S1 Nursing Science
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/11
Browse
9 results
Search Results
Item GAMBARAN TINGKAT STRES PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANTANG KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) MARIA CLARITA RAHAYAANLatar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia) Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat stres pada penderita DM di Puskesmas Antang. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Sampel dari penelitian ini sebanyak 60 responden diabetes melitus di Puskesmas Antang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat sedangkan pengumpulan data menggunakan alat ukur penelitian berupa kuesioner Depression Anxiety Stress Scale yang berjumlah 14 item pertanyaan. Hasil: Didapatkan hasil untuk tingkat stres responden terbanyak adalah 35 responden yang memiliki tingkat stres sedang (58.3%), sedangkan 13 responden memiliki tingkat stres ringan (21.7%), 12 responden memiliki tingkat stres berat (20.0). Simpulan: responden diabetes melitus (DM) di Puskesmas Antang menurut penelitian ini mayoritas mengalami stres tingkat sedang dengan karakteristik sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan berusia 56-65 tahun yang tidak bekerja dengan tingkat pendidikan terakhir, yaitu tidak sekolahItem ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ULKUS KAKI DIABETIK POST AMPUTASI DENGAN INTERVENSI PENGGUNAAN ZINC CREAM SAAT MELAKUKAN PERAWATAN LUKA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) MASJINA HASANLatar Belakang: Ulkus diabetik, umumnya disebut sebagai ulkus kaki diabetik, ialah penyakit medis ditandai oleh luka yang terus-menerus, tidak sembuh-sembuh, dalam, cekung dengan edema dan batas yang jelas. Ulkus kaki diabetik sebagai akibat kronis dari diabetes melitus yang bermanifestasi sebagai lesi pada permukaan kulit kaki penderita diabetes, diikuti dengan kerusakan jaringan dalam atau kematian jaringan, dengan atau tanpa infeksi. Ulkus diabetikum adalah luka yang membutuhkan perawatan khusus, penatalaksanaan untuk mengatasi luka ulkus diabetic, yaitu dengan metode modern dressing. Penggunaan Zinc Cream dan Chitosan sebagai balutan primer pada luka kaki diabetik menunjukkan bahwa teknik perawatan luka dengan modern dressing dapat membantu proses autolisis debridemen, menjaga kelembapan luka (moisture balance) dan mempercepat waktu penyembuhan luka. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penggunaan zinc cream (metcovazin) sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi. Metode: pada penelitian ini menggunakan studi kasus. Hasil: Hasil dari studi kasus ini ialah perawatan luka menggunakan modern dressing dan metcovazin reguler berpengaruh pada penyembuhan luka pasien dilihat dari skor Winners Scale yang menurun dari skor 16 menjadi 15. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan zinc cream dapat dilihat adanya perbedaan pada luka kaki diabetik sebelum dan sesudah pemberian zinc cream pada luka kaki diabetikItem ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS MENGUNAKAN INTERVENSI SENAM KAKI DIABETES DI RT 04/RW 03 KELURAHAN BANGKALA KECAMATANAN MANGGALA KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) Retha Yolanda Metanila, S.KepLatar Belakang : Diabetes melitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. Diabetes melitus (DM) disebabkan oleh gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas. Tujuan : Menganalisis Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa Diabetes Melitus megunakan intervensi senam kaki diabetes di Rt 04/Rw 03 Kelurahan Bangkala Kecamatanan Manggala Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan Metode Penelitian : Metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, wawancara pasien dan keluarga, observasi serta catatan rekam medis. Hasil : setelah dilakukan proses asuhan keperawatan Senam kaki selama 14 hari sebanyak 1 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08:00 sampai selesai senam kaki, untuk menurunkan kadar gulah darah klien diabetes. senam kaki dapat membantu memperbaiki serkulasi darah dan juga memperkuat otot-otot kecil kaki serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. selain itu, senam kaki juga dapat meningkatkan kekuatan otot pada paha, betis dan juga mengatasi keterbatasan dalam pergerakan sendi. Kesimpulan : intervensi senam kaki dengan dagnosa pada ny. s yang dilakukan selam 14 hari didapatkan hasil bahwa senam kaki diabetik memiliki efektifitas untuk menurunkan gadar gula darahItem PENGARUH MODERN DRESSING TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA ULKUS DIABETIKUM STADIUM III DAN IV DI ISAM CAHAYA HOLISTIC CARE DAN ETN CENTRE MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-06) HARDINALatar Belakang: penyakit diabetes melitus dapat meyebabkan munculnya beberapa komplikasi, komplikasi yang sering terjadi antara lain, kelainan vaskuler, retinopati, nefropati, neuropati dan ulkus kaki diabetik. Ulkus kaki diabetikum tergolong luka kronik yang sulit sembuh. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh modern dressing terhadap penyembuhan luka ulkus diabetikum stadium III dan IV. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan penelitian Pre Eksperiment dengan rancangan penelitian One Group Pre And Post Test Design. Penelitian ini diperoleh 4 sampel dengan menggunakan Non Probability dengan pendekatan Accidental Sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi Bates-Jensen Wound Assesment Tool, setelah data terkumpul dilakukan penyuntingan data kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: uji Wilxocon diperoleh P value = 0,046 dimana P value < 0,05. Dengan demikian H1 diterima yang berarti ada pengaruh modern dressing terhadap penyembuhan luka ulkus diabetikum stadium III dan IV di Isam Cahaya Holistic Care dan ETN Centre Makassar. Saran: diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dibidang keperawatan medikal bedah dalam kasus luka ulkus diabetikumItem PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP DISTRES DAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II PADA LANSIA DI PUSKESMAS PERAWATAN WAMSISI(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-25) Ermawati IskandarLatar Belakang : Lansia akan menghadapi masalah fisik, biologis, mental dan keuangan yang berbeda. Penyakit kronis seperti diabetes melitus bukan hanya menyebabkan perubahan fisik saja melainkan psikologis dapat terganggu juga, termasuk adanya kecemasan berlebih, stress dan tidak adanya kendali atas stress yang dialami sehingga stress menimbulkan hal-hal negatif yang sering disebut distres. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senan ergonomik terhadap distres dan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II pada lansia. Metode : penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana menggunakan pendekatan analitik dengan metode Pre-Experimental Design. Rancangan penelitian yang digunakan adalah One-Group Pretest-Posttest . Penelitian ini menggunakan intstrumen DDS (Diabetes Distress Scale) dengan jumlah pertanyaan 17 item. Hasil Penelitian :. Hasil uji Pre-Post Test Distres yaitu P-value 0,001 dan kadar gula darah pre-post test 0,000. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh senam ergonomik terhadap distres dan kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe II pada lansia di Puskesma Perawatan Wamsisi. Saran : Disarankan pada peneliti lain agar dapat mengembangkan metode penelitiannya atau penelitian dengan comparison intervensi untuk membandingkan dan menemukan latihan fisik yang lebih berpengaruh terhadap distres dan kadar glukosa darah penderita diabetes melitus tipe II khususnya pada lansia.Item FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN DIET DM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS BANGKALA(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HENDERIKA KATAREDA AFDANDiabetes merupakan akibat dari kurangnya insulin yang mengakibatkan glukosa menumpuk di dalam darah (WHO 2023). Kepatuhan diet merupakan perilaku pasien patuh pada petunjuk dalam bentuk terapi atau anjuran. Pada pasien DM anjuran diet yang sering yaitu diet DM (Novia et al. 2022). Namun tingkat kepatuhan pasien dalam melakukan diet DM didapatkan masih sangat rendah. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan diet DM pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Metode : Rancangan penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2024 di Puskesmas bangkala dengan jumlah responden sebanyak 44 orang. Hasil : Hasil penelitian ini diperoleh hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.015) <0.05 hubungan dukungan sosial dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.039) <0.05 dan hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet yaitu p-value (0.000) <0.05 Kesimpulan : Terdapat hubungan antara dukungan keluarga, dukungan sosial dan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala. Rekomendasi : Rekomendasi penelitan ini diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang kepatuhan diet DM dengan menggunakan uji korelasi yang berbeda.Item GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU REMAJA TENTANG PENCEGAHAN DIABETES MELITUS DI SMP NEGERI 19 MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) WD. REZKY ANGGI SAPUTRIDiabetes melitus, yang biasanya dianggap sebagai penyakit yang menyerang orang dewasa, saat ini semakin banyak jumlah kasusnya dikalangan anak remaja. Ikatan Dokter Anak Indonesia mencatat, peningkatan jumlah kasus diabetes melitus tipe-1 sebesar 70 kali lipat pada anak dibawah 18 tahun. Berdasarkan usianya, sebanyak 46% berusia 12-14 tahun, dan 31% berusia 14 tahun keatas. Tujuan: untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan perilaku remaja tentang pencegahan diabetes melitus di SMP Negeri 19 Makassar Metode: Penelitian ini mengggunakan desain penelitian kuantitatif non eksperimental dengan menggunakan studi deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMP Negeri 19 Makassar, dengan jumlah sampel 179 siswa yang dipilih secara acak menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan analisa univariat. Hasil: Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa mayoritas remaja SMP Negeri 19 Makassar pengetahuannya cukup sejumlah 56,4%, sejumlah 39,7% memiliki pengetahuan yang baik dan sejumlah 3,9% memiliki pengetahuan yang kurang. Dan hasil penelitian perilaku pencegahan siswa yang memiliki perilaku pencegahan baik 1,1 %, yang memiliki perilaku pencegahan cukup 76,5% dan yang memiliki perilaku pencegahan kurang 22,3%. Kesimpulan: Pengetahuan dan perilaku remaja di SMP Negeri 19 Makassar terhadap pencegahan diabetes melitus dinyatakan cukup. Rekomendasi: Memberikan program edukasi mengenai pencegahan diabetes melitus sejak dini.Item ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI ORYZA NIVERA (BERAS MERAH) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN NY.R DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA TAHUN 2024(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) RESTIPenyakit diabetes melitus (DM) yang disebut juga kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia. Lansia menderita diabetes melitusjika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/ dl, atau kadar glukosa darah 2 jam setelah makan lebih atau sama dengan 200 mg/ dl, atau lebih dari 200 mg/ dl pada pemeriksaan kadar glukosa darah. Tujuan Umum: Melakukan intervensi/pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Ny.R Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Tahun 2024. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) selama 5 Hari dengan takaran pemberian beras merah sebanyak 100 gram/porsi dengan frekuensi 3x/hari. Hasil Asuhan Keperawatan: Kadar glukosa dalam darah terkontrol dengan angka penurunan kadar glukosa darah yaitu dari 372 mg/dl menurun menjadi 218 mg/dl. Jadi dapat disimpulkan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) dapat menurunkan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Rekomendasi: Pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus.Item ASUHAN KEPERATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA NY. R DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN BERAS MERAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA RW 06 RT 04 MAKASSAR(2025-04-23) JOISPANI AMALatar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2030 akan terjadi peningkatan penduduk yang terkena Diabetes Mellitus minimal 366 juta jiwa. Peningkatan angka prevalensi penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018 sehingga jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian (Kemenkes RI, 2019) dalam Solissa & Sudarman, (2020). Tujuan: Penelitian ini guna menganalisa peran keluarga mengawasi Ny. R dalam pemberian nasi beras merah dan efektifitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Pengumpulan data menggunakan pendekatan studi kasus yang menderita diabetes melitus. Kriteria inklusi responden yang diambil adalah seseorang dengan kadar gula darah>200mg/dL. Hasil: Menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada Ny. R yang semula 270 mg\dL menjadi 184 mgdL. Kesimpulan: Pemberian nasi beras merah dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah penderita diabetes melitus.