S1 Nursing Science
Permanent URI for this communityhttps://repository.unimerz.ac.id/handle/123456789/11
Browse
Item ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN NUTRISI MELALUI OGT PADA PASIEN PNEUMONIA DI RUANG NEONATAL INTERSIVE CARE UNIT (NICU) RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-16) JUMILA GIA, S. KEPLatar Belakang: Pada pasien yang mengalami pneumonia, masalah keperawatan yang sering muncul biasa yaitu: bersihan jalan napas tidak efektif yang disebabkan oleh benda asing yang berawal dari akumulasi secret yang berlebihan. Pasien dengan pneumonia biasanya akan mengalami gejala sesak dan juga nutrisi kurang. Salah satu penatalaksanaan pemberian nutrisi melalui OGT. Tujuan: Melakukan Analisis asuhan Praktik Keperawatan dengan Intervensi Pemberian Nutrisi Melalui OGT pada pasien di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar. Metode: Menggunakan studi kasus dengan pemberian nutrisi untuk tetap menjaga asupan nutrisi pada pasien pneumonia dilakukan selama 3 hari pada 1 pasien Hasil Asuhan Keperawatan: hasilnya setelah dilakukan pemberian nutrisi pada pasien pneumonia, dan membutuhkan asupan nutrisi yang dialami pasien dapat teratasi. Rekomendasi: Pemberian nutrisi melalui OGT memiliki pengaruh yang cukup signifikasi terhadap peningkatan berat badan dan ada peningkatan istimulus reflek hisap pada pasien pneumonia.Item ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI PROGRAM REHABILITASI JANTUNG FASE 1 PADA PASIEN CORONARY ARTERY DISEASE (CAD) DI RUANG CARDIOVASKULER CARE UNIT (CVCU) RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-19) AJAY QUMAR SAGALALatar Belakang: Pada pasien-pasien yang mengalami CAD, masalah keperawatan yang dapat muncul bisa berupa : keletihan, intoleransi aktivitas, gangguan mobilitas fisik, berat badan lebih dan risiko jatuh. Pasien dengan CAD biasanya akan mengalami gejala lelah. Salah satu penatalaksanaan lelah ialah dengan tindakan nonfarmakologis yang bisa dilakukan mandiri yaitu program rehabilitasi jantung (PRJ) fase 1 Tujuan Umum: Melakukan Analisis Praktik Keperawatan dengan Intervensi PRJ Fase I untuk Meningkatkan Nilai Kekuatan Otot dan Mobilisasi pada Pasien CAD di Ruang Cardiovaskuler Care Unit (CVCU) di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan PRJ fase 1 untuk meningkatkan nilai kekuatan otot dan mobilisasi pada klien CAD selama 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan program rehabilitasi jantung fase 1 terhadap peningkatan nilai kekuatan otot dan mobilisasi dengan jumlah kien sebanyak 2 orang. Hasil Asuhan Keperawatan: hasilnya nilai kekuatan otot pada klien 1 mengalami perubahan/peningkatan namun mobilisasinya tidak mengalami perubahan. Sedangkan nilai kekuatan otot dan mobilisasi pada klien 2 mengalami peningkatan dan perubahan Rekomendasi: PRJ fase 1 memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan nilai kekuatan otot dan mobilisasi pada pasien CADItem ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN JUS MENTIMUN TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS BANGKALA(2025-04-23) RATU RAHMA SAPUTRI IBRAHIMLatar Belakang: Pengetahuan yang harus dimiliki seorang penderita hipertensi antara lain mengetahui arti dari penyakit hipertensi, termasuk juga hal-hal yang dapat meningkatkan resiko hipertensi, gejala-gejala yang akan muncul dan menyertai serta dalam meningkatnya hipertensi, kemudian juga pentingnya melakukan pengobatan yang teratur. Penderita hipertensi juga harus paham bahwa penyakit hipertensi tidak bisa disembuhkan, hanya dapat dikontrol. Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu tidak ditentukan oleh seberapa tinggi tingkat pendidikannya akan tetapi semakin baik pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal maka akan semakin baik perilaku yang ditunjukan. Tujuan Umum: Melakukan Analisis Praktik Keperawatan dengan Intervensi Pemberian Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Binaan Puskesmas Bangkala Kota Makassar. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian terapi non farmakologi jus mentimun untuk menurunkan tekanan darah tinggi pada klien hipertensi selama 7 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada klien dengan hipertensi. Hasil Asuhan Keperawatan: Hasil penelitian diketahui sebelum diberikan jus mentimun klien memiliki tekanan darah diatas 163/106 mmHg. Setelah diberikan jus mentimun diketahui bahwa klien mengalami penurunan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada pengaruh pemberian jus mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipetensi. Rekomendasi: Mengkonsumsi jus mentimun memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada pasien hipertensi. Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan Pendidikan Kesehatan tentang pemanfaatan mentimun sebagai salah satu terapi hipertensi.Item ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NYERI POST OP KISTA OVARIUM DENGAN INTERVENSI TERAPI MUROTTAL KOMBINASI RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG SERUNI 3A RSUP DR.TADJUDDIN CHALID MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) NURMITALatar Belakang: Di Indonesia kasus kista ovarium juga merupakan masalah relatif tinggi, jika menganalisis data dari tahun 2015 - 2018 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi atau terjadi trend yang meningkat, sedangkan pada tahun 2020 kasus kista ovarium mengalami fluktuasi sebesar 14.896 kasus dengan kematian hingga 9.581 orang meninggal (World Health Organization, 2020). Tindakan operasi laparatomy merupakan salah satu tindakan untuk penatalaksanaan kista ovarium yang cukup besar, efek samping yang akan muncul dari tindakan laparatomy adalah nyeri. Salah satu intervensi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri akibat post op laparotomi adalah terapi murottal dan relaksasi napas dalam. Tujuan Umum: Untuk mengalisis asuhan keperawatan pada pasien nyeri post op kista ovarium dengan intervensi terapi murottal kombinasi relaksasi napas dalam Metode: Jenis penelitian yaitu studi kasus dengan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pendokumentasian. pelaksanaan intervensi 1 kali sehari dalam 3 hari pemberian. Hasil Asuhan Keperawatan: Setelah pemberian intervensi terapi murottal dengan kombinasi relaksasi napas dalam selama 3 hari didapatkan hasil evaluasi bahwa terjadi penurunan skala nyeri 6 (sedang) ke skala 2 (ringan) dan pasien tampak sudah tidak meringis dan lebih rileks. Rekomendasi: Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian untuk selanjutnya seperti penelitian yang dapat menindaklanjuti dari intervensi yang telah diberikan. Kata Kunci: Nyeri, Relaksasi napas dalam, Terapi murottalItem ANALISIS HUBUNGAN STIGMA DAN EFEK SAMPING OBAT DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PENDERITA TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALUKU BODOA(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-19) NUR ADELLAHNur Adellah (A1C222150) Analisis Hubungan Stigma dan Efek Samping Obat dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita Tuberkulosis di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa. Dibimbing oleh Sudirman Efendi dan Iqwan Syarif. xiv+69 halaman+25 tabel+2 gambar+16 lampiran+22 singkatan dan lambang Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang ke semua bagian tubuh. Pengobatan bertujuan untuk menyembuhkan, mencegah kematian dan mencegah terjadinya resisten obat. Beratnya efek samping obat biasanya sering dialami penderita TB, akan berdampak pada kepatuhan pasien sehingga dapat mengakibatkan pasien putus berobat. Selain itu, ada stigma akan berdampak negatif berupa penundaan pengobatan, pencegahan dan kebijakan terkait penyakit tersebut. Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan stigma dan efek samping obat dengan kepatuhan pengobatan penderita tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif korelasi dengan menggunakan Cross Sectional Study Hasil : Hasil nilai p (value) stigma dengan kepatuhan pengobatan diperoleh nilai p (value) adalah 0,217 (p > 0,05) yang berarti Ho di terima dan Ha ditolak. Hasil p (value) efek samping obat dengan kepatuhan pengobatan diperoleh nilai adalah 0,010 (p < 0,05) yang berarti Ha di terima dan Ho ditolak. Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara stigma dengan kepatuhan pengobatan di wilayah kerja Puskesmas Kaluku Bodoa. Ada hubungan antara efek samping obat dengan kepatuhan pengobatan. Saran: Bagi peneliti selanjutnya, disarankan melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih spesifik, mengingat masih kurangnya pengetahuan reponden mengenai variabel yang di teliti baik dari segi intervensi dan implementasiItem ANALISIS KADAR GLUKOSA PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT ST. KHADIJAH DI KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-06) widyastuti PurnamasariPeningkatan kadar gula darah dapat terjadi pada masa kehamilan yaitu terjadi perubahan fisiologi pada ibu hamil yaitu lebih banyak memproduksi hormon-hormon seperti esterogen, progesteron, kortisol, prolaktin, dan plasenta laktogen yang akan berpengaruh terhadap resistensi insulin sehingga mengakibatkan kadar gula darah akan naik. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kadar glukosa darah pada ibu hamil di rumah sakit Sitti Khadijah kota Makassar. Untuk pemeriksaan kadar glukosa darah puasa digunakan metode Point of Care Testing (POCT).Dari semua responden terdapat sebanyak 4 responden dengan persentasi (16%) dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) yang meningkat dan 21 responden dengan persentasi (84%) dengan kadar glukosa darah puasa (GDP) yang normalItem ANALISIS PRAKTIK KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN INTERVENSI KOMPRES AIR HANGAT UNTUK MENURUNKAN SKALA NYERI PADA PASIEN HIPERTENSI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANJUT USIA (BRSLU) SENTRA GAU MABAJI GOWA(Perpustakaan Universitas Megarezky, 2025-08-19) MARYO FRANS MAKUALAINAHipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Nyeri kepala pada hipertensi disebabkan karena kerusakan vaskuler akibat dari hipertensi tampak jelas pada seluruh pembuluh perifer. Perubahan struktur dalam arteri-arteri kecil dan arteriola menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Bila pembuluh darah menyempit maka aliran arteri akan terganggu. Tujuan penilitian untuk Melakukan Analisis Praktik Keperawatan Dengan Pemberian Intervensi Kompres Air Hangat Dalam Menurunkan Skala Nyeri Pada Pasien Hipertensi di Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) Sentra Gau Mabaji Gowa”. Metode penilitian ini menggunakan studi kasus dengan melakukan kompres air hangat pada tekuk untuk menurunkan nyeri yang sebabkan karena hipertensi yang di lakukan pada tanggal 7 sampai 9 juni 2022. Hasil penilitian menunjukan dengan pemberian kompres air hangat yang setiap 15 menit dilakukan selama 3 hari penurunan skala nyeri dapat dilihat dengan diikuti penurunan tekanan darah. Pada pasien pertama sebelum dilakukan kompres air hangat nyeri yang dirasakan skala 4 sedang setelah diberikan kompres air hangat selama tiga hari skala nyeri pada pasien yang durasakan 0. Sedangkan intervensi yang sama dilakukan pada pasien kedua dengan skala nyeri ringan, setelah dilakukan kompres air hangat selama tiga hari, skala nyeri yang dirasakan 1. Kesimpulan pemberian kompres air hangat ini mempunyai pengaruh yang signifikan dimana skala nyeri pada pasien dengan hipertensi dapat mengalami punurunan sebelum dan sesudah diberikan kompres air hangat.Item ASUHAN KEPERATAN KELUARGA DENGAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA NY. R DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN BERAS MERAH DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA RW 06 RT 04 MAKASSAR(2025-04-23) JOISPANI AMALatar belakang: Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2030 akan terjadi peningkatan penduduk yang terkena Diabetes Mellitus minimal 366 juta jiwa. Peningkatan angka prevalensi penderita Diabetes Melitus usia ≥ 15 tahun cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018 sehingga jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian (Kemenkes RI, 2019) dalam Solissa & Sudarman, (2020). Tujuan: Penelitian ini guna menganalisa peran keluarga mengawasi Ny. R dalam pemberian nasi beras merah dan efektifitas terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus. Metode: Pengumpulan data menggunakan pendekatan studi kasus yang menderita diabetes melitus. Kriteria inklusi responden yang diambil adalah seseorang dengan kadar gula darah>200mg/dL. Hasil: Menunjukkan adanya penurunan kadar glukosa darah pada Ny. R yang semula 270 mg\dL menjadi 184 mgdL. Kesimpulan: Pemberian nasi beras merah dapat mengontrol ketidakstabilan kadar gula darah penderita diabetes melitus.Item ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN INTERVENSI ORYZA NIVERA (BERAS MERAH) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN NY.R DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA TAHUN 2024(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-23) RESTIPenyakit diabetes melitus (DM) yang disebut juga kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak diderita oleh lansia. Lansia menderita diabetes melitusjika konsentrasi glukosa darah dalam keadaan puasa pagi hari lebih atau sama dengan 126 mg/ dl, atau kadar glukosa darah 2 jam setelah makan lebih atau sama dengan 200 mg/ dl, atau lebih dari 200 mg/ dl pada pemeriksaan kadar glukosa darah. Tujuan Umum: Melakukan intervensi/pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Dengan Masalah Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Ny.R Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Tahun 2024. Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) selama 5 Hari dengan takaran pemberian beras merah sebanyak 100 gram/porsi dengan frekuensi 3x/hari. Hasil Asuhan Keperawatan: Kadar glukosa dalam darah terkontrol dengan angka penurunan kadar glukosa darah yaitu dari 372 mg/dl menurun menjadi 218 mg/dl. Jadi dapat disimpulkan pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) dapat menurunkan ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Rekomendasi: Pemberian Oryza Nivera (Beras Merah) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap ketidakstabilan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus.Item ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN TERAPI NON FARMAKOLOGI (MUROTTAL) PADA PASIEN POST OP HISTEREKTOMI MIOMA UTERI YANG MENGALAMI GANGGUAN NYERI DI RUANG PERAWATAN SERUNI RSUP DR.TADJUDDIN CHALID KOTA MAKASSAR(Perpustakaan Megarezky, 2025-08-13) UGIHRICNAWATI, S.KepLatar Belakang: Seorang perawat memiliki peran yang penting dalam memenuhi kebutuhan seorang pasien dengan masalah pada organ reproduksi wanita salah satunya mioma uteri post operasi histerektomi dengan cara memberikan atau menerapkan asuhan keperawatan yang baik dan benar terhadap pasien, salah satu tindakan atau intervensi yang dapat diberikan terhadap pasien Tujuan Umum: Menjelaskan serta memberikan sebuah gambaran mengenai “Asuhan Keperawatan Dengan Pemberian Terapi Non Farmakologi (Murotal) Pada Pasien Post Op Mioma Uteri Yang Mengalami Gangguan Nyeri Di Ruang Perawatan Seruni Rsup Dr.Tadjuddin Chalid Kota Makassar” Metode: Menggunakan studi kasus dengan melakukan intervensi non farmakologi Murottal QS.Arrahman untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien post operasi histerektomi selama 2 hari Hasil Asuhan Keperawatan: setelah mendengarkan QS.Arrahman skala nyeri pasien menurun dari skala nyeri 4 menjadi skala nyeri 3. Rekomendasi: terapi Non farmakologi (Murottal QS.Arrahman) memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien Mioa Uteri yang telah di lakukan tindakan HisterektomiItem ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRALatar Belakang : Masalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.Item ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. N DENGAN INTERVENSI PEMBERIAN REBUSAN ANNONA MURICATA (DAUN SIRSAK) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY MKASSAR, 2025-04-23) HERNA WANDIRAMasalah penyakit hipertensi dapat dilakukan pemberian terapi farmakologi dan non farmakologi seperti pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) karna daun sirsak memeiliki tingkat efektifitas dalam menurunkan tekanan darah. Tujuan Umum: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan dengan penerapan pemberian rebusan Annona muricata Linn (daun sirsak) untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi Metode : Ini Menggunakan studi kasus dengan memberikan intervensi 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai keefektifan pemberian rebusan Annona Muricata (daun sirsak) terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi Hasil Asuhan Keperawatan : Hasil pemberian intervensi Annona muricata (Daun Sirsak) selama 3 hari didapatakan rata-rata sebelum mengonsumsi daun sirsak tekanan darah Ny. N 162/88 Mmhg dan setelah dilakukan didapatakan tekanan darah 139/93 Mmhg. Mengonsumsi rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darahnya. Dengan kunjungan rumah yang dilakukan selama 3 hari dirumah pasien dengan pemberian rebusan daun sirsak selama 30 menit sesudah di tensi kemudian setelah mengonsumsi rebusan daun sirsak ada perubahan penurunan tekanan darah pada pasien Rekomendasi : Rebusan daun sirsak memiliki pengaruh yang cukup signifikan pada pasien hipertensi karena dapat menurunkan tekanan darah.Item ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN INTERVENSI SYSTEM SUPPORTIVE EDUCATIVE DALAM PROSES PENGOBATAN PADA NY. R DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-28) FAKHIRAH RAMADHANI ANZARLatar Belakang: Masalah kesehatan akibat dari proses penuaan dari lansia itu sering terjadi pada system kardiovaskuler yang merupakan proses degeneratif, diantaranya yaitu Penyakit Jantung Koroner, ia merupakan keadaan dimana terjadinya kerusakan (arteriosklerosis) atau kekakuan dan penyempitan pembuluh darah. Hal yang terjadi karena bukaan pembuluh darah pada jantung tertutup sehingga darah tidak lagi mengalir ke miokardium jantung. Salah satu penatalaksanaan non farmakologis berupa supportive educative system, dimana sistem ini merupakan dukungan pendidikan perawatan yang memberikan energi untuk memperkuat perilaku perawatan diri klien, memperoleh informasi kesehatan, modifikasi perilaku serta pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyakitnya. Tujuan Umum: Melakukan Asuhan Keperawatan Gerontik Penyakit Jantung Koroner Dengan Intervensi System Supportive Educative Dalam Proses Pengobatan Pada Ny. R Di Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Metode: Menggunakan pendekatan dengan system suppoertive-educative untuk meningkatkan manajemen kesehatan klien dengan penyakit jantung coroner yang dilakukan dengan kunjungan rumah dan pemberian intervensi selama 3 hari untuk menilai pemahaman kllien dengan topik intervensi yang berbeda mengenai hubungan lansia yang mengalami penyakit jantung coroner dengan pentingnya pengobatan yang harus dilakukan Hasil Asuhan Keperawatan: Setelah melakukan evaluasi, klien tampak memahami konsep penyakit yang di alami dengan menghindari faktor risiko penyakit jantung coroner dan mulai meningkatkan manajemen kesehatannya seperti rutin minum obat dan rajin control ke dokter Rekomendasi: Pendekatan dengan Supportive-Educative merupakan intervensi yang cukup berpengaruh terhadap klien yang membutuhkan dukungan terhadap bagaimana ia meningkatkan manajemen kesehatannyaItem ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN DIAGNOSIS HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN INTERVENSI PENERAPAN TERAPI SPRITUAL : DZIKIR TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI DI PERAWATAN PALM RSKD DADI PROV SULSEL(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-26) KASNIATILatar belakang Halusinasi merupakan persepsi yang salah (false perception) tanpa adanya objek luar. Tentu saja persepsi yang dihasilkan tidak seperti persepsi yang normal, ada objek luar pembentuk persepsi. Tujuan umum dapat menghardik halusinasi dengan cara berzikir dan dapat mengontrol halusinasinya. Metode pemberian terapi aktivitas kelompok dengan berzikir dilakukan selama 5 hari dengan metode yang sama. Hasil asuhan keperawatan masalah keperawatan yang didapatkan yaitu halusinasi pendengaran Rekomendasi Dapat dilihat dari keempat hari dilakukannya implementasi pemberian terapi aktivitas kelompok dengan berzikir agar halusinasi dapat berkurang.Item ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN PENERAPAN TERAPI MENGAMBAR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI PADA Ny.R DI RUANG KENANGA RSKD DADI PROVINSI SULAWESI SELATAN(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-29) FITRI WULAN ODE HASAN,S.KepLatar belakang : Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 masih ditemukan angka prevalensi gangguan jiwa dengan kasus skizofrenia untuk provinsi Sulawesi Selatan peringkat ke-6 di Indonesia dengan jumlah ODGJ sebanyak 8,8 permil, kasus depresi 7,8%, gangguan mental dan emosional 9,8%. Halusinasi biasanya menjadi gejala yang sering muncul pada penderita gangguan jiwa dan memiliki kaitan erat dengan early psychosis akibat trauma pada masa kanak-kanak, Gejala yang biasa di alami oleh individu antara lain adalah berbicara dan tertawa-tawa sendiri, bersikap seperti mendengarkan sesuatu, mengalami disorientasi, alur pemikiran kacau, menarik diri, sering kali melamun. Tujuan umum : Mengidentifikasi asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan masalah gangguan persepsi sensori haluasinasi pendengaran Metode : jenis penelitian yaitu studi kasus dengan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, pendokumentasian. pelaksanaan intervensi selama 4 peretmuan. Hasil asuhan keperawatan : setelah 4x pemberian SP dan 2x penerapan terapi mengambar klien mampu mengontrol gejala halusinasi yang dialami. Rekomendasi : kasus ini dapat di jadikan salah satu acuan untuk peneliti lainnya dalam mengambil intervensi apa yang ingin dilakukan pada klien.Item ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. S DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS MENGUNAKAN INTERVENSI SENAM KAKI DIABETES DI RT 04/RW 03 KELURAHAN BANGKALA KECAMATANAN MANGGALA KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-15) Retha Yolanda Metanila, S.KepLatar Belakang : Diabetes melitus atau penyakit kencing manis merupakan penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. Diabetes melitus (DM) disebabkan oleh gangguan metabolisme yang terjadi pada organ pankreas yang ditandai dengan peningkatan gula darah atau sering disebut dengan kondisi hiperglikemia yang disebabkan karena menurunnya jumlah insulin dari pankreas. Tujuan : Menganalisis Asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosa Diabetes Melitus megunakan intervensi senam kaki diabetes di Rt 04/Rw 03 Kelurahan Bangkala Kecamatanan Manggala Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan Metode Penelitian : Metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik, wawancara pasien dan keluarga, observasi serta catatan rekam medis. Hasil : setelah dilakukan proses asuhan keperawatan Senam kaki selama 14 hari sebanyak 1 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 08:00 sampai selesai senam kaki, untuk menurunkan kadar gulah darah klien diabetes. senam kaki dapat membantu memperbaiki serkulasi darah dan juga memperkuat otot-otot kecil kaki serta mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. selain itu, senam kaki juga dapat meningkatkan kekuatan otot pada paha, betis dan juga mengatasi keterbatasan dalam pergerakan sendi. Kesimpulan : intervensi senam kaki dengan dagnosa pada ny. s yang dilakukan selam 14 hari didapatkan hasil bahwa senam kaki diabetik memiliki efektifitas untuk menurunkan gadar gula darahItem ASUHAN KEPERAWATAN NY. M DENGAN CA MAMAE DEXTRA DENGAN PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM DI RUANG ONKOLOGI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2021(UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR, 2025-01-02) FITRIYANTI DAENG SIJAYA S.KepLatar belakang : Pasien kanker payudara yang mengalami nyeri, biasanya di rumah sakit hanya diberikan terapi secara farmakologis tanpa ada intervensi khusus dalam perawatannya, dengan begitu bisa dikatakan bahwa intervensi mandiri perawat dalam mengatasi nyeri belum adekuat. Perawat masih mengutamakan tindakan kolaboratif dengan pemberian analgesik. Tujuan Umum : Untuk mengetahui asuhan keperawatan dan penerapan teknik relaksasi napas dalam pada nyeri kronis Ca Mamae. Metode : Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada penderita ca mamae adalah teknik relaksasi. Beberapa intervensi termasuk teknik relaksasi yaitu pencitraan, relaksasi progresif, biofeedback, self-hypnosis, meditasi (seperti tai chi dan yoga) dan latihan pernapasan. Tujuan dari tekniknya serupa: untuk menghasilkan respons alami dari relaksasi dan peningkatan perasaan sejahtera serta motivasi untuk sembuh. intervensi non-farmakologis secara signifikan juga sudah terbukti dalam penanganan nyeri pada pasien kanker. Hasil : Teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan Ny.M secara berulang dengan benar dan dengan pendekatan secara relegius, merangsang rasa nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan toleransi persepsi dalam menurunkan rasa nyeri yang dialami. Ny. M mampu meningkatkan toleransinya terhadap nyeri dan mampu beradaptasi dengan nyeri dari skala 4 NRS menjadi 3 NRS, dan juga, dan memiliki pertahanan diri yang baik pula. Teknik relaksasi untuk pasien kanker payudara dengan dengan nyeri adalah memiliki efek signifikan secara statistik, dan berdasarkan bukti yang baik untuk praktik. Rekomendasi Peneliti merekomendasi untuk menggunakan teknik ini sebagai intervensi keperawatan mandiri pada pasien dengan masalah keperawatan nyeriItem ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI. F DENGAN INTERVENSI PENATALAKSANAAN PEMBERIAN NUTRISI (OROGASTRIC TUBE) DENGAN PNEUMONIA BILATERAL DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-08-14) ABDULLAH MAHARDIKA WAILISSA, S.KepLatar Belakang: Pada pasien-pasien yang mengalami peneumonia bilateral, masalah keperawatan yang dapat muncul bisa berupa : pola nafas tidak efektif, defisit nutrisi, anisietas hipertermi, dan kurang pengetahuan. Pasien dengan pneumonia bilateral biasanya akan mengalami gejala lelah. Salah satu penatalaksanaan lelah ialah dengan tindakan pemberian nutrisi melalui OGT Tujuan Umum: Melakukan asuhan keperawatan dengan intervensi penatalaksanaan pemberian nutrisi melalui orogastric tube pada by F dengan peneumonia bilateral di rsup dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Makassar. Metode: Metode penelitian menggunakan studi kasus yaitu dengan melakukan penggunaan Intervensi pemberian nutiris melalui osogastric tube untuk memenuhi kebutuhan nutrisi by F dengan Pneumonia Bilateral selama 3 hari dengan melakukan pre dan post test untuk menilai kebutuhan nutrisi terpenuhi dari intervensi yang diberikan terhadap kebutuhan nutrisi by. Hasil Asuhan Keperawatan: hasilnya nilai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi by F mengalami perubahan selama 3 hari dalam intervensi Rekomendasi: Intervensi sebaiknya di lakukan selama 3 hari pada pasien peneumonia bilateralItem ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN NY. W DENGAN KASUS HIPERGLIKEMIA HIPEROSMOLAR NON KETOTIK DI RUANG ICU RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR(PERPUSTAKAAN MEGAREZKY, 2025-08-12) HARDINALatar Belakang: Hiperglikemik hiperosmolar non ketosis merupakan salah satu komplikasi diabetes mellitus di mana terjadi gangguan metabolisme yang menyebabkan kadar gula darah sangat tinggi, meningkatkan dehidrasi hingga dapat terjadi penurunan kesadaran. Tujuan: Menganalisis kesenjangan antara teori dan praktek dalam Asuhan Keperawatan Kritis pada pasien Hiperglikemia Hiperosmolar Non Ketotik. Pembahasan: Didapatkan hasil data subjektif keluhan klien mengatakan lemas seluruh badan, sesak ± 1 minggu, sakit kepala, pusing, nafsu makan menurun, mual dan muntah. Saat dikaji didapatkan data objektif keadaan umum lemah, GCS: 15, SpO2: 90%, TD: 200/130 mmHg, N: 85, RR: 20 x/mnt, GDS 558 mg/dl. Diagnosa yang diangkat pola napas tidak efektif, defisien volume cairan dan ketidakstabilan kadar glukosa darah. Hasil: Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan yang merupakan tahap perbandingan hasil yang diamati dengan standar yang dibuat dalam perencanaan. Selama lima hari pelaksanaan asuhan keperawatan, pada tahap evaluasi satu dari tiga masalah belum teratasi.Item ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY “M” DENGAN HEMORAGIK STROKEDI RUANG INTENSIF CARE UNIT DI RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR(UNIVERSITAS MEGAREZKY, 2025-04-28) SRI KANTI:Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang terjadi akibat terganggunya aliran darah otak secara tiba-tiba yang mengakibatkan kematian sel saraf otak sehingga terjadi disfungsi motorik dan sensorik yang berdampak pada timbulnya kecacatan ataupun kematian. Latihan Range of Motion adalah suatu latihan yang dilakukan untuk menilai dan meningkatkan fungsi sistem muskuloskeletal dan juga merupakan salah satu terapi lanjutan pada pasien stroke yang bertujuan untuk meningkatkan aliran darah otak, meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan, sehingga dapat memperbaiki fungsi sensorimotorik.Tujuan:Mengidentifikasi pengaruh latihan Range of Motion terhadap kekuatan otot pasien stroke di BLU RSUP Prof Dr. R. D. Kandou Manado.Metode: Penelitian ini bersifat Kuasi Eksperimen dengan metode Nonequivalent Control Group Desain. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Data primer berasal dari lembar hasil observasi pasien dan data sekunder dari rekam medis pasien yang dirawat di Irina F Neurologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Sampel : Penelitian ini melibatkan15 responden dalam periode waktu penelitian 14 Juni 2013 – 28 Juni 2013 dan dilakukan di ruang rawat inap F Neuro BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Hasil : analisa dengan menggunakan uji statistic Paired Sample T-Test dengan tingkat kemaknaan (α) 0.05, menunjukkan score kekuatan otot sebelum dan ejournalKeperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 2 sesudah dilakukan latihan range of motion mengalami peningkatan score rata-rata 3.87. Kesimpulan : adanya pengaruh latihan range of motion terhadap kekuatan otot pada pasien stroke dengan nilai P = 0.003