D3 Dental Technology
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/54
Browse
1 results
Search Results
Item PROSEDUR PEMBUATAN JACKET CROWN BERBAHAN E-MAX TIPE LT PADA KASUS POSTCORE GIGI INCISIVUS CENTRALIS REGIO MAXILLA DEXTRA(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-08) CITRA ANNISA.MARSONOLatar belakang menurut hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018menunjukkan bahwa jenis perawatan gigi tiruan yang paling banyak dilakukan olehresponden adalah perawatan gigi tiruan mahkota pasak 56 responden (40,29%), perawatan gigi tiruan sebanyak 5 responden (3,60%), dan tahun 2014 sebanyak 70 (32,71%). Jumlah perawatan GTJ terendah adalah 31 (14,49%). Karena perawatan pasca mahkota terutama dilakukan pada gigi anterior, seperti mahkota penuh dan mahkota jaket. Tujuan penelitian untuk mengetahui prosedur pembuatan jacket crown berbahan E-max tipe lt pada kasus postcore gigi incisivus centralis region maxilladextra. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskripsi, dan metode observasional, yaitu melakukan pengamatan mengenai prosedur pembuatan jacketcrown berbahan E-max tipe lt pada kasus postcore gigi incisivus centralis region maxilla dextra yang disinkronkan dengan mengumpulkan dan melakukan pengamatan data dari buku, jurnal penelitian, dan laporan. Hasil penelitian Pembuatan pasak dilakukan mulai dari persiapan model kerja, duplikasi model kerja, ditching, coaching, pemberian bahan separator, waxing, pemasangan sprue, investing, burn out, casting,divesting, sandblasting, pemotongan sprue (grinding), Fitting, sandblasting, aplikasi porselen (bonding), serta (Opaque ). Dan pembuatan crown berbahan E-max dimulai dari coacing, ditching, duplikasi model dengan mahkota pasak, coping malam, spruing, pemasangan crusibel, investing, burn out, spinjek, divesting, Sandblasting, Pemotongan sprue (grinding), Fitting, sandblasting, wash firing, pembakaran, pengaplikasian porselen, glazing, dan pembakaranKesimpulan prosedur pembuatan dibagi menjadi 2 yaitu pembuatan pasakdan pembuatan crown.