. Kulit buah naga dan sari buah kersen belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, hal ini disayangkan karena kulit buah naga dan sari buah kersen mengandung vitamin C, vitamin E serta memiliki senyawa antioksidan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kombinasi ekstrak kulit buah naga (Hylocereus costaricensis) dan sari buah karsen (Muntingia calabura L.) dapat di formulasikan sebagai sediaan lip balm yang baik serta untuk mengetahui konsentrasi berapa aktivitas antioksidan yang efektif pada sediaan lip balm dengan metode DPPH. Metode ekstraksi yang digunakan pada kulit buah naga yaitu maserasi dan pada sari buah kersen digunakan freeze dry. Pembuatan sediaan formula dengan variasi konsentrasi yaitu masing-masing 2%:4%,4%:4%, dan 4%:2% menguji aktivitas antioksidan. Sediaan lip balm yang jadi diuji mutu fisik sediaan dengan uji organoleptik, uji pH, uji suhu lebur, uji daya sebar, uji homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah naga dan sari buah kersen dapat dibuat dalam sediaan lip balm yang stabil secara fisika dan kimia. Nilai IC50 dari lip balm ekstrak etanol kulit buah naga kombinasi sari buah kersen yang paling efektif pada FII 25,77 ppm yang bersifat antioksidan sangat kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN SERUM SARI BUAH KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L) DENGAN METODE DPPH(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) RADIKLA JECINDA MUKKUNBuah kersen (Muntingia calabura L.) merupakan salah satu tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan, mengandung senyawa vitamin C, tanin, saponin, dan flavanoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sari buah kersen dapat diformulasikan sebagai sediaan serum yang stabil dan untuk mengetahui nilai IC50 sediaan serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat memberikan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Metode penelitian ini dengan membuat sediaan serum wajah dari sari buah kersen (Muntingia calabura L.) dengan variasi konsentrasi yaitu 2%, 4%, 8%, dan menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil formula serum wajah menunjukkan bahwa tidak terjadi perbedaan sebelum dan sesudah cycling test baik pada pengujian organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, dan Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1 dengan konsentrasi 2% memiliki nilai antioksidan 2.847745 ppm, F2 dengan konsentrasi 4% memiliki nilai antioksidan 2.659823 ppm, dan F3 dengan konsentrasi 8% memiliki nilai antioksidan 2.5498818 ppm, ketiga sediaan tersebut memiliki kategori antioksidan sangat kuat. Berdasarkan hal tersebut menunjukkan bahwa serum sari buah kersen (Muntingia calabura L.) memiliki kestabilan fisik dan kimia dan berpotensi sangat kuat sebagai antioksidan.Item FORMULASI SEDIAAN SPRAY HAND SANITIZER MINYAK ATSIRI SEREH WANGI (Cymbopogon nardus L.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) DESI FITRIANI MONIJASereh wangi adalah salah satu tanaman penghasil minyak atsiri. Minyak atsiri yang terkandung dalam sereh wangi memiliki khasiat salah satunya sebagai antibakteri dan antiseptik.Oleh karena itu, komponen minyak sereh wangi adalah citronellal, citronellol, dan geraniol yang manfaat paling terkenalnya sebagai mosquito repellent alami. Jadi produk hand sanitizer yang dihasilkan nanti akan mempunyai dua fungsi sekaligus (double action) yaitu selain sebagai antiseptik tangan juga berfungsi sebagai mosquito repellent alami. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan spray hand sanitizer Minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L) dan untuk mengetahui berapa konsentrasi optimal minyak atsiri sereh wangi dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini di lakukan secara eksperimental laboratorium di mulai dengan proses destilasi uap dengan menggunakan pelarut Aquadest kemudian di lanjutkan dengan pembuatan formulasi sediaan hand sanitizer dengan kosentrasi 5% 10% 15% dan kontrol negatif (-). Sediaan yang telah di buat di evaluasi stabilitas fisik dan kimianya dengan metode cycling test selama 6 siklus dan di peroleh hasil stabil serta memenuhi syarat untuk semua pengujian. Adapun pengujian aktivitas antibakteri sediaan yang dilakukan menunjukkan bahwa formula dapat dibuat dalam sediaan spray hand sanitizer dan memiliki aktivitas antibakteri pada konsentrasi 5% dengan zona hambat 10,1mm, konsentrasi 10% dengan zona hambat 11,3mm, konsentrasi 15% dengan zona hambat 16,25mm.Item FORMULASI DAN UJI SEDIAAN PERMEN JELLY DARI LIMBAH KULIT BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) SEBAGI ANTIOKSIDA DENGAN METODE DPPH(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-03-12) FIRA YUNIARKulit bawang merah (Allium cepa L.) merupakan salah satu limbah rumah tangga yang sangat jarang dimaanfaatkan oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Tujuan penelitiaan ini adalah untuk mengetahui apakah limbah kulit bawang merah dapat di formulasikn menjadi sediaan permen jelly dan untuk mengetahui apaka limbah kulit bawang merah memiliki aktivitas antioksidan dengan mengunakan metode eksperimental laboratorium. Redamen kulit bawang merah yang di peroleh adalah sebesar 21,048%. Dibuat sediaan permen jelly dengan konsetrasi ekstrak formula 2%, 5%, 10% . dilakukan pengujian Uji kadar air, Uji daya sebar, Uji derajat keseamaan ( PH ), Uji organoleptic. Berdasarkan hasil pengukuram aktivitas antioksidan maka didapatkan hasil IC50 pada formula I, formula II, formula III secara berturut-turut yaitu 38,7733 ug/mL, 76,7315 ug/mL, dan 22,4550 ug/mL. Formula I dikategorikan sangat kuat, formula II dkategorikan kuat, formula III dikategorikan sangat kuat antioksidan tetapi yang paling bagus terdapat padan formula I dengan nilai IC50 sebesar 38,7733 ug/mL.Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ACNE GEL DARI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangonstana Linn) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) ANDI AMATULLAH ANNISAJerawat merupakan penyakit kulit yang disebabkan banyak hal salah satunya oleh bakteri Propionibacterium acnes. Banyak produk gel anti-acne berbahan kimia yang beredar di pasaran, namun penggunaannya dapat menyebabkan resistensi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan gel anti-acne dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) yang memenuhi standart dan untuk mengetahui sediaan gel anti acne dari ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana Linn) memiliki aktifitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes. Metode penelitian meliputi ekstraksi kulit manggis dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, formulasi gel berbasis Na-CMC, serta evaluasi meliputi uji organoleptic, pH, viskositas, daya sebar, dan homogenitas. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar untuk menentukan zona hambat terhadap Propionibacterium acnes. Uji iritasi dan uji hedonik melibatkan 10 panelis untuk menilai tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, tekstur, dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel dengan konsentrasi ekstrak kulit manggis 10% memenuhi standar stabilitas fisik dengan pH 4,5–8,0, viskositas 2000–4000 mPaS, dan daya sebar 5–7 cm. Aktivitas antibakteri optimal ditemukan pada konsentrasi 10% dengan zona hambat sebesar 12 mm termasuk kategori kuat. Selain itu, uji iritasi menunjukkan tidak adanya reaksi alergi, dan uji hedonik menunjukkan formula F2 dan F3 sebagai yang paling disukai. Formulasi ini berpotensi menjadi alternatif produk anti-acne berbahan alami yang efektif, aman, dan diterima konsumen.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACE MIST EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Caffea Canephora) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) RAHMA ASTI UTAMITanaman biji kopi merupakan tanaman yang dipercaya memiliki efek antibakteri, sebagai antioksidan, dan sekaligus dapat mencerahkan wajah. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat didalam biji kopi diantaranya alkaloid, tanin dan saponin. Metabolit sekunder tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri salah satunya bakteri penyebab jerawat yaitu Propionibacterium acne. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental skala laboratorium yang bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol biji kopi (Coffea Canephora) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan face mist yang stabil secara fisika dan kimia dari hasil pengukuran uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi, uji pH, uji viskostias, uji waktu kering, uji bobot jenis, cycling test. Serta uji aktivitas antibakteri terhadap Propinibacterium acnes. Hasil pengujian aktivitas antibakteri berdasarkan konsentrasi hasil rata-rata yang didapatkan pada konsentrasi 3% sebesar 8,5 mm (sedang), konsentrasi 6,25% sebesar 8,7 mm (sedang), konsentrasi 12,5% sebesar 8 mm (sedang), kontrol negatif tidak terdapat zona hambat dan kontrol positif sebesar 18,2 mm (kuat). Maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol biji kopi sediaan face mist mampu menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes dan stabil secara fisika dan kimiItem ANALISIS KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA SESEORANG YANG MELAKUKAN GYM SECARA RUTIN DAN TIDAK RUTIN(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HAJAR ASWADGym adalah olahraga yang menggunakan alat beban. Gym yang dilakukan secara rutin dapat membantu proses pembakaran sumber energi, sehingga bergantung pula terhadap kerja optimal. Olahraga terbukti dapat memelihara elastisitas dan kesehatan kulit sehingga lemak di dalam tubuh banyak berkurang dan memberikan dampak menurunnya persen lemak tubuh serta kadar kolesterol dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan analisis kadar kolesterol total pada seseorang yang melakukan gym secara rutin dan tidak rutin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel penelitian dilakukan di Celebes Futsal dan Gym daerah Antang kota Makassar yang berjumlah 22 orang yang berjenis kelamin laki-laki 11 responden gym rutin dan 11 responden gym tidak rutin. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil yang melakukan gym secara rutin sebanyak 5 responden (46%) yang memiliki kadar kolesterol normal dan kadar kolesterol yang tidak normal terdapat 6 responden (54%) sedangkan hasil yang melakukan gym tidak rutin terdapat 6 responden (54%) dengan kadar kolesterol normal dan 5 responden (46%) kadar kolestrol tidak normal. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian berdasarkan uji SPSS <0,05 tidak ada perbedaan yang signifikan dengan nilai P= 0,026 antara kadar Kolesterol Total pada peserta gym secara rutin dan tidak rutiItem UJI AKTIVITAS ANTIFUNGI FORMULASI SABUN CAIR PEMBERSIH KEWANITAAN (Feminine hygiene) EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis L.) TERHADAP JAMUR Candida albicans(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NURWAHIDAH HUMAIRAH ZAHARSukun (Artocarpus altilis L.) merupakan salah satu tanaman obat yang memiliki kandungan senyawa polifenol dan flavanoid sebagai antimikroba serta alkaloid sebagai antiseptik. Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun sukun dapat diformulasikan menjadi sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) yang stabil secara fisika kimia dan untuk mengetahui sediaan feminine hygiene dengan konsentrasi 4%, 7% dan 10% yang efektif menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Pada penelitian ini dilakukan formulasi sediaan feminine hygiene dengan konsentrasi 4%, 7% dan 10% dan dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji viskositas, dan uji tinggi busa. Pada uji aktivitas antifungi dilakukan dengan metode sumuran untuk menguji aktivitas antijamur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis L.) diperoleh hasil rendamen sebesar 16,5%. Sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene)) konsentrasi 4%, 7% dan 10% stabil secara fisika kimia dan aktivitas antijamur sediaan feminine hygiene yang dihasilkan pada konsentrasi 4%, 7% dan 10% pada jamur Candida albicans yaitu 20,8 mm, 22,1 mm dan 24,3 mm yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Dapat disimpulkan sabun cair pembersih kewanitaan (feminine hygiene) pada konsentrasi 10% yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans.Item ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSIA ANANDA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) NUR FITRI AULIAHPenggunaan antibiotik yang tidak tepat merupakan sumber utama resistensi antibiotik. Tujuan penelitian, untuk menganalisis rasionalitas penggunaan obat antibiotik sefalosporin pada pasien rawat inap di RSIA Ananda Makassar berdasarkan kriteria penggunaan obat yaitu tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, serta tepat dosis. Metode penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu pengambilan data dilakukan dalam satu waktu. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel yang didasarkan atas kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan mengelompokkan data karakteristik pasien serta menganalisis rasionalitas penggunaan antibiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik pada pasien rawat inap di RSIA Ananda Makassar periode Januari – Mei 2024 berdasarkan indikator tepat indikasi (100%), tepat pasien (100%), tepat obat (100%), dan tepat dosis (100%). Berdasarkan hasil penelitian, kesesuaian penggunaan antibiotik di RSIA Ananda Makassar mencapai 100% selama periode Januari-Mei 2024, sehingga penggunaannya dikategorikan rasional.Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN SPRAY ANTINYAMUK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) DAN MINYAK ATSIRI SERAI WANGI (Cymbopogon nardus L. Rendl.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) RIFKA ANNISA RAMLYKemangi merupakan tanaman yang dapat membantu mengendalikan nyamuk. Dalam bidang farmakologi, daun kemangi mengandung senyawa flavonoid, saponin, tanin, serta alkaloid dapat dimanfaatkan. Selain itu, tanaman Serai wangi, atau sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendl.), adalah tanaman lain yang dapat digunakan sebagai pestisida (anti nyamuk) selain daun kemangi. Tanaman sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendl.) yang mengandung sitronelal, geraniol dan silika yang menyebabkan pengeringan (pelepasan cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga menyebabkan kematian karena pengeringan, sitronelol dan geraniol diaktifkan. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan penggunaan bahan alami sebagai alternatif untuk penolak nyamuk agar meminimalkan efek samping dan mengetahui efektivitas daya tolak spray terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode penelitian ini yaitu metode eksperimental dengan menggunakan 20 ekor nyamuk yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu formula I (ekstrak daun kemangi 3% dan minyak serai wangi 7%) formula II (ekstrak daun kemangi 5% dan minyak serai wangi 5%), formula III (ekstrak daun kemangi 7% dan minyak serai wangi 3%), kontrol (-) dan kontrol (+) soffel spray. Dari hasil perhitungan daya tolak nyamuk didapatkan daya tolak nyamuk pada formula I yaitu 90 %, pada formula II daya tolak yaitu 87,5%, sedangkan formula III mempunyai daya tolak 77,5%. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa formula I memiliki daya tolak tertinggi I yaitu 90%.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN OBAT KUMUR EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L) TERHADAP Streptococcus mutans(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-24) ASFIRADaun mengkudu merupakan tanaman obat yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan fisik sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri obat kumur dari konsentrasi yang digunakan terhadap bakteri Streptococcus mutans. Metode pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dilakukan dengan metode difusi agar. Uji evaluasi sediaan obat kumur meliputi uji organoleptis, uji pH dan uji viskositas. Aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans pada F1 konsentrasi 2% menghasilkan zona hambat sebesar 17 mm, F2 konsentrasi 2,5%sebesar 18 mm dan F3 konsentrasi 3% sebesar 19 mm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki kestabilan yang baik dan memenuhi persyaratan untuk diformulasikan serta sediaan obat kumur ekstrak daun mengkudu (Morinda citrifolia L) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan kategori kuat pada konsentrasi 3% dengan diameter zona hambat 19 mm.Item AKTIVITAS SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI TANAMAN ENDEMIK MALUKU EKSTRAK RIMPANG GALOBA (Hornstedtia alliacea) TERHADAP Proteus mirabilis DAN Bacillus sp PADA LUKA DIABETES(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) ANDI NURFADIJAH CAHYUNI PRISMA FAJRIDIYANTIRimpang galoba adalah salah satu flora endemik yang ada di provinsi Maluku yang tersebar di pulau seram tanaman ini mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan triterpenoid yang merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas serta konsentrasi yang paling efektif dari ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Metode penelitian eksperimental laboratorium dengan uji daya hambat ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Hasil penelitian yang didapatkan pada uji daya hambat ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) terhadap Proteus mirabilis pada konsentrasi 5% didapatkan hasil ±1,55 mm, 10% didapatkan hasil ±1,90 mm, 15% didapatkan hasil ±1,83 mm dan untuk kontrol positif didapatkan hasil ±1,3. Sedangkan pada bakteri Bacillus sp konsentrasi 5% didapatkan hasil ±0,58 mm, 10% didapatkan hasil ±0,63 mm, 15% didapatkan hasil ±0,55 mm dan untuk kontrol positif didapatkan hasil ±1,10. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang galoba (Hornstedtia alliacea) memiliki aktivitas daya hambat antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis dan Bacillus sp. Konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis adalah 15% sebanyak 14,6±1,83 dan Bacillus sp adalah 15% sebanyak 12,2±0,55 dengan daya hambat kuat.Item FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN HANDWASH EKSTRAK DAUN PECUT KUDA (Stachytarpheta jamaicensis) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus & Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) RAHMANIARTanaman pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) merupakan tanaman liar yang tumbuh ditepi-tepi jalan. Penelitian ini yang bertujuan untuk memformulasikan sediaan handwash dari ekstrak daun pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis) menjadi sediaan handwash yang memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta berapa konsentrasi optimum yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli . Dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan setelah cycling test meliputi uji organoleptic (bentuk, warna, bau), uji pH, uji tinggi busa, uji homogenitas dan uji viskositas serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Staphylococcus aureus didapat zona hambat 3% adalah 8,2 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 3,5% adalah 9,3 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat, 4% adalah 10,8 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat. Sedangkan pada hasil pengujian aktivitas antibakteri menggunakan Escherichia coli didapat zona hambat 3% adalah 4,5 mm masuk dalam kategori zona hambat medium, 3,5% adalah 6,2 mm masuk dalam kategori zona hambat medium, 4% adalah 8,4 mm masuk dalam kategori zona hambat kuat. Sediaan handwash dengan konsentrasi 3%, 3,5% dan 4% memenuhi persyaratan uji organoleptic (bentuk, bau, dan warna), uji pH, uji tinggi busa, uji homogenitas dan uji viskositas serta stabil secara fisika dan kimia dan sediaan handwash pada konsentrasi 3%, 3,5% dan 4% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta zona hambat yang terbaik adalah konsentrasi 4%.Item FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS LILIN AROMATERAPI KOMBINASI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH (Piper betle L.) DAN DAUN PANDAN (Pandanus amaryllifolius) SEBAGAI ANTI NYAMUK(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) SHOFIAH LESTARILilin aromaterapi pada penelitian ini dibuat dari minyak atsiri yang dikemas menjadi produk lilin dan dapat berperan ganda sebagai aromaterapi dan anti nyamuk. Penelitian ini bertujuan untuk minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius) sebagai anti nyamuk yang efektif untuk nyamuk Aedes aegypti. Sampel yang digunakan adalah minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sediaan lilin aromaterapi pada pengujian organoleptik memiliki bau dan warna yang khas. Hasil pengujian menunjukkan titik leleh sediaan FI 47ºC, FII 53ºC, FIII 49 ºC. Uji waktu bakar FI menunjukkan 239 menit, FII 278 menit, FIII 246 menit. Pengujian anti nyamuk menunjukkan bahwa FI yang paling efektif sebagai anti nyamuk. Analisis data uji hedonik dengan chi square tests terdapat perbedaan pada FI, FII, FIV memiliki tingkat kesukaan yang bermakna sebelum dan sesudah dibakar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sediaan lilin aromaterapi kombinasi minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) dan daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dapat diformulasikan sebagai sediaan anti nyamuk yang stabil secara fisika dan kimia.Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN FOOT CREAM DARI EKSTRAK RANTING PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli L.)(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) MARISA CRISANTYATanaman Patah Tulang (Euphorbia tirucalli L.) merupakan tanaman herbal berbentuk batang yang digunakan masyarakat untuk obat tradisonal di setiap negara. Ranting patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) mengandung senyawa seperti euphorbine, taraksaterol, lakterol, euphol, sapogenin, tanin, alkaloid, dan asam elagat. Asam elagat adalah senyawa fenol alam yang ditemukan dalam bentuk elagitanin pada tanaman, senyawa asam elagat berpotensi sebagai anti kanker dan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ekstrak ranting patah tulang (Euphorbia tirucalli L.) dapat diformulasikan dalam sediaan Foot cream yang stabil secara fisika dan kimia. Metode penelitian eksperimental. Sediaan Foot Cream dibuat dalam masing-masing formula 0,1%, 0,5% dan 1%, kontrol positif menggunakan krim kana. Hasil evaluasi sediaan Foot Cream pada pengujian Organoleptik, Homogenitas, pH, Daya lekat, Daya sebar dan Viskositas tidak terjadi perubahan secara fisika dan kimia.Item PENGARUH VARIASI KOMBINASI GELLING AGENT TERHADAP SIFAT FISIK MASKER PEEL OFF DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI MASKER PEEL OFF EKSTRAK KULIT BUAH RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acne(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) EKA KARTINIGelling agent merupakan zat hidrokoloid yang dapat meningkatkan viskositas dan menstabilkan sediaan gel, dan gelling agent. Terdapat 3 jenis gelling agent : alami, semi sintetik dan sintetik. Apabila penggunaan gelling agent terlalu besar dapat menyebabkan gel sulit diaplikasikan pada kulit, akan tetapi jika penggunaan gelling agent terlalu kecil dapat menyebabkan gel mudah bocor. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variasi gelling agent terhadap mutu sediaan masker peel-off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dan mengetahui uji aktivitas antibakteri masker peel-off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) terhadap bakteri propionibacterium acne. Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) dimaserasi menggunakan etanol 96% lalu dibuat menjadi sediaan peel off dengan variasi jenis gelling agent . Hasil penelitian variasi gelling agent dapat diformulasikan menjadi sediaan masker peel off yang stabil secara fisika dan kimia. Dan terdapat uji daya hambat antibakteri sediaan peel off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.). Adanya perbedaan nilai daya hambat pada setiap formula sediaan peel off ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) (p<0,05). Dengan konsentrasi optimum gelling agent sebesar 2% F1 dengan kategori sangat kuat terhadap Propionibacterium acnes.Item UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG PULAI (Alstonia scholaris L. R. Br) TERHADAP MENCIT (Mus musculus) MENGGUNAKAN METODE THOMPSON-WEIL(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-30) MUJAHIDDINUji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Batang Pulai (Alstonia scholaris L. R. Br.) Terhadap Mencit (Mus musculus) Menggunakan Metode Thompson-Weil. (Dibimbing Oleh Safaruddin dan Julia Fitri Ningsih). Pemakaian obat tradisional yang berasal dari bahan aktif beberapa macam tumbuhan lebih dipilih oleh masyarat dalam mengobati beberapa macam penyakit, salah satu tumbuhan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat adalah tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris L. R. Br.) yang mengandung senyawa alkaloid, saponin dan terpenoid. Kulit batang tanaman pulai banyak dimanfaatkan oleh masnyarakat sebagai obat herbal. Pada penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas akut yang bertujuan untuk mengetahui gejala toksik dan kategori toksik setelah pemberian ekstrak etanol tumbuhan Pulai (Alstonia scholaris L. R. Br.). Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan melakukam pemberian secara oral ekstrak terhadap hewan coba yang dibagi menjadi 4 kelompok, kelompok 1 sebagai kontrol adalah Na-CMC 1% sedangkan kelompok 2-4 sebagai kelompok perlakuan ekstrak dengan variasi dosis 6.500 g/kg BB, 7.500 g/kg BB, 8.500 g/kg BB. Dan gejala yang ditimbulkan setelah pemberian berupa bulu berdiri, kaki menggaruk-garuk, penurunan aktivitas gerak, pupil mata menyempit.