S1 Pharmacy
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/24
Browse
3 results
Search Results
Item UJI EFEKTIVITAS PEMBERIAN SERBUK TULANG CUMI-CUMI (Loligo sp.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS (Rattus norvegicus) SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-07) ASTIKA IRIANTITulang dalam cumi-cumi dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan obat salah satunya kitosan. Polimer dalam kitosan mengandung kelompok amino dan hidroksil per residu yang memberikan kitosan banyak melakukan kegiatan biologis, seperti antiinflamasi, antimikroba, hipoglikemik dan hipokolesteromik, dan efek imunostimulator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui efek pemberian serbuk tulang cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap kadar kolesterol total tikus (Rattus norvegicus) serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dimana sebanyak 12 ekor tikus putih jantan, berat badan 150 gram dibagi 4 kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol negatif Na-CMC 1% , kelompok II kitosan 50 mg/kgBB, kelompok III kitosan 100 mg/kgBB, kelompok IV kontrol positif simvastatin 10 mg yang tiap kelompok diberikan secara peroral, perlakuan dilakukan selama 3 minggu. Pada pengujian aktivitas antioksidan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok I blanko DPPH dicampur etanol pro analisis, kelompok II DPPH dicampur kitosan dan etanol pro analisis, dan kelompok III DPPH dicampur vitamin C dan etanol pro analisis, yang tiap kelompok diujikan menggunakan spektrofotometer uv-vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk kitosn tulang cumi-cumi (Loligo sp.) memiliki efek dalam menurunkan kadar kolesterol total tikus (Rattus norvegicus) dan memiliki aktivitas antioksidan.Item FORMULASI SEDIAAN SERUM WAJAH DARI TULANG RAWAN CUMI CUMI (Loligo sp.) DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TERHADAP Propionibacterium acnes(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-06) ADE RAHAYU RAMDANI KADIRTulang rawan cumi-cumi (Loligo sp) diketahui mengandung senyawa berupa kitin dan kitosan dimana senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri. Serum sangat menarik diaplikasikan dalam produk kosmetik karena zat aktif yang terkandung didalam serum lebih banyak sehingga serum lebih cepat dan efektif dalam mengatasi masalah kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan kitosan tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp) menjadi sediaan serum yang memenuhi persyaratan uji stabilitas fisik dan kimia serta berapa konsentrasi optimum sediaan serum tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp) yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acne. Dilakukan pengujian mutu fisik dan uji stabilitas sebelum dan sesudah cycling test meliputi uji organoleptik (bentuk, warna, bau), uji pH, uji viskositas, dan uji homogenitas serta uji aktivitas antibakteri. Dari hasil pengujian aktivitas antibakteri didapat zona hambat F1 adalah 4,61 mm masuk dalam kategori zona hambat lemah, F2 adalah 4,93 mm masuk dalam kategori zona hambat lemah, F3 adalah 7,38 mm masuk dalam kategori zona hambat sedang. Sediaan serum dengan konsentrasi F1 9%, F2 10% dan F3 11% memenuhi persyaratan uji organoleptik, pH, homogenitas, dan viskositas serta stabil secara fisika dan kimia dan sediaan serum pada konsentrasi 9%, 10% dan 11% memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acne dan zona hambat yang terbaik adalah konsentrasi 11Item FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN HANDWASH DARI TULANG RAWAN CUMI-CUMI (Loligo sp.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dan Escherichia coli(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) ISMA HIKA IKHSANTulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) diketahui mengandung senyawa kitosan yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dalam bentuk sediaan handwash dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan 0,3% yang stabil secara fisik dan kimia serta melihat konsentrasi optimum dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan adalah eksperimen laboratorium melalui tiga tahap ekstraksi yaitu deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi serta dilakukan uji mutu fisik dan uji sabilitas sebelum dan setelah cycling test yang meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji tinggi busa serta uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode sumuran. Hasil yang diperoleh berdasarkan uji ANOVA pada bakteri Staphylococcus aureus yaitu 0,000 dan pada bakteri Escherichia coli yaitu 0,000. Kitosan dari tulang rawan cumi-cumi (Loligo sp.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan handwash dan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli adalah konsentrasi 0,3%