D3 Dental Technology

Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/54

Browse

Search Results

Now showing 1 - 10 of 10
  • Item
    GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN GIGI TIRUAN LEPASAN DI WILAYAH KELURAHAN LAIKANG KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) FATMAWATI
    Gigi geligi merupakan salah satu komponen penting dalam mulut yang berperan dalam proses bicara maupun pengunyahan. Gigi mempunyai peranan penting pada tubuh manusia diantaranya berfungsi untuk pengunyahan, estetik dan berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Penggunaan Gigi Tiruan Lepasan di Wilayah Kelurahan Laikang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study yang melibatkan 34 responden yang merupakan perwakilan dari populasi 6628 jiwa. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yang meliputi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai tujuan dan manfaat pemakaian gigi tiruan. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap tujuan dari pemakaian gigi tiruan tergolong baik dengan persentase sebesar 91,2% dan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap manfaat dari pemakaian gigi tiruan tergolong baik dengan persentase sebesar 91,2%. Kesimpulan dari penelitian ini, rata-rata tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pemakaian gigi tiruan tergolong baik.
  • Item
    GAMBARAN MOTIVASI MASYARAKAT PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DI RT 1/RW 1 JL.BUNG KEL.TAMALANREA JAYA KEC.TAMALANREA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) RETI PUSPITA NURDIN OLO
    Latar belakang:Gigi mempunyai banyak peranan pada seseorang, jika seseorang kehilangan gigi alternatifnya adalah memasang gigi palsu atau gigi tiruan. Gigi merupakan bagian keras yang terdapat dalam mulut dengan struktur yang bervariasi.Gigi mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk mengunyah, keindahan atau estetika, dan agar dapat berbicara dengan jelas atau fungsi fonetik. Jika seseorang kehilangan gigi karena tanggal atau dicabut maka orang tersebut harus memasang gigi palsu.Tujuan: Gambaran Motivasi Masyarakat Pengguna Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Terhadap Kebersihan Gigi dan Mulut di RT 1/ RW 1 Jl. Bung Kel. Tamalanrea Jaya Kec.Tamalanrea Kota Makassar.Metode: Penelitian ini deskriptifkuantitatif non probability sampling yitu menggunakan aksidental dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang sebelumnya diberikan lembar kuesioner kemudian dilakukan wawancara. Data dianalisis menggunakan SPSS.Hasil: Gigi tiruan sebagian lepasan di RT 1/ RW 1 Jl. Bung yang berjumlah 30 orang sejumlah tidak ada responden pengguna gigi tiruan di RT 1/ RW 1 Jl. Bung dipengaruhi oleh faktor motivasi ekstrinsik.Faktor-faktor tersebut adalah lingkungan, keluarga, kecantikan, untuk memudahkan makan, untuk memudahkan berbicara. Dan sejumlah 30 orang responden dipengaruhi oleh faktor motivasi intrinsic. Simpulan:Sejumlah 30 orang (100%) rsponden yang menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan di RT 1/ RW 1 Jl. Bungdipengaruhi oleh faktor motivasi intrinsik.
  • Item
    KESALAHAN-KESALAHAN PADA PROSEDUR LABORATORIUM PEMBUATAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN BERBAHAN AKRILIK
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) SULPIT
    Gigi tiruan dibuat untuk mengganti gigi asli yang telah hilang. Tujuannya untuk memperbaiki dan meningkatkan fungsih penguyahan, memulihkan fungsi estetik dan pengucapan, serta melestarikan jaringan mulut yang masih ada. Dalam pebuatan gigi triuan sebagian lepasan ada beberapa kesalahan sering dilakukan oleh tekniker gigi dalam pembuatan gigitiruan sebagian lepasan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di aqaf dental laboratorium. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan purposive sampling dengan criteria yaitu model kerja gigi tiruan lepasan. Hasil penelitian ini diperoleh kesalahan – kesalahan pada pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan berbahan akrilik yaitu kesalahan pembuatan model kerja, kesalahan pada proses pembuatan pola malam, basis model yang terlalu tipis. Jika basis model terlalu tipis,maka model akan lemah dan tidak mampu untuk dapat menahan prosedur selanjutnya.model dapat pecah sewaktu dikirim ke labolatorium, Terlalu cepat menuang bahan duplikat di sekitar model kerja Gelembung udara akan terperangkap dalam model kerja jika dituang terlalu cepat. Tidak terjadi homogenisasi . hal ini terjadi karena pencampuran yang tidak sempurna sehingga tersisa partikel yang halus dan kasar. Porositas hal ini terjadi karena kurangnya vibrasi pada saat penuangan adonan ke dalam cetakan model sehingga ada udara yang terperangkap. kesalahan takaran hal ini terjadi karena kesalahan ratio
  • Item
    GAMBARAN KEBERSIHAN GIGI TIRUAN LEPASAN PADA PASIEN PENGGUNA GIGI TIRUAN BERBAHAN AKRILIK DI RW 5 KEL. BITOWA KEC. MANGGALA KOTA MAKASSAR
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) HESTI
    Latar belakang: Penggunaan gigi tiruan tidak terlepas dari bagaimana cara pengguna gigi tiruan tersebut membersihkan gigi tiruannya. Prosedur pembersihan gigi tiruan secara rutin dan teratur setiap hari harus dilakukan sedemikian rupa untuk mencegah penumpukan plak, membersihkan debris, kalkulus dan perubahan warna pada gigi tiruan. Tujuan: Untuk mengetahui Gambaran kebersihan gigi tiruan lepasan pada pasien pengguna gigi tiruan berbahan akrilik di RW 5 Kel.Bitowa Kec.Manggala Kota Makassar. Metode: Penelitian ini deskriptif kuantitatif non probability sampling yitu menggunakan aksidental dengan jumlah sampel sebanyak 35 orang yang sebelumnya diberikan lembar kuesioner kemudian dilakukan wawancara terkait hal-hal yang berhubungan dengan pembersihan gigi tiruan. Data dianalisis menggunakan SPSS. Hasil: dari 35 total sampel, sebanyak 32 orang (91,4%) pengguna gigi tiruan berbahan akrilik membersihkan gigi tiruannya setiap hari, dan sebanyak 35 orang (100%) pengguna gigi tiruan berbahan akrilik melakukan metode pembersihan gigi tiruan dengan metode penyikatan. Simpulan: Tingkat kebersihan gigi tiruan lengkap akrilik di RW 5 Kel. Bitowa Kec. Manggala Kota Makassr tergolong buruk dan belum memuaskan karena seluruh subjek penelitian pengguna gigi tiruan yang hanya menggunakan metode penyikatan sebagai satu satunya metode pembersihan gigi tiruan.
  • Item
    PENGGUNAAN DENTAL WAX DALAM PROSEDUR PEMBUATAN GIGI TIRUAN DI LABORATORIUM
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-05-03) RAMLAH
    Latar belakang: Dental wax dalam pembuatan gigi tiruan di laboratorium dilakukan untuk membentuk daerah perbatasan dari bahan tertentu, untuk memanipulasi secara fungsional atau manual dari jaringan lunak yamg memiliki batasan untuk menggandakan kontur dan ukuran rongga mulut. Dental wax merupakan bahan thermoplastic artinya bahan ini berwujud padat pada suhu ruangan namun dapat meleleh tanpa diikuti dekomposisi bahan sehingga mampu mengalir seperti zat cair.Tujuan: Untuk mengetahui cara penggunaan dental wax dalam prosedur atau proses pembuatan gigi tiruan. Metode: penulisan ini penulisan literatur dengan mengumpulkan dari laporan,buku,dokumen yang ada di perpustakaan. Hasil: Adapun dari hasil KTI ini dental wax digunakan untuk pembuatan inlay onlay, base plate, bate rim, carving, dan sprue. Kesimpulan: Penggunaan dental wax pada umumnya terbagi atas dua yaitu, penggunaan langsung yang masih ada sebagian dari dental wax yang digunakan langsung pada rongga mulut penderita misalnya malam onlay untuk mencetak atau mengecek hasil dari preperasi sebuah gigi, selanjutnya yaitu sebagian bahan untuk pembuatan gigi tiruan di laboratorium.
  • Item
    PROSEDUR PEMBUATAN FULL CAST CROWN PADA KASUS KEHILANGAN GIGI MOLAR KEDUA KIRI RAHANG ATAS
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) FADLI RAMADAN UDIN KOLO
    Apabila kehilangan gigi dan tidak segera digantikan dengan elemen gigi tiruan, gigi akan menyebabkan migrasi dan rotasi, penurunan efisiensi kunyah, estetik kurang baik, serta kebersihan mulut terganggu. Gigi yang hilang dapat digantikan dengan menggunakan gigi tiruan salah satunya gigi tiruan full cast crown. full cast crown atau mahkota gigi merupakan suatu restorasi yang menyelubungi permukaan gigi dari logam campur yang dituang. indikasinya yaitu gigi molar dan premolar rahang atas. Tujuan penelitian untuk mengetahui prosedur laboratorium, mengetahui kesulitan - kesulitan serta cara mengatasi kesulitan yang dialami pada proses pembuatan full cast crown pada kasus kehilangan gigi molar kedua kiri rahang atas. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. pembuatan gigi tiruan ini membutuhkan alat khusus seperti induction casting machine dan bahan plastic sprue selama proses pembuatan memiliki waktu yang signifikan yang tergolong cepat dan sedikit berbeda pada prosedur pembuatan gigi tiruan pada umumnya. Prosedur pembuatan full cast crown dimulai dari penerimaan model kerja , pembuatan die, pembuatan pola malam, pemasangan sprue, investing, burn out, casting, divesting, cutting sprue, sandblasting, finishing, dan pholishing. Hasil akhir yang diperoleh adalah restorasi cekat, oklusi rahang atas dan bawah baik. diharapkan untuk peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian lebih dalam terkait prosedur pembuatan full cast crown dengan menggunakan teknologi terbaru.
  • Item
    PROSEDUR PEMBUATAN MARYLAND BRIDGE MENGGUNAKAN BAHAN PORCELAIN FUSED TO ZIRCONIA MULTILAYERED PADA KASUS KEHILANGAN GIGI INCISIVUS I1 KANAN RAHANG ATAS
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) ANDI MUSTA’NIFU RAGDA
    Gigi tiruan jembatan Maryland adalah suatu gigi tiruan cekat yang retainernya berupa sayap dari logam yang dietsa dengan asam dan dilekatkan dengan menggunakan resin komposit pada gigi penyangga yang telah dietsa. Preparasinya hanya meliputi daerah proksimal dan palatal dengan pengambilan jaringan email yang sedikit. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan maksud untuk menggambarkan Prosedur Pembuatan Maryland Bridge Menggunakan Bahan Porcelain Fused To Zirconia Multilayered Pada Kasus Kehilangan Gigi Insisivus I1 kanan Rahang Atas. Pembuatan Maryland bridge memiliki beberapa tahapan dimulai dari penerimaan model kerja dari dokter gigi, scanner, design, nesting, milling, pemotongan sprue, sintering, fitting, dan finishing. Dilanjutkan dengan pengaplikasian bahan porselen. Setelah itu, pembakaran kedua, glazing dan pembakaran ketiga (tahap akhir). Pada proses pembutan membutuhkan alat khusus seperti, mesin furnace, mesin milling, computer, scan optical scanner. Pada saat proses desain memerlukan keterampilan dan pemahaman pada program desain dalam pembentukan restorasi Maryland yang lebih estektik. maryland bridge merupakan protesa dalam bentuk restorasi gigi yang menggunakan teknologi canggih yaitu metode Computer Aided Design/ Computer Aided Manufacturing. Memiliki kekuatan restorasi yang lebih tinggi dan estetik yang lebih bagus, sehingga penulis tertarik membuat Maryland bridge menggunakan bahan porcelain Fused To Zirconia Multi Layered.
  • Item
    PEMBUATAN ALAT PRESS HIDROLIK MANUAL UNTUK PEMBUATAN GIGI TIRUAN BERBAHAN AKRILIK
    (UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) FITRAH APRILIA
    Dalam pembuatan gigi tiruan berbahan akrilik dilakukan proses packing dimana bahan dimasukkan kedalam mould space. Proses packing ini menggunakan alat press yang bertujuan agar mould space terisi dengan baik oleh bahan akrilik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat press hidrolik manual untuk pembuatan gigi tiruan berbahan akrilik dengan harapan dapat mempermudah pekerjaan teknisi gigi di dalam laboratorium, serta sebagai langkah awal untuk membuat alat yang lebih canggih lagi di masa yang akan datang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu membuat alat press hidrolik manual dan melakukan uji coba penggunaan alat press untuk menghasilkan alat yang berfungsi dengan baik. Pembuatan alat press yang menggunakan dongkrak hidrolik sebagai sumber tekanannya dimulai dengan studi pustaka dan studi lapangan, perancangan dan pembuatan desain alat press hidrolik manual, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada proses pembuatan alat press hidrolik manual, perakitan hidrolik untuk pemasangan pressure gauge, komponen-komponen dongkrak hidrolik kembali dipasang dan dilanjutkan dengan pemasangan nepel dan pressure gauge, dongkrak hidrolik kembali diisi dengan oli, uji coba pressure gauge, pemotongan besi untuk pembuatan rangka alat press, pengelasan untuk menyambung rangka alat press, rangka alat press dicat, pembuatan dan pemasangan penutup hidrolik dengan menggunakan besi plat tipis, besi plat dicat kemudian dilakukan uji coba alat press yang bertujuan untuk mengetahui alat press hidrolik manual dapat berfungsi dengan baik. Dari hasil uji coba didapatkan alat press hidrolik manual dapat mengepres kuvet dengan baik serta pressure gauge berfungsi dengan baik.